
International Monetary Fund pada hari Selasa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia guna menanggapi melambatnya permintaan sektor swasta, masalah hutang dan perbankan, gempa
Jepang dan kerusuhan
Timur Tengah.
Meskipun begitu, proyeksi baru yang dikeluarkan
IMF tidak berbeda jauh dengan ekspektasi
Wall Street. Sebagai contoh, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan
ASuntuk tahun ini menjadi 1,5% dan 1,8% untuk tahun depan. Sementara para ekonom Wall Street memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 1,6% pada tahun 2011 dan 2,2% pada tahun berikutnya.
"Siklus rebound yang kuat dalam produktivitas sektor industri dan perdagangan global pada tahun 2010 nampak tidak mampu bertahan. Sementara dalam krisis yang melanda negara ekonomi maju, terutama Amerika Serikat, peralihan permintaan dari sektor publik ke swasta ternyata memerlukan waktu yang lebih panjang daripada yang telah diantisipasi," kata IMF dalam laporannya.
IMF juga memperkirakan jika tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya upah cenderung akan tetap bertahan untuk beberapa waktu, harga rumah di AS dan
Spanyol juga tidak kunjung menunjukkan kestabilan.
Resiko semakin meningkat jika dibandingkan dengan 3 bulan lalu, mengingat para pembuat kebijakan dan bank sentral masih kesulitan dalam menghasilkan kebijakan yang kuat guna mengatasi krisis, kerapuhan ekonomi negara-negara berkembang, harga komoditas yang volatile, serta ketegangan geopolitik.