CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2870-1.3050
|
Up
|
1.3050
|
1.2870
|
1.2930
|
1.3050
|
1.2870
|
|
1.2990
|
1.2810
|
|||||||
USD/JPY
|
78.80-80.30
|
Down
|
80.80
|
79.30
|
79.80
|
78.80
|
80.30
|
|
80.30
|
78.80
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5990-1.6170
|
Up
|
1.6170
|
1.5990
|
1.6050
|
1.6170
|
1.5990
|
|
1.6110
|
1.5930
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9230-0.9410
|
Down
|
0.9470
|
0.9290
|
0.9350
|
0.9230
|
0.9410
|
|
0.9410
|
0.9230
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0280-1.0460
|
Up
|
1.0460
|
1.0280
|
1.0340
|
1.0460
|
1.0280
|
|
1.0400
|
1.0220
|
|||||||
NIKKEI
|
8800-8980
|
Up
|
8980
|
8800
|
8860
|
8990
|
8800
|
|
8920
|
8740
|
|||||||
HANGSENG
|
21390-21570
|
Up
|
21570
|
21390
|
21450
|
21570
|
21390
|
|
21510
|
21330
|
|||||||
KOSPI
|
248.40-250.20
|
Up
|
250.20
|
248.40
|
249.00
|
250.20
|
248.40
|
|
249.60
|
247.80
|
|||||||
GOLD
|
1697.00-1721.00
|
Down
|
1729.00
|
1705.00
|
1713.00
|
1697.00
|
1721.00
|
|
1721.00
|
1697.00
|
Rabu, 31 Oktober 2012
Technical Analysis,October 31th, 2012
Yunani Tunggu Keputusan, Euro Kuat
"Seluruh perhatian tertuju pada apapun
hasil yang keluar bagi Yunani dan pasar sangat mengharapkan Yunani
mendapat perpanjangan selama dua tahun." Sementara pasar AS akan kembali
dibuka setelah ditutup selama dua hari akibat badai Sandy. Berita ini
akan menjadi petunjuk bagi pergerakan EUR/USD selanjutnya. Euro di 1.2960 dengan level support di 1.2925 dan level resistance di 1.3000.
Wall Street Kembali Dibuka Hari Ini
Seluruh operator lantai bursa AS telah
ambil bagian pada uji coba yang dilakukan kemarin (30/10) dengan
menggunakan sistem cadangan NYSE. Uji coba dilakukan dengan menggunakan
sistem cadangan dikarenakan gangguan yang terjadi akibat badai. Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas dan ribuan orang lainnya mengungsi untuk menghindari badai yang menghantam pantai timur Amerika
kemarin. Badai membuat sebagian besar aktifivitas bisnis dihentikan di
Manhattan dan menimbulkan banjir besar di jaringan kereta bawah tanah
yang diperkirakan masih akan ditutup selama beberapa hari.
Dijadwalkan bursa saham AS tetap dibuka
hari Senin (29/10) namun banyaknya tekanan dari perusahaan yang
mengkhawatirkan keselamatan para pegawainya membuat bursa akhirnya
ditutup. Ini merupakan kali pertama dalam 27 tahun bursa saham ditutup
karena cuaca buruk.Bank, pialang dan pihak lain kemarin
telah merundingkan kemungkinan untuk melanjutkan perdagangan. Kerugian
yang ditimbulkan akibat badai diperkirakan mencapai puluhan juta dolar
dari hilangnya pendapatan bursa dan bank, jelas analis. Setelah selama
dua hari ditutup di tengah musim earnings korporat dan berakhirnya tahun
keuangan, perdagangan tampaknya akan berjalan volatile.
"Paling tidak kondisi ini akan terjadi di
awal perdagangan akibat reaksi pasar yang berlebihan. Volume
perdagangan pasar diprediksi akan melonjak paling tidak dalam satu jam
pertama," jelas Art Hogan, direktur pelaksana Lazard Capital Markets di
New York.NYSE, yang menangani sekitar seperempat
dari volume transaksi pasar saham AS, telah melakukan uji coba
perdagangan melalui platform elektronik, jelas Leibowitz. Dalam kondisi
normal, NYSE menangani sekitar separuh dari volume transaksi lantai
bursa Wall Street, dimana trader dan spesialis membeli dan menjual saham
secara langsung.
Banyak perusahaan anggota NYSE termasuk
25 perusahaan top, yang membuat lebih dari 90% volume transaksi di bursa
saham turut ambil bagian pada uji coba, jelas Leibowitz. "Hari ini
diharapkan tidak menemui banyak kendala dan pasar diharapkan dalam
kondisi yang baik," katanya. Hari Minggu (28/10) NYSE mengeluarkan
pernyataan akan menutup lantai bursa dan mengalihkan perdagangan pada
pasar elektronik. Hal ini akhirnya diurungkan setelah timbul banyaknya
tekanan dari trader dan pihak terkait yang mengkhawatirkan keamanan para
pegawai selama badai berlangsung. Uji coba transaksi elektronik sempat
dilakukan pada 31 Maret namun tidak pernah digunakan lagi.
Uji coba dilakukan pagi hari dimana
Nasdaq dan BATS, yang merupakan bursa ekuiti No. 3 di AS telah melakukan
uji coba sendiri. Ada beberapa isu saat uji coba dilakukan, sebagian
besar berhubungan dengan sulitnya para staff masuk Manhattan dikarenakan
banjir dan masalah transportasi namun semua masalah dapat diatasi
menjelang siang, jelas Chris Isaacson, COO BATS. "Mayoritas anggota bisa
dihubungi hari ini," jelasnya. Uji coba juga dilakukan akan kemungkinan
terjadinya volatilitas transaksi guna menghindari adanya transaksi
tidak wajar dalam sekuritas, termasuk sekuritas yang ada di NYSE,
tambahnya. "Perdagangan diharapkan akan kembali berjalan normal," jelas
Isaacson.
Pasar obligasi ditutup hari Selasa. Grup
perdagangan industri finansial, SIFMA mengatakan pihaknya telah
merekomendasikan pasar akan kembali dibuka hari ini. September 2001
adalah kali terakhir lantai bursa ditutup. New York Stock Exchange dan
Nasdaq ditutup pada hari Selasa 11 September menyusul serangan teroris
yang menghancurkan World Trade Center. Bursa kembali dibuka enam hari
kemudian pada hari Senin, 17 September.
"Belum pernah terjadi sebelumnya pasar
ditutup selama tiga hari karena cuaca buruk dan ini merupakan kondisi
yang luar biasa bagi pasar," jelas Mike Shea, dari Direct Access
Partners LLC di New York. "Ini sangat berbeda dengan keadaan darurat
saat serangan 11 September terjadi."Kenneth Polcari, trader yang telah lama
berkecimpung di NYSE, mengatakan ia masih menunggu kapan bursa saham
akam kembali berjalan normal dan dapat melakukan tansaksi buy dan sell
langsung di lantai bursa. Leibowitz mengatakan tidak berniat untuk
menutup perdagangan di lantai bursa NYSE. "Semua kembali pada penilaian
masing-masing. Dengan menggunakan teknologi yang ada tidak berarti itu
merupakan langkah terbaik."
Fed Kocherlakota Menilai Kebijakan Tidak Terlalu Ketat
Federal Reserve belum melakukan pengetatan yang terlalu kuat dalam memulihkan perekonomian,
dikatakan Narayana Kocherlakota, gubernur dari Minneapolis Federal
Reserve Bank. Dalam sebuah pidatonya di University of Minnesota di
Duluh, Kocherlakota mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju terhadap
argument bahwa Fed masih keliru dalam melonggarkan kebijakan.
Kocherlakota mengakui bahwa kebijakan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi ia mengatakan itu harus dinilai sebagai respon yang tepat terhadap krisis keuangan, yang merupakan kejutan terbesar yang merupakan pukulan terbesar untuk perekonomian dalam 80 tahun. "Sebuah kejutan historis yang belum pernah terjadi sebelumnya harus mengarah pada respon kebijakan moneter historis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
Dengan adanya perkiraan tingginya tingkat
pengangguran dan rendahnya inflasi dalam beberapa tahun mendatang,
kebijakan moneter, apabila ada, terlalu ketat, tidak terlalu longgar,
dikatakannya. Feds telah menahan tingkat suku bunga mendekati nol (0) dalam nyaris 4 tahun dan membeli aset nyaris senilai $2.3 triliun.
Kocherlakota mengakui bahwa kebijakan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi ia mengatakan itu harus dinilai sebagai respon yang tepat terhadap krisis keuangan, yang merupakan kejutan terbesar yang merupakan pukulan terbesar untuk perekonomian dalam 80 tahun. "Sebuah kejutan historis yang belum pernah terjadi sebelumnya harus mengarah pada respon kebijakan moneter historis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)