Senin, 01 April 2013

Waspada Terhadap Resiko Bearish Emas

Emas gagal menunjukkan keperkasaannya dalam 6 bulan terakhir, dimana logam mulia Emas mengakhiri triwulan pertama 2013 ini di level cukup rendah $1594.80 per troy ons, atau melemah $80 per troy ons , setara 4.8% bahkan bila dikombinasi dengan pelemahan yang terjadi di akhir 2012 silam, emas kini secara resmi sudah jatuh 10% dalam 2 kwartal berturut-turut.

Bila di-review, pelemahan Emas akhir-akhir ini merupakan anomaly bila dibandingkan secara historis, karena terakhir kali nya Emas jatuh dalam 2 triwulan berturutan hanya di tahun 2001. Padahal peranan Emas dapat dijadikan alat hedging / lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi, selain itu aksi pencetakan uang The Fed (QE3) sejumlah $85 milyar per bulan terus berjalan di saat bersamaan meningkatnya resiko zona Euro telah menyebabkan banyak investor terkecoh bahwa Emas masih akan naik setidaknya ke kisaran $1750.

Alih-alih menunjukkan tajinya, resiko bearish Emas malah meningkat dan spekulan meyakini harga puncak Emas sudah tercapai di tahun lalu, sehingga melanjutkan aksi sell-off seiring pertumbuhan ekonomi AS semakin membaik menjelang akhir 2013 dan mengantisipasi penarikan stimulus QE maupun berakhirnya ZIRP (Zero Interest Rate Policy) menyebabkan arus capital outflow dari ETF Emas semakin besar, dan hal ini menjadi resiko terbesar pada perubahan trend jangka panjang Emas menjadi bearish.
 Berikut ini beberapa faktor penggerak yang dominan terhadap Emas pada fase ini:

Ekonomi AS Mulai Bangkit

Meski serangkaian data ekonomi AS mulai menunjukkan perbaikan, namun efek penuh dari penghapusan anggaran penuh (Full sequester) masih berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi. Namun momentum pertumbuhan di AS masih diekspektasikan untuk positif, dan memberikan sinyal kenaikan secara gradual pada yield 10y notes US, yang berkorelasi sangat negatif terhadap Emas.

Arus Modal Keluar Dari Aset Safe Haven

Pemilu Italia serta Cyprus sempat menambah minat safe haven seperti Emas, namun akhirnya aset safe haven kembali dilepas oleh para spekulan setelah big boys menyadari bahwa program OMT dari ECB masih akan menjaga resiko perpecahan zona Euro, faktor ini namun dapat sewaktu-waktu berubah jika partai anti-austerity justru menjadi penguasa baru di Italia, maupun pada pemilu Jerman berikutnya.

Sentimen Negatif

Selain faktor fundamental, terdapat pula sentimen market yang mempengaruhi momentum kepemilikan ETF berbasis Emas yang sudah jatuh ke level terendahnya sejak February dipengaruhi oleh penjualan ETF Emas oleh China dan Swiss sekitar 10% dari kepemilikannya.  Milyarder George Soros juga telah mereduksi SPDR Gold Trust ETF sebanyak 55% di Q4.

Faktor teknikal juga menunjukkan adanya formasi death cross Emas sejak 19 February, ketika MA50 harinya memotong kebawah MA200-harinya, yang merupakan sinyal bearish. Selain itu indikator MACD & slow stochastic Dinapoli juga bearish, bersamaan dengan kondisi overbought Dinapoli Detrended Oscillator. Oleh karena itu level Dinapoli retracement 61.8% di 1615 & 38.2% di 1596 menjadi signifikan, jika terjadi breakout dibawah level 1596 dapat terpicu sinyal sell on breakout untuk mengincar target 1550 & 1533.

Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1626, penembusan konsisten dan penutupan mingguan diatas area tersebut baru dapat membawa harga ke zona netral, namun secara keseluruhan skenario bearish di jangka panjang masih tetap utuh selama harga bertahan dibawah area 1645.