Selasa, 08 Mei 2012

Europe, For The Better Or Worse



Eropa, sebuah kumpulan negara-negara yang saat ini masih mengalami krisis hutang Eropa yang berkepanjangan. Upaya-upaya terus dilakukan para pemerintah negara tersebut guna menanggulangi krisis hutang yang terjadi. Kejadian demi kejadian terus berlangsung, naik turunnya bursa saham dan mata uang tunggal dari 17 negara di kawasan tersebut terus terombang-ambing tanpa ada kejelasan berarti, terutama pasca ketegangan politik yang terjadi setelah terpilihnya presiden Perancis yang baru, Francois Hollande dan masih belum adanya titik temu antara para partai berkuasa di Yunani yang masih simpang siur akan melakukan tindakan pemulihan sesuai yang dipersyaratkan oleh TROIKA Eropa, yang terdiri dari Uni Eropa, ECB (European Central Bank) dan IMF (International Monetary Fund).


Masih mengkhawatirkannya situasi perekonomian di zona Eropa bukan saja berdampak signifikan terhadap negara-negara lainnya tetapi juga karena para pemerintah negara-negara Eropa disana sepertinya tidak memiliki kemampuan ataupun kesungguhan untuk benar-benar melakukan penghematan anggaran pengeluaran guna mengatasi krisis hutang di negara masing-masing. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para pemerintah Eropa tersebut sepertinya masih tumpul, masih belum menunjukkan adanya kemajuan atau perkembangan berarti, walaupun maksud dari Troika tersebut sebenarnya dapat dikatakan baik agar negara-negara Eropa, baik yang masih dalam kendala hutang maupun berpotensi terkena penyebaran krisis tersebut untuk tetap berkomitmen dalam menghadapi krisis hutang tersebut. Saat ini harapan untuk adanya pemulihan krisis hutang yang ada saat ini bergantung pada dampak positif langkah-langkah yang diambil para pemerintah tersebut dan reformasi akan keyakinan pasar dan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral Eropa. Tingkat kepercayaan investor dan pebisnis global mungkin akan berbalik menguat apabila para pemerintah zona Eropa sepakat untuk terus memangkas peluang penyebaran krisis hutang. 

Bagaimana dengan perekonomian terkuat di Eropa sendiri, yaitu Jerman? Jerman sepertinya masih enggan untuk melakukan tindakan pemulihan dalam bentuk pemangkasan anggaran kecuali apabila zona Eropa memang sungguh-sungguh terus berupaya terlebih dahulu memperkuat ketahanan ekonomi di zona Eropa. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap pemerintah memiliki akses untuk melakukan pinjaman sejumlah besar dana dari pasar modal atau ECB, baik dibawah kesepakatan kerjasama maupun hutang, guna memangkas tingkat bunga pinjaman dari negara-negara Eropa atau selama krisis hutang Eropa masih berlangsung. Terpilihnya Francois Hollande, tentunya diharapkan akan memberikan solusi lain yang lebih baik pasca kepemimpinan Nicholas Sarkozy. 
Peran badan rating pengawas keuangan dan perbankan global pun sepertinya masih akan memegang peranan kuat bagi tingkat kepercayaan investor, terutama Standard & Poor’s yang banyak melakukan pemangkasan rating hutang di Eropa, yang sebelumnya melakukan pemangkasan rating hutang Spanyol dan sektor perbankannya. Tidak ketinggalan Moody’s dan Fitch Rating yang berpotensi untuk mengekor S&P dalam melakukan pemangkasan rating hutang negara-negara Eropa lainnya. Gambaran yang diberikan badan rating diatas sepertinya masih akan menjadi rekomendasi bagi para investor dan trader global.



Dari perhitungan rasio hutang dan GDP per tahun 2011, terlihat bagaimana besarnya rasio tersebut dan seberapa buruk krisis hutang di Eropa tersebut, bila dilihat dari tabel diatas untuk 6 negara-negara ekonomi utama Eropa. Dan apabila pemerintah negara-negara Eropa dan Troika Eropa tidak atau belum melakukan tindakan lanjutan pemulihan, bukan tidak mungkin rasio yang diperlihatkan diatas akan semakin membesar, dengan perkiraan semakin besar hutang yang dimiliki, GDP yang semakin menyusut atau pun keduanya terjadi secara bersamaan. Dan bersiaplah untuk resesi babak berikutnya untuk Eropa.

Yunani Menggerus Pesona Emas


Ketidakstabilan Yunani Menggerus Pesona Emas
Ketidakmampuan para politisi Yunani dalam membentuk pemerintahan koalisi pasca pemilu akhir pekan lalu telah menyeret Euro hingga di bawah level 1.30 terhadap Dollar AS dan menghadirkan tekanan bagi Emas. Dinilai sebagai aset yang memiliki resiko paling minim jelas menguntungkan bagi Greenbackyang terapresiasi cukup tajam pada hari Selasa dan membuat komoditas berdenominasi Dollar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang laninnya.

Saat ini Emas diperdagangkan pada kisaran $1605 per ons atau anjlok sekitar 1,95% di bawah harga pembukaan hari ini, setelah sempat menyentuh level terendah harian di $1599.10 per ons.
Dari Yunani dikabarkan bahwa 2 partai utama, partai Demokrasi Baru dan Konservatif, gagal membentuk sebuah pemerintahan koalisi. Kegagalan tersebut sebaliknya memberikan kesempatan untuk partai sayap kiri Syriza yang anti kebijakan penghematan untuk membentuk pemerintahan koalisi sendiri. Namun jika hingga 3 hari ke depan pemerintahan belum juga terbentuk, maka pemilu baru pada pertengahan Juni menjadi satu-satunya jalan yang harus dilakukan.
Sementara beberapa berita seputar permintaan Emas nampaknya tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan hari ini. Permintaan Emas di India diperkirakan akan kembali meningkat setelah pemerintah memutuskan untuk membatalkan pajak 1% terhadap perhiasan tanpa merek, yang sempat mendapat protes keras dari pedagang emas India.
Di tempat lain, sebuah data menunjukkan jika China mengimpor 62,9 ton emas dari Hong Kong sepanjang bulan Maret, 59% persen lebih tinggi dari bulan Februari dan 6 kali lipat dari impor pada bulan yang sama tahun lalu.

Wall St Cemaskan Nasib Yunani


Wall St Cemaskan Nasib Yunani
Sebagian besar saham di Wall Street harus menderita penurunan tajam pada awal perdagangan hari Selasa, menyusul kebuntuan politik di Yunani memaksa para investor untuk menghindari aset-aset beresiko seperti saham.

Dow Jones Industrial Average terperosok di bawah level psikologis krusial 13.000 dan sejauh ini telah kehilangan sekitar 75 poin, dengan saham Cisco dan McDonaldmencatat penurunan terbesar. Serupa dengan Dow, S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengawali perdagangan hari Selasa dari teitori negatif dengan masing-masing mencatat pelemahan 0,5% dan 0,6%. Di antara 10 sektor kunci S&P, penurunan terbanyak diperlihatkan oleh sektor kebutuhan konsumen dan energi.
Kekhawatiran tentang masa depan Yunani kian merebak di pasar setelah partai konservatif utama gagal membentuk pemerintahan koalisi menyusul kurangnya raihan suara dalam pemilu hari Minggu lalu. Sebaliknya, partai koalisi sayap kiri yang selama ini menentang program bailout Uni Eropa/IMF untuk Yunani memiliki kesempatan terbesar untuk pemerintahan baru.
Di lain tempat, Presiden Perancis yang baru, Francois Hollande, dijadwalkan akan melangsungkan pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada pekan depan guna membahas langkah-langkah penanggulangan krisis ekonomi di kawasan Eropa. 

Yunani Berusaha Bentuk Koalisi Pemerintahan


Yunani Berusaha Bentuk Koalisi PemerintahanYunani kini masuki periode ketidak-stabilan politik setelah hasil pemilu tunjukan rakyat menentang program bailout. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan apakah Yunani bisa hindari kebangkrutan dan tetap berada di zona-euro. Walaupun dibayangi ketidak-pastian, Presiden Karolos Papoulias memberikan waktu 3 hari kepada Antonis Samaras, pemimpin partai New Democracy, untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Namun, partai Democratic Left dan Independent Greeks telah utarakan tidak akan membentuk koalisi pemerintahan dengan Samaras. Jika Samaras gagal menyusun koalisi pemerintahan maka pimpinan partai Tsipras dan PASOK akan diberikan kesempatan berikutnya. Namun, jika tidak ada satupun partai yang berhasil membentuk koalisi pemerintahan maka Yunani berpotensi melakukan pemilu ulang.
Parlemen Yunani yang baru tentunya akan menjadi yang paling terfragmentasi dan satu-satunya jalan untuk membentuk koalisi adalah dengan menegosiasikan kembali prasyarat bailout. Namun, ini tentunya akan mendapat penolakan dari Eropa dan IMF. "Yunani harus tetap jalankan program penghematan demi mendapatkan dana bailout atau ajukan default,” ujar petinggi zona-euro yang menjadi nara sumber Reuters. "Pemerintahan baru Yunani harus laksanakan komitmen penghematan seperti yang telah ditetapkan sebelumnya," kata Menteri Keuangan Swedia, Anders Borg.

Spanyol: Kami Tidak Menyetir Bankia


Meski memiliki program bantuan khusus untuk korporasi perbankan Bankia, pemerintah Spanyol menyangkal punya wewenang penuh atas bank itu. 



Hari ini pemerintah Spanyol membantah kabar yang menyebut Bankia berada di bawah kendali negara. Spekulasi tersebut berhembus setelah chairman bank terbesar ke-tiga Spanyol itu, Rodrigo Rato, mengundurkan diri dari kursinya. Ia dilaporkan menjadi korban dari upaya 'pembersihan' pemerintah sebelum program bantuan dikucurkan. Perombakan manajemen konon harus dilakukan agar likuiditas bisa tersalurkan. 

"Yang sebenarnya terjadi adalah kami melaksanakan penyegaran posisi manajerial dan berencana merestrukturisasi tata kelola supaya masa depan bank ini jadi lebih baik," tulis Kementerian Ekonomi dan Persaingan Usaha Spanyol dalam pernyataan resminya. Pihak manajemen Bankia yang baru harus mampu mengajukan proposal rencana untuk perbaikan kinerja operasional kepada otoritas. Namun pemerintah sama sekali tidak mengendalikan manajemen bank tersebut dan hanya memberi bantuan materil. Pemerintah sempat terindikasi meminta syarat khusus untuk Bankia supaya modal baru bisa dicairkan. Salah satunya adalah dengan menitipkan sosok-sosok baru di kursi manajemen. Saham Bankia anjlok 5,8% di bursa Madrid hari ini. 

The Fed: Stimulus Rentan Memicu Inflasi


Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) hari ini menegaskan bahwa belum ada rencana stimulus baru untuk perekonomian. 



William Dudley, Presiden Federal Reserve wilayah New York, baru saja berbicara di hadapan petingi ekonomi Eropa di Zurich, Swiss. "Program pembelian aset tidak akan berlanjut saat ini," ujar Dudley. Ia menilai kebijakan stimulus saat ini sulit dilakukan karena rentan memicu inflasi. Oleh karena itu bank sentral lebih cenderung mencari strategi lain untuk menggenjot perekonomian.

Dalam pidatonya, Dudley menekankan fokus perhatian the Fed pada kemajuan kerjasama internasional, khususnya dalam kerangka kebijakan dan sistem keuangan. The Fed berkomitmen untuk terus transparan dalam mengambil kebijakan moneter yang disebutnya sebagai 'kredibel dan kokoh'. Bank sentral berupaya menjaga inflasi berjalan sesuai target 2%. Dudley menilai strategi terbaik saat ini adalah dengan menggenjot kerjasama tentang aturan perbankan ketimbang mengubah kebijakan bunga. 

Ia menyerukan pihak pengawas perbankan di seluruh negara untuk berbagi informasi dengan regulator di seluruh negara. Negara harus menyelaraskan aturan soal perbankan dalam negeri dan internasional sehingga kerjasama sektoral multilateral tetap terjaga.

Waspadai Kemungkinan 'Grexit'

Waspadai Kemungkinan 'Grexit'
Hasil pemilihan umum terbaru Yunani membuat eksistensi zona eurodipertaruhkan. Greece akhirnya bisa dipastikan 'Exit'.

Pemilu akhir pekan lalu memaparkan fakta bahwa warga Yunani sesungguhnya tidak menyukai pemerintah saat ini. Program pemangkasan kejam yang telah menggerus tingkat kesejahteraan adalah alasan utama di balik runtuhnya dominasi PASOK dan Partai Demokrasi Baru. Di bawah pemerintahan anyar, kemungkinan Yunani untukkeluar dari euro-zone menjadi lebih besar dibanding default. Citigroup bahkan 75% yakin negara ini segera keluar dari komunitas pengguna valuta tunggal. Hasil pemilu sudah jelas memperlihatkan antipati warga serta perlawanan terhadap pemerintah berkuasa. 






Untuk jangka pendek, pertanyaan besar patut dilontarkan terhadap masa depan bail out selanjutnya dari Uni Eropa, European Central Bank (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Suntikan dana baru senilai 31 miliar euro terancam gagal disalurkan karena belum ada kepastian soal program pemangkasan yang sudah dijalani Athena. Alhasil, pos keuangan terancam kosong dan pemerintah gagal beroperasi. Kondisi seperti ini yang nantinya akan memicu keluarnya Yunani dari euro-zone. 

Situasi makin tidak menentu jika akhirnya Irlandia dan Portugal juga memilih sikap serupa. Membelot dari euro area dan membangun kemandirian adalah pilihan terbaik ketimbang bergantung pada Troika, yang selalu memberi persyaratan tidak logis dari negara peminjam. Nouriel Roubini, pakar investasi ternama, memiliki pandangan sendiri tentang apa yang terjadi di Eropa. "Jika negara kecil (Yunani atau Portugal) keluar, euro-zone bisa berpisah dengan tenteram," ujarnya. Namun situasi berbeda bisa terjadi ketika Italia dan Spanyol yang memutuskan keluar dari zona euro. Kawasan akan sangat terguncang oleh perpecahan komunitas mata uang tunggal. 

Banyak pihak sudah berhitung dalam menyikapi dinamika yang terjadi di euro-zone. Dalam beberapa tahun mendatang, tatanan anggota euro akan berbeda. Dua atau tiga negara diyakini pasti keluar akibat kerusakan sistem keuangan negara masing-masing, namun tidak semua 17 negara melakukan langkah yang sama. 

Setelah Yunani, kecemasan hutang yang mendominasi pasar tahun ini adalah Italia, kemudian Spanyol. Meski Spanyol memiliki beban hutang terhadap GDP yang lebih rendah dibanding negara pesakitan lainnya, tingkat penggangguran di sana sudah sangat mengkhawatirkan. Ditambah dengan krisis sektor perumahan serta penurunan kepercayaan pelaku pasar. Namun otoritas kawasan masih berupaya mati-matian melindungi negara ini supaya tetap selamat. Tidak seperti Yunani, yang tidak mempunyai pengaruh cukup besar terhadap integrasi ekonomi euro-zone. Di tangan pemerintah baru, Athena bisa mengambil kebijakan yang bertolakbelakang dengan langkah Lucas Papademos selama ini. Kembali pada mata uang drachma, menjalani periode sulit namun bisa lepas dari ketergantungan hutang dan beban pemangkasan. Seperti yang dihendaki oleh kebanyakan warga yang berpartisipasi pada pemilihan umum kemarin. 

Tsipras Perburuk Kinerja Euro

Komentar Tsipras Perburuk Kinerja Euro Euro lanjutkan pelemahan setelah pimpinan partai Koalisi Kiri, AlexisTsipras, mengatakan komitmen bailout Yunani sudah tidak berlaku pasca pemilu. Tsipras kini sedang berusaha untuk membentuk koalisi pemerintahan Yunani setelah partai New Democracy gagal menyusun dukungan untuk membentuk pemerintahan Yunani. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3000, dekat level rendah harian 1.2990

Emas melemah dimana investor mencerna pemilu Eropa


Emas mereda pada Senin dalam perdagangan yang sangat tipis, ditekan oleh melemahnya harga minyak mentah dan kurangnya permintaan safe haven karena investor mencerna pemilu di Eropa akan berarti untuk krisis utang diwilayah mereka.


Bullion diseret turun oleh minyak dan kekacauam euro setelah hasil pemilu di Perancis dan Yunani mencerminkan sentimen kuat anti-penghematan, memperbaharui kekhawatiran utang Eropa dan kecemasan tentang pertumbuhan ekonomi anemia dan permintaan minyak bumi.


Namun, logam, yang sebagian besar mengikuti kinerja dalam aset berisiko sepanjang tahun ini, tetap melemah meskipun mata uang tunggal, minyak dan saham pulih dari posisi terendah pada sesi awal. Volume perdagangan sangat rendah pada emas berjangka AS setelah menguat akibat data ekonomi AS dan memudarnya harapan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve mendorong beberapa investor untuk mengurangi posisi bullish mereka.


Spot emas <XAU=> turun 0,3 di $ 1,636.80 per ounce pada 2:13 EDT (1:13 WIB), menutup kerugian awal setelah mencapai sesi terendah di $ 1,632.98. Emas berjangka AS <GCM2> untuk pengiriman Juni di tutup turun $ 6,10 per ons dari $ 1,639.10, dengan volume perdagangan sekitar 40 persen di bawah 30-hari rata-rata, data awal Reuters menunjukkan.


Minyak merosot untuk tiga Bulan rendah setelah pemilu Eropa


Minyak jatuh ke titik terendah tiga bulan karena euro melemah terhadap dolar setelah pemilu Eropa memicu spekulasi bahwa upaya penghematan akan tergelincir. Futures turun untuk hari keempat setelah Perancis Francois Hollande presiden terpilih dan para pemilih berbondong-bondong ke pihak anti-bailout Yunani, mengirimkan euro ke level terendah sejak Januari. Hollande, yang akan menjadi Sosialis pertama dalam 17 tahun untuk mengendalikan perekonomian terbesar kedua di Eropa, menjajikan penghematan kurang dan pertumbuhan yang lebih.


"Pemilu menjadikan bearish untuk euro dan dolar yang lebih kuat biasanya membantu memberikan tekanan ke bawah pada minyak," kata Mike Wittner, kepala riset pasar minyak pada Societe Generale SA di New York. "Tentu saja itu dipandang sebagai bearish untuk minyak hari ini. Tapi jika tidak mengakibatkan sejumlah langkah ke arah pertumbuhan, mungkin positif untuk harga minyak di masa depan. "


Minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 55 sen atau 0,6 persen menjadi $ 97,94 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 6 Februari. Harga telah jatuh 11 persen sejak 24 Februari, ketika mereka mencapai tinggi 2012 yang $ 109,77.

Minyak Brent untuk pengiriman Juni turun 2 sen untuk penutupan di $ 113,16 per barel di London yang berbasis ICE Futures Europe exchange.


Euro turun akibat suara anti-penghematan


Euro turun secara keseluruhan pada hari senin setelah hasil pemilihan umum di Yunani dan Perancis meragukan kemauan politik dan komitmen untuk rencana penghematan dianggap sebagai kunci untuk mengatasi krisis utang zona euro. Kekhawatiran baru tentang stabilitas zona euro membuat mata uang umum break di bawah level support psikologis $ 1,30 dalam perjalanan menembus tiga bulan terendah terhadap dolar di sesi semalam.


Technical support membantu kerugian pare selama perdagangan New York, meskipun euro tampak cenderung tetap di bawah tekanan dalam beberapa hari ke depan. Pukulan terbesar untuk mata uang tunggal adalah pemilihan Yunani, di mana dua pihak utama yang mendukung bailout internasional bangsa gagal menjamin mayoritas parlemen. Ini melontarkan mempertanyakan masa depan program dan potensi keanggotaan negara dalam euro.


Euro <EUR=> mencapai sesi global yang rendah dari $ 1,2955, menembus kisaran $ 1,30 $ 1,35 telah terjebak sejak akhir Januari, sebelum menutup kerugian perdagangan terakhir turun 0,2 persen pada $ 1,3052, dekat dengan puncak sesi $ 1,3065.


Di Prancis, Francois Hollande Sosialis, yang telah berjanji untuk menyeimbangkan anggaran tetapi lebih lambat dari lawannya, menggulingkan pejabat Nicolas Sarkozy. Hasilnya bisa memicu penekanan kembali terhadap Jerman yang memicu penghematan di seluruh zona euro.


S & P ditutup hampir datar; investor menghindari Eropa


nvestor menepis hasil pemilu Eropa, diamana S & P 500 rebound dari kerugian awal sampai akhir hampir tidak berubah pada hari Senin, meskipun ketidakpastian seputar kemampuan zona euro untuk mengatasi krisis utang. Saham keuangan AS, biasanya sangat sensitif terhadap peristiwa yang bisa menggoncang stabilitas fiskal zona euro, tidak hanya gainers terbesar, tetapi memiliki volume terberat.


S & P 500 indeks sektor keuangan <GSPF.> naik 0,7 persen. Saham Bank of America <BAC.N> melonjak 2,8 persen menjadi $ 7.96 dan Goldman Sachs <GS.N> naik 1 persen menjadi $ 110,04.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 29,74 poin atau 0,23 persen menjadi 13,008.53 pada penutupan. <DJI.> Tapi 500 Index Standard & Poor naik tipis hanya 0,48 point, atau 0,04 persen, ke 1,369.58. <SPX.> Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 1,42 poin atau 0,05 persen, ke 2,957.76.


Nikkei diperkirakan meningkat karena saham AS mendatar


Nikkei Jepang rata-rata saham diharapkan untuk bergerak naik Selasa setelah saham AS berakhir datar semalam karena para investor mengabaikan hasil pemilihan di Perancis dan Yunani. Para pelaku pasar mengatakan Nikkei tampaknya akan diperdagangkan antara 9.150 hingga 9.250 setelah Nikkei berjangka di Chicago <0 # NIY:> ditutup pada 9.205, naik 95 poin dari penutupan di Osaka <JNIc1> dari 9.110.


Indeks Nikkei menderita penurunan terbesar dalam enam bulan pada Senin, memukul rendah tiga bulan dari 9,119.14 karena investor mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko di tengah kekhawatiran bahwa koalisi anti-penghematan Yunani dan presiden Prancis terpilih pada hari Minggu bisa menggoncang stabilitas fiskal zona euro .


Namun investor di AS tampak relatif tidak terganggu oleh perkembangan politik, mungkin didorong oleh pergeseran fokus untuk pertumbuhan, yang bisa membantu sektor perbankan yang lesu. Kedua S & P 500 dan Nasdaq Composite Index berakhir naik sedikit pada hari Senin. Yen telah menguat baru-baru ini di bagian belakang ketidakpastian tentang zona euro, dan pelaku pasar mengatakan eksportir Jepang akan terus merasakan tekanan akibat dolar di bawah 80 yen.


Nilai tukar telah menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kinerja yang buruk untuk saham Jepang pada kuartal kedua, dengan indeks Topix jatuh 9,6 persen setelah rally lebih dari 17 persen pada Januari-Maret untuk catatan kinerja terbaik kuartal pertama dalam 24 tahun.


Saham Seoul diperkirakan naik dari 3-bulan penutupan rendah


Bursa Saham di Seoul cenderung naik tipis pada Selasa setelah penurunan tajam ke titik terendah penutupan tiga bulan di sesi sebelumnya, karena investor di pasar lepas pantai mengabaikan pergolakan politik di Eropa.


Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <KS11.> jatuh 1,64 persen ke penutupan tiga bulan rendah 1,956.44 poin pada hari Senin, karena kekhawatiran atas stabilitas fiskal zona euro setelah pemilih di Yunani dan Perancis memberikan mandat yang kuat terhadap langkah-langkah penghematan memicu menjauh dari risiko.


Tetapi saham AS sebagian besar menepis perkembangan politik, didorong oleh pergeseran pertumbuhan berorientasi kebijakan yang telah mendapatkan traksi di antara para pejabat Eropa dalam beberapa pekan terakhir, sebuah langkah yang dapat membantu perjuangan sektor perbankan.







Technical Analysis, May 8th, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2950-1.3130
Down
1.3190
1.3010

1.3070
1.2950
1.3130
1.3130
1.2950
USD/JPY
79.20-80.70
Up
80.70
79.20
79.70

80.70
79.20
80.20
78.70
GBP/USD
1.6095-1.6275
Down
1.6335
1.6155

1.6215
1.6095
1.6275
1.6275
1.6095
USD/CHF
0.9240-0.9300
Up
0.9300
0.9240
0.9180

0.9300
0.9240
0.9240
0.9180
AUD/USD
1.0110-1.0290
Down
1.0350
1.0170

1.0230
1.0110
1.0290
1.0290
1.0110
NIKKEI
9150-9330
Down
9390
9210

9270
9150
9330
9330
9150
HANGSENG
20330-200510
Down
20570
20390

20450
20330
20510
20510
20330
KOSPI
259.80-261.60
Down
262.20
260.40

261.00
259.80
261.60
261.60
259.80
GOLD
1625.00-1649.00
Down
1657.00
1633.00

1641.00
1625.00
1649.00
1649.00
1625.00