Jumat, 30 September 2011

GBPUSD Akhiri Fase Konsolidasi ?


 Pada grafik H1 dapat kita perhatikan harga telah bergerak sideways dalam 3 hari terakhir tanpa arah dan momentum yang jelas, namun telah tembus dibawah channel bullish utama. Fakta ini mengindikasikan bias netral di jangka pendek, namun jika anjlok dibawah area 1.5540 seharusnya berpotens memicu tekanan bearish mengincar area 1.5475 sebelum menuju ke strong support 1.5325.
Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5715, tembus secara konsisten diatas area tersebut berpotensi mengancam skenario bearish yang mengkonfirmasi fase koreksi keatas lebih lanjut.
Akankah GBPUSD Akhiri Fase Konsolidasi ?

Soros Buy Back Emas Di Level 1600


Soros Buy Back Emas Di Level 1600Soros terpantau telah melakukan pembelian Emas lagi di kisaran $1600 per troy ons, setelah sebelumnya beliau sempat lakukan penjualan posisi Emasnya.
Berdasarkan rumor, posisi Soros tersebut terpicu oleh antisipasi pembukaan bursa Emas Pan Asia di Kunming City pada Juni 2012 nanti, bursa Emas di Asia Tenggara tersebut termasuk salah satu strategi China untuk mendominasi pasar keuangan global dan ekonomi global dalam 5 tahun.
Pan Asian Gold Exchange akan menyebabkan para pelaku pasar China bisa berspekulasi kontrak Emas berjangka atau bahkan membeli emas fisik melalui akun bank atau melalui broker. Sekitar 320 juta konsumen Agricultrual Bank of China kemungkinan akan memanfaatkan akun bank nya untuk bertransaksi Emas dalam renminbi.
Hal ini juga berarti kiblat pasar spot Emas kemungkinan akan menuju China dari sebelumnya di London’s Metal Exchange atau Comex di New York, misalnya jika terjadi kenaikan margin requirement Comex untuk meredakan aksi spekulatif, namun jika tidak diikuti oleh bursa China kemungkinan jadi tidak lagi berpengaruh.
Faktor ini juga berpotensi mempengaruhi perubahan pola perdagangan Emas selama ini, selain menjadi katalis kenaikan harga emas kedepannya.

Emas Hasilkan Kinerja Bulanan Terburuk Sejak Oktober 2008


Emas Hasilkan Kinerja Bulanan Terburuk Sejak Oktober 2008Meski emas sejauh ini terkerek naik 0.47% di hari Jumat ditopang oleh kelegaan sementara dari para investor atas situasi utang zona Eropa, namun secara keseluruhan Emas membukukan kinerja bulanan yang terburuk sejak 3 tahun terakhir.
Apalagi krisis utang zona Eropa tampaknya belum akan terselesaikan dalam waktu dekat, sehingga para investor masih terfokus pada Yunani yang berada dalam tekanan untuk ambil langkah penghematan anggaran yang lebih radikal untuk mencegah penularan krisis ke kawasan Eropa lainnya.
Titik terangnya masih terdapat pada permintaan emas fisik yang tampak menguat seiring pengusaha perhiasan China tampak membeli emas untuk stok libur nasional Golden Week pekan depan, selain itu minat beli juga tinggi di India menjelang musim pernikahan India.

Bearish Emas Masih Ada


 XAU/USD memasuki fase konsolidasi, namun harga emas secara umum masih tertekan. Stochastic 4 jam mempertahankan peluang pullback hingga ke resistance di 1674.65. Tekanan bearish masih ada dan stochastic mendekati area overbought, sehingga kemunculan sinyal bearish dari indikator tersebut memungkinkan pergerakan bearish untuk menguji kembali support di 1599.78. Hati-hati jika pecah ke atas resistance 1674.65 karena berpotensi akan memperbesar momentum bullish yang bisa mendorong emas hingga ke 1749.52.
Waspadai juga penembusan ke bawah support 1599.78 karena sangat mungkin akan menekan harga emas untuk menguji kembali support yang berada di 1532.85. 
Tekanan Bearish Emas Masih Ada

Vonis Resesi Membutuhkan Konfirmasi


Vonis Resesi Membutuhkan KonfirmasiPerekonomian Amerika Serikat (AS) masih statis di kuartal II lalu. Namun pelaku investasi masih bisa bersyukur karena angka Produk Domestik Bruto (GDP) terkini lebih baik dibanding prediksi pasar.
Pada periode tiga bulan yang berakhir Juni, GDP Amerika tumbuh 1,3%. Data Departemen Perdagangan membaik jika dibandingkan dengan ekspektasi analis yang disurvei CNNMoney, 1,1%. Sementara untuk kuartal III, pertumbuhan GDP diprediksi sebesar 1,8%.
Idealnya, AS harus mencetak pertumbuhan GDP sampai 3% supaya sektor tenaga kerja bisa berekspansi. Tetapi nyaris mustahil mewujudkan hal itu, setidaknya hingga 2012 mendatang. Ekonom kini berpendapat bahwa peluang untuk resesi naik menjadi 1 berbanding 3 dalam 6 bulan ke depan. Potensi resesi kali ini jauh lebih tinggi dibanding ekspektasi 3 bulan lalu yang hanya kurang dari 20%. Dari 24 ekonom yang disurvei CNN, 3 responden bertaruh peluang resesi sudah mencapai 50-50.
Meski demikian, hasil GDP kuartal II memberi sedikit harapan bahwa perekonomian dapat membaik dalam waktu dekat. Untuk menjaga optimisme pasar dibutuhkan rilis angka pengangguran dan sentimen konsumen yang juga mengarah ke jalan perbaikan.
Joseph LaVorgna, Kepala Ekonom Deutsche Bank wilayah AS, kombinasi antara revisi naik pada data pengeluaran konsumen dan laba korporasi telah memberi harapan baru. "Di tengah risiko resesi, laporan pendapatan korporasi menjadi indikator utama pemulihan AS," tulisnya dalam sebuah laporan.
Sementara Paul Dales dari Capital Economics menilai bahwa dibutuhkan lebih dari sekedar data ekonomi positif untuk memicu optimisme pasar. Sektor rumah tangga dipandang Dales masih harus berjuang menutup beban hutang. Situasi diperburuk oleh persiapan pemerintah untuk memangkas anggaran. "Pertumbuhan tampaknya tidak lebih baik dibanding tahun ini, Saya perkirakan GDP 2012 hanya sebesar 1,5%," ujar Dales.
Komentar berbeda dilontarkan oleh eks-Kepala Strategis Morgan Stanley, Byron Wien. Ia optimis menanti kemajuan dan memperkirakan pasar saham tetap positif hingga akhr tahun 2011. "Saya rasa Kita tidak sedang berada dalam resesi," ujar pria yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Blackstone Advisory Partners. Wien merujuk pada data klaim awal pengangguran dan capital goods orders yang makin bagus. Sedangkan kenaikan laba korporasi pasti terjadi secara gradual. "AS sudah melalui masa terburuk, Saya yakin kondisi tidak bisa lebih buruk lagi," tutupnya.
Jika berkaca pada pendapat pelaku pasar dan ekonom, ekonomi AS memang sedang serba tidak jelas. Performa data GDP bisa menunjukkan bahwa risiko resesi sudah di depan mata. Dari sisi lain, sektor korporasi dan bisnis masih berdenyut meski detaknya kecil. Tidak heran jika investor konsisten waspada menyikapi perkembangan terbaru. Mengingat vonis resesi maupun recovery membutuhkan konfirmasi.

Industrial Production Jepang Naik 0.8%


Industrial Production Jepang Naik 0.8%Data industrial production Jepang bulan Agustus naik 0.8% berdasarkan basis bulanan, menurut data yang dikeluarkan pemerintah pada hari Jumat. Para ekonomi telah memperkirakan kenaikan produksi sekitar 1.5%, menurut data yang dikumpulkan oleh Dow Jones Newswire.
Kenaikan di bulan Agustus memperlihatkan kenaikan produksi dalam 5 bulan berturut-turut dan badan statistik pemerintah mencatat bahwa data industrial production nyaris pulih dari dampak gempa yang terjadi di bulan Maret.

Downgrade S&P dan Fitch Muluskan Kejatuhan NZD


Downgrade S&P dan Fitch Muluskan Kejatuhan NZDDollar New Zealand terus menjadi sorotan setelah S&P menurunkan peringkat hutang negara tersebut 1 tingkat, perkiraan masih stabil. Keputusan itu keluar setelah downgrade dari Fitch. Dollar New Zealand telah turun untuk menguji kembali level rendahnya di 0.7650, dengan semua mata yang terpusat pada bagaimana harga akan menyentuh level rendah terkininya di 0.7634 yang terjadi selama gejolak harga minggu lalu. Harga saat ini berada di 0.7678 setelah pulih sedikit dari rendah sesinya.

Menurut S&P sendiri: “Penurunan rating mata uang lokal melihat adanya kecenderungan bahwa posisi eksternal New Zealand akan semakin memburuk pada saat kebijakan fiskal telah melemah oleh tekanan akibat gempa dan stimulus fiskal untuk mendukung pertumbuhan…”.
“Ketidakseimbangan eksternal New Zealand yang sangat tinggi, yang dikombinasikan tingginya tingkat hutang sektor rumahtangga dan agrikultur, ketergantungan pada hasil komoditi, dan bangkitnya tekanan fiskal berkaitan dengan populasi yang bertambah. Tekanan penurunan rating hutang dapat kembali terjadi apabila posisi eksternal New Zealand kembali memburuk”, dikatakan badan rating tersebut.

Komentar SNB Dorong Apresiasi Sterling


Komentar SNB Dorong Apresiasi SterlingPoundsterlingmelesat ke level tinggi 1-minggu terhadap Dollar AS pada hari Kamis setelah salah seorang pejabat Swiss National Bank mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan meningkatkan proporsi Sterling dalam portofolionya untuk 12 bulan ke depan. Sebelumnya, persetujuan parlemen Jerman terhadap rencana penambahan fasilitas dana penyelamatan zona Euro juga turut membantu Sterling dan mata uang beresiko lainnya untuk diperdagangkan menguat versusGreenback.
Bagaimanapun, setiap apresiasi yang ditunjukkan Sterling diperkirakan hanya akan terbatas mengingat masih tersisanya keprihatinan atas rapuhnya ekonomi Inggris dan kerentanan terhadap setiap eskalasi krisis hutang zona Euro, ditambah kian meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank of England akan segera meluncurkan putaran baru pelonggaran kuantitatif.
"Sterling nampaknya masih berada dalam downtrend," kata Richard Wiltshire, kepala broker forex pada ETX Capital. "Resiko yang mengancam Cable untuk sementara sedikit teralihkan, mengingat pasar masih terus berfokus ke zona Euro."
Dari sudut pandang teknikal, analis dari Societe Generale menilai bahwa penembusan posisi puncak hari Selasa berpotensi memicu pergerakan naik menuju zona resistensi di $1.5780-1.5820, yang di dalamnya terdapat level fibonacci retracement serta MA 21-hari dan 100-minggu. Sebaliknya, level support dapat dijumpai pada posisi rendah 1-tahun di $1.5328. 

Wall St Sambut Gembira Data AS


Wall St Sambut Gembira Data AS  Perdagangansaham di Wall Street mencatat kenaikan tajam di awal sesi hari Kamis seiring para investor merespon positif data ekonomi AS, serta persetujuan parlemen Jerman terhadap perubahan EFSF.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 200 poin atau sekitar 2,24% lebih tinggi dengan dipimpin saham BofA dan JPMorgan, setelah menghentikan rally 3 hari beruntun pada sesi sebelumnya.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga menguat cukup signifikan dengan masing-masing mengumpulkan 2,07% dan 1,81%. Seluruh sektor kunci S&P diperdagangkan lebih tinggi, dengan sektor perbankan dan energi menunjukkan kinerja terbaik.
Pada hari Kamis Departemen Perdagangan AS merevisi naik pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua menjadi 1,3% dari publikasi sebelumnya 1,0%, yang cenderung mengindikasikan melambatnya pertumbuhan ketimbang resesi. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penurunan sebanyak 37.000 ke level 391.000, lebih baik dari perkiraan penurunan ke 420.000.

Emas Masih Didukung Permintaan Fisik


Emas Masih Didukung Permintaan Fisik Harga emas memangkas gain-nya pada hari Kamis, terdukung oleh tingginya permintaan fisik dan penguatan euro, namun terlepas dari level tinggi setelah persetujuan Parlemen Jerman untuk menambah dana bantuan zona Eropa mengurangi daya tarik emas sebagai safe haven. Sebelumnya emas sempat naik akibat diskusi bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel dapat menghadapi perlawanan dari partainya sendiri dalam voting dana bantuan, namun harga kembali turun seiring berita itu memudar.
"Emas adalah mata uang yang tidak terkait hutang, sehinnga jika ada kecemasan mengenai situasi hutang di AS dan zona Eropa, emas yang akan dicari-cari," ucap Danske Bank analis Christin Tuxen. "Masih ada banyak alasan menganggap emas sebagai safe-haven." Emas masih terdukung oleh aksi beli fisik pasca aksi jual pekan ini membawa harga menuju level rendah beberapa minggu. Investor juga melikuidasi emas untuk menutupi kerugian pada pasar lainnya.