Sabtu, 27 Agustus 2011

Keputusan Stimulus Ditunda Hingga September


Keputusan Stimulus Ditunda Hingga SeptemberAllen Sinai Chief Global Economist dari Decision Economics berkomentar dari Jackson Hole, Wyoming mengenai laporan GDP AS yang jatuh ke 1% tidaklah mengejutkan seiring prospek ekonomi AS yang memang suram sejak awal.
Di saat bersamaan bernanke kemungkinan tidak bisa melakukan hal yang serupa pada tahun lalu untuk memberikan stimulus karena situasi inflasi sudah lebih tinggi selain itu stimulus berupa ZIRP / zero interest rate policy merupakan kebijakan moneter yang revolusioner dan tidak bisa dilakukan berulang kali.
Allen Sinai juga prediksikan pertumbuhan AS masih mengalami tekanan dalam 3 hingga 5 tahun kedepan, dan memang diperlukan kebijakan moneter atau opsi fiskal lainnya untuk memperbaiki laju pemulihan yang lebih cepat.
Tampak senada, Bernanke mengatakan tingkat pertumbuhan masih belum solid untuk menurunkan tingkat pengangguran dan menanggapi pertumbuhan ekonomi AS yang lemah selama semester pertama 2011 masih disebabkan oleh faktor yang bersifat sementara, oleh karena itu The Fed masih menunda tools moneter pemangkasan kuantitatif hingga meeting FOMC berikutnya pada bulan September nanti, dimana meeting tersebut akan diperpanjang selama dua hari.
Bernanke juga mengatakan debat utang fiskal berpotensi meluruhkan keyakinan para investor terhadap AS, meskipun terjadi peningkatan ekonomi secara moderat dan pemulihan dari resesi sebenarnya lebih pesat dibanding estimasi The Fed.
Namun Bernanke juga melihat peluang penurunan harga komoditi  yang berimbas pada tingkat inflasi yang masih terkontrol di 2%, berimbas positif untuk memperbaiki kondisi pengeluaran konsumen.
Respon jangka pendek masih negatif terhadap saham, dan positif Emas kemungkinan mengangkat Emas dekati area 1800 – 1864. Tapi di jangka panjang seharusnya positif untuk saham karena tidak ada indikasi kecemasan the fed atas resesi double dip, dan trend jangka panjang Emas akan bergeser pada fokus krisis utang zona Eropa yang masih menghantui. 

Greenback Menyerah Pasca Pidato Bernanke


Greenback Menyerah Pasca Pidato Bernankedollar AS kembali diperdagangkan lebih rendah terhadap Euro dan Yen pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan bahwa pembahASan stimulus baru akan dilakukan pada pertemuan FOMC bulan September, sembari menyatakan jika bank sentral masih dapat bertindak lebih lanjut guna mendorong pertumbuhan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan tersebut.
Namun Greenback justru berhasil mendominasi Franc Swiss, dengan melesat ke level tinggi 1-bulan di atas 0.8100 setelah beberapa bank Swiss mengumumkan akan memungut biaya simpanan untuk mata uang Franc.
Sejumlah analis menilai perdagangan choppy dalam pasar mata uang dan pasar lainnya mencerminkan tingginya kekhawatiran terhadap ekonomi AS dan menjaga pandangan bahwa suku bunga AS belum akan beranjak dari rekor rendah untuk beberapa tahun ke depan.
"Dalam jangka panjang, Fed nampaknya masih akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya," kata Andrew Busch, analis mata uang senior pada BMO Capital Markets di Chicago. "Kenyataan bahwa kebijakan moneter Fed adalah yang terlonggar di planet ini pada akhirnya akan terus memaksa Dollar bergerak lebih rendah."
Dari sisi fundamental, sebuah laporan pemerintah pada hari Jumat menunjukkan ekonomi AS yang hanya tumbuh 1% pada kuartal ke-2, turun dari perkiraan sebelumnya 1,3%.

Obama Diskusikan Ekonomi Dengan IMF Lagarde

Obama Diskusikan Ekonomi Dengan IMF LagardePresidenAS Barack Obama pada hari Jumat melakukan pecakapan via telepon dengan Christine Lagarde dari International Monetary Fund, menurut pihak Gedung Putih, dan ini merupakan percakapan pertama sejak Lagarde menjabat. Obama dan Lagarde setuju atas dibutuhkannya kebijakan yang mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja dalam jangka pendek sembari mengamankan konsolidasi fiskal jangka menengah, menurut pihak Gedung Putih. Presiden dan mantan Menteri Keuangan Perancis tersebut juga setuju atas pentingnya keseimbangan permintaan global pada pasar negara berkembang. 

Sentimen Konsumen AS Anjlok di Bulan Agustus

Sentimen Konsumen AS Anjlok di Bulan Agustus sentimenkonsumen AS anjlok di bulan Agustus seiring konsumen kehilangan kepercayaan pada kemampuan pemerintah untuk menepis ancaman resesi kembali, menurut survei yang dirilis hari Friday. Indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan naik dari level pertengahan bulan Agustus namun masih berada dekat level rendah saat resesi. Indeks sentimen konsumen ada pada 55.7, turun dari 63.7 pada bulan lalu, meski sedikit lebih baik dari data sebelumnya yaitu 54.9, yang menjadi level terendah sejak Mei 1980. Ekonom memperkirakan indeks akan berada pada level 56.0.