Jumat, 28 Oktober 2011

Lelang Obligasi Italia Bebani Euro


Lelang Obligasi Italia Bebani Euro  Eurotergelincir di sesi London, setelah hasil lelang obligasi Italiaisyaratkan masalah Eropa belumlah selesai. Italia tetap harus membayar mahal ketika menjual obligasi bertenor 10 tahun meski Eropa telah sepakati kebijakan terbaru untuk atasi krisis utang. Yield obligasi pemerintah naik menjadi 6,06%, lebih tinggi dari lelang bulan lalu 5,86%. Meski demikian, Italia berhasil kumpulkan dana sebanyak €7,94 miliar masih berada di kisaran target €5,25 hingga €8,5 miliar.
Jika dilihat dari lelang obligasi sepertinya masalah Italia masih jauh dari selesai. “Meski krisis utang Eropa dapat dibendung oleh kesepakatan terakhir, tapi reformasi Italia akan mengubah outlook ekonomi  dan pasar masih skeptis dengan prospek Italia,” ujar Annalisa Piazza, strategis Newedge. "Dengan outlook pertumbuhan yang dibayangi ketidak-pastian maka biaya pinjaman di atas 6% tidak begitu bagus untuk sustainabilitas utang,” tutur Jan von Gerich, analis Nordea.

Meski Konsolidasi, Emas Siap Rally Lagi

Meski Konsolidasi, Emas Siap Rally Lagi
Meskipun sempat terkoreksi dari level puncaknya kemarin di atas $1740, pergerakan harga emas sore hari ini (Jumat, 28/10) terbilang cukup kuat.
Dengan harga running di $1735-an, emas terpantau terkoreksi seiring memudarnya daya tarik safe-haven. Terutama setelah pemimpin di Eropa mencapai kesepakatan dengan pihak perbankan yang akan menerima kerugian sebesar 50% atas kepemilikan obligasi Yunani. Dimana tujuannya untuk memangkas tingkat hutang Yunani ke level yang dapat bertahan.
Namun pelaku pasar menyebutkan emas masih akan diuntungkan dari ketidakpastian kesepakatan tersebut. Bahkan analis Reuters, Wang Tao memprediksi emas masih siap untuk meraih resisten $1762 dan $1773 sebelum terkoreksi tajam.
Dan kini muncul pertanyaan apakah dana bantuan Eropa dan jumlah-nya cukup besar untuk membantu krisis hutang yang sudah berlangsung selama 2 tahun tersebut.

Demi EFSF, Eropa Mulai Melobi China


Demi EFSF, Eropa Mulai Melobi ChinaKepala Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) baru saja menggelar pertemuan dengan pihak China. Klaus Regling sedang melobi keterlibatan China dalam upaya penambahan kapasitas dana dalam EFSF.
Regling mengaku bahwa kunjungannya ke China hari ini merupakan 'konsultasi biasa'. Oleh karena itu, Ia tidak mendapat hasil tertentu yang mempengaruhi EFSF. "Penting bagi China untuk mengetahui rincian paket bailout yang disepakati hari Kamis lalu," ujar Regling.
EFSF memandang China sebagai investor utama sehingga tidak salah jika perwakilannya menyambangi Beijing 1 hari setelah pertemuan. Regling optimis dengan kerjasama jangka panjang dengan pihak China. Surplus perdagangan yang tinggi memungkinkan pemerintah Beijing berinvestasi pada aset berbasis Eropa. Namun Ia membantah bila investasi baru China adalah wujud dari konsesi politik Uni Eropa.
Pertemuan Kamis lalu juga meliputi rencana penambahan sumber dana dalam bailout Eropa hingga 1 triliun euro. Peran China sebagai kolektor obligasi Eropa sangat diharapkan selama program pemulihan berlangsung. Namun wacana keterlibatan China sempat menuai penolakan dari presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Secara tegas, Ia menyatakan bahwa tidak ada pihak luar yang boleh mengganggu independensi Eropa. Setelah pertemuan, Sarkozy berdiskusi via telepon dengan presiden Hu Jintao. Tidak ada yang mengetahui konklusi di balik percakapan keduanya.

Profit-Taking Bayangi Emas


Profit-Taking Bayangi EmasHarga emas melemah di sesi London akibat maraknya aksi profit-taking setelah rally dalam beberapa hari terakhir. Emas sempat catatkan level terkuat dalam 5 minggu terakhir akibat lemahnya dollar setelah Eropa capai kesepakatan untuk kurangi nilai obligasi pemerintah Yunani, rekapitalisasi perbankan, dan naikan kapasitas dana bailout.
Meski demikian, kurangnya rincian atas rencana Eropa dan tantangan dalam pelaksanaan rencana mungkinan akan tetap membuat investor waspada. Sementara itu, analis teknikal Reuters Wang Tao prediksi emas dapat raih $1762 dan $1773 sebelum alami koreksi dalam.
Setelah AS catatkan performa ekonomi yang cemerlang; investor kini mulai fokus pada pertemuan Federal Reserve pada tanggal 1-2 November. "Dalam waktu dekat, pasar ingin melihat outlook kebijakan moneter AS; apakah tetap pertahankan kebijakan akomodasi atau isyaratkan pengetatan," ujar Jeremy Friesen, strategis Societe Generale. 

Minyak Tergelincir di Sesi London


Minyak Tergelincir di Sesi London Harga minyak tergelincir di sesi London setelah penurunan produksi industri Jepang, kepercayaan konsumen Inggris, dan belanja konsumen Perancis berhasil picu aksi profit-taking paska rally sejak awal bulan Oktober. Minyak catatkan penguatan signifikan kemarin setelah bagusnya pertumbuhan ekonomi AS dan kesepakatan penyelesaian krisis utang Eropa berhasil cerahkan outlook permintaan energi. Produksi industri Jepang turun 4% di September, indeks kepercayaan konsumen Inggris makin terpuruk ke level -32 untuk Oktober, dan belanja konsumen Perancis turun 0,5% bulan lalu.
"Harga minyak sekarang cukup mahal mengingat belum adanya kenaikan permintaan. Rally belakangan ini hanya dipicu optimisme," ujar Jonathan Barratt, petinggi Commodity Broking Services. Sementara itu, survei Bloomberg prediksi harga minyak akan turun minggu depan akibat kecemasan rencana penyelesaian krisis Eropa hanya berikan kelegaan sementara. 14 dari 29 analis dan trader prediksi harga minyak akan turun. 6 perkirakan minyak masih dapat menguat sedangkan sembilan estimasi harga tidak akan alami perubahan yang signifikan.

Sterling Bentuk Bullish Falling Wedge

Pergerakan GBPUSD pada grafik 1 jam-an terlihat berpotensi membentuk formasi bullish falling wedge dimana ada peluang pound akan menguat lagi terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line berpotensi akan membawa pound menguat dan bergerak menuju resistan 1.61395. Waspadai jika support 1.60439 ditembus maka pound cenderung akan melemah dan bergerak menuju support 1.59849.


Sterling Bentuk Bullish Falling Wedge

Euro Dapat Lanjutkan Penguatan

 EURUSD pada grafik 1 jam-an terlihat berpotensi membentuk formasi bullish falling wedge dimana ada peluang euro akan menguat. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya upper line berpotensi akan membawa euro menguat dengan bergerak menuju resistan 1.42451. Sebaliknya jika support 1.41395 maka euro cenderung akan melemah terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.40741.


Euro Dapat Lanjutkan Penguatan

Optimisme Kesepakatan Uni Eropa


bursaPasar Asia diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat dengan optimisme investor didukung oleh kesepakatan dalam serikat pekerja Eropa untuk menopang sarat utang Yunani dan dukungan sektor perbankan. Di pasar mata uang, Euro diperdagangkan pada 7-minggu tertinggi.
Indeks Nikkei Jepang naik 1,15%, sedangkan Korea Selatan indeks Kospi menambahkan 0,3%, Hong Kong Hang Seng Index naik 1,7% dan Indeks ASX Australia tepi 0,1% lebih tinggi. Di Cina, kemajuan Shangai Composite Index 1,5%.
Pasar Asia mengikuti jalan pasar Eropa dan AS, yang rally tajam pada Kamis didukung oleh kesepakatan zona euro untuk mengurangi utang Yunani, seperti bank dan pemegang obligasi swasta menerima hair cut 50% aset mereka, serta sebagai peningkatan penting dari dana bailout Eropa, bertujuan untuk melindungi kerugian potensial writedown utang Yunani.
Selain itu, Produk Domestik Bruto AS tumbuh pada laju tahunan 2,5% pada kuartal ketiga, menurut data oleh Departemen Perdagangan, yang menyarankan string ekonomi, dibandingkan dengan laju pertumbuhan 0,7% terlihat pada bulan sebelumnya.
Di pasar mata uang, Euro dan mata uang risiko telah melonjak setelah kesepakatan Uni Eropa. Euro diperdagangkan pada 7-minggu tertinggi di atas 1,4160, setelah mencapai puncaknya pada 1,4245 kemarin, sementara Pound naik menjadi 1,6140 tinggi pada hari Kamis untuk mengkonsolidasikan bawah 1,6100 pada sesi Asia, dan AUD / USD, melonjak dari 1,0320 pra KTT Uni Eropa untuk

Rally Pasar Masih Rentan


Rally Pasar Masih Rentan Kesepakatan soal hutang Yunani belum tentu mengakhiri krisis yang sudah menghantui Eropa dala dua tahun terakhir. Pertemuan darurat lanjutan dibutuhkan sebagai sarana konsolidasi antar pemangku kepentingan dalam kawasan.
Demikian proyeksi Marc Chandler, Kepala Strategi Mata Uang Global dari Brown Brothers Harriman. "Setidaknya dua kali di awal tahun ini, pejabat Eropa menjanjikan solusi konkrit dan dua kali pula mereka gagal," ujar Chandler. Ia memperkirakan proyeksi pertumbuhan dan ekonomi harus direvisi beberapa waktu ke depan. Sementara detil mekanisme penyelesaian krisis masih harus diterjemahkan.
Saat ini pasar saham dan mata uang Eropa mencatat rally pasca kesepakatan Yunani. "Pasar menemukan momentumnya sendiri, momentum teknikal dan positioning mendukung kenaikan," ujar Chandler. Namun Ia memperingatkan investor jangka menengah untuk bersabar. Mengingat sentimen fundamental belum terlalu solid seperti masa sebelum krisis. Indikasi pemulihan Eropa belum terkonfirmasi sampai semua program benar-benar dilakukan. Kurs EUR/USD terpantau di 1.4167 sementara kinerja bursa Eropa membaik dibanding satu pekan lalu. 

Uni Eropa Wajib Kelola 8 Agenda

Uni Eropa Wajib Kelola 8 Agenda
Pejabat tinggi Eropa sudah menyepakati cetak biru pemulihan kawasan. Meski pasar keuangan menyambut baik rekonsiliasi tersebut, belum ada detil jelas tentang bagaimana implementasinya.
Solusi kemarin memang kurang jelas dan nyata, mengingat pejabat Eropa sedang dikejar tenggat masa. Apalagi semua pihak masih harus menyesuaikan kebijakan yang berbeda-beda di setiap negara euro zone. Jika demikian adanya, apa yang harus dilaksanakan oleh Institusi Eropa dalam mengelola momentum ini? Berikut ini adalah beberapa agenda prinsipil yang harus segera diterjemahkan oleh otoritas terkait:
1. Pertumbuhan ekonomi adalah kendaraan utama untuk mencapai konsolidasi fiskal jangka panjang.
Uni Eropa harus memajukan kinerja ekonomi dan daya serap tenaga kerja sebagai elemen utama dari kesepakatan 23 Oktober 2011. Delegasi Eropa menjanjikan rekomendasi khusus, terutama soal pengeluaran publik, selambatnya sebelum akhir semester I tahun depan.
2. Reformasi fiskal dan struktur keuangan pada negara-negara dengan hutang besar.
Lebih lanjut, negara yang kondisi fiskalnya masih sehat juga harus berkomitmen menjaga konsolidasi fiskalnya.
3. Pengakuan atas kinerja Spanyol dan dukungan lebih bagi upaya perluasan tenaga kerja negara tersebut.
Otoritas Eropa harus menetapkan target reduksi jumlah pengangguran di Spanyol dan me-reformasi sektor tenaga kerja. Dengan begitu perekonomian Spanyol bisa lebih memiliki daya saing, khususnya melanjutkan kemajuan di sektor jasa.
4. Pemerintah Eropa harus memberi tekanan pada Italia sekaligus mendukung rencana reformasi negara tersebut. Uni Eropa sudah memberi keleluasaan bagi pemerintah Silvio Berlusconi untuk merancang reformasi tenaga kerjanya sendiri. Salah satunya adalah menaikkan usia pensiun menjadi 67 tahun sampai tahun 2026 mendatang. Definisi kebijakan tenaga kerja Italia harus sudah diterima oleh otoritas pada penghujung tahun ini.
5. Selain mengakui kemajuan Irlandia dan Portugal dalam program dalam implementasi program dari IMF, otoritas Eropa harus memberi tekanan lebih kepada dua negara. Terutama menyangkut komponen-komponen persyaratan yang belum berhasil dipenuhi oleh pemerintah masing-masing. Lebih lanjut, Uni Eropa siap merancang program efisiensi baru yang harus diberlakukan dua Irlandia dan Portugal.
6. Uni Eropa meminta sektor swasta pemegang obligasi Yunani untuk legowo menerima pemangkasan nilai asetnya. "Keterlibatan Sektor Swasta (PSI) memiliki peran penting dalam keberlanjutan solusi hutang Yunani. Oleh karena itu, Kami siap mempertemukan Yunani dan investor swasta untuk menemukan solusi Private Sector Involvement (PSI) yang lebih konkrit. PSI harus berperan dalam upaya penurunan rasio hutang terhadap PDB Yunani hingga mencapai 120% pada tahun 2020. Kami mengundang Yunani, investor swasta dan semua pihak yang berkepentingan untuk sukarela menerima diskon 50% dari nominal hutang Yunani." Pernyataan tersebut adalah inti dari pertemuan beberapa hari lalu. Poin soal Yunani adalah isu paling penting bagi pelaku ekonomi dunia.
7. Rekapitalisasi bank-bank di wilayah euro sangat diperlukan. Bank-bank disarankan untuk menggalang modal di pasar modal terlebih dahulu sebelum meminta bantuan otoritas moneter Eropa. Modal dan bonus keluar melalui dividen akan dibatasi sehingga rasio modal bank bisa 9% lebih tinggi dari kualitas modal tertinggi setelah diperhitungkan dengan eksposur terhadap surat hutang negara sampai 30 September 2011.Bank juga harus tunduk pada aturan pembagian dividen dan pembayaran bonus sampai target telah benar-benar dicapai. Jika perlu, pemerintah nasional harus memberi dukungan sebelum meminta pembiayaan dari EFSF.
8. Uni Eropa berkepentingan untuk menambah kapasitas dana dalam EFSF. "Kami setuju dengan pilihan untuk menaikkan sumber daya EFSF: memberikan perangkat kredit tambahan untuk hutang baru yang diterbitkan oleh negara anggota, sehingga mengurangi biaya pendanaan. Namun pemerintah masih harus menetapkan asuransi risiko dari instrumen hutang baru yang diterbitkan oleh negara-negara euro.''
Delapan poin penting yang disepakati oleh pejabat moneter Eropa harus diterjemahkan secara detil. Tidak hanya itu, pengawas lintas institusi juga harus memastikan semua wacana di dalamnya terpenuhi dalam periode yang ditetapkan. Jika tidak, semua upaya dan rekonsiliasi sepanjang tahun ini menjadi percuma.

Mantap! Emas Lanjutkan Rally di Hari ke-5


Mantap! Emas Lanjutkan Rally di Hari ke-5Harga emas dunia terus melanjutkan rally di hari ke-5 pada Jumat (28/10) bahkan sempat mencapai level tertinggi pada $1751.99 setelah akhirnya kembali stabil di kisaran $1746, berdasarkan platform Reuters.
Penguatan Emas tersebut terutama akibat pasar optimis menyambut kesepakatan zona euro untuk mengatasi krisis utang kawasan. Selain itu pelemahan dolar dan rebound saham Wall Street turut memberikan pemicu rally Emas.
Hari Rabu kemarin para pemimpin Eropa bertemu di Brussels dan sepakat dengan rencana yang mencakup 50% penurunan nilai sukarela atas kepemilikan utang pemerintah Yunani.
Alhasil, rencana dan optimisme itu langsung direspon dengan kenaikan harga logam, terutama yang terkait dengan industri. Komoditas lainnya seperti minyak juga naik, dan saham AS melonjak tajam mengikuti kenaikan di bursa Eropa dan Asia.

AUDUSD Coba Raih 1.0765, Jika Bertahan Diatas 1.0600


Bias intraday masih bullish selama harga bergerak didalam channel bullish pada grafik H1, menuju target 1.0765 di jangka pendek. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.0700 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di area 1.0600, anjlok lagi dibawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek, namun selama harga mampu bertahan diatas area 1.0500, arah secara keseluruhan masih kuat untuk keatas.
AUDUSD Coba Raih 1.0765, Jika Bertahan Diatas 1.0600

Rasio Menurun, Emas Bergerak Stabil


Rasio Menurun, Emas Bergerak Stabil Emas akan bergerak stabil di kisaran area $1,700/oz-$1,720/ons beberapa sesi mendatang, menurut analisa teknikal MKS Finance. Level resistance berada di kisaran $1,750/ons.
Spot emas bergerak di sekitar wilayah positif di awal perdagangan pasar Asia dengan level tinggi di $1,749.56/ons dan level rendah di $1,741.70/ons. "Harga emas terbantu permintaan safe-haven," tambahnya. Level support kuat emas sekitar MA 100-day di $1,670/ons lalu MA 21-day di $1,668/ons dan MA 7-day di $1,658/ons. Performa perak yang kuat membantu menurunkan rasio emas/perak. Rasio emas/perak saat ini 49.56 dari sekitar 51.60 pada hari Kamis (27/10). Spot emas di $1,743.90/ons, turun $1.80, sementara perak $35.19/ons, naik 10 sen dari level penutupan.

Krisis Lehman Jilid II Urung Terjadi


Krisis Lehman Jilid II Urung TerjadiKetakutan akan terjadinya krisis Lehman jilid II kemungkinan besar meredup. Keputusan pejabat Eropa untuk re-negosiasi hutang Yunani memicu optimisme pasar keuangan.
Persetujuan soal solusi hutang Yunani adalah wujud rasa 'sukarela' dan rela berkorban dari pemangku kepentingan. Pandangan tersebut diungkapkan oleh Charles Dallara, Kepala Institut Keuangan Internasional. Seperti diketahui, pemegang instrumen hutang Yunani merelakan nilai kerugian obligasi sebesar 50% sehingga total hutang negara tersebut berkurang 100 miliar euro.
Namun Dallara melihat pentingnya penyediaan jaminan senilai 30 miliar euro guna menyokong nilai obligasi baru. "Kolateral sangat penting karena kualitas obligasi baru lebih tinggi dibanding obligasi lama, mengacu pada ketersediaan dana jaminan," ujarnya. Ia melihat jika tidak ada sikap sukarela dari pemegang obligasi lama, maka situasi pasti makin runyam.
Pendapat Dallara diamini oleh Peter Boockvar, Strategis Saham Miller Tabak. "Persetujuan Yunani adalah puncak semua spekulasi," ujarnya. Lebih lanjut, pemangkasan nilai aset sebesar 50% sebenarnya juga rentan menimbulkan masalah kredit. Akan tetapi peluang krisis jauh lebih kecil bila dibandingkan apa yang bisa terjadi seandainya Yunani dinyatakan default mutlak. Kasus Lehman Brothers tidak terlalu membayangi pasar seperti beberapa bulan belakangan.