Terpantau sejauh ini indeks FTSE London melemah -0.52% ke level 5,482.50, sementara indeks DAX Jerman flat +0.02% di 6,471.50, dan CAC Prancis anjlok -0.39% di level 3,082.0.
Meski mengalami koreksi cukup tajam, indeks FTSE London tampak masih tertahan oleh level Fibonacci retracement 61.8% yang ditarik dari swing high sejak ECB mengucurkan fasilitas LTRO di pertengahan Desember lalu, namun jika penurunan berlanjut dibawah level tersebut seharusnya dapat memberikan sinyal bearish.
Bursa saham Eropa secara keseluruhan berlanjut untuk diperdagangkan pada valuasi yang atraktif dengan rasio Price-to-earnings sebesar 11x, dibandingkan dengan rata-rata PER secara historis sebesar 13x. Selain itu yield dividen yang dibagikan pada saham-saham Eropa masih diatas 4 persen, dibandingkan obligasi pemerintah yang memiliki yield hanya 2 persen.
Meskipun harga saham Eropa secara historis sudah cukup murah relative terhadap aset lainnya, namun pemerintah Eropa masih harus mengembalikan keyakinan para investor terhadap kemampuan nya untuk mengelola krisis utang agar bursa saham bisa kembali pulih di jangka panjang.