Rabu, 07 Desember 2011

Technical Analysis Desember 7th 2011


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3270-1.3510
Down
1.3590
1.3350

1.3430
1.3270
1.3510
1.3510
1.3270
USD/JPY
76.90-78.70
Up
78.70
76.90
77.50

78.70
76.90
78.10
76.30
GBP/USD
1.5520-1.5760
Down
1.5840
1.5600

1.5680
1.5520
1.5760
1.5760
1.5520
USD/CHF
0.9150-0.9390
Up
0.9390
0.9150
0.9230

0.9390
0.9150
0.9310
0.9070
AUD/USD
1.0110-1.0350
Down
1.0430
1.0190

1.0270
1.0110
1.0350
1.0350
1.0110
NIKKEI
8480-8720
Up
8720
8480
8560

8720
8480
8640
8400
HANGSENG
18830-19220
Down
19350
18960

19090
18830
19220
19220
18830
KOSPI
247.10-251.00
Down
252.30
248.40

249.70
247.10
251.00
251.00
247.10
GOLD
1712.60-1737.30
Up
1737.30
1712.60
1720.80

1737.30
1712.60
1729.10
1704.30

EURUSD: Terus Bullish, Potensial Uji 1.3459

Pergerakan EURUSD terus menguat dengan signifikan sejak pembukaan market tadi pagi. Saat ini harga sedang menguji area resistan. Pecahnya resistan 1.34117 berpeluang akan membawa Euro menguat terhadap dollar dengan bergerak menuju resistan berikutnya di kisaran 1.3459. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh beli. Jika euro tidak berhasil menembus area resistan dan tertahan kuat di bawah resistan 1.3411 maka euro cenderung akan melemah dengan bergerak menuju support 1.3364.


EURUSD: Terus Bullish, Potensial Uji 1.3459

Emas: Rally Belum Usai


 Harga emas bergerak turun setelah memenuhi target Kami, 1762-1765, dengan level low terlihat di 1702. Rally dari reverse harga 1702 kemungkinan belum usai. Pola secara umum masih terlihat sangat choppy. Support harian kini berada di level 1721, 1718 kemudian ke 1709-1714. Sementara resistance terletak di 1732, 1740 dan 1752.
Selama mampu bertahan di atas support 1709, emas berpotensi naik lebih tinggi sampai target harian 1740. Pada level itu, harga logam mulia ini berpeluang turun untuk menguji lagi level 1700, dengan target temporer di 1678. Hanya jika berhasil memecah level 1763, emas dapat membuka kenaikan ke 1796-1800.
Emas: Rally Belum Usai

Mengapa Harus Koleksi Emas Tahun Depan?


Mengapa Harus Koleksi Emas Tahun Depan?Harga komoditi emas konsisten melonjak sepanjang tahun. Tidak pernah ada momentum negatif yang dapat mengikis valuasi logam mulia ini. Kinerja apiknya diproyeksikan berlanjut hingga tahun depan, atau bahkan sampai beberapa dekade mendatang. Wajar kalau emas layak dipandang sebagai aset yang 'tidak ada matinya'.
Iklim perekonomian global terbaru sangat mendukung kenaikan harga emas di masa depan. Sepanjang tahun ini saja, investor emas mampu meraup imbal hasil antara 18-19%. Padahal situasi sangat tidak kondusif untuk berinvestasi, terutama pada aset berbasis komoditi. Ditambah level harga yang sudah konsisten menanjak hingga ke level fantastis.
Kebutuhan pemodal akan safe haven memungkinkan emas naik lebih tinggi di tahun 2012. Beberapa faktor sangat mendukung dan minim sekali sentimen yang berpotensi menjadi kendala bagi pergerakan harga. Berikut ini adalah beberapa alasan fundamental yang dapat memperjelas kilau emas di tahun 2012. Monexnews merangkumnya untuk Anda:
1. Krisis Eropa
Sudah terlalu banyak kecemasan mengenai krisis hutang kawasan. Sejauh ini, otoritas Eropa belum mempunyai formula ampuh untuk mengatasinya. Seandainya pada serial pertemuan tingkat tinggi bulan ini ditemukan cara efektif penanganan hutang, efeknya dijamin baru terlihat dalam waktu lama. "Krisis baru bisa dipecahkan dalam jangka panjang dan memerlukan kerjasama seluruh anggota Uni Eropa," tegas Kanselir Jerman, Angela Merkel, pekan lalu. Sebagai acuan, Yunani saat ini memiliki hutang 325 miliar euro. Negara ini harus meminta bailout guna memenuhi kewajiban bayarnya kepada investor. Pada 2010 silam, rasio hutang terhadap GDP negara ini tercatat sebesar 143%. Pengamat memperkirakan rasio beban melonjak jadi 150%, atau bahkan mencapai 170% pada tahun 2013. Bailout memang meringankan beban Athena untuk dua tahun ke depan. Namun di sisi lain, pemerintah justru tengah menggali lubang baru yang lebih besar. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Yunani bisa memperbaiki kinerja neracanya pada 2013 mendatang. Meski jika nantinya program pemangkasan mampu mengembalikan uang negara dari sektor pajak, penurunan rasio hutang dipastikan memakan waktu ekstra lama. Demikian pula dengan pemberlakuan aturan fiskal bersama yang dicanangkan oleh Jerman dan Prancis. Stabilitas fiskal dan moneter baru bisa berjalan efektif setidaknya tahun depan. Patut diingat bahwa masih banyak negara masih terjebak oleh defisit dan hutang besar seperti Irlandia, Portugal, Spanyol dan entah berapa banyak negara lagi di luar sana menghadapi isu serupa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kondisi ekonomi dunia belum akan berubah menjadi kondusif dalam waktu singkat.
2. Permintaan untuk Pasar Perhiasan Makin Tinggi
Lebih dari 50% penggunaan emas berada pada industri perhiasan. Mayoritas permintaan datang dari negara berkembang dengan populasi besar seperti India, China dan negara Timur Tengah. meski krisis Eropa mengikis aktifitas ekonomi global, tapi jumlah kekayaan banyak warga dunia justru terus tumbuh. Pembelian emas dalam jumlah besar oleh investor individu diyakini terus meroket. Belum dihitung dengan permintaan emas pada musim hari raya di wilayah Asia. Tren untuk mengoleksi emas fisik tetap eksis sebagai antisipasi terhadap tekanan inflasi.
3. Kepemilikan Lembaga Keuangan yang Masih Rendah
Perusahaan investasi mempunyai portofolio masif pada aset-aset berisiko. Namun kebanyakan dari mereka tidak terlalu banyak menyimpan aset emas dalam brankasnya. Dalam satu tahun terakhir, mulai ada kepentingan untuk hedging dari perusahaan-perusahaan keuangan guna melindungi nilai aset. Hal itu membuat permintaan logam mulia dari institusi permodalan kian meningkat seiring waktu. Catatan terbaru menunjukkan bahwa rasio kepemilikan aset emas dari perusahaan investasi besar baru 1,5% dari total aset global. Porsi simpanan utama masih dikuasai oleh saham, aset pendapatan tetap (seperti surat hutang), ekuitas swasta dan real estat. Di masa depan, perusahaan finansial diyakini lebih banyak berburu emas sebagai saran diversifikasi aset.
3. Aksi Borong Bank Sentral Dunia
Jika sebelum tahun 2010, bank sentral dunia dikenal sebagai net sellers emas terbesar, maka kini situasinya berubah. Sejak 2011, otoritas moneter giat mengoleksi emas dalam jumlah besar. Untuk tahun ini saja, tingkat pembelian sudah naik sekitar 160% dibanding tahun 2010 lalu. Kazakhstan, Meksiko, Rusia dan Korea Selatan mulai merambah pasar untuk berburu emas seraya mengurangi simpanan dollarnya.

5. Persediaan Emas yang Makin Minim
Jangan lupakan teori dasar persediaan versus permintaan yang melekat pada komoditi. Lonjakan harga memang merangsang produsen untuk menggali lebih dalam. Namun fakta menunjukkan bahwa tingkat kandungan emas sudah berada pada titik terendah dalam sejarah. Membutuhkan 5 hingga 7 tahun bagi sebuah tambang untuk kembali memproduksi emas secara komersial. Apalagi biaya penambangan makin tinggi pada berbagai komponen, seperti tenaga kerja, energi dan konservasi lingkungan. Artinya, hanya ada tambahan emas 1,5% untuk diperdagangkan onlinesetiap tahun.
Demikian gambaran fundamental singkat tentang proyeksi harga emas tahun depan. Masih banyak faktor fundamental lain yang bisa mempengaruhi kinerja harga, mulai dari tingkat volatilitas safe haven, situasi politik dan plafon hutang di AS hingga ancaman inflasi global. Terlepas dari seluruh kemungkinan yang bisa terjadi, mustahil rasanya untuk tidak berharap pada kenaikan harga lebih lanjut.

Geithner: Fed Tidak Akan Membantu Pendanaan IMF Untuk Eropa


Geithner: Fed Tidak Akan Membantu  Pendanaan IMF Untuk Eropa Menteri Keuangan AS Timothy Getihner pada hari Selasa mengatakan bahwa European Central Bank memainkan peran yang positif pada krissi hutang zonaEropa, namun ia membantah isu bahwa Federal Reserve dapat membantu pendanaanIMF untuk menangani krisis. "Laporan dari pihak wartawan mengenai apa yang dapat dilakukan Fed tidak akurat," ucapnya pada konferensi pers dengan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, yang mengatakan bahwa Eropa dapat mengharapkan bantuan tambahan dari AS dan IMF.
Salah satu surat kabar Jerman pekan ini melaporkan bahwa Fed dan ECB dapat mengalirkan dana untuk membantu IMF berkontribusi pada bailout bagi negara zona Eropa yang terserang hutang. Geithner mengatakan respon terhadap krisis harus mengikutsertakan kesatuan fiskal “untuk mengokohkan persatuan moneter dalam jangka panjang, dan dukungan finansial pemerintah Eropa serta bank sentral menciptakan perdlindungan yang lebih kuat sehinnga sistem keuangan Eropa dapat memberikan nafas segar bagi pertumbuhan ekonomi."

Ancaman S&P Tegaskan Pentingnya Pertemuan Eropa


Ancaman S&P Tegaskan Pentingnya Pertemuan EropaStandard & Poors telah ancam akan turunkan peringkat negara anggota zona-euro jika Eropa tidak paparkan rencana kredibel untuk selesaikan krisis utang. Ancaman ini tentunya dapat bantu Paris dan Berlin untuk rubah konstitusi Eropa pada pertemuan minggu ini. Presiden Perancis dan Kanselir Jerman bertekad untuk jatuhkan hukuman bagi negara yang target defisitnya lebih peraturan. Paris dan Berlin anggap perubahan konstitusi dapat kembalikan kepercayaan pasar dan cegah penularan krisis utang lebih lanjut.
"Ancaman S&P tegaskan pentingnya pertemuan puncak Eropa di akhir pekan," ujar Jim O'Neill, pimpinan Goldman Sachs Asset Management. "Jika pemimpin Uni Eropa dapat jalankan apa yang telah mereka rencanakan maka S&P mungkin tidak akan lakukan pemangkasan peringkat." Steve Barrow, pimpinan riset Standard Bank, juga prediksi hasil pertemuan Eropa nanti dapat yakinkan S&P untuk tidak lakukan pemotongan peringkat.
S&P utarakan akan berikan umumkan segera setelah pertemuan Eropa selesai; ini tentunya tegaskan keinginan lembaga rating atas kesatuan politik untuk hasilkan solusi atas krisis utang. S&P katakan dapat menurunkan peringkat Austria, Belgia, Finlandia, Jerman, Belanda, dan Luxemburg sebanyak satu notch dan sembilan anggota zona-euro lainnya sebanyak dua notch termasuk Perancis. S&P sebelumnya telah ancam turunkan peringkat Siprus sedangkan peringkat Yunani masih junk.