Jumat, 25 November 2011

Meski Outlook Teknikal EURUSD Bearish, Namun Berpotensi Koreksi Keatas


 Bias intraday berubah menjadi netral di jangka pendek karena kita dapatkan pola bullish divergence pada MACD di saat bersamaan William %R memotong diatas MA pada time frame grafik jangka pendek. Fakta ini mengindikasikan potensi koreksi keatas, mengincar target area 1.3420 di jangka pendek, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.3290 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
Meski outlook jangka pendek berpeluang koreksi keatas, namun secara keseluruhan gambaran teknikal besarnya masih bearish selama harga bertahan dibawah area 1.3615. 
Meski Outlook Teknikal EURUSD Bearish, Namun Berpotensi Koreksi Keatas

GBPUSD Terindikasi Bullish Divergence


Bias intraday menjadi netral di jangka pendek seiring kita dapatkan sinyal teknikal yang konflik satu sama lain, dari MACD kita dapatkan pola bullish divergence yang mengindikasikan potensial koreksi keatas menguji area 1.5885 di jangka panjang, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.5580 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut setidaknya mengincar area 1.5690.
Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1.5430, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut seharusnya dapat melanjutkan skenario bearish lebih lanjut menguji area support kunci 1.5390.
GBPUSD Terindikasi Bullish Divergence

Wall St Hentikan Penurunan 6 Hari Beruntun


Wall St Hentikan Penurunan 6 Hari BeruntunSempat mengawali perdagangan dari zona merah, saham-saham di Wall Street secara berangsur-angsur mampu berbalik positif setelah menjalani liburThanksgiving. S&P dan Nasdaq juga mencoba menghentikan penurunan 6 hari berturut-turut seiring para investor memburu saham-saham murah. Sesi perdagangan pada bursa-bursa utama AS juga akan berlangsung singkat pada hari Jumat, dan dijadwalkan akan ditutup pada 01.00 WIB.
Indeks Dow Jones Industrial Average sejauh ini telah beranjak naik lebih dari 75 poin dengan saham BofA dan Alcoa mencatat kinerja terbaik. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite juga bergerak menguat dengan masing-masing mengumpulkan 0,75% dan 0,5%. Sektor keuangan dan teknologi berhasil memimpin kenaikan di antara 10 sektor S&P.
Meski begitu, secara keseluruhan baik Dow maupun S&P masih tetap berada di jalur menuju kinerja minggu Thanksgiving terburuk mereka sejak tahun 1932.
Dengan tidak adanya data ekonomi penting pada hari Jumat, maka perkembangan di kawasan Eropa terlihat masih mendominasi pergerakan pasar, di mana KanselirJerman Angela Merkel kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana penerbitan obligasi bersama zona Euro. Berita tersebut tentu saja direspon negatif oleh pasar Eropa yang terus mengharapkan akan adanya sebuah solusi permanen dalam mengatasi krisis hutang zona Euro. 

BoJ Kaji Strategi Intervensi Baru


BoJ Kaji Strategi Intervensi BaruBank of Japan telah mengirimkan kuesioner kepada bank-bank besar menanyakan apakah mereka dapat membantu BoJ lakukan intervensi di pasar valas luar negeri; ini sinyalkan bank sentral tengah kaji strategi terbaru untuk melawan penguatan yen. BoJ telah lakukan survei terhadap lembaga keuangan di Tokyo selama dua minggu terakhir baik lisan dan tulisan, menurut  nara sumber Dow Jones.
Survei ini menanyakan beberapa pertanyaan tentang bagaimana bank dapat membantu BoJ dalam intervensi. Beberapa pelaku pasar melihat ini isyaratkan bank sentral tengah pertimbangkan taktik baru untuk kendalikan yen. Beberapa bahkan melihat kemungkinan bank sentral lakukan kebijakan intervensi rahasia intervensi selama sesi London atau New York. "Apakah cabang anda di luar negeri dapat menerima perintah transaksi dari kami?'", tertulis dalam survei tersebut.
Trader melihat intervensi rahasia di luar negeri bisa efektif menjaga yen tidak jatuh di bawah level tertentu mengingat selama ini Jepang hanya lakukan intervensi selama jam perdagangan Asia. Trader yakin BoJ dapat kembali bertindak jika dollar melemah hingga lewati level 75 terhadap yen.
Sementara itu, yen melemah di sesi New York. USD/JPY kini diperdagangkan 77.69, dekat level tinggi harian 77.73

IMF Peringatkan Jepang Tentang Hutangnya


IMF Peringatkan Jepang Tentang HutangnyaDana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Jepang dalam laporan terbarunya bahwa pasar sangat khawatir terhadap sustainabilitas fiskalnya yang dapat memicu kenaikan tiba-tiba tingkat imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB).
Jika yield JGB ini naik cepat, dapat menyebabkan hutang Jepang tidak aman dan juga dapat menggoyangkan ekonomi dunia. IMF mengatakan dalam laporannya yang dirilis tanggal 23 November bahwa komunitas internasional sudah sangat khawatir terhadap kemungkinan memburuknya kondisi fiskal Jepang, setelah masalah hutang di beberapa negara Eropa berubah menjadi krisis di wilayah tersebut.
Tingginya tingkat imbal hasil JGB akan berimbas pada penarikan likuiditas dari pasar modal global,  mengganggu kestabilan dan mendorong yield obligasi negara-negara lainnya, begitu menurut pernyataan IMF.
Seperti yang kita ketahui, rasio hutang Jepang terhadap GDP sebesar 200% lebih dan merupakan yang tertinggi di antara negara-negara industri dunia. Rasio ini bahkan melebihi rasio hutang negara-negara Eropa yang kini bermasalah dengan hutangnnya seperti Yunani, Italia dan Spanyol.
Perbedaan dengan negara lain, obligasi Jepang ini, hampir 95%, dimiliki oleh investor lokal seperti dana pensiun, asuransi, dan perbankan Jepang. Hal ini membantu tingkat imbal hasil obligasi JGB tetap rendah dan stabil meski ekonomi Jepang sedang carut marut.

Gold: Bergerak Bearish, Bidik 1.677.15

Emas kembali bergerak bearish dan membidik area support dikisaran 1677.15 setelah sebelumnya gagal menembus area 1700.00 seperti halnya yang terlihat pada grafik 1-jam diatas. Secara teknikal pecahnya area support tersebut membuka peluang pergerakan bearish selanjutnya menuju area 1669.41. Waspadai peluang rebound menuju area 1684.89 hingga 1689.68 jika support tersebut bertahan. Hal tersebut juga seiring dengan kondisi pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold.


Gold: Bergerak Bearish, Bidik 1.677.15

GDP Inggris Gagal Dongkrak Kinerja Sterling


GDP Inggris Gagal Dongkrak Kinerja Sterling Poundsterlingdiperdagangkan tidak jauh dari level terendah 7-minggu versus Dollar AS pada hari Kamis di tengah sedikit membaiknya sentimen resiko, dengan setiap pergerakan naik Pound memicu minat jual dari para investor mengingat masih suramnya prospek Inggris. Terhadap Euro, mata uang Inggris ini bergerak cenderung melemah dipicu sejumlah aksi short covering dan hasil survey sentimen bisnis Jerman yang lebih baik dari perkiraan.
Estimasi ke-2 GDP Inggris yang dirilis hari Kamis mengkonfirmasikan pertumbuhan ekonomi 0,5% pada Q3. Namun masih rendahnya permintaan, investasi bisnis yang turun tajam serta melemahnya ekspor membuat Sterling tidak mendapat cukup dukungan.
"Kontribusi ekspor yang lemah ditambah melambatnya pertumbuhan zona Euro telah menempatkan Sterling di bawah tekanan dalam jangka menengah," kata Sebastien Galy, analis mata uang Societe Generale.
Sementara, beberapa analis berpendapat bahwa meningkatnya yield obligasi Jerman berpotensi mengangkat daya tarik obligasi Inggris, yang masih dianggap sebagai safe haven, sehingga akan menyediakan dukungan bagi Pound. Pada hari Rabu, spreadantara CDS 5-tahun Jerman dan Inggris bertambah hampir 10 basis poin ke level terlebar sejak awal Oktober.

ECB Kaji Pinjaman Lebih Untuk Perbankan


ECB Kaji Pinjaman Lebih Untuk PerbankanBank Sentral Eropa (ECB) tengah pertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman bagi perbankan hingga 2 atau 3 tahun demi cegah terjadinya krisis kredit akibat berlarutnya krisis utang zona-euro, menurut nara sumber Reuters. ECB mengkaji proposal ini akibat makin sulitnya perbankan Eropa untuk peroleh pendanaan di pasar  seiring perbankan lebih selektif berikan pinjaman satu dengan yang lainnya.
“Bank sentral akan perpanjang durasi fasilitas likuiditas-nya hingga 2 atau bahkan 3 tahun,” menurut nara sumber Reuters yang enggan publikasi namanya. “Ini diharapkan dapat regangkan pengetatan di pasar interbank sehingga berikan kemampuan bagi perbankan untuk lebih lama memegang obligasi pemerintah. Hingga saat ini, fasilitas likuiditas ECB berdurasi paling lama hanya 1 tahun.”
Memburuknya krisis utang telah mendorong berbagai pihak serukan ECB untuk ambil tindakan lebih seperti lakukan program pembelian obligasi pemerintah dalam skala besar; tetapi, hingga sekarang ECB enggan untuk berikan komitmen tersebut. Meski demikian, ECB memiliki kebebasan untuk berikan pinjaman triliunan euro kepada perbankan dan ini secara tidak langsung akan membantu pemerintah Eropa yang tengah berusaha terbitkan obligasi untuk penuhi kebutuhan pendanaannya.

Technical Analysis November 25th 2011


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3260-1.3430
Down
1.3490
1.3310

1.3370
1.3260
1.3430
1.3430
1.3250
USD/JPY
76.30-78.00
Up
78.10
76.30
76.90

78.00
76.30
77.50
75.70
GBP/USD
1.5400-1.5580
Down
1.5640
1.5460

1.5520
1.5400
1.5580
1.5580
1.5400
USD/CHF
0.9100-0.9270
Up
0.9280
0.9100
0.9160

0.9270
0.9100
0.9220
0.9040
AUD/USD
0.9640-0.9810
Down
0.9870
0.9690

0.9750
0.9640
0.9810
0.9810
0.9630
NIKKEI
8140-8320
Up
8330
8140
8200

8320
8140
8260
8080
HANGSENG
17970-18150
Up
18160
17970
18030

18150
17970
18090
17910
KOSPI
233.40-235.20
Up
235.30
233.40
234.00

235.20
233.40
234.60
232.80
GOLD
1700.60-1723.10
Down
1730.60
1708.10

1715.60
1700.60
1723.10
1723.10
1700.60