Kamis, 04 Agustus 2011

Gold : Fase Konsolidasi

XAU/USD kembali memasuki fase konsolidasi setelah berhasil mencetak rekor tertinggi baru di 1672.60 dan level tersebut menjadi resistance kunci. Pecah ke atas resistance tersebut berpotensi mendorong emas untuk melanjutkan penguatan hingga 1687.46. Akan tetapi stochastic dan CCI bergerak mixed yang juga menjadi isyarat bahwa bias untuk jangka pendek adalah netral. Di sisi lain, waspadai tembusnya support di 1657.74 karena kemungkinan merupakan sinyal koreksi hingga ke 1641.13.


Resesi Menanti Negeri Adidaya


Terlihat kecemasan di pasar keuangan global dalam menyikapi situasi di negara perekonomian dunia. Meski kesepakatan bagi hutang sudah tercapai, bukan berarti Amerika Serikat (AS) bisa tenang. Potensi resesi baru bisa sewaktu-waktu meletus.
Rangkaian data ekonomi akhir pekan lalu menjadi sinyal perlambatan di AS. Beberapa laporan penting dirilis mengecewakan, antara lain pengeluaran konsumen, manufaktur, tenaga kerja dan prosuk domestik bruto. Tidak akan ada perubahan berarti pada data ekonomi yang siap dirilis pekan ini. Survei CNNMoney menunjukkan bahwa daya serap tenaga kerja bulan Juli hanya akan mencapai 75.000 orang. Adapun tingkat pengangguran tidak akan bergeser dari 9,2%. 
Ekspresi gundah investor tercermin pada bursa saham. Setelah mencetak kerugian 266 poin pada hari Selasa (02/08), Dow Jones kembali dibuka negatif semalam. Kinerja serupa turut ditunjukkan oleh indeks S&P 500, yang terjebak dalam teritori negatif. Bukan hanya analis finansial yang ramai berkomentar tentang situasi AS terkini, beberapa pakar ekonomi handal sampai harus turun gunung guna memberi analisa. 
Martin Feldstein dan Larry Summers adalah dua ekonom handal dari kubu ideologi berbeda. Feldstein dikenal setelah menduduki kursi penasihat ekonomi bagi presiden Republikan, Ronald Reagan dan George W. Bush. "Peluang resesi sudah 50%." ujar Feldstein hari Selasa. Ia memandang bahwa perekonomian relatif datar sejak awal tahun ini, sehingga tidak ada pertumbuhan berarti. Celakanya, Feldstein adalah salah satu ekonom yang mampu meramalkan resesi tahun 2008 lalu secara akurat. Sektor perumahan masih akan membebani AS dalam beberapa waktu mendatang. 
Sementara Larry Summers adalah mantan Menteri Keuangan zaman Presiden Clinton. Dalam sebuah tulisan, Ia melihat ekonomi tengah melambat namun peluang resesi baru satu berbanding tiga. "Masalah sesungguhnya adalah pada pertumbuhan defisit dan tenaga kerja, bukan soal anggaran," tutur Direktur Dewan Ekonomi Nasional ini. Ia meyakini bahwa keadaan segera membaik tahun ini karena beberapa faktor. Di antaranya adalah masa jatuh tempo tax holiday, perpanjangan tunjangan pengangguran dan modal pembangunan infrastruktur baru. Dua ekonom memiliki analisa dan prediksi masing-masing. Hanya waktu yang dapat membuktikan argumen siapa yang benar, sang pengamat republikan atau ekonom partai penguasa. 

Krisis Ganda’ Bakal Renggut Gain Euro


Pada  siang di hari Kamis, Euro tampil terkoreksi setelah sempat mencapai level $1.4369. Koreksi terjadi akibat aksi hindar resiko dari investor masih banyak terlihat di pasar dan mereka kemudian beralih ke aset-aset yang lebih aman.
Menurut penjelasan Jane Foley, analis forex senior pada Rabobank International di London, krisis ganda yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa masih menempatkan Euro pada range negatif. Dan pasar masih terbebani pasca merosotnya angka sektor manufaktur dan jasa serta penjualan ritel yang dirilis lalu.
 
Hari ini fokus pasar Eropa juga tertuju pada keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa yang akan tayang pukul 18.45 WIB sore ini.
 
Secara umum bila Bank Sentral Eropa (ECB) kembali menahan suku bunga, EUR akan mengalami koreksi lanjutan menuju support $1.4280 kemudian $1.4220 hingga terkuatnya ada di $1.4160     
 
Sementara bila nanti muncul komentar positif dari pihak ECB, EUR setidaknya akan kembali rebound ke area $1.4370, $1.4400 hingga $1.4460.

Sterling Analysis : Rebound Tertahan di 1.6436, Uji Support di 1.6348


Sterling berhasil rebound namun tertahan di area 1.6436 yang menjadi resistance terdekat saat ini. GBP/USD sedang menguji support yang berada di 1.6378 pada saat artikel ini ditulis. Tembus ke bawah support tersebut kemungkinan besar akan diikuti oleh koreksi hingga ke support selanjutnya di 1.6319.
Akan tetapi, stochastic 1 jam menunjukkan indikasi jenuh jual, demikian juga dengan CCI. Jika harga bertahan di atas 1.6378 dan disusul oleh kemunculan sinyal bullish dari kedua indikator tersebut maka GBP/USD kemungkinan akan bergerak naik untuk menguji resistance di 1.6436. Akselerasi ke atas resistance terdekat tersebut berpotensi untuk memicu kembali momentum bullish untuk menguji resistance selanjutnya di 1.6473.

Euro Analysis : Bearish


Pullback terjadi pada EUR/USD menguji resistance yang berada di 1.4379 namun kembali turun ke level support di 1.4297. Tembusnya support ini kemungkinan akan menyebabkan koreksi hingga ke level support selanjutnya di 1.4215.
Di lain pihak, stochastic dan CCI terlihat memberikan indikasi jenuh jual. Oleh karena itu, jika harga bertahan di atas 1.4297 dan sinyal bullish muncul darikedua indikator tersebut, maka euro kemungkinan akan bergerak naik untuk menguji kembali resistance di 1.4379. Akselerasi ke atas resistance tersebut berpotensi mendorong EUR/USD ke resistance selanjutnya di 1.4452.    

 

Gold : Incar 1679?


Emas mendapatkan momentum bullish secara signifikan di bursa Eropa hari ini, secara meyakinkan tembus diatas area 1650 dan meraih rekor tertinggi baru di 1672.95. Fakta ini dapat memicu skenario bullish lebih lanjut menguji bollinger band teratas di area 1679 pada grafik H4 dan 1699 pada bollinger band daily.
Level support terdekat tampak di area 1662, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral dan mengaktifkan mode wait and see karena arahnya menjadi kurang jelas. Namun secara keseluruhan selama harga masih bergerak diatas trendline support 1625, skenario bullish masih lebih dominan.

Investor Buru Safe Haven


Tindakan investor yang terus memarkir dana tunai ke dalam aset save-haven di tengah kegelisahan sentimen perekonomian makro membuat emas terus melesat. Spot emas di $1,665.70 per troy ons, naik $4.60 dari level penutupan.
Harga berada di bawah rekor tinggi hari Rabu (03/08) di $1,673.19/ons, namun sebagian besar partisipan pasar memperkirakan logam mulia akan terus melambung dalam jangka pendek dan menguji rekor tinggi baru dikarenakan pergolakan ekonomi makro. Deutsche Bank mencatat bahwa emas dapat menembus level $2,000/ons. Data non-farm payrolls AS menjadi data kunci bagi pergerakan emas untuk jangka pendek. Angka yang menurun, mengindikasikan lapangan kerja yang berkurang di negara dengan ekonomi terbesar di dnia. Hal ini akan mendorong emas terus meroket sementara jika angka perekrutan pekerja meningkat dapat menekan pasar.

Golden


Logam mulia bergerak mix di tengah perdagangan yang volatile, dengan emas yang bergerak di dekat wilayah positif akibat beberapa tindakan profit-taking sementara sebagian besar investor masih mencemaskan kondisi ekonomi global dan permasalahan hutang.
Emas bergerak menguat terkait permintaan save haven yang meningkat, menurut Barclays Capital. Spot emas menyentuh rekor tinggi $1,673.19/ons hari Rabu (03/08). Logam mulia menyentuh rekor tinggi baru dikarenakan aksi hindar resiko dan kepercayaan global yang berkurang pada mata uang global, menurut catatan Commerzbank. ETF--SPDR Gold Trust--mencatat arus masuk 18 ton emas kemarin ( 03/08).
Spot emas di $1,663.10/ons, naik $1, perak di $41.82/ons, naik 9 sen, sementara platinum di $1,774/ons, turun $5 dan palladium di $793/ons, turun $1 dari level penutupan.