Selasa, 14 Juni 2011

Gold 'Buy on Dips'

Pergerakan emas akhirnya berada di area support dari Andrew Pitchfrok. Sejak market asia dibuka emas terlihat menguat tipis. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1524.10 berpotensi akan membawa harga emas ke area 1533.96. Sebaliknya jika harga emas tertahan di area 1524.10 maka ada potensi emas akan melemah kembali menuju ke support 1510.93.



Sterling Analisa : Potensi Bullish Berlanjut ke 1.6445

Pergerakan pound terlihat menguat tajam. Hari ini ada potensi pound akan menguat sampai resistan 1.6445. Dan ketika pound menyentuh area tersebut ada 2 skenario yang akan terjadi yaitu jika pound tertahan maka ada peluang akan melemah ke area 1.6384 tetapi jika pound berhasil menembus maka resistan 1.6483 akan menjadi area pergerakan berikutnya. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli.



Euro Analysis : Jenuh Beli (Stochastics), Potensial ke 1.4444 – 1.4534

Pergerakan euro terlihat menguat tipis. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya resistan 1.4444 berpotensi akan membawa euro menguat dengan menguji resistan 1.4534. Sebaliknya jika support 1.4377 ditembus maka euro cenderung akan bergerak ke bawah dengan menguji area support 1.4326.



Pulih Setelah Turun 1%, Beban Ekonomi


 Emas kembali pulih hari Selasa setelah membukukan kejatuhan terbesar hariannya dalam 1 bulan disesi sebelumnya terkait tumbuhnya kekhawatiran mengenai kejatuhan ekonomi, tetapi melemahnya dollar AS mungkin akan memberikan dukungan.
Spot emas bertambah $3.88 per ons ke level $1,518.61 per ons setelah jatuh serendahnya di level $1,511.11 hari Senin, terendahnya sejak akhir Mei. Emas bertahan rendah dekat tingginya selama ini disekitar $1,575 yang terjadi pada awal Mei.
 
Perak bergerak naik 33 sen ke level $35.02 per ons, dibawah rekor $49.51 per ons dibulan April.
 
Kepemilikan di ETF, iShares Silver Trust turun 2.1% dari hari Jumat sampai Senin, sementara ETF, Gold Trust melihat tingkat kepemilikan turun 0.08% dalam periode yang sama.

Sterling Optimis Jelang CPI Inggris


Sterling terapresiasi versus Dollar AS dan berhasil menyentuh level terkuat dalam lebih dari seminggu terakhir terhadap Euro pada hari Senin, didukung oleh berlanjutnya kekhawatiran masalah hutang zona Euro dan seiring para investor mulai melakukan antisipasi terhadap data ekonomi hari Selasa yang diharapkan dapat memperlihatkan pertumbuhan tingkat inflasi di Inggris.
Meskipun begitu, beberapa analis berpendapat bahwa kekhawatiran terhadap rapuhnya ekonomi Inggris masih menempatkan Pound dalam posisi yang rentan. Sementara analis teknikal mencoba mengingatkan jika pergerakan turun hingga menembus MA 100-hari di sekitar $1.6246 akan membuka jalan untuk kembali ke posisi rendah bulan Mei di $1.6055 dan kemudian $1.6000 yang merupakan MA 200-hari.
 
CPI tahunan diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5% pada bulan Mei. Hasil rilis di atas level tersebut mungkin akan memberikan dorongan bagi Cable, meskipun menurut analis kenaikannya tidak akan dapat bertahan lama kecuali para investor yakin jika Bank of England akan meresponnya dengan menaikkan suku bunga.
 
"Angka inflasi yang lebih tinggi akan mendorong Sterling naik, tapi mungkin hanya akan berumur pendek," kata Lee McDarby, kepaladealing pada Investec. "Pasar perlu melihat kenaikan yang berkelanjutan pada data sebelum mempertimbangkan kemungkinan adanya kenaikan tingkat suku bunga."
 
Lemahnya data ekonomi Inggris telah menjauhkan peluang kenaikan suku bunga BoE dalam waktu dekat. Bahkan sebagian besar pasar telah berekspektasi bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sampai setidaknya April tahun depan, mengingat kekhawatiran terhadap lemahnya perekonomian masih lebih besar dibandingkan kekhawatiran terhadap inflasi.
 
Saat ini GBP/USD diperdagangkan sekitar 0,8% lebih tinggi dari harga pembukaan pada kisaran $1.6370.

Emas Terkoreksi Meski Dollar Masih Dalam Tekanan


Emas menyerah dari uptrend reli nya meskipun dollar masih berada dalam tekanan terhadap mata uang major, relative tidak ada pemicu berita untuk melampaui level peak Emas sebelumnya dekat $1555 per troy ons.
 
Bursa emas batangan juga masih lesu karena pengusaha perhiasan masih belum pasti mendapatkan uptrend setelah pekan lalu harga logam mulia anjlok hampir 1 persen, sekaligus membukukan pelemahan terbesar dalam basis mingguan.
 
Terpantau Harga spot emas masih diperdagangkan di level $1525.90, turun dari titik tertinggi mingguan pekan lalu di level $1553, dan lebih rendah dari titik terendah pekan lalu pada level $1526.
 
Perusahaan penambang Emas terbesar kedua dunia, Newmont Mining Group melihat harga emas masih berpotensi naik ke $1600 jangka panjang dan mungkin tahun depan mampu melampaui level tersebut ditopang oleh tingginya permintaan dari Asia. Hanya saja dalam waktu dekat ini momentum telah melemah dan tidak ada katalis baru.
 
Arus dana yang mencari aset safe haven akibat krisis utang Eropa dapat menjadi faktor yang menopang Emas untuk naik.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bearish mengincar level psikologis MA50 yang diperdagangkan di level 1509 sementara ini. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah level 1517 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut. Di sisi atasnya, level resisten terdekat ada di 1533, tembus diatas area tersebut dapat membawa harga emas ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek menguji area resisten kunci 1542 – 1548.