Selasa, 06 September 2011

Dunia Tidak Akan Alami Resesi Kembali


Dunia Tidak Akan Alami Resesi KembaliEkonomi global tidak mungkin jatuh kembali ke dalam jurang resesi, tutur Presiden World Bank Robert Zoellick. "Saya tidak percaya AS atau dunia akan alami resesi double dip meski tingkat ketidakpastian cukup tinggi," ujar Zoellick. “AS lebih cenderung alami pertumbuhan lambat dengan tingkat pengangguran yang tinggi.”
Komentar ini muncul setelah Menteri Keuangan Singapura, Tharman Shanmugaratnam, katakan dunia lebih mungkin alami resesi akibat terhambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa. Mengenai Eropa, Zoellick utarakan Uni Eropa harus pertimbangkan kerjasama fiskal demi atasi perbedaan. "Satu satu solusi adalah perdalam serikat fiskal," kata Zoellick. “Penciptaan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa dan pembelian obligasi ECB hanya bisa berikan waktu sementara bagi Eropa untuk atasi masalah yang dihadapi.”
Sementara itu, bursa saham dunia mencoba untuk pulih di sesi London. Indeks saham Inggris (FTSE) menguat 1,4% sedangkan bursa saham Jerman (DAX) dan Perancis (CAC) masing-masing naik 1% dan 0,9%. Namun, Dow futures masih terpuruk di teritori negatif meski berhasil kurangi pelemahan. 

Gold


Emas Mencoba Untuk Pulih emasmelemah di sesi London akibat maraknya aksi profit-taking setelah snb umumkan kebijakan intervensi untuk redam penguatan franc. Meski demikian, logam mulia mencoba bangkit dari level rendah harian 1858 seiring masih tingginya minat beli aset safe-haven di tengah memburuknya krisis utang Eropa dan ancaman resesi global.
Analis optimis reli dapat berlanjut akibat belum ditemukannya solusi atas krisis zona-euro dan bertambahnya bukti akan ancaman resesi global. Investor waspadai serangkaian event politik pekan ini di Eropa untuk melihat apakah dapat ditemukan upaya penyelesaian krisis setelah kreditur internasional tunjukkan kekecewaan atas lambatnya tindakan Athena untuk kendalikan defisit. "Emas telah menembus $1900, target berikutnya adalah $2000," ujar Peter Fung, pimpinan di Wing Fung Precious Metals.
Investor kini nantikan indeks non-manufaktur AS yang akan dirilis nanti malam. "Jika datanya negatif, maka ini tentunya menambah bukti akan kekhawatiran investor terhadap resesi global sehingga dapat dorong Fed berikan stimulus," tutur Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. “Selama emas bertahan di atas $1700, tren bullish masih terjaga dan harga dapat mencapai $2000 pada akhir tahun.”

Gold : Waspadai Resisten Emas 1920

 Emas mencapai rekor tertinggi baru di 1920.90. Resistance kunci emas saat ini berada di 1920.90. Jika pecah ke atas level tersebut maka ada kemungkinan harga emas akan naik lagi hingga ke 1946.22. Support terdekat berada di 1895.58, kemungkinan rebound akan terjadi setelah pullback ke level tersebut. Tetapi jika tembus ke bawah 1895.58, maka koreksi bisa berlanjut hingga ke kisaran di 1879.91 - 1867.25. Lebih dalam lagi, koreksi bisa berlanjut ke 1854.59 jika harga jatuh ke bawah 1879.91.


Waspadai Resisten Emas 1920

Siap-siap! Resisten Emas Berikutnya $1930/oz


Siap-siap! Resisten Emas Berikutnya $1930/ozSetelah berhasil mencatat rekor baru pada $1920.30 di hari Selasa,komoditi emas kemungkinan bisa meraih resisten berikutnya di $1930 atau bahkan kemudian ke $1970 berdasarkan analisa teknikal menurut Barclays Capital.
Sementara menurut penjelasan Morgan Stanley, emas telah pulih banyak dari pelemahannya baru-baru ini, namun tingginya minat terhadap aset-aset safe-haven, seperti emas, akan terus diuntungkan dari ketidakpastian dari dua benua.
Mengecewakannya Payrolls AS hari Jumat silam, disusul oleh lemahnya angka aktivitas bisnis Eropa, turut menambah kekhawatiran dan ketakutan terhadap resesi double-dip.
Dan suramnya prospek ekonomi kemungkinan akan membuat emas tetap tertopang baik karena dianggap sebagai lindung nilai terutama selama sektor finansial bergerjolak.

EURUSD Mengantisipasi Keputusan Suku Bunga ECB


EURUSD Mengantisipasi Keputusan Suku Bunga ECB euro/dollarsejauh ini belum keluar dari range trading nya namun mengakhiri pekan kemarin dengan anjlok 300 poin. Melihat kedepan akankah range terbawahnya ditembus?
Pekan ini akan dipenuhi dengan kalender ekonomi yang cukup sibuk terdiri dari beberapa keputusan suku bunga, Krisis utang Yunani kembali menjadi tema di market, setelah Yunani gagal memenuhi kewajiban Uni Eropa serta IMF. Ekonom senior IMF juga mengatakan default akan terjadi dalam waktu dekat, selain itu di AS gambaran sektor tenaga kerja semakin suram setelah laporan non payroll dirilis di angka nol.
Berikut ini outlook beberapa event yang bakal mempengaruhi Eur/usd :
  1. Final Services PMI: para pelaku pasar akan memperhatikan downgrade laporan manufaktur PMI, laporan dibawah 50.0 mengindikasikan kontraksi.
  2. Sentix Investor Confidence: Setelah setahun angka ini dirilis di teritori positif, indikator ekonomi ini terakhir anjlok -13.5 point, angka yang negatif mencerminkan pesimisme analis dan investor yang dijajaki.
  3. Retail Sales: Laporan ini diekspektasikan masih positif, dimotori oleh kenaikan volume penjualan Jerman, sedangkan anak untuk kawasan keseluruhan diperkirakan menunjukkan pertumbuhan untuk dua bulan berturut.
  4. Revised GDP: Berdasarkan laporan estimasi awal, pertumbuhan ekonomi zona Eropa hanya tumbuh 0.2% di Q2. Namun setelah terindikasi laporan pertumbuhan Jerman melambat ke 0.1%, kemungkinan laporan zona Eropa juga tidak mengalami perubahan.
  5. Germany Factory Orders: Cukup kontras dengan laporan indikator lainnya, produksi industri bulan lalu dirilis mengecewakan dengan penurunan sekitar 1.1%, namun laporan pekan ini diekspektasi mengalami sedikit kenaikan.
  6. German Trade Balance: Meskipun trade balance zona Eropa mengalami defisit, namun Jerman menikmati surplus yang cukup besar.
  7. Rate Decision: Diperkirakan belum ada perubahan tingkat suku bunga pada 1.50%, seiring dengan pelambatan yang cukup signifikan begitu juga halnya penurunan laju inflasi, terutama core inflation. Trichet juga menyebutkan ekspektasi inflasi masih dipelajari, para pelaku pasar memprediksi Trichet sedikit melonggarkan ekspektasi inflasi dimana resiko masih seimbang dan ketidakpastian cukup tinggi. Estimasi CPI flash yang terakhir menunjukkan laju inflasi tahunan berada di level 2.5%, meskipun cukup tinggi untuk rate cut namun sudah cukup untuk mempertahankan level suku bunga ECB. Mata uang euro kemungkinan anjlok duluan mengantisipasi event ini.
  8. French Industrial Production: Ekonomi terbesar kedua di Eropa mengalami fluktuasi produksi industri, bulan lalju anjlok 1.6%, namun pekan ini diperkirakan naik lagi.
Kesimpulan secara keseluruhan EURUSD masih bearish akibat system perbankan yang masih rapuh terutama di Yunani, imbasnya euro/dollar masih memiliki ruang untuk jatuh tergantung pada hasil konferensi pers Trichet nanti, jika beliau masih agresif dalam hal suku bunga, maka choppy trading masih dapat berlanjut, dimana harga akan sulit anjlok dibawah range terbawahnya.

Krisis Hutang Zona Euro Kian Mencemaskan


Krisis Hutang Zona Euro Kian Mencemaskan  EURO anjlok ke level rendah 1-bulan versus Dollar AS di seluruh bursa pada hari Senin seiring meningkatnya kecemasan krisis hutang zona Euro yang dipicu memburuknya kondisi fiskal Yunani dan Italia, ditambah kekalahan telak partai berkuasa Jerman dalam pemilu regional hari Minggu.
Yield obligasi pemerintah Italia melonjak hingga mendekati level puncak 1-bulan seiring kian bertambahnya tekanan terhadap ekonomi terbesar ke-3 zona Euro tersebut untuk segera membenahi kondisi fiskalnya. Ketidakmampuan Italia untuk memenuhi komitmen anggaran sejauh ini terus menyakiti pasar obligasi negara ini.
Penundaan perundingan antara Uni Eropa/IMF dengan Yunani pada minggu lalu juga telah menimbulkan keraguan investor mengenai kemampuan Athena dalam mencapai target pemangkasan defisit anggaran yang diperlukan untuk mengamankan penyaluran bailout.
Sementara kekalahan telak partai Christian Democrats pimpinan Angela merkel dalam pemilu di wilayah Mecklenburg-Vorpommern turut menambah beban Euro mengingat hasil pemungutan suara tersebut mengindikasikan turunnya popularitas kanselir Jerman dan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat Jerman yang harus berkontribusi dalam dana talangan zona Euro.
"Bias negatif Euro masih domiman akibat berita-berita negatif yang muncul, namun belum ada cukup katalis untuk menekannya hingga di bawah $1.4000," kata Geoffrey Yu, analis mata uang UBS.
Sejumlah analis teknikal menilai penembusan di bawah retracement 61,8% dari rally Juli-Agustus di $1.4110 telah menambah tekanan negatif, sementara MA 200-hari di sekitar $1.4010 akan bertindak sebagai support kunci bagi Euro.

Emas Incar Posisi Puncak


Emas Incar Posisi Puncak Emas berpotensi menuju kisaran $ 1.930/ons lalu $ 1.970/ons, menurut analisis teknis Barclays Capital. Logam mulia menembus level resistensi psikologis di $ 1.900/ons, di sekitar level $ 1,912.29/ons pada 23 Agustus.
"Emas pulih dari level rendah, namun aset safe haven diantaranya emas masih mendapat keuntungan dari ketidakpastian global," menurut catatan Morgan Stanley. Data payrolls AS hari Jumat yang mengecewakan, diikuti oleh kondisi ekonomi Eropa yang lemah menambah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi dan juga resesi. Prospek ekonomi yang suram turut mendukung emas yang dianggap sebagai alat penyimpan nilai terutama selama kondisi keuangan yang bergejolak. Spot emas di $ 1,897.80/ons, turun $ 2,50 dari penutupan lalu.
Barclays Capital mengharapkan perak akan mengikuti emas dan menguji level puncak di $ 44.23/ons. Target selanjutnya di $ 46/ons. Spot perak di    $ 42.87/ons, sama dengan level penutupan. 

Kecemasan Global Lambungkan Emas


Kecemasan Global Lambungkan Emas Hargaemas kembali melambung ke atas ,900 per ons hari Senin seiring berkembangnya eskpektasi AS akan mengimplementasikan QE3 pasca data payrolls yang buruk hari Jumat lalu, sementara kecemasan krisis hutang Eropa kembali mencuat.
Analis Standard Bank Walter de Wet mengatakan penentuan hari Rabu yang dapat mengurangi kebebasan pemeirntah Jerman untuk membiayai bantuan terhadap negara terserang krisis seperti Yunani meningkatkan minat terhadap safe-haven seperti emas, sementara pertemuan European Central Bank hari Kamis akan terus menjadi fokus. "Ada ekspektasi berkembang di pasar bahwa ada respon kebijakan dari ECB pada tahapan tertentu."

BOK Akan Tahan Bunga

BOK Akan Tahan Bunga BOK diperkirakan akan manahan suku bunga untuk bulan ketiga pada hari Kamis terkait ketidakpastian eksternal yang meningkat lebih besar dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai inflasi. Lima belas dari 18 analis yang disurvei oleh Dow Jones mengatakan BOK  akan menahan bunga di kisaran 3,25%, tiga analis memperkirakan suku bunga naik 25bp menjadi 3,50%, di lihat dari inflasi yang tinggi yang berada di level tinggi tiga tahun di 5,3% untuk bulan Agustus. "Tingkat inflasi yang kuat dan pertumbuhan produksi industri yang lemah menimbulkan merupakan tantangan besar bagi BOK. Keputusan suku bunga dijadwalkan akan dirilis hari Kamis pukul 08.00 WIB. 

G7 Berusaha Dorong Pertumbuhan


G7 Berusaha Dorong Pertumbuhan Menteri Keuangan Grup G7, yang cemas mengenai resiko terhadappertumbuhan global, nampaknya pekan ini akan setuju untuk menahan agar kebjakan moneter tetap akomodatif, memperlambat konsolidasi fiskal di negara-negara yang memungkinkan dan mengimplementasikan reformasi struktural, menurut sumber G7. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, dan Inggris (G7) akan bertemu pada hari Jumat pada pelabuhan Marseilles di Perancis untuk mendiskusikan tindakan apa yang akan diambil untuk mendorong pertumbuhan global yang sedang melambat.
"Permasalahan utamanya adalah perlambatan pada perekonomian global dan cara terbaik untuk menangani itu," menurut seorang sumber yang terkait denganpertemuan. Ia juga mengatakan bahwa ada pemikiran diantara negara-negara G7 bahwa perekonomian global telah memasuki masa paling sulit sejak runtuhnya Lehman Brothers dan ada resiko resesi – baik secara teknikal, yang terlihat dari kontraksi selama 2 kuartal, atau dengan pertumbuhan yang positif namun output yang melebar.