Kamis, 08 November 2012

Technical Analysis, November 8th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2660-1.2870
Down
1.2940
1.2730

1.2800
1.2660
1.2870
1.2870
1.2660
USD/JPY
79.10-80.90
Up
80.90
79.10
79.70

80.90
79.10
80.30
78.50
GBP/USD
1.5870-1.6080
Down
1.6150
1.5940

1.6010
1.5870
1.6080
1.6080
1.5870
USD/CHF
0.9350-0.9560
Up
0.9560
0.9350
0.9420

0.9560
0.9350
0.9490
0.9280
AUD/USD
1.0290-1.0500
Down
1.0570
1.0360

1.0430
1.0290
1.0500
1.0500
1.0290
NIKKEI
8680-8890
Down
8960
8750

8820
8680
8890
8890
8680
HANGSENG
21770-22130
Down
22250
21890

22010
21770
22130
22130
21770
KOSPI
250.70-254.30
Down
255.50
251.90

253.10
250.70
254.30
254.30
250.70
GOLD
1701.70-1726.40
Up
1726.40
1701.70
1709.90

1726.40
1701.70
1718.20
1963.40

Buffet Tetap Optimis Dengan Bursa AS

Buffet Tetap Optimis Dengan Bursa ASInvestor terkemuka Warren Buffet utarakan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia namun Buffet masih optimis kinerja ekonomi As akan lebih baik dari Eropa dan Asia. Dalam wawancara dengan CNBC, Buffet bahkan tidak khawatir dengan kejatuhan tajam Wall Street seperti  yang terjadi pada hari Selasa. Buffet bahkan tergiur untuk membeli lebih banyak saham seraya utarakan bahwa dia tengah dalam proses untuk mengakuisisi perusahaan besar.  Sebagai salah satu investor yang paling sukses dalam sejarah, pandangan Buffet atas ekonomi dan investasi cukup diperhatikan oleh investor. Buffet juga mengatakan bahwa perusahaannya, Berkshire Hataway, telah membeli lebih banyak saham Wells Fargo dalam seminggu terakhir. Berkshire memang memiliki saham perbankan dalam jumlah yang besar.

Lelang Obligasi Spanyol Berjalan Sukses

Lelang Obligasi Spanyol Berjalan SuksesSpanyol akhirnya berhasil melengkapi rencana pendanaan tahun ini dengan penjualan obligasi dan 3 tender lagi untuk kebutuhan awal tahun 2013 dengan kondisi ekonomi yang sulit mungkin akan semakin sulit menarik minat para investor.
Komisi Eropa mengeluarkan proyeksi hari Rabu kemarin bahwa Spanyol, Prancis dan Italia kemungkinan meleset dari target anggaran mereka tahun depan, sehingga pasar obligasi zona Euro menjadi khawatir sekaligus memicu spekulasi baru bahwa Spanyol semakin dekat untuk meminta bailout Zon Euro.
Lembaga Treasury Spanyol berhasil menjual 3 obligasi pemerintah senilai $6.08 milyar diatas target dan dengan biaya pinjaman lebih rendah untuk tenor 3 thaun dan juga 5 tahun dibanding lelang sebelumnya.
Lelang hari Kamis ini sekaligus membukukan jumlah obligasi Spanyol yang terjual secara keseluruhan menjadi 86 milyar Euro.

Masih Muluskah Jalan Stimulus?

Melihat banyaknya stimulus yang dilakukan oleh para bank sentral utama dunia, investor sepertinya masih harus memutar otak untuk memprediksi pergerakan harga untuk melihat dampak stimulus yang dilakukan. Terlebih saat stimulus yang diluncurkan bank sentral tersebut ternyata tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi pasar, terutama apabila terjadi hal-hal yang bersifat force majeur.

Hal ini bisa dilihat pada stimulus yang dilakukan oleh Bank of Japan baru-baru ini. Stimulus berupa penambahan dana sebesar 11 triliun Yen sepertinya dianggap masih mengecewakan, dimana target yang ditetapkan sebelumnya adalah dalam kisaran 10 triliun – 65 triliun Yen, walau masih sedikit diatas level terendahnya, paling tidak angka 50% dari kisaran tersebut seharusnya, sebagaimana diharapkan pasar, terjadi.

Bahkan sempat dikabarkan bahwa BoJ sepertinya mulai kehilangan independensi terhadap intervensi yang dilakukan mata uangnya; bukannya melakukan intervensi terhadap Yen (melakukan aksi jual Yen untuk memulihkan kondisi ekspor), justru melakukan penambahan dana untuk pembelian aset yang ternyata dibawah ekspektasi dan meluncurkan pinjaman dengan bunga yang rendah tanpa adanya batasan jumlah kepada sektor perbankan.

Hal itu menimbulkan pertanyaan tentunya, mengapa justru langkah yang kurang popular atau diluar kebiasaan justru dilakukan. Ini pula yang menyebabkan pasar merasa kecewa dengan langkah setengah hati yang dilakukan oleh Bank of Japan, dimana apabila diamati, yang dilakukan oleh BoJ serupa dengan langkah yang diambil oleh bank sentral AS, Federal Reserve Bank, yang alih-alih melonggarkan kebijakan, tetapi justru melakukan pembelian aset (yang sepertinya dengan dana yang terbatas).

Itu yang terjadi di Jepang. Sedangkan di AS sendiri, badai Sandy yang memporak-porandakan Wall Street beserta kota-kota besar disana seperti New York, New Jersey, Manhattan hingga sepanjang pantai menuju New England masih menyisakan duka yang mendalam dengan banyaknya korban berjatuhan dan potensi biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembalikan kondisi disana seperti semula yang timbul dari masalah transportasi, infrastruktur dan perbankan.

Wall Street yang ditutup selama 2 hari pun masih menyisakan bagaimana perdagangan di bursa AS sempat sedikit tersendat, dihantui oleh adanya perbaikan yang mungkin akan menelan biaya dan waktu yang cukup banyak.

Badai Sandy pun masih menyisakan pertanyaan, apakah pemulihan perekonomian akan dapat berjalan dengan mulus, melihat bahwa adanya serangan badai Sandy sempat mencuatkan kemungkinan hambatan pemulihan dan mungkin akan berdampak terhadap rilis data tingkat tenaga kerja di AS. Apakah mungkin akan diluncurkan kembali stimulus.

Mungkin anggapan bahwa QE4 di AS tidaklah berlebihan bila dampak dari badai Sandy terus mempersuram keadaan pemulihan perekonomian disana. Kekhawatiran terhadap banjir di pusat kota New York dan kekhawatiran akan potensi kerusakan di fasilitas nuklir di AS sendiri bisa saja mencuatkan langkah-langkah pemulihan, menjelang pemilihan presiden AS. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa stimulus-stimulus baru akan mulai bermunculan. Dan masih mampukah stimulus (dari AS) akan terus berjalan dalam menghadapi rilis data ekonomi sepanjang awal bulan baru? Hal ini masih harus diamati lebih jauh tentunya.

Emas Terkonsolidasi Seiring Kecemasan Fiskal Topang Dollar AS

Emas Terkonsolidasi Seiring Kecemasan Fiskal Topang Dollar ASEmas diperdagangkan tidak menentu dibawah level tertinggi 2,5 minggu yang diraih beberapa waktu lalu tidak lama setelah Presiden Barack Obama kembali terpilih. Indeks Dollar AS sendiri menguat ke level tertinggi 2-bulan sehingga membebani kinerja Emas secara keseluruhan.Setelah ketidakpastian politik di AS, fokus para investor telah bergeser pada Jurang Fiskal yang mengancam ekonomi AS kembali terdesak ke fase resesi.

Kekhawatiran jurang fiskal senilai $600 milyar sebenarnya turut menopang daya tarik aset safe haven Emas, namun faktor penguatan Dollar di saat bersamaan juga membatasi penguatan Emas lebih lanjut.Terpantau sejauh ini harga spot Emas melemah tipis -0.11% di level $1,715.60, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,721.12 dan level tinggi hariannya di $1,713.75. Analisis teknikal mengindikasikan bahwa bias intraday menjadi netral dengan perkiraan range trading masih terbatas di kisaran $1,702 s.d $1,734.

Aksi beli pasar emas fisik di Asia melambat, karena harga telah meroket lebih dari 2 persen sepanjang pekan ini. Oleh sebab itu para investor enggan melakukan aksi beli di level harga yang cukup tinggi, namun dilaporkan banyak terjadi pembelian ketika harga Emas jatuh dibawah $1,700.