Jumat, 19 April 2013

Tiga Presiden Fed: Disinlfasi Mungkin Dorong QE Lebih Lanjut

Tiga Presiden Fed: Disinlfasi Mungkin Dorong QE Lebih Lanjut Tiga presiden bank regional Federal Reserve mengatakan penurunan lebih lanjut pada inflasi AS yang dibawah target Fed sebesar 2 % mungkin akan mensinyalkan perlu lebih banyaknya akomodasi.
“Jika inflasi tampak seperti itu dengan terus menurun, saya pasti akan pertimbangkan stimulus dengan tujuan untuk membawa inflasi diatas target, kata Jefrey Lacker dari Fed Richmond hari ini, dia menambahkan bahwa dia tidak melihat adanya resiko disinflasi dalam waktu dekat. Presiden Fed Minneapolis Narayana K pada hari ini menyerukan untuk menjaga target inflasi “dari bawah”, dan James Bullard presiden Fed St. Louis kemarin mengatakan bahwa “kita seharusnya mempertahankan target inflasi dari sisi yang rendah.”
Para pembuat kebijakan menunjukkan kecemasannya atas disinflasi bahkan oleh beberapa pejabat juga, termasih Lacker, yang menanjurkan membatasi pelonggaran dengan melambatnya laju pembelian obligasi Fed senilau $85 milyar.
Harga konsumen naik sebesar 1.3 persen di bulan Februari dari tahun sebelumnya, menyamai level terendah sejak Oktober 2009, menurut the Fed.
“The Fed  tidak mencapai dua targetnya dari dua sisi yaitu tingkat pengangguran yang masih terlalu tinggi dan inflasi yang terlalu rendah,” kata Josh Feinman, kepala ekonom di DB Advisors.
“Hal ini cukup membuat semakin besar kemungkinan bahwa the Fed akan tetap menjaga programnya sementara waktu, dan akan mempertimbangkan kembali penjualannya pada musimm panas ini yang berkurang, sebagian disebabkan oleh data inflasi,” kata Feinmanm mantan ekonom senior Fed di Washington

SPDR Catat Outflow Terbesar 3 Mingguan

SPDR Catat Outflow Terbesar 3 MingguanHarga emas mungkin tercatat telah melemah ke rekornya terhadap dollar AS pekan ini, tetapi ETF terbesar tersebut (SPDR) melihat adanya outflow yang lebih kecil dari aksi jual pada 2009, menurut Lipper.
SPDR Gold trust terpukul oleh outflow emas senilai $2.18 miliar selama pekan terakhir hingga 17 April, menurut data dari Lipper, setelah harga spot emas anjlok sebanyak 13% untuk pekan ini.
Tetapi outflow yang terjadi justru lebih besar dari saat ini yang terjadi pada pekan di 29 Juli 2009, ketika harga SPDR kehilangan kepemilikan senilai $2.81 miliar selama krisis keuangan terjadi di tahun tersebut.
Hal itu merupakan kejatuhan nilai terbesar sejak pekan yang berakhir di 2 Februari 2011, ketika emas senilai $2.3 miliar keluar dari SPDR.

“Banyak yang mungkin telah memperkirakan adanya outflow dari SPDR pekan ini, memperlihatkan gerakan yang fenomenal untuk harga emas. Apa yang telah kami perlihatkan merupakan kejatuhan terbesar ketiga pekan ini sejauh ini”, dikatakan Matthew Lemiux, yang mengumpulkan data untuk Lipper, sebuah perusahaan dari Thomson Reuters. Data dari Lipper juga menunjukkan adanya outflow diatas $435 juta di pekan ini hingga 17 April untuk iShares Gold Trust, ETF lainnya.