
Kisruh
hutang tidak hanya melanda negara-negara Eropa. Amerika Serikat (AS) juga belum mampu merancang kebijakan efektif guna menutup beban di anggaran negara.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings kemarin tidak mengubah persepsinya terhadap
rating kredit AS. Namun Fitch merevisi proyeksinya tentang Paman Sam dari 'stabil' menjadi 'negatif'. Apabila diartikan, penilaian negatif itu menunjukkan bahwa peluang downgrade instrumen hutang Amerika dalam dua tahun mendatang melampaui 50%.
Dalam ulasannya, Fitch melihat ekonomi Amerika masih menunjukkan kinerja paling produktif di dunia. Pihak pemerintah juga dipandang memiliki akses pendanaan tidak terbatas meski masalah hutang dan anggaran belum tuntas. Apalagi pasar obligasi AS adalah yang terbesar dan paling likuid di dunia. Sementara peran dollar sebagai satuan cadangan devisa internasional belum berubah.
Meski demikian, Fitch meragukan adanya konsolidasi politik dalam upaya penyeimbangan budget negara. Lembaga itu tidak terlalu yakin bahwa kongres dapat merilis kebijakan fiskal tepat waktu sebelum segala sesuatunya kian memburuk. Skenario terburuk, rasio hutang publik akan menembus 90% dari Produk Domestik Bruto (GDP) di akhir dasawarsa. Sementara saat ini saja beban hutang sudah mencapai 70% dari total GDP negara. Jika dibiarkan berlarut, bunga obligasi yang kelak harus dibayarkan bisa menguras lebih dari 20% pos pemasukan pajak.
"Kegagalan mencapai rencana pengurangan defisit pada 2013 sama artinya dengan downgrade rating AS," ulas Fitch dalam pernyataan tertulisnya. Apalagi bila ditambah dengan faktor perlambatan ekonomi dan outlook fiskal, langkah downgrade bukan sesuatu yang mustahil.
Sementara itu, dua lembaga pemeringkat lain relatif lebih optimis menyikap kemunduran di Washington. Moody's dan Standard&Poor's menilai kegagalan komisi anggaran mencapai mufakat tidak mempengaruhi rating kredit. Moody's tetap bersikukuh dengan predikat AAA untuk AS. Adapun S&P tetap mempertahankan peringkat AA-plus hingga saat ini. Serupa dengan Fitch, keduanya sepakat memberi outlook negatif bagi masa depan kredit Amerika Serikat.