Jumat, 09 September 2011

Stimulus Obama = Lelucon Besar


Stimulus Obama = Lelucon BesarPidato Barack Obama hari ini disikapi berbeda oleh para ekonom kawakan. Mohamed El-Irian, CEO Pimco, menilai pidato sang presiden cukup tepat sasaran, khususnya dalam upaya merespon kegelisahan sektor tenaga kerja . Sementara Marc Faber memandang proposal sang presiden sebagai suatu lelucon semata. Berikut ini adalah pendapat kedua pakar keuangan dan ekonomi tersebut:
Mohamed El-Irian, CEO dan Co-CIO Pimco
Program Obama cukup mengena pada permasalahan yang terjadi pada perekonomian dan tenaga kerja. Efektifitasnya tentu masih terkendala oleh restu kongres dalam beberapa hari ke depan. Titik berat proposal tertuju pada insentif kepegawaian, reformasi pasar tenaga kerja, infrastruktur dan perbaikan kinerja pasar perumahan. Sayangnya, Obama tidak menerjemahkan secara gamblang dan kurang ambisius dalam penjelasan detil reformasi struktural.
Untuk mencerna fakta yang terjadi semalam, Kita harus memperhatikan dua faktor terlebih dahulu. Pertama, menunggu sampai pekan depan untuk mengetahui komponen dari program itu. Labih lanjut, bagaimana jumlah stimulus bisa diimbangi oleh reformasi pajak dan belanja anggaran. Ke-dua, masih belum jelas bagaimana proposal ini bisa menyatukan suara kongres. Apalagi konflik kepentingan antara Demokrat dan Republik kian meruncing.
Marc Faber, Penulis dan Pakar Investasi
Proposal Obama adalah 'bentuk kegagalan dari pemahaman makroekonomi dan intervensi yang menyimpang'. Demikian pendapat Faber yang dilontarkan saat wawancara dengan CNBC.
Di saat negara lain berlomba memangkas anggaran, Amerika Serikat (AS) justru menghabiskan dana lagi. Terutama di tengah jeratan defisit, maka rencana pemerintah bisa diartikan sebagai 'lelucon besar'.

Waspadai Support Emas 1869.53

Emas kembali dalam bias bullish pasca penembusan ke atas 1869.53 yang menjadi support terdekat saat ini. Jika harga bertahan di atas level ini maka peluang untuk menguji resistance di 1920.90 terbuka kembali. Akan tetapi jika harga kembali jatuh ke bawah 1869.53 maka koreksi akan mungkin terjadi hingga ke 1812.08, apalagi terlihat di grafik 4 jam bahwa stochastic dan CCI memperlihatkan kondisi jenuh beli.


Waspadai Support Emas 1869.53

Apa yang Obama Inginkan?


Apa yang Obama Inginkan? Beberapa jam lalu, Presiden barack obama mengumumkan rencana stimulus perekonomian senilai total $447 miliar. Alokasi dana $253 miliar dipersiapkan sebagai kompensasi pemangkasan pajak, sementara $194 miliar sisanya adalah dana belanja baru.
Kecil kemungkinan kongres (Republikan) akan rela begitu saja merestui proposal multi-dollar Obama. Namun beberapa bagian dari rancangan tersebut bisa disepakati sebagai regulasi baru guna menjauhkan ekonomi amerika serikat (AS) dari jurang resesi. Obama sesungguhnya mafhum benar bahwa rencananya tidak akan berjalan mudah. Namun tentu ada pesan khusus yang Ia sampaikan kepada parlemen. Beberapa komponen proposal ini bisa menjelaskan apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Gedung Putih, seperti dilansir dari portal berita CNN:
Pemangkasan Pajak Penghasilan
Dari setiap penerimaan gaji sebesar $106.800, pekerja biasanya membayar 6,2% untuk jaminan sosial. Memang saat ini rasio pungutan tersebut berkurang menjadi 4,2% saja. Namun peraturan pengurangan pajak akan kadaluarsa akhir tahun 2011. Obama ingin memperpanjang masa keringanan pajak para pekerja dan bahkan memangkasnya sampai separuh pungutan normal, 3,1%. Pemerintah juga masih menggodok kemungkinan insentif pajak bagi perusahaan guna menyerap tenaga kerja baru. Estimasi stimulus yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini sebesar $240 miliar.
Belanja Negara
Bank Infrastruktur: prioritas utama dari program Obama dan Partai Demokrat adalah pembentukan 'bank infrastruktur' nasional. Bank ini nantinya akan menjadi media pemerintah untuk memberi pinjaman dana kepada sektor swasta. Adapun kecukupan modal dan operasional lembaga tersebut akan didapat dari pembayaran bunga dari pihak peminjam. Dalam seleksi pemberian dana, Obama ingin proyek-proyek penting yang memacu denyut ekonomi AS untuk diutamakan.
Peningkatan Transportasi: berdasarkan rekomendasi dari AFL-CIO dan Kamar Dagang AS, Obama mengajukan proposal %50 miliar untuk pembangunan jalan, terminal, rel dan sarana penerbangan.
Modernisasi Sekolah dan Properti Terlantar: presiden menyiapkan $25 miliar untuk memperbarui 35.000 sekolah dan $5 miliar guna memrenovasi perguruan tinggi. Adapun dana $15 miliar ditujukan untuk memperbaiki properti hunian dan bisnis yang terbengkalai.
Memperpanjang Tunjangan Pengangguran: sebanyak 43% pengangguran tidak mengalami perubahan nasib selama lebih dari 6 bulan. Perpanjangan masa tunjangan diprediksi memakan biaya $49 miliar.
Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja secara Kesinambungan: Obama menginginkan tax credit baru hingga $4.000 bagi pelaku bisnis yang berkenan menerima pengangguran untuk dipekerjakan sementara waktu. Dengan demikian, kemampuan individu tetap terasah sampai Ia mendapat pekerjaan baru secara permanen.
Subsidi bagi Pelatihan SDM: program job training di Georgia berhasil meningkatkan skill para pengangguran yang masih menunggu pekerjaan permanen. Warga non-pekerja memang tidak mendapat upah, tetapi mereka tetap mendapat tunjangan pengangguran dan uang transport hingga $240.
Alokasi Dana bagi Staf Pengajar dan Kesehatan: Obama meminta $35 miliar untuk dipompa ke dalam komunitas lokal yang mempekerjakan pengajar dan tenaga kesehatan. Dengan stimulus tersebut, para pengajar dan pekerja medis di berbagai komunitas tidak akan kehilangan pekerjaannya.
Menambah Lowongan Pekerjaan Musim Panas: musim panas tahun depan diharapkan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, khususnya para remaja. Pasalnya sepanjang musim panas tahun ini, daya serap pekerja usia 16-24 tahun sampai pada level terendah. Padahal setiap pertengahan tahun, sektor bisnis dan wisata AS berdenyut lebih cepat dibanding biasanya. 
Sektor Perumahan
Pemerintah ingin bekerjasama dengan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sektor hunian AS. Obama ingin membantu pemilik rumah untuk membayar kembali cicilannya dengan suku bunga paling rendah dalam sejarah, yakni sekitar 4%.
Demi mewujudkan berbagai rencana tadi, Obama harus benar-benar mampu mengambil hati komisi hutang. Pemerintah sesungguhnya masih harus memenuhi target pengurangan defisit $1,2 triliun sampai $1,5 triliun dalam satu dekade ke depan. Apabila Obama bersikukuh ingin meloloskan proposal American jobs Act-nya, maka target reduksi defisit harus direvisi hingga mendekati $2 triliun! Wajar bila para pengamat skeptis dengan respon kongres dalam beberapa waktu ke depan.

Wacana Baru Obama Meragukan


Wacana Baru Obama MeragukanSituasi perekonomian Amerika Serikat (AS) saat ini sudah terlampau suram utuk digambarkan. Pertumbuhan melambat dan sektor perumahan masih tertekan. Lebih parah, angka pengangguran enggan bergeser dari level tinggi di kisaran 9%.
Presiden Barack Obama diprediksi kuat mengumumkan paket stimulus $300 miliar dan pemangkasan pajak pada pidatonya hari ini. Namun tidak ada yang cukup yakin kalau langkah kepala negara bisa mendorong roda perekonomian secara instan. Setidaknya para ekonom sudah bersikap skeptis jelang momen penting tersebut.
1. Nigel Gault, Chief U.S Economist di IHS Global Insight
"Dampaknya akan sangat kecil, mungkin hanya menambah kontribusi kurang dari 1% untuk pertumbuhan GDP 2012."
Pada kuartal II, perekonomian AS hanya tumbuh 1%. Tidak heran jika banyak ekonom dan analis giat memangkas proyeksi ekonomi mereka dari hari ke hari. Obama membutuhkan stimulus besar dan strategi ampuh untuk benar-benar memperbaiki kondisi perekonomian, khususnya sektor tenaga kerja.
2. Gary Burtless, Pengamat Tenaga Kerja Brookings Institution
"Berbicara soal jumlah stimulus, mungkin hasilnya tidak akan menemui sasaran."
Proposal Obama diperkirakan meliputi belanja infrastruktur, pemangkasan pajak dan penyesuaian pembayaran ke pemerintah daerah dan pusat. Meski belum ada detil pasti, angka stimulus kemungkinan besar berkisar di $300 miliar. Berdasarkan draft proposal, $120 miliar akan dialokasikan untuk memperpanjang pemangkasan pajak penghasilan. Sementara $50 miliar dihabiskan untuk tunjangan pengangguran. Dengan demikian, alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur, jalan dan bantuan ke negara bagian hanya sebesar $130 miliar. Angka tersebutu terlalu kecil untuk menggenjot perekonomian.
3. Mitch McConnell, Senator Partai Republik
"Meski akan terdengar bagus, program Obama tetap tidak akan menghasilkan apa-apa."
Pejabat legislatif Republikan sudah membuat surat desakan bagi Obama. Mereka meminta sang presiden menghentikan aturan yang tidak mendukung penyerapan tenaga kerja. Termasuk di antaranya adalah reformasi sistem kepegawaian dan kesepakatan perdagangan bebas.

Wall St Kecewa Dengan Komentar Bernanke


Wall St Kecewa Dengan Komentar Bernanke Perdagangansaham di wall street ditutup sekitar 1% lebih rendah pada hari Kamis setelah Ketua federal Reserve Ben Bernanke dalam pidatonya mengatakan bahwa bank sentral masih memiliki opsi yang dapat digunakan untuk mengangkat perekonomian, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah kebijakan yang akan diambil.
Indeks-indeks utama sempat bergerak mixed sebelum akhirnya komentar Bernanke menekan pergerakan hingga ke level rendah sesi, di tengah perdagangan yang volatile dan tipis. Sektor perbankan kembali harus menderita penurunan terbesar setelah naik tajam pada hari sebelumnya.
"Fed masih belum menunjukkan adanya pilihan atau langkah yang lebih konkrit seperti yang diharapkan pasar," kata Tim Ghriskey, kepala investasi pada Solaris Asset Management di Bedford Hills, New York. "Hal itu memicu kekecewaan pasar."
Pidato Bernanke hari Kamis digelar kurang dari 2 minggu menjelang pertemuan kebijakan Fed berikutnya, yang dijadwalkan pada 20-21 September.
Selain itu, pasar juga terlihat berhati-hati menjelang pidato Presiden AS Barackobama pada Jumat pagi yang diperkirakan akan menyerukan rencana stimulus sektor pekerjaan senilai $300 milyar yang mencakup pemotongan pajak untuk kelas menengah dan bisnis, serta belanja infrastruktur baru. 

Bernanke: Fed Akan Bahas Stimulus Pada Meeting Berikutnya


Bernanke: Fed Akan Bahas Stimulus Pada Meeting Berikutnya  Ketuafederal Reserve, Ben S. Bernanke, pada hari Kamis mengatakan bahwa para pembuat kebijakan akan membahAS mengenai langkah-langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam pertemuan berikutnya pada bulan ini dan siap untuk menggunakannya jika memang diperlukan.
Bernanke juga kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk memberikanstimulus bagi perekonomian AS yang goyah, meskipun tidak memberikan janji-janji tertentu atau rincian tentang tindakan yang akan diambil.
Sementara spekulasi yang beredar menyebutkan jika Fed akan menerapkan versi revisi dari Operation Twist, yang pertama kali digunakan pada tahun 1961 untuk menekan suku bunga dengan menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang. Bernanke sendiri tidak berkomentar secara spesifik mengenai kemungkinan itu.
Di samping itu, Bernanke juga kembali mendesak Kongres dan Gedung Putih untuk segera menerapkan langkah-langkah fiskal yang tepat guna mengendalikan hutang dan defisit anggaran negara.