Selasa, 27 November 2012

OECD: Ekspor Yang Lemah Masih Batasi Rebound Ekonomi China

OECD: Ekspor  Yang Lemah Masih Batasi Rebound Ekonomi ChinaOECD juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi China di hari Selasa, dengan argument krisis zona Euro yang masih belum terselesaikan sehingga berpeluang menekan laju permintaan ekspor China dalam beberapa bulan mendatang.
Meskipun sudah ada indikasi kenaikan laju ekonomi China setelah melambat dalam 3 tahun terakhir disertai dengan kenaikan investasi infrastruktur dan investasi, namun rebound diperkirakan hanya berlangsung sesaat dan memperingatkan laju ekspor yang lemah akan menjadi faktor utama bagi China.
Menegaskan resiko pertumbuhan tersebut, OECD memangkas laju pertumbuhan ekonomi China menjadi 8.5 persen di tahun berikutnya, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 9.3%. Dengan laju ekspor tidak mampu melampaui 9 persen dalam dua tahun kedepan.
Secara keseluruhan China dan ekonomi emerging markets lainnya masih belum kebal terhadap kejutan resesi zona Euro.

Schaeuble Minta Parlemen Setujui Kesepakatan Yunani Minggu ini

Schaeuble Minta Parlemen Setujui Kesepakatan Yunani Minggu iniMenteri keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan pada hari ini (Selasa) bahwa dia telah meminta kepada anggota parlemen untuk memberikan persetujuan mereka pada  minggu ini terhadap bantuan Yunani yang tertunda, setelah para menteri keuangan Uni Eropa mencapai kesepakatan semalam atas keberlanjutan utang Yunani.
“Kami membutuhkan persetujuan parlemen dari negara-negara anggota, termasuk Jerman dan kami akan mengirim rincian programnya ke DPR untuk mendapatkan persetujuan,”katanya kepada wartawan.”Saya meminta persetujuan ini akan keluar minggu ini jika memungkinkan, tetapi saya tidak tahu kapan DPR akan menjadwalkannya.”
Anggota parlemen dari koalisi Kanselir Angela Merkel dan partai oposisi Social Democrat and Greens mengatakan mereka akan mendukung kebijakan tersebut, meskipun dicurigai  bahwa persetujuan utang tersebut akan ditunda sampai pemilu Jerman pada September 2013.

Emas Masih Bullish, Support 1738

Harga emas bergerak sideways kemarin di antara 1745-1752. Pandangan masih bullish melihat dari pola inverted head and shoulder yang terbentuk. Level 1738 menjadi level support yang penting karena level ini adalah level neckline dari pola inverted head and shoulder tersebut. Sementara penembusan 1754 (level tertinggi Jumat 23 Nov 2012) membuka peluang penguatan lanjutan ke area resisten berikutnya di kisaran 1770.
Pengumuman keputusan pengucuran dana bailout untuk Yunani melegakan pasar keuangan dan ini memberikan momentum positif ke pasar. Namun kini terlihat pergerakan “buy on rumor, sell on fact”, dimana para pelaku pasar melakukan aksi jual setelah berita keluar. Meski demikian, pandangan bullish untuk pergerakan harga emas masih terlihat.

Emas Masih Bullish, Support 1738

Fed's Fisher Pulihkan Dollar

Fed's Fisher Pulihkan DollarDollar menguat setelah Fed's Fisher lanjurkan bank sentral AS untuk mengakhiri Operation Twist pada bulan Desember. Operation Twist merupakan program Fed untuk membeli obligasi pemerintah AS bertenor jangka panjang dan menjual obligasi pemerintah AS bertenor jangka pendek. Operation Twist dijadwalkan berakhir di bulan Desember dan Fed's Fisher tegaskan ketidak-inginannya untuk melanjutkan program tersebut. "Saya mempertanyakan efektivitas program tersebut," ujar Presiden Fed of Dallas.  Fed's Fisher juga utarakan agar Federal Reserve tidak melanjutkan program pembelian obligasi berbasis kredit perumahan (KPR). Pada bulan September, Fed telah umumkan program pembelian obligasi berbasis KPR sebanyak $40 juta per bulan hingga kondisi tenaga kerja AS membaik. "Saya rasa Fed tidak perlu bertindak lebih jauh," tutur Fed's Fisher.

Emas Bergerak Tak Menentu Paska Deal Yunani

Emas terombang ambing diantara teritori positif dan negatif seiring kesepakatan bailout Yunani berhasil lemahkan Dollar namun di lain sisi permintaan Emas dari India masih lemah. Sedangkan Perak telah tembus ke level tertinggi 6-minggu nya.
Indeks Dollar AS jatuh ke level terendah 3-minggu setelah para menteri keuangan zona Euro dan IMF sepakat untuk memangkas bunga pinjaman Yunani dan memperpanjang jatuh tempo pelunasan hutang Yunani. Efek ini sedikit terhapus setelah Presiden Fed Dallas, Richard Fisher menyatakan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif dari bank sentral AS perlu segera ditinggalkan.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas melemah tipis -0.04% di level $1,747.92, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,751.64 dan level terendah hariannya di $1,745.68. Sedangkan kepemilikan ETF Gold meningkat 0.7 metrik ton menuju rekor baru 2,607 ton, berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Emas Pasif Setelah Tercapainya Kesepakatan Yunani

Emas Pasif Setelah Tercapainya Kesepakatan Yunani Emas tidak banyak bergerak pada sesi Eropa seiring perjanjian pada beban utang Yunani telah melemahkan dollar dan permintaan emas fisik dari India turun, India  pada tahun lalu merupakan pembeli emas fisik terbesar.
Indeks Dollar AS turun hampir mendekati level terendah dalam tiga minggu setelah para menteri keuangan Eropa dan IMF sepakat untuk menurunkan suku bunga utang Yunani dan memberikan lebih banyak waktu untuk membayar pinjaman dana bantuan.
“Logam menunjukkan sedikit keinginan untuk bergerak dari tingkat harga sekarang ini,” kata Edel Trully, analis di UBS AG di London, dalam sebuah laporannya, mengacu pada harga emas yang berada di kisaran $1750 per ons.”
Pada saat ini emas bergerak di kisaran $ 1749.10,  untuk level tertinggi di $ 1751.70, dan level terendah berada di $ 1747.25