
Kamis, 05 Mei 2011
Sterling Analysis : Dalam Rentang 1.6481-1.6519, Waspadai Support

Euro Analysis

Rebound, Sterling Terbentur Data Ekonomi
Secara umum penguatan Sterling masih terlihat terbatas di hari Kamis setelah serangkaian data ekonomi yang muncul mengecewakan membuat pasar berekspektasi bahwa bank sentral Inggris belum akan segera menaikkan suku bunga-nya.
Data ekonomi yang dirilis kemarin menunjukkan indeks harga perumahan Inggris jatuh kali pertama dalam 3 bulan terakhir dan indeks konstruksi PMI juga melambat ke level terendah dalam 4-bulan.
Terkait buruknya data tersebut investor menilai dgn memburuknya data ekonomi Inggris akan berpotensi mengurangi ekspektasi terhadap Bank Sentral Inggris untuk menaikkan suku bunga.
Sementara data ekonomi yang akan muncul hari ini, seperti data industri dari Jerman serta data sektor jasa PMI Inggris diprediksi akan memberikan angka yang melemah. Kondisi ini tentunya turut akan membatasi ruang gerak dari mata uang Sterling.
Secara teknikal meskipun penguatannya terbatas, Sterling setidaknya masih memiliki peluang untuk menguat setidaknya ke level 1.6570 dan 1.6600. Namun bila tak mampu melanjutkan bullishnya, mata uang ini kembali akan tergerus ke level support 1.6480, 1.6450 hingga 1.6400.
Sekilas Suram antisapasi tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) belum bisa berbuat banyak pada kuartal I 2011. Minimnya daya serap sektor swasta membuktikan bahwa aspek bisnis dan industri belum pulih benar dari trauma resesi.
Laporan ADP Employer Services bulan April menunjukkan bahwa perusahaan swasta hanya mampu merekrut 179.000 SDM baru. Padahal data (revisi) bulan Maret memperlihatkan bahwa sektor non-pemerintah bisa membuka 207.000 posisi baru bagi warga. Survei briefing.com sebelum data dirilis memprediksi jumlah pekerja baru bisa mencapai 200.000. Sementara Reuters memperkirakan angka lebih moderat, 198.000.
Dalam empat bulan terakhir, daya serap sektor swasta cukup konsisten di kisaran 200.000. Jika terjadi penurunan, maka jumlahnya juga tidak terlalu besar. Untuk bulan ini, usaha kecil berhasil membuka lowongan cukup banyak, yakni 84.000 orang dalam sebulan. Sementara perusahaan besar (di atas 500 karyawan) hanya berhasil merekrut 11.000 SDM.
Namun, salah satu data versi lembaga riset Challenger, Gray & Christmas mengungkap kondisi pasar tenaga kerja lebih optimis. Pemangkasan tenaga kerja bulan April turun 12% menjadi 36.490 atau jauh lebih baik dibanding angka bulan Maret, 41.528. Pelaku ekonomi patut bergembira karena PHK bulan lalu adalah yang terkecil pada tahun 2011.
Pemerhati tenaga kerja AS berbagi pandangan terhadap data terbaru semalam. Proyeksi mereka bisa mencerminkan apa yang akan terjadi pada data payrolls Jumat mendatang.
1. John Challenger, CEO Challenger, Gray & Christmas
"Data Kami menunjukkan bahwa perusahaan optimis dengan kondisi bisnis meski terkendala banyak hal."
Kombinasi antara biaya energi, defisit pemerintah dan kepercayaan konsumen yang minim menjadi ancaman utama bagi ekonomi. Namun sektor pemerintahan masih menghambat optimisme karena tingginya volume pemangkasan di sektor tersebut. Alhasil, para ekonom yang disurvei CNN tetap menunjuk level pengangguran di angka 8,8%. Untuk satu tahun penuh, ekonom menginginkan adanya penambahan 2,3 juta posisi kerja baru sehingga pengangguran bisa tergerus ke level 8,4%.
2. Tim Ghriskey, Chief Investment Officer Solaris Asset Management, New York
"Setelah data ADP, masyarakat akan pesimis menanti rilis payrolls hari Jumat."
Rilis data menggambarkan adanya hal positif pada sektor bisnis kecil dan menengah. Namun menjadi tidak lazim saat perusahaan besar justru gagal membuka lapangan kerja. Optimisme perbaikan angka pengangguran masih tampak bulan ini. Payrolls bulan April diperkirakan sebesar 186.000 (Reuters).
3. Steven Ricchiuto, Chief Economist Mizuho Securities, New York
"Pertumbuhan tenaga kerja cukup baik, tetapi tidak cukup bagus untuk mengangkat perekonomian."
Performa pasar tenaga kerja belum memenuhi harapan. Dibutuhkan konsistensi lebih lanjut supaya pemulihan sektor tersebut bisa benar-benar terkonfrmasi.
4. Scott Davis, CEO United Parcel Service
"Untuk kali pertama dalam dua tahun, pengangguran berada di bawah 9%."
Level tersebut membuktikan bahwa pemulihan sedang berjalan. Namun Ben Bernanke justru tidak sependapat. Pada 27 April, Bernanke menyerukan perusahaan untuk lebih giat berbisnis supaya daya serap tenaga kerja bisa lebih besar. Bernanke menyebut pemulihan 'berjalan lambat'.
5. Eric Rosengren, President Federal Reseve Boston
"Target utama Kami adalah menangani penyerapan SDM, stabilisasi inflasi dan penurunan inflasi inti."
Bank sentral melihat tidak ada alasan untuk memperketat kebijakan moneter saat ini. Mengingat pasar tenaga kerja masih buruk, tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi kemudian jika pengetatan moneter terjadi.
Emas: Soros Vs Paulson
Soros Fund Management, salah satu perusahaan pengelolaan keuangan terbesar di dunia, menjual investasi emas dan perak dalam jumlah besar dalam beberapa bulan terakhir karena tipisnya kemungkinan terjadinya deflasi, seperti dilaporkan Wall Street Journal.
Akan tetapi, emas mungkin akan bergerak naik setingginya di $4,000 per ons dalam 3 sampai 5 tahun kedepam, menurut John Paulson, head of Paulson & Co, berbicara kepada investor selama pertemuan hari Selasa di Perpustakaan Publik New York.
Paulson juga mengatakan bahwa sebagian besar aset yang dikelola oleh Paulson & Co adalah emas.
Soros persulit rally Emas
Emas cukup stabil di sesi London di tengah berlanjutnya pelemahan dollar AS. Meski emas cukup tertekan oleh aksi ambil untung dalam beberapa hari terakhir namun trend bullish masih terjaga oleh kekhawatiran meningkatnya inflasi, kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta rendahnya suku bunga AS.
Inflasi China diprediksi akan moderat pada semester kedua 2011 seiring pemerintah laksanakan kebijakan demi kendalikan lonjakan harga, ungkap petinggi PBOC yang dikutip Reuters. Meski komentar cukup hawkish dan dapat perlambatan permintaan emas namun analis optimis efeknya hanya sementara dan tidak berpengaruh terhadap sentimen jangka panjang emas.
Reli emas juga tertahan setelah Wall Street Journal laporkan Soros kurangi sebagian logam mulia yang dimilikinya. Tidak jelas berapa banyak jumlah emas dan perak yang dijual oleh Soros Fund Management, hedge fund berkapitalisasi $28 miliar. Namun, mayoritas penjualan berlangsung dalam sebulan terakhir seiring berkurangnya resiko deflasi, menurut laporan WSJ.
Inflasi China diprediksi akan moderat pada semester kedua 2011 seiring pemerintah laksanakan kebijakan demi kendalikan lonjakan harga, ungkap petinggi PBOC yang dikutip Reuters. Meski komentar cukup hawkish dan dapat perlambatan permintaan emas namun analis optimis efeknya hanya sementara dan tidak berpengaruh terhadap sentimen jangka panjang emas.
Reli emas juga tertahan setelah Wall Street Journal laporkan Soros kurangi sebagian logam mulia yang dimilikinya. Tidak jelas berapa banyak jumlah emas dan perak yang dijual oleh Soros Fund Management, hedge fund berkapitalisasi $28 miliar. Namun, mayoritas penjualan berlangsung dalam sebulan terakhir seiring berkurangnya resiko deflasi, menurut laporan WSJ.
Langganan:
Postingan (Atom)