Senin, 04 Maret 2013

Spekulasi Stimulus Warnai Pergerakan Emas

Spekulasi Stimulus Warnai Pergerakan Emas Harga emas terombang-ambing naik turun setelah sempat turun selama 3 hari seiring investor mempertimbangkan spekulasi bahwa bank sentral akan meneruskan stimulus guna memicu pertumbuhan ekonomi terhadap penguatan dollar. Sektor jasa Cina yang berekspansi dengan laju paling lambat dalam 5 bulan di bulan Februari, menurut data kemarin, dan data yang dirilis pekan lalu menunjukkan laju sektor manufaktur Cina berada di bawah ekspektasi.
 
“Harga emas nampaknya akan digerakkan oleh kebijakan moneter dan pergerakan harga mata uang,” ucap Alexandra Knight, ekonom pada National Australia Bank Ltd. “Ada indikasi bahwa aktivitas industry mix, yang mana tercermin pada harga yang lebih volatil.”

Emas Tertekan di Bawah 1587

Harga emas melakukan konsolidasi di kisaran 1564-1587 pada hari Jumat pekan lalu. Tekanan turun masih terlihat pada pergerakan emas hari ini karena pergerakan emas yang tidak mampu menembus level 1587-nya akhir pekan lalu (dan menjadi level resisten hari ini) dan kini harga berada di kisaran 1577. Namun demikian tekanan turun lanjutan harus menunggu konfirmasi penembusan level support di 1574 dengan potensi target kembali menguji level 1564.
 
Penguatan dollar AS masih menjadi biang pelemahan harga emas dengan indeks dollar AS kini berada di level 82.30, lebih tinggi dibanding pembukaan pekan lalu di 81.48

Emas Tertekan di Bawah 1587

Wall Street Pekan Ini: Kembali ke Payrolls dan Rangkaian Data

Wall Street Pekan Ini: Kembali ke Payrolls dan Rangkaian Data Fokus perhatian pelaku pasar keuangan pekan ini akan terpusat pada rapor perekonomian terbaru negara Amerika Serikat. Indikator terpenting tentu saja adalah laporan jumlah tenaga kerja bulanan yang dirilis hari Jumat pagi waktu setempat (08/03). Daya serap tenaga kerja berangsur membaik dan mampu mengimbangi kenaikan jumlah populasi di Amerika. Namun departemen tenaga kerja bulan lalu menyatakan rasio pengangguran belum berangsur turun sejak bulan September 2012.

Fakta tersebut sejatinya bukan merupakan kabar bagus di tengah fase pemangkasan anggaran. Pemerintah federal harus menghemat kas hingga $85 miliar dalam tujuh bulan ke depan sehingga beberapa sektor akan kehilangan sumber dana. Ancaman terbesar adalah potensi PHK ratusan ribu pegawai negeri di daerah dan kemungkinan pemecatan pegawai di industri-industri terkait. Apabila pemangkasan ini memang berlaku sepanjang tahun, maka perekonomian Amerika akan menyusut sebanyak 0,6 poin persentase dan mengurangi penciptaan tenaga kerja full-time sebanyak 750.000 posisi. Demikian hasil riset Kantor Anggaran Kongres.

Kembali ke laporan Non-farm Payrolls, hasil survei ekonom briefing.com menyimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja baru di bulan Januari lalu bertambah 165.000 orang. Angka tersebut lebih tinggi dibanding kenaikan jumlah yang tercatat di bulan Januari, yakni 157.000 orang. Pun demikian, rasio pengangguran sepertinya belum beranjak dari level 7,9% atau masih di atas catatan bulan September tahun lalu yang sebesar 7,8%. Selain itu, masih ada data sekunder dari sektor tenaga kerja pekan ini, termasuk laporan perubahan peta lapangan kerja versi ADP serta klaim pengangguran, baik klaim pendahuluan maupun klaim berjalan. Ekonom yang disurvei oleh CNN meyakini pertumbuhan tenaga kerja kembali berlanjut tahun ini, dengan laju yang kurang lebih sama dengan tahun lalu. Jika memang hasilnya identik, maka lini perekonomian Amerika akan membuka sebanyak 2,2 juta lapangan kerja sehingga rasio pengangguran tahun ini akan turun ke 7,5%.

Indikator penting lainnya yang layak untuk dicermati tengah pekan ini adalah Beige Book Federal Reserve, survei tentang kinerja ekonomi per wilayah. Sementara dari sektor manufaktur, data ISM sektor jasa, factory orders, unit labor cost dan wholesale inventories juga siap diumumkan. Pekan lalu data ISM menunjukkan bahwa aktivitas jasa bulan di bulan Februari melaju lebih cepat dibanding perkiraan. Akan tetapi performa produksi secara global masih mengkhawatirkan, terutama setelah sektor manufaktur China melemah di luar dugaan bulan lalu.

Ketiga indeks utama Amerika sukses menutup pekan di level yang lebih tinggi dibanding satu pekan sebelumnya. Dow Jones Industrial Average naik 0.6%, S&P 500 menguat 0.2% dan Nasdaq naik 0.3%. Indeks Dow Jones kini hanya membutuhkan 1% lagi untuk menggapai level tertinggi sepanjang masa dan S&P memerlukan tambahan 4% untuk merangsek ke puncak. Terlepas dari obsesi pelaku pasar untuk melihat kedua indeks kembali memecahkan rekor tertingginya, performa pasar saham di awal Maret sangat ditentukan oleh serial data ekonomi dan resolusi kebijakan soal pemangkasan anggaran.

Emas Menguat Saat USD Melemah Dari Tingginya 6 Pekan

Emas Menguat Saat USD Melemah Dari Tingginya 6 PekanHarga Emas beranjak naik hari Senin, pulih dari rendahnya 1 pekan menandakan kejadian di sesi sebelumnya saat dollar AS melemah dari tingginya lebih dari tingginya 6 bulan di sesi sebelumnya terkait membaiknya data AS.
Pemangkasan anggaran secara otomatis sebanyak $95 miliar di program pemerintah AS, yang disebut dengan “sequester”, dimulai hari Jumay terkait masih buntunya kesepakatan antara para petinggi AS. Para investor akan mengawasi hal tersebut untuk dampaknya terhadap ekonomi.
Spot emas telah naik sebanyak 0.3% ke $1,580.19 per ounce, setelah menyentuh rendahnya 1 p3kan di angka $1,564.44 di sesi sebelumnya.
Emas AS bergerak naik nyaris 0.5% di angka $1,579.90.
Presiden Obama secara formal memerintahkan adanya pemangkasan pengeluaran pemerintah AS hari jumat setelah ia dan para senat dari Republik gagal mencapai kesepakatan untuk menghindaru pemangkasan otomatis yang dapah memukul pertumbuhan ekonomi dan menahan kesiagaan militer.