Senin, 24 Januari 2011

Gold peluang pulih , tapi rentan bearish koreksi ke 1333

Saat ini, emas masih tertahan kuat di support median line dari Andrew Pitchfrok, yang indikasikan emas berpeluang pulih ke area 1369.45. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya pecahnya support 1342.70 akan membawa emas terkoreksi ke 1333.50.

Bargain Hunting buru Gold

Emas berpotensi naik pekan depan setelah harga turun, membuat logam kuning ini lebih menarik bagi investor, menurut survey dari Bloomberg News.

Lima dari 11 trader, investor dan analis dalam survey Bloomberg, atau 45% mengatakan emas bisa naik pekan depan. Empat memperkirakan harga lebih rendah dan dua posisi netral. Emas untuk Februari melemah 1,1% pekan ini di level $1,344.90 per ons kemarin di pasar Comex di New York.

Futures, melemah 5,4% tahun ini, membidik penurunan dalam tiga pekan akibat spekulasi  sinyal pemulihan ekonomi di AS dan Uni Eropa akan mengurangi minat pada investasi aman. Harga rally 30% di 2010, mencetak gain beruntun dalam 10 tahun dan menanjak ke rekor $1,432.50 pada 7 Desember.

Investor akan melihat harga yang menariks setelah turun, kata Matthew Turner, strategist logam mulia di Mitsubishi International Co. di London.

Turner mengatakan bahwa harga sudah melemah cukup besar, sehingga akan terjadi bergain hunting oleh investor.

James Moore, analis di TheBullionDesk.com di London mengatakan bahwa reposisi di awal tahun terus berlanjut dan investor terpecah antara ke investasi lebih beresiko dan khawatir pada inflasi.

Survey emas mingguan dimulai 6 tahun yang lalu denga akurasi forecast 196 dari 346 pekan atau 57% dari periode waktu.

Inflasi global

Saham-saham bisa bisa kehilangan gain dan bisa berlanjut karena investor dibebani oleh laporan pendapatan dan rangkaian data ekonomi pekani ini.

Hampir seperempat dari S&P dan setengah dari 30 saham Dow melaporkan pendapatan, termasuk American Express, McDonald's, Johnson and Johnson, Caterpillar dan Boeing. Pertemuan Fed hari Selasa dan Rabu dan laporan dari sektor perumahan, durable goods dan GDP kuartal IV. President Obama akan memberikan keterangan hari Selasa.

Saham-saham sebagian besar bergerak lebih rendah pekan lalu, meski Dow naik 84 poin ke 11,871.  S&P 500 kehilangan 9 poin atau 0,8% ke 1283. Nasdaq lebih buruk, merosot 2,4% ke 2689 karena investor melakukan profit taking. The Russell 2000 dalam perorma terburuk, ditutup turun tajam 4,3% ke 7733.
"Saya kira ini lebih buruk daripada yang terlihat. Pasar benar-benar dalam kondisi sangat buruk," kata kepala strategist saham JPMorgan, Thomas Lee. "Saya melihat  saham kapitalisasi lebih kecil yang populer biasanya menjadi contoh pengambilan resiko, mengalami kondisi buruk."

Contohnya, teknologi favorit Amazon dan Apple, keduanya jatuh 6% pekan lalu. Meski meraih pendapatan bagus, Apple merugi setelah CEO Steve Jobs mengumumkan cuti untuk cek medis. Google juga melaporan pendapatan bagus, jatuh 2% dan Bank of America, hasil pendapatan mengecewakan, anjlok 6,5%.

Pasar juga akan terus concern pada pengetatan lanjutan dari China. China melaporkan angka CPI melemah ke 4,6% namun GDP kuartal empat secara mengejutkan naik 9,8%. Pasar komoditi dan saham terus memantau langkah China untuk mengendurkan pertumbuhan.

Gold sudah membosankan

Spot emas naik hari Senin, mendapatkan kekuatan setelah turun 2 hari berturut-turut, sementara kepemilikan di SPDR Gold Trust naik untuk pertama kalinya dalam 2 minggu, bersamaan dengan para investor yang memasuki pasar untuk melakukan bargain hunting.
Spot emas menguat 0.4% di $1,347 per ons.
Kontrak emas AS juga naik 0.4% ke $1,346.5.
 
Perkiraan ekonomi yang meningkat menutup pesona emas sebagai investasi lindung nilai, membawa emas ke $1,337.5 hari Jumat, terendahnya dalam 2 bulan.

Kebijakan Cina Bebani Hang Seng

Indeks bursa Hang Seng dibuka langsung anjlok hingga bergerak dibawah level psikologis 24000 meskipun hasil pendapatan laba General Electrics membaik jauh diatas ekspektasi.
 
Kemerosotan Hang Seng ini terutama dipicu terkait masih merebaknya kekhawatiran soal kebijakan pengetatan moneter Cina yang masih membebani bursa serta menjelang berakhirnya kontrak berjangka indeks pada pekan ini.
 
Secara teknikal indikator MACD pada grafik Hang Seng berikut ini masih menunjukkan tekanan bearish. Konstan bergerak dibawah psikologis 24000 akan memicu tekanan bearish indeks. Dan bila harga tembus dibawah area 23870 tentunya akan memicu momentum bearish lanjutan menuju area 23620. Sementara itu para investor harus tetap waspada karena indikator stochastic juga telah memasuki area oversold, dimana sewaktu-waktu ini dapat memicu koreksi bullish menuju 24140 untuk jangka pendek.
 
 
 
Resistance Level : 24140, 24400, 24545
Support Level      : 23870, 23620, 23500
Trading Range     : 23870 – 24400
Trend                   : Berpotensi Bearish