Eropa, sebuah kumpulan negara-negara yang saat ini masih mengalami krisis hutang Eropa yang berkepanjangan. Upaya-upaya terus dilakukan para pemerintah negara tersebut guna menanggulangi krisis hutang yang terjadi. Kejadian demi kejadian terus berlangsung, naik turunnya bursa saham dan mata uang tunggal dari 17 negara di kawasan tersebut terus terombang-ambing tanpa ada kejelasan berarti, terutama pasca ketegangan politik yang terjadi setelah terpilihnya presiden Perancis yang baru, Francois Hollande dan masih belum adanya titik temu antara para partai berkuasa di Yunani yang masih simpang siur akan melakukan tindakan pemulihan sesuai yang dipersyaratkan oleh TROIKA Eropa, yang terdiri dari Uni Eropa, ECB (European Central Bank) dan IMF (International Monetary Fund).
Masih mengkhawatirkannya situasi perekonomian di zona Eropa bukan saja berdampak signifikan terhadap negara-negara lainnya tetapi juga karena para pemerintah negara-negara Eropa disana sepertinya tidak memiliki kemampuan ataupun kesungguhan untuk benar-benar melakukan penghematan anggaran pengeluaran guna mengatasi krisis hutang di negara masing-masing. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para pemerintah Eropa tersebut sepertinya masih tumpul, masih belum menunjukkan adanya kemajuan atau perkembangan berarti, walaupun maksud dari Troika tersebut sebenarnya dapat dikatakan baik agar negara-negara Eropa, baik yang masih dalam kendala hutang maupun berpotensi terkena penyebaran krisis tersebut untuk tetap berkomitmen dalam menghadapi krisis hutang tersebut. Saat ini harapan untuk adanya pemulihan krisis hutang yang ada saat ini bergantung pada dampak positif langkah-langkah yang diambil para pemerintah tersebut dan reformasi akan keyakinan pasar dan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral Eropa. Tingkat kepercayaan investor dan pebisnis global mungkin akan berbalik menguat apabila para pemerintah zona Eropa sepakat untuk terus memangkas peluang penyebaran krisis hutang.
Bagaimana dengan perekonomian terkuat di Eropa sendiri, yaitu Jerman? Jerman sepertinya masih enggan untuk melakukan tindakan pemulihan dalam bentuk pemangkasan anggaran kecuali apabila zona Eropa memang sungguh-sungguh terus berupaya terlebih dahulu memperkuat ketahanan ekonomi di zona Eropa. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap pemerintah memiliki akses untuk melakukan pinjaman sejumlah besar dana dari pasar modal atau ECB, baik dibawah kesepakatan kerjasama maupun hutang, guna memangkas tingkat bunga pinjaman dari negara-negara Eropa atau selama krisis hutang Eropa masih berlangsung. Terpilihnya Francois Hollande, tentunya diharapkan akan memberikan solusi lain yang lebih baik pasca kepemimpinan Nicholas Sarkozy.
Peran badan rating pengawas keuangan dan perbankan global pun sepertinya masih akan memegang peranan kuat bagi tingkat kepercayaan investor, terutama Standard & Poor’s yang banyak melakukan pemangkasan rating hutang di Eropa, yang sebelumnya melakukan pemangkasan rating hutang Spanyol dan sektor perbankannya. Tidak ketinggalan Moody’s dan Fitch Rating yang berpotensi untuk mengekor S&P dalam melakukan pemangkasan rating hutang negara-negara Eropa lainnya. Gambaran yang diberikan badan rating diatas sepertinya masih akan menjadi rekomendasi bagi para investor dan trader global.
Dari perhitungan rasio hutang dan GDP per tahun 2011, terlihat bagaimana besarnya rasio tersebut dan seberapa buruk krisis hutang di Eropa tersebut, bila dilihat dari tabel diatas untuk 6 negara-negara ekonomi utama Eropa. Dan apabila pemerintah negara-negara Eropa dan Troika Eropa tidak atau belum melakukan tindakan lanjutan pemulihan, bukan tidak mungkin rasio yang diperlihatkan diatas akan semakin membesar, dengan perkiraan semakin besar hutang yang dimiliki, GDP yang semakin menyusut atau pun keduanya terjadi secara bersamaan. Dan bersiaplah untuk resesi babak berikutnya untuk Eropa.