Jumat, 11 November 2011

GBPUSD Pertahankan Range Trading 1.5875 - 1.6165?


 Bias intraday masih bearish di jangka pendek dan secara keseluruhan harga hanya bergerak sideways di kisaran 1.6165 - 1.5875 seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik H1 dan masih dibutuhkan penembusan konsisten diluar range area tersebut untuk mendapatkan trend yang lebih jelas.
Resisten terdekat ada di area 1.5995, tembus diatas area tersebut dapat memicu tekanan bullish menguji area 1.6030 bahkan area strong resisten 1.6125.
Di sisi bawahnya, anjlok secara konsisten dan closing daily dibawah area 1.5875 dapat menambah tekanan bearish lebih lanjut mengincar target area 1.5445.
GBPUSD Pertahankan Range Trading 1.5875 - 1.6165?

Jim Rogers: Emas Bullish


Jim Rogers: Emas Bullish Emas masih akan bullish untuk beberapa tahun hingga akhirnya ciptakan bubble, menurut investor terkenal Jim Rogers. "Emas akan mudah raih $2000 sebelum akhirnya capai $2400. Bullish masih akan terjaga untuk beberapa tahun mendatang," tutur Rogers, CEO Rogers Holdings kepada CNBC. "Rally akan berakhir jika harga emas menjadi bubble. Ini adalah cara kerja pasar; harga akan terus naik hingga akhirnya menjadi bubble.”
Meski demikian, Rogers yakin emas butuh tahunan untuk ciptakan gelembung. "Bubble mungkin tercipta 5, 6, atau 18 tahun," katanya. "Saya harap saya cukup pintar untuk menjual emas ketika bubble terjadi, tapi harganya mungkin akan berlipat ganda." Rogers utarakan dia lebih memilih perak daripada emas karena lebih murah. "Saya miliki emas dan perak dan saya tidak menjual keduanya. Namun, jikalau harus memilih maka saya akan membeli perak," ungkap Rogers seraya katakan ia ambil posisi short terhadap saham karena tidak terlalu optimis dengan fundamental ekonomi.

Outlook Emas Masih Positif Sampai Akhir Tahun 2011


Outlook Emas Masih Positif Sampai Akhir Tahun 2011Emas merangkak naik selama beberapa pekan terakhir sebagian besar ditopang oleh ketidakpastian kenaikan biaya pinjaman Italia hingga tembus diatas level psikologis 7%. Level 7% masih menjadi level yang krusial karena Italia mungkin terpaksa akan meminta bantuan dari ECB dan IMF jika berlanjgsung terlalu lama.
Imbasnya pada harga Emas, adalah mendapat keuntungan dari situasi kecemasan zona Eropa, terbukti harga Emas telah menguat 15% sejak meraih bottom di $1530 per troy ons pada 26 September bersamaan dengan merangkaknya yield obligasi Italia pada tenor 10 tahun.
Mengantisipasi kenaikan obligasi lebih jauh para investor telah membeli Emas terlebih dahulu, dan melakukan aksi profit taking secepatnya ketika telah terjadi lonjakan yield obligasi hingga ke rekor tertinggi 7.4%.
Aksi profit taking yang ditandai dengan pelemahan Emas telah memberikan peluang bagus bagi para investor untuk membeli emas di level yang cukup atraktif kemarin dekat area $1740.
Melihat kedepan, Emas masih mengincar area $1800, disebabkan oleh alasan kekhawatiran ekonomi, debat nuklir Iran yang dapat menambah resiko geopolitik serta krisis ekonomi yang masih menjadi katalis positif bagi Emas secara keseluruhan.

Euro Tertopang Oleh Harapan Politik Italia & Yunani


Euro Tertopang Oleh Harapan Politik Italia & YunaniEuro bergerak menguat terhadap dollar di hari Jumat paska perkembangan politik di Italia dan Yunani yang disambut positif oleh para pelaku pasar.
Namun para analis mengatakan topangan terhadap Euro hanya bersifat sementara karena situasi utang di zona Eropa sebenarnya belum terselesaikan, apalagi kondisi ekonomi di kawasan tersebut sebenarnya masih mandek.
Di Yunani, mantan Vice Presiden ECB Lucas Papademos akan menjadi Perdana Menteri Yunani yang baru, dimana hal ini memberikan harapan bahwa negara tersebut akan siap menerima paket penyelamatan tahap berikutnya dari Uni Eropa dan IMF.
Dikombinasi dengan gambaran politik di Italia dimana PM Silvio Berlusconi akan lengser selama akhir pekan cukup membantu perbaikan sentimen para investor secara keseluruhan.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD menguat 0.39% ke level 1.3657, dengan titik tertingginya hari ini di level 1.3667, sementara titik terendah hariannya ada di level 1.3579.

Senat Italia Setujui RUU Anggaran 2012


Senat Italia Setujui RUU Anggaran 2012Senat Italia pada hari Jumat telah menyetujui RUU anggaran untuk tahun fiskal 2012, yang mencakup langkah-langkah penghematan baru, sehingga akan memperlancar jalan bagi parlemen untuk meloloskan undang-undang itu pada hari Sabtu, menurut laporan berita media lokal. Sementara para pelaku pasar yakin jika RUU tersebut akan memperoleh persetujuan akhir pada hari Sabtu besok, sehingga akan mempercepat proses peletakan jabatan PM Silvio Berlusconi.
Kemajuan yang diperlihatkan Italia sejauh ini telah direspon positif oleh pasar keuangan, yang terlihat pulih dari tekanan sebelumnya. Pasar optimis bahwa pemerintahan baru teknokratis yang akan dipimpin oleh seorang ekonom dan mantan anggota komisi Uni Eropa, Mario Monti, akan memperlancar proses reformasi dan implementasi langkah-langkah penghematan dalam rangka mengangkat pasar tenaga kerja dan sektor lain perekonomian.

Debat RUU Anggaran Italia 2012 Dimulai !


Debat RUU Anggaran Italia 2012 Dimulai !Senat Italia pada hari Jumat memulai perdebatan RUU anggaran negara tahun 2012 yang diharapkan dapat disepakati pada hari yang sama, sehingga dapat segera diberikan kepada parlemen untuk mendapat persetujuan akhir, dan akan mempercepat proses pengunduran diri PM Silvio Berlusconi.
Presiden Giorgio Napolitano sendiri pada hari Rabu lalu telah menunjuk Mario Monti untuk menggantikan posisi Berlusconi dalam pemerintahan Italia yang baru.
Politisi Italia berada di bawah tekanan kuat untuk secepatnya meloloskan RUU, yang mencakup rencana pemangkasan defisit untuk tahun fiskal 2012 serta meningkatkan langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan jangka panjang.
Dengan dukungan yang lebih luas, pemerintahan darurat baru diharapkan dapat melaksanakan reformasi yang telah disepakati dan meluncurkan kebijakan baru sebagai upaya memulihkan stabilitas dan meredam kenaikan yield obligasi yang mengkhawatirkan. Yang pada akhirnya akan dapat membantu Italia dalam mengelola beban hutang yang telah mencapai €1,9 trilyun. 

'Italia dalam Dilema'


'Italia dalam Dilema'Situasi pasar keuangan makin buruk setelah Italia terancam gagal bayar instrumen hutangnya. Sentimen bahkan jauh lebih buruk dibandingkan ketika Yunani mengalami deadlock politik dalam wacana bailout Uni Eropa. Apa yang membedakan Italia dan Yunani? Bukankah kedua negara memiliki status sama, penghutang besar?
Bunga obligasi Italia bertenor 10 tahun melambung ke atas 7% pekan ini. Imbal hasil sebesar itu menunjukkan bahwa tingkat risiko gagal bayar kian tinggi. Semakin besar yield obligasi sebuah negara, maka makin besar pula level risiko kerugian yang harus diterima investornya. Pergerakan harga emas dan saham memang lazimnya berlawanan arah, namun korelasi tersebut tidak berlaku pekan ini. Nyaris seluruh bursa utama Asia dan Eropa terpuruk di zona merah pekan ini. Adapun emas tersasar sampai ke harga $1735 pada hari Kamis. Minat berisiko diharapkan sedikit membaik jelang weekend, mengingat semalam (10/11) Wall Street mendapat suntikan positif dari laporan earnings. Dow Jones industrial average menguat 112,85 poin atau nyaris 1% ke level 11.893. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik 10,60 poin (0,86%) ke level 1.239,70 dan Nasdaq meraup 3,50 poin (0,13%) ke level 2.625,15.
Menurut informasi yang disebarluaskan, total hutang pemerintah Italia mencapai 1,92 triliun euro atau setara 23% dari seluruh nilai hutang pemerintah negara dalam zona euro. Bandingkan dengan Yunani yang hanya mengoleksi beban hutang 340 miliar euro. Sementara rasio hutang terhadap GDP (debt-to-GDP) Italia adalah 119,1%, lebih baik dibanding Yunani dan Islandia yang mencatat rasio 142,8% dan 126,1%. Namun kembali lagi ke angka riil, jumlah nominal Italia tentu jauh lebih besar ketimbang dua negara itu. Mengingat posisinya sebagai negara perekonomian terbesar ke-tiga di Eropa.
Jika mengacu pada indikator ekonomi, tingkat pertumbuhan Italia memang memprihatinkan. Level inflasi terpantau naik 3,6% hingga awal kuartal IV ini. Rerata pengangguran bahkan masuk dalam kategori tinggi, 8,3%, dan PMI jatuh ke 43,1%. Pertumbuhan GDP kuartal II silam hanya mampu mencapai 0,8 poin persentase (year-on-year). Fakta-fakta tersebut cukup untuk menunjukkan betapa buruk kinerja pemerintah Silvio Berlusconi.
Italia terlalu besar untuk dibantu (bailout), namun terlalu besar pula untuk dibiarkan bangkrut. Jika Yunani saja sudah membuat guncangan besar di pasar finansial global, apa jadinya bila negeri pizza dibiarkan terjerat dalam krisisnya. Rasio hutang negara itu sudah terlampau besar dan sulit untuk dibayar. Bahkan jika nantinya ada kesepakatan pemangkasan kerugian yang disepakati investor, misalnya sebanyak 50%, jumlah nyaris 1 triliun bukanlah nominal kecil. Pemegang obligasi korporasi, yang kebanyakan perbankan dan asuransi, bisa gulung tikar serentak. Entah efek negatif apa lagi yang bisa diberikan oleh kehancuran ekonomi Italia. Satu hal yang pasti, otoritas Eropa kini mempunyai pekerjaan rumah yang lebih rumit.

Ekonomi Spanyol Stagnan pada Q3


Ekonomi Spanyol Stagnan pada Q3Perekonomian Spanyol terpantau stagnan pada kuartal tiga. Praktis, ekonomi negara itu terbukti melambat dalam beberapa triwulan.
Spanyol makin kesulitan membentengi diri dari krisis kawasan. Secara year on year, perekonomian tumbuh 0,8% di kuartal III. Bank sentral mengklaim penyebab utama stagnasi terletak pada pemangkasan yang dicanangkan pemerintah pusat, regional maupun daerah. Beberapa sektor juga kolaps akibat krisis global.
Meski harus menjalani program efisiensi, Komisi Eropa tidak berharap Spanyol harus mengalami defisit melampaui target 6% dari GDP. Pada 2010 lalu, defisit tercatat sebesar 9,2% dari GDP. Sementara perekonomian Spanyol diprediksi hanya tumbuh 0,7% pada 2012, demikian ramalan Komisi Eropa.