Emas saat ini terlihat terkoreksi. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual, dimana skenario yang terjadi saat ini, emas akan menguat sampai 1374. Emas mungkin terkoreksi lagi sampai garis neck-line dari formasi inverse head and shoulder dan akhirnya menguat kembali ke 1374; namun penembusan neck-line akan buka peluang pelemahan ke 1325.35.
Senin, 07 Februari 2011
Gold dengan range sempit
Emas terjebak dalam range sempit dan diperdagangkan tidak jauh dari $1350 pada hari Senin, yang meskipun tertekan secara teknikal namun masih mampu bertahan seiring berlanjutnya kekhawatiran terhadap inflasi di tengah risk appetite yang meningkat.
Saat ini Emas ditawarkan pada kisaran $1347.25/1348.85 per ons atau turun $2,09 dan bertahan dalam kisaran sempit $5.
"Berdasarkan indikator teknikal jangka pendek, seiring meredanya tekanan dalam pasar Emas, harga mungkin bisa naik kembali di atas $1355, menurut broker Credit Suisse.
Level support terdekat dapat ditemukan di $1344, $1332 dan $1325. Sementara resistensi berada di $1352 dan MA 100-hari di $1362.
Bullion terus bergerak naik pasca pidato terakhir Ben Bernanke pekan lalu yang mengindikasikan Federal Reserve masih akan melanjutkan langkah-langkah pelonggaran kuantitatif dengan alasan pemulihan ekonomi AS yang dinilai belum stabil. Sementara komentar presiden ECB Jean-Claude Trichet yang mengatakan bahwa suku bunga masih sesuai dengan tingkat inflasi saat ini yang terus bergerak naik juga mempertinggi kekhawatiran terhadap inflasi di kawasan tersebut.
Emas stabil dalam pergerakan saham
Emas stabil bertahan hari Senin setelah jatuh di sesi sebelumnya terkait data payroll AS dan laporan bahwa presiden Husni Mubarak dari Mesir mungkin akan turun secepatnya, tetapi penguatan di pasar saham dan industri logam terus membebani emas.Harga tembaga, yang sering dilihat sebagai indikator kondisi ekonomi, mencapai tingginya selama ini diatas $10,000 per ton sebagai pertanda membaiknya ekonomi AS, yang membatasi pesona emas ditengah ketidakpastian sekarang ini.
Spot emas nyaris tidak bergerak di $1,346.86 per ons – bertahan kuat di rekor tingginya disekitar $1,430 per on di Desember.
Kontrak emas AS untuk April turun $2.2 per ons ke $1,346.8 per ons.
Hangseng Today
Secara teknikal umum bias indeks Hang Seng (HSI) masih netral untuk jangka pendek. Sementara indikator stochastic pada grafik berikut menunjukkan kondisi overbought yang mengindikasikan potensial sekali untuk koreksi bearish dalam jangka pendek menuju area 23870. Break dibawah area ini akan melanjutkan koreksi bearish menuju 23730 atau bahkan 23620 untuk jangka yang lebih panjang. Namun demikian, dibutuhkan break diatas 24000 untuk mengubah bias menjadi bullish kembali menuju 24140 sebagai resisten selanjutnya.
Resistance Level : 24000, 24140, 24245
Support Level : 23870, 23730, 23620
Trading Range : 23730 – 24000
Trend : Berpotensi Koreksi
Power Market Point
MINYAK
Minyak Bangkit dari Penurunan 2%
Kontrak minyak mentah AS menguat hari Senin setelah jatuh hampir 2% hari Jumat, mendapatkan dukungan dari saham Asia, walaupun fokus para pelaku pasar masih stabil terkait krisis politik di Mesir. Minyak mentah di NYMEX untuk pengiriman Februari naik 35 sen ke $89.38 per barel, setelah bertahan turun $1.51 di level $89.03 hari Jumat. Sebuah laporan tak dikenal hari Jumat mengatakan adanya kemungkinan pengumuman dari Mesir bahwa terdapat spekulasi presiden Husni Mubarak mungkin akan turun secepatnya dan menekan harga minyak.
EMAS
Emas Stabil Meski Terhalang Saham dan Logam Dasar
Emas stabil bertahan hari Senin setelah jatuh di sesi sebelumnya terkait data payroll AS dan laporan bahwa presiden Husni Mubarak dari Mesir mungkin akan turun secepatnya, tetapi penguatan di pasar saham dan industri logam terus membebani emas. Harga tembaga, yang sering dilihat sebagai indikator kondisi ekonomi, mencapai tingginya selama ini diatas $10,000 per ton sebagai pertanda membaiknya ekonomi AS, yang membatasi pesona emas ditengah ketidakpastian sekarang ini. Spot emas nyaris tidak bergerak di $1,346.86/troy ounce – bertahan kuat di rekor tingginya disekitar $1,430.00/troy ounce di Desember. Kontrak emas AS untuk April turun $2.2/troy ounce ke $1,346.80/troy ounce.
EUR/USD
Teknikal: EUR Rawan Bearish Menuju $1.35-an
Mata uang tunggal Euro masih terkondisi lemah setelah di akhir pekan lalu mengalami kemerosotan tajam terutama terhadap dollar A.S terkait aksi profit taking mewarnai Euro setelah data tingkat penangguran A.S menurun cukup signifikan. Secara teknikal seperti terlihat pada grafik berikut, pergerakan EUR telah menembus dibawah 1.3570 yang kemungkinan dapat membawa menuju skenario bearish baru menuju area support pada 1.3465 – 1.3500.
Sementara resisten terdekat ada pada MA-10 yang berada sekitar 1.3625 saat ini, break keatas area tersebut dapat memicu sinyal buy menuju area 1.3680 – 1.3700. Secara keseluruhan bias masih bullish selama level 1.3395 dapat menahan harga, pelaku pasar yang agresif dapat menggunakan strategi buy on a dip sekitar area tersebut dengan stop loss ketat. (By monexnews)
Resistance Level : 1.3625, 1.3700, 1.3800
Support Level : 1.3570, 1.3500, 1.3465
Trading Range : 1.3500– 1.3625
Trend : Bearish
Market Outlook 7 - 12 February 2011
Para pelaku pasar nampaknya masih berhati-hati menyikapi anjloknya data NFP (Non Farm Payroll). Hal ini bisa di lihat dengan tidak banyaknya pergerakan Dollar terhadap mata uang utama dunia pada akhir pekan lalu.
Data Non Farm Payroll anjlok akan tetapi jumlah pengangguran di Amerika mengalami banyak penurunan, sebesar 9.0%, dari 9.4%. Hal inilah yang membuat para pelaku pasar masih berhati-hati dengan Dollar.
Retail Sales, Perubahan nilai total inflasi di Australia pada sektor retail di prediksi naik sebesar 0.5%, dari 0.3%. Apabila di rilis di atas 0.5%, maka akan men-support Aussie mendekati level tertinggi terhadap Dollar.
Employment Change, Perubahan jumlah tenaga kerja di Asutralia di prediksi kembali mengalami kenaikan, sebesar 20.300, setelah bulan lalu mengalami penurunan tajam akibat banjir besar. Apabila di rilis di atas 20.300 maka akan berdampak positif bagi Aussie.
Unemployment Rate, Jumlah pengangguran di Australia yang aktif mencari pekerjaan di prediksi tidak ada perubahan dari bulan lalu, tetap 5.0%. Apabila di rilis di bawah 5.0%, maka akan menambah penguatan bagi Aussie.
Trade Balance, Selisih nilai antara barang ekspor dan impor di China di prediksi kembali menurun sebesar 10.3B, dari 13.1B. Apabila Trade Balance mengalami kenaikan, maka akan berdampak positif bagi Saham utama China dan Asia, karena China merupakan Negara yang berpengaruh terhadap pergerakan saham-saham Asia.
Monetary Policy Committee (MPC) Rate Statement dan Official Bank Rate, BoE (Bank of England) akan menyampaikan pernyataan-pernyataan mengenai kondisi ekonomi Inggris, dan kebijakan yang di tempuh kedepannya. Di ikuti dengan di rilisnya suku bunga, di prediksi suku bunga tetap di 0.50%.
Trade Balance, Selisih nilai antara barang ekspor dan impor di Amerika di prediksi mengalami penurunan sebesar -40.4B, setelah 3 bulan terakhir berturut-turut mengalami kenaikan. Apabila Trade Balance mengalami kenaikan, maka akan berdampak positif bagi Dollar.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diisi beberapa saja rilis berita ekonomi penting, di antaranya pengumuman suku bunga di Inggris yang diperkirakan masih tetap bertahan di level sebelumnya. China masih akan libur panjang Imlek sampai dengan Selasa depan. Secara umum, rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Unemployment Claims mingguan yang biasa menjadi perhatian pasar –pada Kamis malam; kemudian Trade Balance atau Neraca Perdagangan dan Prelim UoM Consumer Sentiment di Jumat malam.
o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa data Manufacturing Production Inggris pada Kamis petang dilanjutkan dengan pengumuman suku bunga Inggris yang kemungkinan bertahan di level 0.5%. Namun demikian, investor global sedang menantikan hasil MPC meeting yang bisa mengindikasikan bertambahnya kemungkinan kenaikan suku bunga pada periode berikutnya.
o Dari Australia: berupa pengumuman Retail Sales pada Senin pagi, lalu Unemployment Rate pada Kamis pagi.
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar cukup volatile dengan melorot di awal minggu dan rebound di tengah sampai akhir minggu, lebih karena fluktuasi euro, dengan index dollar AS berakhir di level 78.020, terangkat juga oleh menurunnya tingkat pengangguran di AS.
Pekan yang lalu euro sempat mengalami rally sampai level 12 minggu tertinggi menjelang hari pengumuman rate ECB namun kemudian terpangkas hampir 250 pips setelah Trichet menyebutkan bahwa infasi di Eropa tergolong “moderat” dan berakhir di level 1.3589, nyaris flat dengan level penutupan minggu sebelumnya. Untuk minggu berjalan ini market range akan berada antara level resistance pada 1.3858 dan berikutnya di 1.4278, sedangkan level support di 1.3240 dan kemudian pada 1.2867.
Poundsterling minggu lalu umumnya menguat vs dollar tapi terpangkas di akhir minggu ke level 1. 6099, sejalan dengan membaiknya data pengangguran AS. Untuk minggu ini, level resistance terdekat pada 1.6300 dan kemudian 1.6460, sedang support berada pada 1.5745 dan kemudian 1.5340.
Untuk USDJPY minggu lalu cenderung menguat terbatas, dengan kenaikan USD secara global. Pasar di minggu ini nampaknya masih sama berada di antara support level 80.90 dan 80.22, serta resistance pada 83.67 dan 84.50. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lewat menguat oleh prespek ekonomi dan kenaikan inflasi; ditutup pada level 1.0140. Range minggu ini tetap antara resistance 1.0230 dan 1.03 sementara support level di 0.9794.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu indeks Nikkei menguat sekitar 300 poin oleh membaiknya perkembangan bisnis, berakhir di 10540. Minggu nanti Nikkei berjangka akan dalam rentangan resistance terdekat pada 10630 yang bila tembus akan mengarah ke level berikutnya di 11393. Adapun support pada level 10150 dan lalu 9906. Sementara itu, Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong minggu lalu sempat tergelincir namun kemudian merangkak naik 730 poin, ditutup di level 23958. Minggu ini akan berada dalam range level resistance di 24477 dan berikutnya 24945, sementara support-nya di 23280 selanjutnya 22375.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat terus di tengah keyakinan investor akan membaiknya fundamental ekoonomi AS –merupakan minggu terbaik di bursa dalam dua bulan terakhir. Dow Jones Industrial minggu ini masih dalam bullish-trend menjelang level resistance berikutnya ke 12600, sementara support di level 11515 dan kemudian pada 11320. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat; resistance sekarang di level 1400, sementara level support berada di 1252 dan 1218.
Untuk pasar emas, minggu lalu menguat sebagai pilihan safe haven di tengah memanasnya situasi Mesir dan kawasan Arab. Emas di LLG minggu lalu berakhir pada level $1349.55 per troy ounce, terakhir sempat tergerus oleh penguatan dollar. Untuk sepekan ke depan emas akan cenderung positif, berada antara level support di $1307 serta support berikut $1275 per troy ounce. Sementara itu, resistance terdekat pada $1393 lalu level $1432.
Situasi politik terbukti mempunyai dampak kepada pergerakan arah pasar investasi. Apa yang terjadi di Mesir yang berdampak kepada bursa, baik bursa saham maupun komoditas, menunjukkan ada sejumlah factor non-ekonomi yang dapat menggerakkan pasar. Besar kecil dampaknya tergantung dari tingkat besaran (magnitude) dari factor itu sendiri. Saat ini Mesir masih bergejolak. Mungkin saja berikutnya beberapa negara lain di kawasan Arab akan ikut bergolak. Dalam situasi yang tidak menentu ini disarankan jadilah investor yang bijak.
Good POINT today
MINYAK
Konsumsi minyak AS diperkirakan naik kerek harga minyak
Harga minyak naik di New York, melanjutkan kenaikan dalam 2 pekan, saat data ekonomi membangkitkan optimisme permintaan minyak akan meningkat di AS, negara pengkonsumsi minyak terbesar di dunia. Kontrak berjangka minyak naik sebanyak 0,4%, merangkak dari keterpurukan kemarin, setelah laporan dari Depnaker AS menunjukkan jumlah klaim untuk mendapatkan tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu. Industri jasa di AS berkembang pada Januari, menyamai pertumbuhan tercepat yang terjadi pada Agustus 2005, berdasarkan data Institute for Supply Management dalam indeks usaha nonmanufaktur. "Data AS sangat mendukung, dengan tingkat pengangguran yang diklaim lebih baik dari yang diperkirakan," kata Mark Pervan, head of commodity research Australia & New Zealand Banking Group Ltd. hari ini.
EMAS
2011, Emas Hasilkan Yield 30%
Harga emas untuk pengiriman bulan April melambung $20.90 ke $1,353.00/troy ounce di divisi Comex - Nymex. Kenaikan harga minyak dan pangan merupakan pemicu utama inflasi, yang telah mendorong minat pada safe haven emas. Lonjakan harga komoditi tahun ini akan berdampak besar bagi harga logam mulia. Masalah inflasi di Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa dan India diyakini segera mengangkat performa aset anti-inflasi. CEO Albanian Minerals, Sahit Muja, percaya bahwa pesatnya laju sektor infrastruktur dan energi global sangat mendukung harga emas. "Kami optimis dengan pertumbuhan emas," ujarnya. Di samping itu, industri tembaga juga akan menuai hasil, sejalan dengan logam mulia. Albanian Mineral memperkirakan konsumen emas terbesar dunia selama ini, seperti China dan Indian, akan terus turun ke pasar. Apabila pemulihan ekonomi tidak berjalan lebih cepat dibandingkan saat ini, maka emas akan menghasilkan yield 30% di akhir tahun.
Langganan:
Komentar (Atom)





