Rabu, 09 November 2011

Biaya Pinjaman Italia Membahayakan


Biaya Pinjaman Italia Membahayakan Biaya pinjaman obligasi pemerintah Italia melonjak setelah tawaran pengunduran diri Perdana Menteri Silvio Berlusconi gagal yakinkan investor akan terlaksananya reformasi ekonomi. Yield obligasi pemerintah Italia bertenor 10 tahun mencapai 7,5% seiring investor jauhi asset keuangan Italia karena takut Roma tidak akan sanggup penuhi kebutuhan pendanaannya.
Kanselir Jerman Angela Merkel utarakan masalah Eropa terlalu dalam sehingga dibutuhkan reformasi struktural  dan serukan perubahan UU Uni Eropa. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ajukan proposal ekonomi bermesin dua dimana negara zona-euro perdalam integrasi sedangkan non zona-euro longgarkan hubungan; sinyal beberapa anggota mungkin harus keluar dari euro.
Italia telah gantikan Yunani sebagai fokus krisis utang zona-euro mengingat Eropa tidak mampu untuk berikan bailout jika Roma meminta. Setelah kehilangan mayoritas dalam voting parlemen, Berlusconi tawarkan pengunduran diri setelah jalankan reformasi ekonomi yang dituntut Uni Eropa. Berlusconi serukan pemilu dini yang kemungkinan tidak akan dapat dimenangkan setelah menentang pembentukan pemerintahan transisi.
Sementara itu, euro melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3604 dekat level rendah harian 1.3580

Strategi Emas Di Bulan November Masih Beli


Strategi Emas Di Bulan November Masih BeliHargaEmas terpantau masih stabil diatas level $1750 per troy ons, secara tradisional terdapat pola musiman emas selama November hingga Desember dimana Emas mengalami periode bullish.
Alasan utamanya tingginya harga emas menjelang akhir tahun adalah musim kawin di India, pembelian perhiasan disebabkan oleh perayaan natal di AS serta meningkatnya pembelian Emas di China menjelang tahun baru China.
Pola kenaikan harga Emas selama periode November – Desember ini telah terbukti dalam 30 tahun terakhir. Sehingga secara teknikal, resisten kuat masih tampak di area $1810 - $1830, tembus diatas level tersebut dapat memicu penguatan lebih lanjut hingga ke $1950. Disisi bawahnya, support terdekat ada di area $1770 - $1720 - $1680.

Harga Spot Emas Merangkak Naik Seiring Kecemasan Utang Hantam Italia


Harga Spot Emas Merangkak Naik Seiring Kecemasan Utang Hantam ItaliaHarga spot emas akhirnya merangkak naik di bursa Eropa dan menjelang pembukaan sesi Wall Street, terpantau sejauh ini menanjak 0.37% ke level $1792.91 per troy ons.
Penguatan Emas masih tertopang oleh situasi di Italia, setelah dilaporkan negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa tersebut dapat menjadi negara berikutnya yang terhantam krisis di kawasan Eropa.
Sementara Italia merupakan negara yang lebih besar dari Yunani, sehingga default akan menyebabkan kenaikan biaya secara keseluruhan pada kawasan sehingga kegagalan Italia untuk memperbaiki problem utangnya berpotensi berimbas lebih besar pada pasar keuangan. Dimana hal ini positif bagi Emas.
Dari sisi supply demand, konsumsi Emas dari China diekspektasikan menanjak sekitar 50 persen meraih 400 ton tahun ini, melampaui prediksi sebelumnya sekitar 350 ton.

Eksodus Obligasi Italia Memicu Ketakutan Default

Eksodus Obligasi Italia Memicu Ketakutan Default
Hari ini terjadi eksodus para investor dari obligasi Italia menuju aset lainnya yang relative aman, dipicu oleh krisis politik ganda di Italia dan Yunani, memacu skenario terburuk pada krisis utang zona Eropa yang telah berumur 2 tahun.
Terpantau sejauh ini yield obligasi Italia pada tenor 2 tahun melonjak hingga 7.20% di hari Rabu, level tertinggi sejak era Euro, dan merupakan indikasi terakhir bahwa para investor telah kehilangan kepercayaan pada pasar obligasi terbesar ketiga di dunia.
Situasi ini selanjutnya akan membutuhkan perubahan politik di Italia dan bantuan internasional secara masif. Terutama Italia diperkirakan akan membutuhkan bantuan keuangan jika pemerintahan baru tidak mampu membendung arus capital outflow.
Kegagalan menghentikan krisis ini dapat memicu skenario terburuk default obligasi Italia yang akan membenamkan perbankan Eropa, dan menghancurkan system keuangan global secara keseluruhan.
Sekitar 1.9 trilyun Euro atau $2.6 trilyun utang obligasi pemerintah, maka Italia menyumbang sekitar ¼ utang publik zona Eropa, dimana hal ini terlalu besar bagi pemerintahan Eropa lainnya untuk diselamatkan.

Likuiditas Global Meraih Titik Puncak Mengering


Likuiditas Global Meraih Titik Puncak MengeringGubernur Bank Sentral Kanada, Mark Carney mengeluarkan pernyataan bahwa likuiditas global akan kembali mongering sebagai akibat deleveraging system perbankan Eropa, dan memperingatkan bahwa ekonomi riil dalam waktu dekat akan terkena imbasnya.
Likuiditas global telah berfluktuasi liar selama 5 tahun terakhir ini, dan sekarang ini telah meraih titik puncak pengeringan likuiditas,” kata Mr. Carney dalam pidatonya terkait likuiditas global.
Mr.Carney yang ditunjuk sebagai ketua Dewan Stabilitas Keuangan pada KTT G20 lalu, mengatakan volatilitas market meningkat sementara aktivitasnya menurun akibat penyusutan likuiditas global.
Selain itu beliau juga mengatakan tindakan tegas oleh Bank sentral Eropa masih diperlukan dengan menyiapkan dana sebesar 4 trilyun Euro untuk mendukung sektor perbankan Eropa selain mencegah kebangkrutan bank Eropa yang berskala seperti Lehman Brothers.

Defisit Perdagangan Melebar, Pound Gusar


Defisit Perdagangan Melebar, Pound GusarUpaya pemulihan Pound yang sempat terlihat di awal sesi perdaganganEropa hari Rabu harus berakhir pada level 1.6115, untuk kemudian berbalik merosot tajam hingga menembus support di 1.6000 dan menyentuh level rendah harian di 1.5978. Kejatuhan GBPUSD tersebut terjadi sesaat setelah rilis sebuah data menunjukkan melebarnya defisit perdagangan Inggris, yang memicu aksi jual terhadap Pound.
Terkait pergerakan terakhir GBPUSD, level support berikutnya di bawah 1.6000 mungkin dapat dijumpai pada area 1.5945 (low 4 Nov) dan kemudian 1.5875 (low 3 Nov). Sebaliknya, dalam kasus kembali terjadi pembalikan arah resistensi terdekat berada pada area 1.6140 (MA 200-hari), yang diikuti oleh 1.6255 (high 2 Sept) dan 1.6335 (high 31 Agust).
Defisit perdagangan Inggris pada bulan September melebar ke 9,8B, yang merupakan rekor tertinggi, dan melampaui estimasi pasar dengan 8,0B. Angka bulan sebelumnya juga direvisi menjadi 8,6B dari publikasi sebelumnya 7,6B. 

Parah! Situasi di Italia Mulai Menusuk Euro


Parah! Situasi di Italia Mulai Menusuk EuroSampai dengan sesi perdagangan sore (Rabu, 9/11) mata uang tunggalEuro merosot drastis hingga terjepit di bawah kisaran $1.3700.
Tergerusnya EUR hingga mencatat level rendah $1.3665, terutama lantaran pasar banyak melepas mata uang Euro terhadap Yen Jepang dan dollar AS. Aksi lepas tersebut terutama akibat yield obligasi Italia kembali melonjak dengan imbal hasil bertenor 10-tahun melejit hingga mencapai level 7 persen, yang juga akibat ketegangan di Italia.
Selain itu anjloknya EUR juga diakibatkan karena pasar masih terus diliputi kecemasan terrhadap ketidakstabilan kondisi politik di negara Italia pasca desakan pengunduran diri PM Italia Silvio Berlusconi. Dan berita tersebut dianggap investor sebagai ketegangan politik yang akan terus terjadi di Italia dan memicu ketidakpastian terhadap stabilitas ekonomi di Eropa.
Sehingga sentimen negatif tersebut menyebabkan pasar memilih untuk lebih berhati-hati bahkan tidak mengambil posisi dahulu atau justru melepas kepemilikan Euro untuk di alihkan ke aset yang lebih aman.

Waspadai Support Emas 1775

 Harga emas mengalami koreksi dan bergerak dalam bias netral untuk jangka pendek di kisaran antara resistance 1790.02 dan support 1775.78. Ada kemungkinan harga emas akan kembali menguji support di 1775.78 namun kondisi stochastic dan CCI yang hampir oversold kemungkinan akan diikuti oleh rebound menuju 1780-an. Bias jangka panjang masih bullish sehingga pecahnya resistance di 1790.02 berpotensi memicu momentum bullish dan mengangkat harga emas ke resistance selanjutnya di 1802.75. Waspadai tembusnya support di 1775.78 karena hal tersebut diperkirakan akan menyebabkan koreksi hingga ke support di 1761.53. 


Waspadai Support Emas 1775

Kinerja Wall Street Tergantung Italia

Kinerja Wall Street Tergantung Italia
Pasar keuangan Amerika kembali diuji oleh perkembangan isu di Italia hari Rabu (09/11). Investor butuh sentimen positif dari resolusi fiskal negeri pizza pasca kesediaan mundur Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
"Italia adalah urusan besar pekan ini," kata Peter Boockvar, Strategis Miller Tabak. Sebagai negara penghutang terbesar ke-3 di kawasan, Italia terbilang tidak cukup dalam mengemban kebijakan. Perdana Menteri Silvio Berlusconi memang mendapat persetujuan dalam pemungutan suara ihwal anggaran, tetapi Ia tidak memiliki mayoritas suara untuk menyelesaikan masa jabatan.
Saham Amerika Serikat (AS) rally setelah Berlusconi berkomitmen untuk lengser setelah proposai efisiensi anggaran 2012 disetujui. Imbal hasil obligasi Italia, yang sudah mendekati 7%, dipandang oleh pasar sebagai beban psikologis penting. Yield obligasi tenor 5-tahun sudah berkisar 6,80% atau sedikit di atas obligasi 10-tahun.
Semalam, Dow Jones naik 101 poin ke 12.180 dan S&P500 naik naik 14 poin ke 1.275. Adapun obligasi AS tenor 10-tahun mencatat yield 2,06%. "Eropa adalah pengendali pasar," kata Boockvar. Pasar sudah memberi sinyal 'beri aku kabar baik dan aku akan membeli!'. Tes besar untuk pasar akan terjadi ketika obligasi Italia mulai diperdagangkan lagi hari Rabu. "Jika Anda melihat lonjakan kecil pada yield obligasi Italia, maka pasar berpotensi turun lagi," kata Boockvar.
Sementara untuk sentimen lainnya, data inflasi China bisa berperan krusial. Adapun data perdagangan retail AS bulan September dirilis pada pukul 8:30 am ET. Departemen Keuangan juga siap melelang obligasi 10-tahun senilai total $24 miliar. Perusahaan yang akan merilis laporan pendapatan malam nanti adalah Anheuser Busch, General Motors, HSBC Holdings, AngloGold Ashanti,Dean Foods, Enbridge, Wendy, Ralph Lauren dan SodaStream. Sementara Cisco, Green Mountain Coffee, Auto Parts Lionsgate dan Advanced merilis earnings pasca bel penutupan.

Tragis! Euro di Hantam Obligasi Italia


Tragis! Euro di Hantam Obligasi Italia  Mata uang tunggal Euro merosot tajam hingga lebih dari 1 % terhadap safe have Yen Jepang dan dollar AS di hari Rabu (9/11) akibat para investor khususnya pemain makro mengambil langkah aksi jual masif.
Tindakan aksi jual besar-besaran ini diambil setelah yield obligasi Italia kembali melonjak dengan imbal bertenor 10-tahun mencapai level 7 persen.

'Yunani Bisa Berkaca pada Argentina'


'Yunani Bisa Berkaca pada Argentina'Pemerintah Yunani ditekan untuk memberlakukan reformasi ekonomi oleh beberapa negara besar. Kepala negara dengan perekonomian raksasa berbondong menawarkan diri menjadi konsultan bagi tim moneter Athena. Mulai dari Barack Obama, Angela Merkel sampai Nicolas Sarkozy tampil pada garda terdepan pemulihan Yunani. Namun pemerintah koalisi harus mafhum benar bahwa negara yang dipimpin oleh tokoh-tokoh itu tidak memiliki rapor perekonomian lebih baik dibanding negara kebanyakan. Artinya, Athena seharusnya mencari 'cermin' lain untuk berkaca.
Jika mengacu pada pengalaman default, negara Argentina lebih valid dijadikan panutan bagi the PIIGS (Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Spanyol). Sekitar 1 dasawarsa lalu, Argentina mencatat beban hutang besar, gejala resesi serta kehancuran sektor perbankan. Tak ayal pemerintah mengumumkan default (gagal bayar) senilai total $132 miliar. Angka tersebut adalah default terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah ekonomi dunia. Mata uang peso bahkan tergerus tajam terhadap dollar hingga nyaris tidak memiliki nilai tukar layak.
Sekarang, situasi berbanding terbalik dibanding saat resesi 1999-2002. Pertumbuhan ekonomi Argentina tercatat mencapai 9,2% pada 2010 berkat kinerja ekspor yang prima. Kunci utama dari keberhasilan negara ini adalah pematokan nilai tukar valuta domestik pada level rendah. Pemerintah bersikap mandiri, mengabaikan beban hutang dan melunasinya via penggenjotan ekspor. Suatu hal yang hanya bisa dilakukan dengan kurs valuta yang murah.
Cara tersebut memang tidak mudah dilakukan tanpa konsolidasi nasional, baik antara sektor bisnis maupun aparat negara. Namun kebijakan Argentina bisa tampak menarik bagi Athena, mengingat langkah pemangkasan satu tahun terakhir terbukti gagal. Menerima bailout dan melakukan pemangkasan ekstra selama bertahun-tahun tentu bukan opsi menyenangkan. Perdana Menteri George Papandreou mungkin mendapat ilham untuk meniru pemerintah Argentina pekan lalu. Dengan menyerukan referendum, Ia terkesan abai dengan komando yang diserukan oleh pejabat tinggieurozone. Intinya, Ia ingin Yunani lebih mandiri memberangus krisis multi-sektoral dengan memakai satuan tukar sendiri.
Paul Blustein dari Brooking Institute, Amerika Serikat, memiliki pandangan khusus terkait kasus Yunani. "Seperti Argentina, Yunani bisa terbitkan mata uang baru," ujar Blustein. Sebagai kilas balik, Argentina sempat mematok kurs 1 peso sama dengan 1 dollar pada tahun 1991. Hal tersebut dilakukan guna mengendalikan inflasi dan stabilisasi kinerja perbankan. Patut dicatat bahwa inflasi tahunan Argentina pada tahun 1989 sempat mencapai 5000%! Suatu rekor yang membuat kursi presiden Raul Alfonsin terguncang hebat. Sayangnya, kebijakan kurs 1 berbanding 1 hanya efektif selama satu tahun. Angka inflasi memang tergerus sangat besar, dari 3.000% sebelum kebijakan, menjadi 3,4% di tahun 1994. Di samping itu, pelaku bisnis benar-benar menikmati laba dari lonjakan harga produk primer sehingga GDP tumbuh pada rerata 8% antara tahun 1991 dan 1995. Pintu perdagangan terbuka lebar sampai total impor meningkat dari US$ 11,6 miliar pada 1991 menjadi US$32,3 miliar pada tahun 2000. Demikian juga dengan sektor ekspor, yang juga melonjak dari US$ 12,1 miliar pada tahun 1991 menjadi US$ 30,7 miliar pada tahun 2000. Banyak lagi komponen bisnis negara yang diuntungkan oleh kebijakan valuta itu, sampai akhirnya situasi berbalik negatif.
Sepuluh tahun pasca kebijakan valuta, sistem keuangan Argentina bergejolak. Pematokan kurs 1 berbanding 1 membuat beban negara membengkak, semua karena sebagian besar hutang tercatat dalam denominasi dollar. Pada Desember 2001, pemerintah melarang penarikan tunai nasabah bank lebih dari 1000 peso (1000 dollar) per bulan. Kebijakan ini kemudian dikenal dengan sebutan 'Corralito'. Perekonomian yang memburuk, ditambah tingkat upah rendah memicu kerusuhan antara aparat keamanan dan golongan pekerja di ibukota. Sebanyak 27 orang menjadi korban kerusakan sistem ekonomi negara kala itu.
Pemerintah akhirnya mengakhiri kebijakan kurs peso terhadap dollar dan menyerahkan kinerja valuta domestik kepada pelaku pasar. Banyak orang Argentina kehilangan porsi simpanan akibat liberalisasi kurs ala pemerintah. Nilai tukar Peso akhirnya hanya setara dengan 2/3 mata uang dollar. GDP anjlok sampai 11% pada 2002 dan pengangguran sampai pada level 25%. Potret yang buruk buruk di tengah geliat ekonomi global.
Kembali ke Yunani, negara ini bisa mengalami guncangan serupa bila meninggalkan zona euro. Lebih buruk, Yunani mungkin harus menerbitkan mata uang baru dan menunggu sampai nilai tukarnya stabil. "Sulit untuk menjalani proses itu, karena Yunani tidak punya satuan tukar yang bisa diterima umum," ujar John Williamson, Mantan Penasihat Dana Moneter Internasional (IMF). Sementara pada masanya, Peso Argentina sudah diterima pasar bisnis dunia sebagai mata uang dengan legitimasi tinggi.
Argentina mengalami trauma akibat kebijakan untuk membiarkan kurs bergerak bebas. Namun kondisi sulit tidak berlangsung lama, karena GDP kembali naik sampai 9% pada 2003 dan bertahan beberapa tahun kemudian. Booming harga komoditi dan peningkatan ekspor sangat berperan dalam upaya perbaikan, yang tentu hanya bisa dicapai dengan penerapan kurs valuta rendah. Sedangkan untuk melunasi beban pinjaman besarnya, pemerintah membiarkan catatan hutang terbengkalai. Empat tahun kemudian, Argentina baru melakukan negosiasi pembayaran hutang secara parsial dengan tingkat kerugian yang harus diterima kreditur. Patut diketahui bahwa sampai saat ini proses hukum dari pengembalian hutang Argentina masih berjalan. Alasan tersebut membuat Argentina sepenuhnya terisolasi dari pasar kredit internasional. Hal itu tentu bukan masalah lagi bagi negara emerging baru ini, mengingat mereka sekarang punya pemasukan yang jelas dan konsisten untuk melunasi beban pembayaran apapun.
Berbalik ke Yunani, bank-bank dalam negeri adalah pemegang terbesar surat hutang pemerintah, sehingga kemungkinan besar runtuh jika Athena divonis default mutlak. Tetapi pemerintah sebenarnya bisa renegosiasi hutang dengan lebih leluasa ketimbang proses yang dilalui Argentina. "Demikian pula dengan penerbitan mata uang baru, jika mereka mau," urai Hans-Joachim Voth, Profesor di Universitas Pompeu Fabra, Barcelona. Sebagian besar obligasi Yunani dikeluarkan di bawah aturan hukum Yunani, sehingga aparat hukum bisa mengubahnya sesuka hati. "Sementara Argentina harus menerbitkan obligasi di New York dan London ketika itu," tambah Voth.
Tetapi tidak mudah bagi Yunani untuk meniru kinerja sektor ekspor Argentina, yang menjadi bagian terpenting dari pemulihan. Seperti diketahui bahwa Argentina adalah negeri dengan sumber daya alam melimpah, pertanian luas dan sektor manufaktur kuat. Adapun Yunani hanya bisa menawarkan sedikit potensi bagi konsumen asing di luar perkapalan dan pariwisata. Perubahan mata uang kemungkinan akan menjauhkan dana investasi dari industri-industri baru. Artinya, pemasukan negara akan jauh lebih kecil sehingga pelunasan hutang dan perbaikan kualitas sosial ekonomi bisa lebih lama. Tetapi seluruh dunia juga sudah tahu, tidak ada pilihan mudah bagi pemerintah koalisi saat ini. Pun jika pengalaman Argentina dinilai tidak relevan untuk Yunani, setidaknya negeri dewa dewi bisa belajar bagaimana ketegasan pemerintah dan kesabaran rakyat negara itu. Pengorbanan harus dilakukan, namun tergantung pemimpin negara bersangkutan, apakah mereka mau melakukannya secara mandiri atau di bawah pengaruh komunitas euro?

sumber:
wikipedia
CNNMoney
PIIE
the Economist

Euro Optimis Setelah Berlusconi Lengser


Euro Optimis Setelah Berlusconi Lengser Hingga sesi siang menjelang pembukaan pasar Eropa di hari Rabu (9/11), mata uang tunggal Euro terpantau kuat di atas kisaran penting $1.38.  
EUR yang tampil kokoh ini terutama berkat sentimen positif yang di dapat investor pasca munculnya berita rencana pengunduran diri Perdana Menteri Italia SilvioBerlusconi. Perdana Menteri Berlusconi mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri setelah Undang Undang anggaran disetujui.
Dan ternyata para investor sebenarnya sudah lama mengharapkan pengunduran diri itu. Karena bila PM Italia tersebut mundur, pasar menilai ini bisa memunculkan adanya pemimpin baru yang lebih agresif dalam menangani masalah utang Italia. Dan pada akhirnya akan memberi kelancaran terhadap reformasi penghematan anggaran demi mengurangi beban krisis utang zona Eropa.

Emas di Buru Lagi Pasca PM Italia Mundur

Emas di Buru Lagi Pasca PM Italia Mundur
Harga emas dunia kembali bercokol di kisaran kuatnya di hari rabu (9/11) setelah sebelumnya melejit hingga menyentuh level tinggi pada $1802.75 yang merupakan kali pertama dalam 6 pekan terakhir.
Rally harga emas terutama akibat kian intensifnya minat investor terhadap safe-haven seiring meningkatnya krisis di Eropa yang kini beralih ke Italia sebagai fokus pasar. Kemarin Presiden Italia mengatakan Perdana Menteri Silvio Berlusconi akan mengundurkan diri setelah undang-undang anggaran baru disetujui.
Berita tersebut dianggap sebagai ketegangan politik yang terjadi di Italia dan memicu ketidakpastian terhadap stabilitas ekonomi di Eropa. Alhasil, ditengah ketidakapstian inilah minat safe haven terus meningkat sehingga pasar kini berburu emas sebagai perlindungan nilai.
Di perdagangan Asia emas tercatat bergerak di kisaran $1791.49-Reuters dengan level rendah sesi pada $1785.73. 

Krisis Italia Lesatkan Emas


Krisis Italia Lesatkan EmasSpot emas naik $7.20 menjadi $1,792.30/ons di perdagangan Asia, kata Robert Rennie, analis komoditi dan mata uang Westpac Banking. "Sama dengan sebagian besar pasar lain, emas terimbas oleh kondisi Eropa dan Italia."
Faktor penggerak emas untuk jangka pendek adalah masalah Italia, tambahnya. Melihat dari pergerakan pasar saat ini, level support emas di kisaran $1770-$1775. Dibutuhkan resolusi bagi krisis Italia dan kepercayaan pasar harus dikembalikan," tambahnya. 

CPI China Naik 5.5%

CPI China Naik 5.5%Consumer Price Index China untuk bulan Oktober naik 5.5% dibandingkan dengan perkiraan, menurut data Biro Pusat Statistik hari ini (09/11). Kenaikan di atas perkiraan 12 ekonom yang disurvey Dow Jones Newswire sebesar 5.4%. Meski sedikit berada di atas ekspektasi, angka mensinyalkan bahwa Beijing mempunyai alasan untuk melakukan pelonggaran kebijakan. Sementara PPI naik 5.0% di bulan Okober dari tahun lalu namun menurun dari bulan September kenaikan sebesar 6.5% dan di bawah ekspektasi kenaikan sebesar 5.8%.

GDP Inggris Tumbuh 0.5%

GDP Inggris Tumbuh 0.5%
Gross Domestic Product Inggris terus meningkat dalam kurun waktu tiga bulan sampai dengan bulan Oktober, namun krisis hutang zona Eropa yang masih membayangi dapat membebani pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang, menurut laporan National Institute of Economic and Social Research hari ini (09/11). 
Lembaga riset memperkirakan bahwa GDP tumbuh 0.5% dalam tiga bulan sampai dengan Oktober. Angka tidak berubah dari kuartal tiga dan merupakan kenaikan tertinggi sejak September 2010. Biro statistik nasional melaporkan ekspansi kuartal tiga tahun ini 0.5%. "Ini merefleksikan pertumbuhan ekonomi Inggris," menurut NIESR. "Namun Inggris menghadapi tekanan dari krisis hutang Eropa." Krisis telah melunturkan kepercayaan investor dan menekan pergerakan mata uang. Menteri Keuangan Inggris, George Osborne kemarin mengatakan bahwa zona Eropa harus menunjukkan kemampuannya untuk mengatasi krisis.

Surplus Current Account Jepang Lampaui Perkiraan


Surplus Current Account Jepang Lampaui PerkiraanSurplus current account Jepang mengalami peningkatan di bulan September, seiring tingkat perdagangan negara tersebut mengalami surplus, dilaporkan oleh Kementerian Keuangan hari Rabu. Surplus data tersebut melebar menjadi 1.585 triliun Yen (atau setara dengan $20.4), dibandingkan dengan bulan Agustus sebesar 407.5 miliar Yen.
Sebuah survey dari beberapa ekonom oleh Dow Jones Newswire telah mencatat surplus tersebut menjadi 1.5 triliun Yen. Surplus perdagangan mencapai 373 miliar Yen dari sebelumnya 695 miliar deficit di bulan sebelumnya. Akan tetapi, peningkatan tersebut masih 21% dibawah level tahun lalu, dengan surplus perdagangan yang ternyata dibawah 59% dari bulan September 2010.

Berlusconi Akan Mengundurkan Diri Setelah Anggaran Disetujui


Berlusconi Akan Mengundurkan Diri  Setelah Anggaran Disetujui  Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi telah mengatakan kepada Presiden Giorgio Napolitano bahwa ia akan mengundurkan diri setelah anggaran yang baru disetujui oleh Parlemen, menurut pernyatan kepala kantor negara hari Selasa.Anggaran baru tersebut diperkirakan akan disetujui akhir bulan ini, namun mungkin dapat dipercepat.
Napolitano mengatakan Berlusconi menyadari konsekuensi dari voting di Parlemen hari Selasa dimana koalisi poros kanan miliknya gagal menjadi mendapat mayoritas. Berlusconi juga mengingatkan pentingnya agar anggaran yang baru untuk disetujui secepatnya oleh Parlemen. "Setelah anggaran baru disetujui, Perdana Menteri akan menyerahkan mandatnya ke kepala negara yang akan melanjutkan dengan konsultasi yang tepat, memperhatikan posisi dengan seksama dan permintaan semua kekuatan politik," menurut pernyataannya. 

Aliansi Kunci Berlusconi Tarik Dukungan


Aliansi Kunci Berlusconi Tarik DukunganUmberto Bossi, yang merupakan aliansi kunci PM Italia Silvio Berlusconi mengatakan di hari Selasa bahwa beliau menyarankan Perdana Menteri untuk mengundurkan diri dan mendukung Angelino Alfano sebagai pengganti.
Mr.Berlusconi sendiri masih berjuang menyelamatkan pemerintah konservatif meski tertekan untuk mengundurkan diri supaya pemerintahan baru dapat menyelamatkan negara tersebut keluar dari krisis utang Eropa.
Oposisi Italia mengkonfirmasi hari Selasa bahwa pihaknya akan memilih abstain dan tidak mengikuti voting yang diadakan hari Selasa, langkah yang ditujukan pada pemerintahan saat ini bahwa mereka tidak memiliki suara mayoritas di parlemen.
Padahal baru 2 minggu lalu, Mr.Berlusconi memberikan presentasi pada KTT Eropa di Brussels dengan janji reformasi system pensiun Italia, mempercepat penjualan aset negara, serta pelonggaran hukum buruh untuk mempermudah pencarian lapangan kerja. Namun langkah tersebut ironisnya masih membutuhkan persetujuan dari parlemen, dan belum jelas bagaimana pemerintah Berlusconi bisa mendapatkan persetujuan dari parlemen tersebut. 

Euro Bergerak Range Trading Jelang Voting Italia


Euro Bergerak Range Trading Jelang Voting ItaliaDollarAS diperdagangkan mixed terhadap mata uang utama, sementara EURUSDdiperdagangkan dalam range sempit, seiring para investor masih menanti hasil voting anggaran dari parlemen Italia.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD diperdagangkan menguat tipis 0.10% di level 1.3789, dengan titik tertingginya hari ini di level 1.3802 sementara level terlemah hariannya di 1.3725.
Berlusconi sendiri masih mencari dukungan dari voting parlemen Eropa, dimana ketegangan pasar tercermin pada kenaikan yield obligasi Italia pada tenor 10-tahun ke level 6.68% dibanding sebelumnya 6.64%.
Akibat ketidakpastian politik ini, market dalam beberapa hari terakhir telah bergerak bagai roller coaster naik turun tidak menentu. Secara teknikal, bias intraday masih netral dengan kecendrungan bullish setidaknya menguji area resisten kunci 1.3820, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membuka peluang penguatan lebih lanjut mengincar area 1.3845 & 1.3900. Di sisi bawahnya, level support ada di 1.3750 & 1.3705. 

GBPUSD Terus Berupaya Kuasai 1.6100


GBPUSD Terus Berupaya Kuasai 1.6100  Pounds terlingmampu beranjak lebih tinggi pada sesi Eropa hari Selasa, dengan tren yang masih cenderung sideways, setelah memperoleh support dari area 1.6035. GBPUSD berhasil menyentuh level tertinggi harian baru di 1.6100, meskipun kemudian kembali diperdagangkan turun sedikit pada kisaran 1.6065.
Seiring pergerakan tersebut, level resistensi terdekat bagi pasangan mata uang ini mungkin dapat ditemukan pada 1.6100 (high harian), yang diikuti oleh area 1.6140 (MA 200-hari) dan mungkin 1.6255 (high 2 Sept). Sementara level support terdekat berada di 1.6035 (low harian), kemudian 1.5980 (low 7 Nov) dan 1.5945 (low 4 Nov).
Pasangan mata uang ini masih diperdagangkan dalam pola higher lows, dan terlihat terus berupaya mendekati level 1.6175, menurut Ivan Delgado, analis teknikal FXstreet.com. "Harga nampak melakukan rebound dari posisi rendahnya sampai di atas area 1.6000 dalam 3 hari terakhir, sehingga memperlihatkan pola low yang lebih tinggi yang berpotensi membantu pasangan mata uang ini menuju 1.6175 selama dapat terus bertahan di atas high hari Senin di kisaran 1.6080."

Saham AS Berjangka Indikasikan Penguatan Wall Street


Saham AS Berjangka Indikasikan Penguatan Wall StreetSahamAS berjangka bukukan penguatan moderat di hari Selasa seiring para investor merespon positif prospek pengunduran diri Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.
Terpantau sejauh ini indeks DJIA futures naik 0.75% ke level 12,097, dan S&P500 futures menguat 0.64% ke level 1,265.50, sementara Nasdaq futures melejit 0.88% diperdagangkan di level 2,391.25.
Mr.Berlusconi sendiri telah menolak panggilan untuk pengunduran dirinya seiring kekhawatiran atas kemampuan Italia dalam mengendalikan utangnya yang makin menumpuk. Pemungutan suara Parlemen di Roma dipandang sebagai ujian bagi PM Italia tersebut, yang berpotensi mengalami mosi tidak percaya. Penggusuran posisi Berlusconi untuk sementara direspon positif oleh para pelaku, dimana para investor berharap pemerintahan baru dapat menerapkan langkah penghematan fiskal serta reformasi ekonomi yang diperlukan oleh Italia.
Melihat kedepan para pelaku pasar masih menanti laporan pasar tenaga kerja selama bulan September pada pukul 21.00 WIB.

Emas Dekati $1800 Jelang Voting Italia


Emas Dekati $1800 Jelang Voting ItaliaEmas stabil namun masih dekat dengan level psikologis penting $1800 per troy ons, akibat kecemasan krisis utang Eropa yang semakin intensif jelang voting anggaran di Italia.
Kontrak teraktif Emas untuk bulan Desember, diperdagangkan sejauh ini masih turun -0.17% ke level $1790 per troy ons, setelah meraih titik tertinggi hariannya di level $1796.14 sementara level terendah hariannya di $1784.39.
Para pelaku pasar masih menunggu hasil voting parlemen di Italia yang menentukan program penghematan anggaran, dimana para investor cemas bahwa PM Italia Silvio Berlusconi gagal mendapatkan suaran mayoritas untuk mengimplementasi reformasi fiskal dan ekonomi.
Kegagalan tersebut juga berpotensi memicu mosi ketidakpercayaan pada pemerintahan Berlusconi, dan dapat menunda reformasi fiskal lebih lama dan menimbulkan ketidakpastian terutama jika Berlusconi masih enggan mengundurkan diri.
Uniknya emas berjangka mendapat keuntungan dari situasi kecemasan ini, karena emas masih dipertimbangkan aset yang relative aman ditengah ketidakpastian. Namun sebaliknya jika market mengantisipasi Berlusconi pada akhirnya mau mengundurkan diri dan menyerahkan pemerintahan baru untuk menyelamatkan Italia dari krisis hal ini akan direspon positif oleh para pelaku pasar sehingga mengurangi permintaan aset safe haven Emas.

Aliansi Kunci Berlusconi Tarik Dukungan


Aliansi Kunci Berlusconi Tarik DukunganUmberto Bossi, yang merupakan aliansi kunci PM Italia Silvio Berlusconi mengatakan di hari Selasa bahwa beliau menyarankan Perdana Menteri untuk mengundurkan diri dan mendukung Angelino Alfano sebagai pengganti.
Mr.Berlusconi sendiri masih berjuang menyelamatkan pemerintah konservatif meski tertekan untuk mengundurkan diri supaya pemerintahan baru dapat menyelamatkan negara tersebut keluar dari krisis utang Eropa.
Oposisi Italia mengkonfirmasi hari Selasa bahwa pihaknya akan memilih abstain dan tidak mengikuti voting yang diadakan hari Selasa, langkah yang ditujukan pada pemerintahan saat ini bahwa mereka tidak memiliki suara mayoritas di parlemen.
Padahal baru 2 minggu lalu, Mr.Berlusconi memberikan presentasi pada KTT Eropa di Brussels dengan janji reformasi system pensiun Italia, mempercepat penjualan aset negara, serta pelonggaran hukum buruh untuk mempermudah pencarian lapangan kerja. Namun langkah tersebut ironisnya masih membutuhkan persetujuan dari parlemen, dan belum jelas bagaimana pemerintah Berlusconi bisa mendapatkan persetujuan dari parlemen tersebut.