Meskipun sudah ada indikasi kenaikan laju ekonomi China setelah
melambat dalam 3 tahun terakhir disertai dengan kenaikan investasi
infrastruktur dan investasi, namun rebound diperkirakan hanya
berlangsung sesaat dan memperingatkan laju ekspor yang lemah akan
menjadi faktor utama bagi China.
Menegaskan resiko pertumbuhan tersebut, OECD memangkas laju
pertumbuhan ekonomi China menjadi 8.5 persen di tahun berikutnya, turun
dari prediksi sebelumnya sebesar 9.3%. Dengan laju ekspor tidak mampu
melampaui 9 persen dalam dua tahun kedepan.
Secara keseluruhan China dan ekonomi emerging markets lainnya masih belum kebal terhadap kejutan resesi zona Euro.