Market
Laporan tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan, serta tetapnya suku bunga di Inggris dan Eropa, membuat Dollar semakin tertekan selama sepekan kemarin terhadap Pound sterling dan Euro. Ben Bernanke mengatakan bahwa, pemulihan ekonomi Amerika Serikat sedang mendapat daya tarik dan siap untuk tumbuh hingga 4% pada tahun ini. Hal ini belum bisa men-support Dallar dari tekanan Pounds dan Euro.
Terhadap Australian Dollar, Dollar tetap menguat yang didorong oleh banjir besar yang melanda di Australia, sehingga jumlah tenaga kerja langsung turun tajam dan ekspor batubara jadi terhambat.
Emas kembali di tutup turun tajam dalam perdagangan akhir pekan lalu yang hampir menyentuh level terendah tahun ini di 1355. Kemungkinan tahun ini harga emas bisa menyentuh rekor tertinggi.
Claimant Count Chage, perubahan jumlah warga Inggris yang mengklaim keuntungan yang berkaitan dengan pengangguran bulan ini di prediksi mengalami perbaikan. Apabila di rilis di bawah ekspektasi ekonom, maka akan menambah penguatan bagi Pounds.
German ZEW Economic Sentiment dan German Ifo Business Climate, Level indeks gabungan berdasarkan survei investor dan analis institusi Jerman, dan Level indeks gabungan terhadap manufaktur, bangunan, grosir dan pengecer. Laporan keduanya bulan ini di prediksi mengalami peningkatan.
Untuk indikator ekonomi global, pada mingg ini akan diisi sedikit rilis berita ekonomi penting, sementara di Amerika pada hari Senin ini libur hari Martin Luther King. Secara umum, rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data TIC Long-Term Purchases pada Selasa malam; lalu Building Permits pada Rabu malam; Philly Fed Manufacturing Index, Existing Home Sales serta Unemployment Claims mingguan yang biasa menjadi perhatian pasar –semuanya pada Kamis malam.
o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa German ZEW Economic Sentiment dari Eropa (ECB) pada Selasa petang; dan, German Ifo Business Climate serta Retail Sales Inggris pada Jumat sore.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah secara cukup berarti oleh buruknya data retail sales dan keyakinan konsumen, dengan index dollar AS berakhir di level 79.100 dari level 81’an sebelumnya. Pekan yang lalu euro menguat terbantu oleh masih kuatnya permintaan terhadap lelang surat berharga di Portugal dan Spanyol dan berakhir di 1.3372, bangkit dari level 1.29 mingu sebelumnya. Untuk minggu berjalan ini market range akan berada antara level support di 1.2867 dan kemudian pada 1.2586, sementara resistance pada 1.35 dan berikutnya di 1.3780.
Poundsterling minggu lalu melejit menguat vs dollar sekitar 400 pips ke level 1.5871, lebih tajam dari penguatan euro. Untuk minggu ini, level resistance terdekat pada 1.5916 dan kemudian 1.6088, sedang support berada pada 1.5340 dan kemudian 1.5130. Untuk USDJPY minggu lalu cenderung stabil di level 82’an. Pasar di minggu ini nampaknya masih sama berada di antara support level 80.90 dan 80.22, serta resistance pada 84.50 dan 86.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lewat melemah tipis dan ditutup pada level 0.9894. Range minggu ini tetap antara resistance 1.0224 dan support level di 0.9794 dan 0.9540.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu indeks Nikkei melanjutkan penguatannya di minggunya yang kedua pada level delapan bulan tertingginya di 10560. Minggu nanti akan menghadapi resistance terdekat pada 10657 yang bila tembus akan mengarah ke level berikutnya di 11393. Adapun support pada level 9906 dan lalu 9685. Sementara itu, Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong minggu lalu juga menguat di minggu yang ketiganya, berakhir di level 24349, tertinggi dalam dua setengah tahun terakhir. Minggu ini akan berada dalam range level resistance di 24945 dan berikutnya 24945, sementara support-nya di 23450 selanjutnya 22375.
Bursa saham Wall Street minggu lalu masih terus menguat untuk minggunya yang ketujuh, rally terpanjang sejak bulan Mei 2007, didorong oleh optimism pasar akan penghasilan para emiten dan upaya positif dari kawasan Eropa untuk mengatasi krisi hutang. Dow Jones Industrial minggu ini masih terus dalam trend-up secara teknikal menjelang level resistance berikutnya 11895 mengarah ke 12600, sementara support di level 11515 dan kemudian pada 11320. Index S&P 500 minggu ini masih dalam trend ke arah resistance di sekitar 1300, sementara level support berada di 1252 dan 1218.
Untuk pasar Emas, minggu lalu kembali mengalami penurunan setelah euro mengalami salah satu minggu rally terbaiknya, yang menyurutkan pilihan permintaan emas sebagai bentuk safe haven, berakhir pada level $1359.55/troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan menguji level support terdekat di $1350.00/troy ounce yang bila tembus akan mengarah bertahap ke support berikut $1314/troy ounce. Sementara itu, resistance terdekat pada $1393.00/troy ounce lalu level $1432.00/troy ounce