Kamis, 20 Oktober 2011

EURUSD: Oversold, Uji Support 1.3702-1.3651

EURUSD terlihat menguji area support dikisaran 1.3702. Pecahnya level support tersebut dapat memicu terjadinya pergerakan bearish membidik area 1.3651. Sementara itu kondisi CCI dan Stochastic yang saat ini tengah berada di dalam area oversold kemungkin dapat memicu terjadinya rebound menuju area area 1.3784 hingga area bearish trendline jika support dikisaran 1.3702 mampu bertahan.


EURUSD: Oversold, Uji Support 1.3702-1.3651

GBPUSD: Terlihat Bearish, Bidik Kisaran 1.5712

Bias cable pada grafik 1-jam terlihat bearish dan membidik area support dikisaran 1.5712. Secara teknikal, terlihat peluang terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 1.5736 hingga area 1.5795 jika support tersebut mampu bertahan. Proyeksi tersebut kemudian diperkuat oleh pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini tengah mendekati area oversold. Namun sebaliknya abaikan peluang rebound jika support dikisaran 1.5712 pecah karena dapat memicu akselerasi bearish menuju area 1.5681 hingga 1.5630.


GBPUSD: Terlihat Bearish, Bidik Kisaran 1.5712

Regulator Cina: Kendali Hutang Diperlukan


Regulator Cina: Kendali Hutang DiperlukanRegulator Cina mengatakan bahwa pihaknya berjanji untuk secara ketat mengendalikan pinjaman-pinjaman tak resmi atau underground lending, sembari menekankan adanya kenaikan tingkat hutang, khususnya diantara para pemerintahan regional, menurut sebuah laporan dari wilayah tersebut. Akan tetapi, Liu Mingkang, pimpinan dari China Banking Regulatory Commission (CBRC), juga mengatakan bahwa situasi tersebut masih terkendali.
Liu mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan resiko-resiko keseluruhan masih terkendali dan mengutip data yang menunjukkan bahwa hutang pemerintah local sebesar 26% dari GDP tahun 2011, sementara hutang pemerintah pusat setara dengan 17% dari GDP, menurut Xinhua, yang mengutip pidato dari Liu yang dimuat di situs CBRC.

Bank Dunia: Negara Berkembang Berhasil Genjot Sektor Bisnis


Bank Dunia: Negara Berkembang Berhasil Genjot Sektor BisnisNegara dengan tingkat pendapatan rendah hingga menengah berhasil mengimplementasikan reformasi bisnis. Demikian pandangan World Bank pada laporannya hari ini (20/10).
Sebanyak 46% negara dengan pendapatan rendah berhasil me-reformasi aturan baku dalam sektor bisnis antara tahun 2010 dan 2011. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibanding catatan antara periode 2009 dan 2010, yang hanya sebesar 18%. Rapor negara berkembang lebih bagus ketimbang reformasi bisnis negara maju yang hanya mencapai 35%.
Kemajuan signifikan pada bisnis negara berkembang bisa dilihat dari kemampuan wirausahawan dalam menghadapi hambatan bisnis. Entrepreneur negara berkembang dinilai dapat beradaptasi baik dalam perekrutan tenaga kerja. Mereka juga bisa menyiasati kurangnya kualitas infrastruktur di wilayah masing-masing. Aturan yang dibuat memungkinkan semua pelaku bisnis melakukan ekspansi secara agresif.
"Tren (bisnis) bergerak lebih cepat," ujar Sylvia Solf, Penulis '2012 Doing Business in a More Transparent World'. Di wilayah Afrika, reformasi aturan bisnis terjadi pada 36 dari 46 negara antara Juni 2010 dan Mei 2011. Jumlah tersebut setara dengan 78% negara dalam kawasan, dibandingkan rata-rata jumlah negara dalam 6 tahun terakhir yang berhasil dalam reformasi, yakni 56%.
"Percepatan reformasi bisnis adalah hal bagus bagi wirausahawan di negara berkembang," tulis laporan itu. Untuk orang miskin, memulai bisnis atau mencari kerja adalah jalan utama menuju kesejahteraan. Laporan tersebut juga memaparkan bahwa usaha kecil menengah mengambil porsi utama dalam penciptaan lapangan kerja.

Aksi Jual Lemahkan Emas


Aksi Jual Lemahkan EmasEmas diperdagangkan melemah di Asia, bersamaan dengan aksi jual besar-besaran pada industri komoditi dan pasar ekuiti terkait kecemasan investor mengenai kondisi kesehatan ekonomi eropa dan rencana pembuat kebijakan untuk mendukung zona eropa. 
Spot emas diperdagangkan di $1,621.59 per troy ons, turun $20.11 dari level penutupan. Penguatan USD menambah tekanan jual pada emas. EUR/USD di 1.3717 dari 1.3759 hari Rabu malam di New York. Menurut laporan Mitsui Global Precious Metals trend emas jangka panjang masih bullish, namun untuk jangka pendek belum jelas. "Melihat prospek ekonomi global, sebaiknya menyimpan emas untuk jangka panjang. Faktanya bahwa pemulihan harga emas berjalan sangat lambat sejak merosot tajam pada bulan September sehingga membuat outlook untuk jangka pendek dan menengah tidak terlalu bullish," katanya. Harga emas relatif stabil sejak awal bulan Oktober setelah perdagangan emas sempat bergejolak bulan lalu saat logam turun 11.0%.

Emas Tergerus Pelemahan Regional

Emas Tergerus Pelemahan RegionalSpot emas kembali tertekan 0.9% di tengah pelemahan pasar saham regional dan aksi jual logam dasar. Resolusi atas krisis hutang zona eropa yang belum juga terwujud membebani sentimen pasar menjelang pertemuan KTT Uni Eropa di awal pekan. "Krisis hutang yang dibiarkan semakin larut menimbulkan kecemasan global atas penularan masalah ke negara sekitar," menurut dealer lgam mulia GoldCore. Spot emas di $1,630/ons, turun $12.70 dari level penutupan.