Seiring dengan debat pemotongan anggaran belanja yang kemungkinan
akan kembali dipending oleh Kongress AS untuk beberapa bulan lagi, fokus
para pelaku pasar kemungkinan akan bergeser sementara pada musim
laporan earnings korporat AS, karena sinyal pertumbuhan profit korporat
biasanya dapat mengimbangi pesimisme data ekonomi AS lainnya yang kurang
begitu positif.
Oleh sebab itulah, para pelaku pasar turut memanfaatkan peluang
musim laporan ini serta imbasnya terhadap fluktuasi mata uang.
Kebanyakan analis saham masih pesimis, dengan estimasi laporan earnings
Q4 2012 akan lebih lemah dibanding Q3 akibat faktor penguatan Dollar
sejak Oktober - Desember 2012 menyebabkan penurunan revenue perusahaan.
Musim laporan earnings pada dasarnya merupakan musim laporan laba
dari triwulan sebelumnya oleh berbagai perusahaan di AS. Analis dan
manajer investasi biasanya akan merespon berbagai laporan tersebut pada
sejumlah saham CFD dan indeks saham. Di triwulan keempat, Dollar AS
mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang dan akhirnya baru
mengalami koreksi melemah di pertengahan Desember 2012. Ada beberapa
perusahaan yang diuntungkan oleh pelemahan Dollar tersebut, namun tidak
sedikit juga yang terpukul oleh penguatan Dollar AS sejak Oktober.
Salah satu perusahaan yang paling sensitive terhadap fluktuasi nilai
tukar Dollar AS adalah Google. Dalam beberapa tahun terakhir mereka
akhirnya mengimplentasikan hedging untuk memproteksi fluktuasi pada
Dollar AS. Penguatan Dollar terhadap Euro dan Poundsterling akan
mengakibatkan penurunan revenue internasional Google, bila dibandingkan
nilai tukar yang konstan maka kinerja perusahaan tersebut akan meningkat
sekitar 7% lebih tinggi.
Selain Google, perusahaan lainnya yang beroperasi secara
internasional seperti Apple, eBay dan Amazon juga berpotensi untuk
terkena imbas negatif dari penguatan Dollar AS. Selain sektor teknologi,
contoh lainnya adalah McDonald’s yang turut tergerus oleh penguatan
Dollar AS terhadap Euro dan Poundsterling.
Di lain sisi, penurunan laju earnings akan menyebabkan pelemahan
harga saham sehingga potensial memicu risk aversion / sentimen
pengalihan resiko, yang turut mempengaruhi pergerakan major currencies
untuk melemah akibat penguatan Dollar AS.
Setelah Alcoa memulai musim laporan pendapatan di AS, prospek
pertumbuhan pendapatan berbagai korporasi di AS masih menjadi faktor
yang perlu dicermati untuk aset berisiko dalam beberapa bulan mendatang.
Sejauh ini terdapat 23 perusahaan yang telah merilis laju laba nya,
dengan agregat kejutan positif masih sejalan dengan kinerja yang tampak
seperti sebelumnya di Q3.
Meskipun terdapat kecemasan penurunan pendapatan, secara keseluruhan
laju Earnings per Share (EPS) berbagai komponen saham dalam indeks
S&P500 masih lampaui ekspektasi dengan persentase kejutan positif
sekitar 65% seperti yang terjadi di Q2. Namun dengan pertumbuhan laba
yang masih berada dibawah rata-rata sejak Q3 2008, dengan pertumbuhan
EPS Final hanya mencapai 1% YoY secara keseluruhan, dan hanya mencapai
0.3% di luar sektor keuangan.
Selanjutnya apakah laporan earnings di Q4 dapat melampaui ekspektasi, sejalan dengan trend secara historis?
Sepanjang Q4, revisi berbagai analis untuk EPS indeks saham AS masih
kebanyakan negatif namun stabil, mencerminkan estimasi perbaikan data
ISM manufaktur AS, namun revisi penurunan laba lebih banyak negatif
untuk sektor teknologi, industri dan sektor energi dimana ketiga sektor
tersebut rentan akibat eksposur yang relative tinggi ke pasar asing.
Selain itu laju pertumbuhan earnings di 3 sektor tersebut juga
diproyeksi pada level terendahnya akibat minimnya kejutan positif selama
Q3. Indikator sektor jasa ISM masih kondusif untuk sektor manufaktur
khususnya ditunjang oleh pemulihan sektor real estate dan data pesanan
durable goods yang moderat. Namun sektor yang berorientasi domestik
kemungkinan akan mengecewakan, akibat pelemahan sentimen konsumen AS
akibat ketidakpastian fiscal cliff yang baru terkait anggaran belanja
dan resolusi plafon utang AS ditambah lagi imbas negatif berakhirnya
payroll tax serta kenaikan pajak pendapatan bagi sebagian individu yang
memiliki pendapatan lebih besar hasil dari kesepakatan pajak Obama dan
Senat beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan proyeksi earnings Q4 cenderung dalam trend
penurunan, sehingga perlu diwaspadai fluktuasi major currencies yang
mengalami tekanan jual akibat reaksi bullish Dollar ketika dirilis nya
laporan earnings yang bearish untuk saham. Jika dikombinasi dengan
resiko fiscal cliff yang baru di Q1 2013, maka rekomen untuk melakukan
akumulasi jual di pairing GBPUSD, AUDUSD dan akumulasi beli di mata uang
USDJPY sepanjang Q1 2013 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar