CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2980-1.3190
|
Down
|
1.3260
|
1.3050
|
|
1.3120
|
1.2980
|
1.3190
|
1.3190
|
1.2980
|
|||||||
USD/JPY
|
91.00-92.80
|
Up
|
92.80
|
91.00
|
91.60
|
|
92.80
|
91.00
|
92.20
|
90.40
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5020-1.5230
|
Down
|
1.5300
|
1.5090
|
|
1.5160
|
1.5020
|
1.5230
|
1.5230
|
1.5020
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9210-0.9420
|
Up
|
0.9420
|
0.9210
|
0.9280
|
|
0.9420
|
0.9210
|
0.9350
|
0.9140
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0120-1.0330
|
Down
|
1.0400
|
1.0190
|
|
1.0260
|
1.0120
|
1.0330
|
1.0330
|
1.0120
|
|||||||
NIKKEI
|
11300-11510
|
Up
|
11510
|
11300
|
11370
|
|
11510
|
11300
|
11440
|
11230
|
|||||||
HANGSENG
|
22510-22870
|
Up
|
22870
|
22510
|
22630
|
|
22870
|
22510
|
22750
|
22390
|
|||||||
KOSPI
|
265.70-269.00
|
Up
|
269.00
|
265.70
|
266.80
|
|
269.00
|
265.70
|
267.90
|
264.60
|
|||||||
GOLD
|
1601.30-1626.00
|
Up
|
1626.00
|
1601.30
|
1609.50
|
|
1626.00
|
1601.30
|
1617.80
|
1593.00
|
Rabu, 27 Februari 2013
Technical Analysis, 27th Feb 2013
Italia Menjual Obligasi Tenor 10-Tahun Pada Yield Lebih Tinggi
Pasar aset Italia menjadi lebih tenang paska hasil lelang obligasi
ini, sementara mata uang Euro terkerek naik menguji level 1.3100.
Chief manager produk trading forex
dan keuangan di Mitsubishi UFJ Trust & Banking Corporation,
Tsunemasa Tsukada menyatakan bahwa pergerakan yield obligasi sebelum dan
sesudah lelang ini masih perlu dimonitor lebih lanjut.
Hasil lelang yang menemui permintaan cukup solid kemungkinan besar
memicu kelegaan para investor yang akan tercermin pada penurunan yield
obligasi Italia sehingga berpotensi memicu koreksi keatas berbagai aset
yang jatuh tajam paska pemilu Italia sebelumnya.
Fed's Bernanke Masih Dukung Program Pembelian Obligasi
Selasa, 22 Januari 2013
Technical Analysis, 21st Jan 2013
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.3220-1.3430
|
Up
|
1.3430
|
1.3220
|
1.3290
|
|
1.3430
|
1.3220
|
1.3360
|
1.3150
|
|||||||
USD/JPY
|
89.10-9090
|
Up
|
90.90
|
89.10
|
89.70
|
|
90.90
|
89.10
|
90.30
|
88.50
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5760-1.5970
|
Up
|
1.5970
|
1.5760
|
1.5830
|
|
1.5970
|
1.5760
|
1.5900
|
1.5690
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9240-0.9450
|
Down
|
0.9520
|
0.9310
|
|
0.9380
|
0.9240
|
0.9450
|
0.9450
|
0.9240
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0400-1.0610
|
Up
|
1.0610
|
1.0400
|
1.0470
|
|
1.0610
|
1.0400
|
1.0540
|
1.0330
|
|||||||
NIKKEI
|
10850-11060
|
Up
|
11060
|
10850
|
10920
|
|
11060
|
10850
|
10990
|
10780
|
|||||||
HANGSENG
|
23400-23760
|
Up
|
23760
|
23400
|
23520
|
|
23760
|
23400
|
23640
|
23280
|
|||||||
KOSPI
|
260.80-264.10
|
Up
|
264.10
|
260.80
|
261.90
|
|
264.10
|
260.80
|
263.00
|
259.70
|
|||||||
GOLD
|
1673.10-1697.80
|
Up
|
1697.80
|
1673.10
|
1681.30
|
|
1697.80
|
1673.10
|
1689.60
|
1664.80
|
Goldman Perkirakan Emas Reli Ditengah Debat Batas Utang
“kami melihat harga pada saat ini sebagai titik masuk yang baik untuk
membangun kembali posisi beli baru,” analis Damien Courvalin dan Alec
Philips menulis pada sebuah laporan pada tanggal 18 Januari. Bank
menegaskan kira-kira target untuk tiga bulan kedepan dikisaran
$1825/ons, karena sepertinya harga diperkirakan melemah pada paruh
kedua seiring reboundnya ekonomi AS.
Emas pada kuartal lalu turun sebanyak 5.5%, itu merupakan performa
terburuk sejak 2008, dipicu perkiraan untuk pemulihan dan potensi
berakhirnya stimulus bank sentral di AS. Penguatan emas akan sampai
$1825/ons, emas akan reli konsisten sampai adanya keputusan tentang
batas utang AS, tulis analis. Sejak 1960, Kongres telah menaikan atau
merevisi batas utang sebanyak 79 kali, menurut Departemen Keuangan.
“Ketidakpastian yang terkait dengan masalah utang, dikombinasikan dengan perkiraan ekonom kami untuk melemahnya GDP AS pada kuartal pertama 2013, menyusul dampak negatif dari tingginya pajak yang akan mendorong emas” untuk mencapai target tiga bulan kedepan, tambah mereka.
Review Musim Laporan Earnings AS & Imbasnya Terhadap Dollar AS
Seiring dengan debat pemotongan anggaran belanja yang kemungkinan
akan kembali dipending oleh Kongress AS untuk beberapa bulan lagi, fokus
para pelaku pasar kemungkinan akan bergeser sementara pada musim
laporan earnings korporat AS, karena sinyal pertumbuhan profit korporat
biasanya dapat mengimbangi pesimisme data ekonomi AS lainnya yang kurang
begitu positif.
Oleh sebab itulah, para pelaku pasar turut memanfaatkan peluang
musim laporan ini serta imbasnya terhadap fluktuasi mata uang.
Kebanyakan analis saham masih pesimis, dengan estimasi laporan earnings
Q4 2012 akan lebih lemah dibanding Q3 akibat faktor penguatan Dollar
sejak Oktober - Desember 2012 menyebabkan penurunan revenue perusahaan.
Musim laporan earnings pada dasarnya merupakan musim laporan laba
dari triwulan sebelumnya oleh berbagai perusahaan di AS. Analis dan
manajer investasi biasanya akan merespon berbagai laporan tersebut pada
sejumlah saham CFD dan indeks saham. Di triwulan keempat, Dollar AS
mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang dan akhirnya baru
mengalami koreksi melemah di pertengahan Desember 2012. Ada beberapa
perusahaan yang diuntungkan oleh pelemahan Dollar tersebut, namun tidak
sedikit juga yang terpukul oleh penguatan Dollar AS sejak Oktober.
Salah satu perusahaan yang paling sensitive terhadap fluktuasi nilai
tukar Dollar AS adalah Google. Dalam beberapa tahun terakhir mereka
akhirnya mengimplentasikan hedging untuk memproteksi fluktuasi pada
Dollar AS. Penguatan Dollar terhadap Euro dan Poundsterling akan
mengakibatkan penurunan revenue internasional Google, bila dibandingkan
nilai tukar yang konstan maka kinerja perusahaan tersebut akan meningkat
sekitar 7% lebih tinggi.
Selain Google, perusahaan lainnya yang beroperasi secara
internasional seperti Apple, eBay dan Amazon juga berpotensi untuk
terkena imbas negatif dari penguatan Dollar AS. Selain sektor teknologi,
contoh lainnya adalah McDonald’s yang turut tergerus oleh penguatan
Dollar AS terhadap Euro dan Poundsterling.
Di lain sisi, penurunan laju earnings akan menyebabkan pelemahan
harga saham sehingga potensial memicu risk aversion / sentimen
pengalihan resiko, yang turut mempengaruhi pergerakan major currencies
untuk melemah akibat penguatan Dollar AS.
Setelah Alcoa memulai musim laporan pendapatan di AS, prospek
pertumbuhan pendapatan berbagai korporasi di AS masih menjadi faktor
yang perlu dicermati untuk aset berisiko dalam beberapa bulan mendatang.
Sejauh ini terdapat 23 perusahaan yang telah merilis laju laba nya,
dengan agregat kejutan positif masih sejalan dengan kinerja yang tampak
seperti sebelumnya di Q3.
Meskipun terdapat kecemasan penurunan pendapatan, secara keseluruhan
laju Earnings per Share (EPS) berbagai komponen saham dalam indeks
S&P500 masih lampaui ekspektasi dengan persentase kejutan positif
sekitar 65% seperti yang terjadi di Q2. Namun dengan pertumbuhan laba
yang masih berada dibawah rata-rata sejak Q3 2008, dengan pertumbuhan
EPS Final hanya mencapai 1% YoY secara keseluruhan, dan hanya mencapai
0.3% di luar sektor keuangan.
Selanjutnya apakah laporan earnings di Q4 dapat melampaui ekspektasi, sejalan dengan trend secara historis?
Sepanjang Q4, revisi berbagai analis untuk EPS indeks saham AS masih
kebanyakan negatif namun stabil, mencerminkan estimasi perbaikan data
ISM manufaktur AS, namun revisi penurunan laba lebih banyak negatif
untuk sektor teknologi, industri dan sektor energi dimana ketiga sektor
tersebut rentan akibat eksposur yang relative tinggi ke pasar asing.
Selain itu laju pertumbuhan earnings di 3 sektor tersebut juga
diproyeksi pada level terendahnya akibat minimnya kejutan positif selama
Q3. Indikator sektor jasa ISM masih kondusif untuk sektor manufaktur
khususnya ditunjang oleh pemulihan sektor real estate dan data pesanan
durable goods yang moderat. Namun sektor yang berorientasi domestik
kemungkinan akan mengecewakan, akibat pelemahan sentimen konsumen AS
akibat ketidakpastian fiscal cliff yang baru terkait anggaran belanja
dan resolusi plafon utang AS ditambah lagi imbas negatif berakhirnya
payroll tax serta kenaikan pajak pendapatan bagi sebagian individu yang
memiliki pendapatan lebih besar hasil dari kesepakatan pajak Obama dan
Senat beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan proyeksi earnings Q4 cenderung dalam trend
penurunan, sehingga perlu diwaspadai fluktuasi major currencies yang
mengalami tekanan jual akibat reaksi bullish Dollar ketika dirilis nya
laporan earnings yang bearish untuk saham. Jika dikombinasi dengan
resiko fiscal cliff yang baru di Q1 2013, maka rekomen untuk melakukan
akumulasi jual di pairing GBPUSD, AUDUSD dan akumulasi beli di mata uang
USDJPY sepanjang Q1 2013 ini.
Pengaruh BoJ Meeting Pada Yen & Nikkei
Berdasarkan hal tersebut, para investor telah mengantisipasi pelonggaran moneter yang agresif dengan memperdagangkan pairing USDJPY
ke level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir dan terapresiasi hampir 14%
sejak awal November, meski pada akhirnya terjadi profit taking sehari
menjelang pengumuman BoJ.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para investor pada
pengumuman BoJ, antara lain: target inflasi BoJ, sementara ini target
inflasi BoJ hanya sebesar 1% dan ini berarti bank sentral harus
mempertahankan kebijakan suku bunga rendah sampai setidaknya target
inflasi tercapai, dengan menaikkan target inflasi menjadi 2%, maka hal
ini juga akan menaikkan komitmen pembelian obligasi Jepang. Maka jika
BoJ tidak jadi menaikkan target inflasi, maka kekecewaan para investor
akan tampak pada pelemahan USDJPY yang tentunya negatif untuk indeks
saham gabungan Nikkei.
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah program pembelian aset
yang ditambah, selain target inflasi, para investor juga ingin mencari
kejelasan rencana dan action dari BoJ dengan setidaknya penambahan
program pembelian aset sebesar 10 trilyun Yen, atau lebih besar. Angka
yang lebih dari 10 trilyun Yen potensial untuk menyeret USDJPY dan
Nikkei.
Selain itu para pelaku pasar turut memperhatikan komentar terhadap
pelemahan Yen Jepang, jika pejabat BoJ mengekspresikan pelemahan mata
uang Yen Jepang yang terlampau cepat, maka kenaikan USDJPY akan
terbatas.
(Sap)
Babak Baru Bullish Emas di 2013
Sebagian besar analis emas dan logam mulia yang disurvei oleh Bloomberg masih memiliki proyeksi bullish
terhadap pergerakan emas tahun ini. Hasil survei terhadap 26 analis
menghasilkan proyeksi median bahwa harga mampu menembus rekor $1,997.50
per ons di akhir bulan Desember mendatang. Monexnews merangkum proyeksi
harga emas di tahun 2013 dari beberapa analis perusahaan keuangan
ternama dunia.
1. Danske Bank - Copenhagen, Denmark
Christin
Tuxen, analis perusahaan yang sukses meramalkan harga emas selama
delapan kuartal berturut-turut ini, memperkirakan kisaran level
rata-rata tahun 2013 di $1,720 per ons. Kemudian emas akan melemah ke
sekitar $1,600 di tahun 2014.
2. Credit Suisse - London, Inggris
Tom
Kendall memprediksi harga emas berkisar di $1,740 dan $1,720 di tahun
2013 dan 2014. Sementara analis Jochen Hitzfeld yang berbasis di
Muenchen, Jerman menetapkan level $1,700 dan $1,800 per ons sebagai
target realistis. Patut dicatat bahwa harga emas sudah naik lebih dari
enam kali lipat sejak periode bullish dimulai tahun 2001 silam.
"Emas masih memiliki peran penting sebagai alat diversifikasi
portofolio," ujar Kendall dalam prediksinya. Ia menambahkan bahwa hanya
investor spekulan yang akan mengurangi kepemilikan tahun ini, sedangkan
investor jangka panjang belum akan meninggalkan aset emas.
Alasan
utama di balik prediksi analis-analis Danske dan Credit Suisse mengacu
pada minat beli bank sentral, yang membutuhkan logam mulia ini sebagai
media hedging melawan risiko inflasi dan devaluasi mata uang.
Sementara proyeksi harga untuk 2014 diturunkan karena pertumbuhan
ekonomi membaik dan ancaman risiko berkurang saat itu sehingga minat
investasi pada aset safe haven mulai surut. Adapun lembaga keuangan UniCredit menyebut iklim suku bunga rendah akan tetap menjaga daya tarik emas.
3. Morgan Stanley - Amerika Serikat
Perusahaan
layanan keuangan ini memangkas proyeksi harga untuk tahun 2013 dari
$2,175 (estimasi Mei 2012) menjadi $1,853. Morgan Stanley tidak lagi
terlalu bullish dalam menetapkan target harga karena mempertimbangkan kondisi ekonomi di beberapa negara maju.
4. JPMorgan Chase - Amerika Serikat
JPMorgan Chase & Co mengakhiri rekomendasi 'hold'
terhadap emas pada tanggal 4 Januari lalu, seraya menyarankan investor
untuk kembali berburu emas saat harganya melemah ke $1,550.
5. Goldman Sachs - Amerika Serikat
Goldman
tidak menyebut berapa level rata-rata bagi pergerakan harga tahun ini
namun optimis harganya bisa kembali mencapai titik puncak. Sedangkan
untuk tahun 2014, level $1,750 diperkirakan dapat tertembus atau setara
dengan kenaikan sekitar 3,9% dari kisaran harga saat ini.
India Naikkan Pajak Impor Emas Menjadi 6%
Defisit neraca India membengkak ke level rekor tertinggi -$22.3
milyar, atau 5.4% dari GDP pada periode Juli-September, sebagian besar
disebabkan oleh impor minyak mentah dan Emas. Defisit yang besar ini
turut menekan mata uang rupee sebesar 3% terhadap Dollar AS sepanjang
2012, setelah sempat anjlok 16% di tahun 2011.
India merupakan konsumen logam mulia terbesar dunia dan memenuhi
permintaan tersebut melalui impor. Mr. Mayaram melaporkan impor Emas
selama periode April – Desember 2012 mencapai total $38 milyar.
Jumat, 04 Januari 2013
Fed Perkirakan Pembelian Obligasi Akan Berakhir Pada Tahun 2013
Kompromi Fiskal AS Berakibat Negatif Pada Dollar AS
Bagaimanapun masih ada kecemasan bahwa sistem politik AS akan
mengalami kesulitan memproduksi program reduksi utang di masa mendatang,
sehingga peluang downgrade rating kredit AS masih cukup terbuka.
Apalagi kompromi fiskal yang diraih oleh para pemangku kebijakan AS
sebenarnya masih belum termasuk program spending/ anggaran belanja AS
serta problem batas plafon pinjaman pemerintah AS yang perlu dinaikkan
sebelum tenggat waktu akhir February 2013.
Berdasarkan estimasi Societe Generale, kesepakatan fiskal AS ini
dapat mengangkat pertumbuhan GDP AS sekitar 0.5 persen poin menjadi 2%
s.d 2.5% di tahun ini. Namun ketidakpastian proses pencapaian
kesepakatan berikutnya masih berpotensi mempengaruhi tingkat keyakinan
konsumen AS sehingga menghambat pertumbuhan AS.
Bagi Dollar
AS sendiri, kecemasan terhadap pertumbuhan ekonomi AS dapat mendongkrak
minat para investor terhadap valuta safe haven seperti Dollar.
Namun jika pertumbuhan masih terhambat ditengah resiko downgrade
rating, serta kebijakan moneter The Fed secara keseluruhan masih
akomodatif maka pasar aset AS (saham dan obligasi) secara keseluruhan
menjadi tidak atraktif bagi para investor, sehingga berimbas pada
pelemahan Dollar AS karena menjadi kurang diminati pada fase ini.
Pengumuman Minutes FOMC Jatuhkan Emas
Emas Merosot 1% Pasca Hasil Pertemuan Feds
Para petinggi dari Federal Reserve masih
sangat mengakhawatirkan kuatnya potensi resiko pembelian aset oleh bank
sentral AS tersebut di pasar keuangan, bahkan saat mereka bersiap untuk
melanjutkan program stimulus saat ini.
Kamis, 03 Januari 2013
Portugal Kaji Kebijakan Penghematan
Emas Potensial Incar Target Bullish $1700
Secara teknikal, bias intraday masih bullish, namun dibutuhkan
penembusan konsisten & penutupan harian diatas level $1686 untuk
memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 1691 & 1700. Di
sisi bawahmya, support terdekat tampak di area 1675, anjlok lagi dibawah
area tersebut dapat membawa harga ke zona netral namun secara
keseluruhan skenario bullish masih utuh selama harga mampu bertahan
diatas area 1655.
Persetujuan Anggaran AS Memicu Rally Emas
“Untuk jangka pendek pasar terpengatuh oleh diskusi fiscal cliff dan
apa yang terjadi di AS,” ucap Nick Trevethan, strategis komoditas senior
pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. “Sebagaian besar
faktor positif yang akan mendukung harga emas masih ada yaitu tingkat
suku bunga yang sangat rendah, kebijakan bank sentral yang sangat
akomodatif, dan rencana diversifikasi bank sentral.”
Kamis, 27 Desember 2012
Industrial Profit China Berangsur Normal
Tingkat keuntungan perusahaan industri
utama China melonjak 22.8% dibandingkan bulan November 2011. Akselerasi
kenaikannya bahkan menjadi yang tercepat sejak Desember 2011. Sementara
di bulan Oktober, profit pelaku bisnis sudah naik sebanyak 20.8%,
demikian laporan dari National Bureau of Statistics hari Kamis.
Data keuntungan perusahaan kian
memperkuat rangkaian hasil bagus yang dicatat oleh China. Sejak bulan
September lalu, serial data ekonomi dirilis menguat, mulai dari laporan
industrial production hingga purchasing managers index. Industrial
profit sendiri sudah turun selama enam bulan pertama tahun ini sebelum
akhirnya mampu pulih kembali di bulan September. "Terdapat tiga tiga
lini yang mencatat pertumbuhan signifikan, namun yang terpenting adalah
membaiknya profit margin," ulas Lu Ting, Ekonom Bank of America-Merril
Lynch.
Kabar ini akan menjadi sentimen bagus
bagi investor yang menyukai saham lapis atas di bursa China. Komponen
blue chips sendiri telah mencatat rally apik bulan ini setelah
sempat mengalami fase sulit selama setahun terakhir. "Jelas sekali bahwa
saham golongan A merespon langsung rangkaian data bagus. Namun pada
akhirnya tingkat profit emiten-lah yang akan menjadi pendorong utama,"
tambah Lu. Indeks benchmark Shanghai Composite mengakhiri sesi pagi
dengan pelemahan 0.2% ke 2216.55. Indeks telah menguat sekitar 12% bulan
ini setelah sempat anjlok 10.0% dalam sebelas bulan terakhir. Data
industrial profit China mencakup pendapatan pelaku bisnis dan industri
terbesar nasional dengan jumlah laba minimal CNY20 juta.
2013, Inggris Rawan Kebanjiran Rumah Tangga Miskin
Sebuah survei yang dilakukan oleh Markit
menyebut bahwa sebanyak 43% rumah tangga sudah meyakini bahwa pos
keuangan masing-masing akan lebih buruk di tahun 2013. Sementara hanya
24% responden yang memperkirakan daya beli dan koceknya jadi lebih baik
di tahun yang baru. "Sebanyak tiga perempat kepala keluarga tidak
melihat potensi perbaikan keuangan sehingga tingkat permintaan konsumen
rentan menyusut untuk jangka pendek," urai Tim Moore, Ekonom Senior
Markit. Moore juga menambhakan bahwa persepsi inflasi Inggris masih
belum stabil dan jaminan pekerjaan belum terlalu jelas di seluruh
Inggris.
Inggris terjebak dalam program pemangkasan anggaran melalui komponen penghematan
belanja dan kenaikan pajak. Hal inilah yang memicu perlambatan ekonomi
dan penurunan daya beli konsumen dalam satu tahun terakhir. Pemerintah
pusat bahkan memperkirakan langkah efisiensi berlanjutu hingga 2018,
atau satu tahun lebih lama dibanding rencana sebelumnya. Meski
perekonomian Inggris mulai bergeliat lagi di kuartal III lalu, rasionya
justru direvisi turun oleh dari 1.0% menjadi 0.9%. Kalaupun ada faktor
yang menopang kinerja ekonomi tahun ini tak lain adalah penyelenggaraan
Olimpiade London.
GDP Inggris masih berada di kisaran 3% di bawah level pra-resesi.
Namun analis pasar keuangan memprediksi negara perekonmian terbesar
ke-enam dunia ini kembali mengalami kontraksi di kuartal IV. Pemerintah
juga masih berjuang menurunkan bunga obligasi yang membengkak. Data
terbaru memperlihatkan bahwa defisit anggaran nasional sudah mencapai
£17.5 miliar di bulan November, ataumasih di atas catatan tahun lalu
yang sebesar £16.3 miliar.
Kombinasi antara pemangkasan anggaran,
penurunan jumlah pendapatan, inflasi dan warisan hutang berpotensi
mengekang daya beli konsumen. Padahal banyak orang Inggris yang kondisi
ekonominya tidak sebaik satu dasawarsa lalu. Hasil penelitian lembaga
independen Resolution Foundation menyebut bahwa terdapat 3.6 juta
keluarga memiliki beban hutang di luar batas kemampuan. Mereka
menghabiskan lebih dari seperempat pendapatan untuk membayar hutang,
baik yang berupa pinjaman dengan jaminan atau tanpa agunan. "Inti dari
pesimisme di tahun 2013 berada di lini keuangan warga, yaitu soal
rendahnya pendapatan dan bertambah tingginya biaya hidup," tambah Moore.
Skenario terburuk untuk tahun ini adalah kian banyaknya kepala keluarga
yang harus mencari bahan pangan dari donasi orang-orang yang merayakan
Natal. The Trussell Trust, lembaga yang memiliki pos makanan gratis di
250 lokasi, memperkirakan ada 15.000 orang yang datang meminta bantuan
makanan sepanjang liburan akhir tahun. Jumlah tersebut dua kali lebih
banyak dibanding tahun lalu.
Pembahasan Fiskal AS (Masih) Pangkas Kinerja Emas
Spot emas telah turun sebanyak $2.83 per
ounce ke $1,656.66, tetapi masih berada dalam kisaran rendahnya 4 bulan
yang terjadi di pekan lalu.
Kontrak emas AS untuk bulan Februari merosot sebanyak $3.10 per ounce ke $1,657.60.
Langganan:
Postingan (Atom)