Jumat, 12 Desember 2014

Wall St Menghijau Pasca Data Penjualan Ritel AS

Wall St Menghijau Pasca Data Penjualan Ritel AS Wall Street bangkit dari hari terburuk dalam 7-pekan pasca data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang lebih baik dari ekspektasi mendorong optimisme terhadap perekonomian.
Penjualan ritel AS melonjak ke level puncak 8-bulan seiring pembeli memanfaatkan perbaikan pasar pekerjaan dan harga bahan bakar yang lebih murah. Kenaikan 0,7% dalam penjualan ritel bulan lalu sesuai dengan estimasi tertinggi para ekonom. Sementara klaim pengangguran mencatat penurunan sebesar 3.000 menjadi 294.000 dalam pekan yang berakhir 6 Desember. Klaim telah mencatat angka di bawah 300.000 dalam 12 dari 13 minggu terakhir.
Dow Jones Industrial Average menghentikan penurunan 3-sesi beruntun dan ditutup naik 0,4%, dipimpin oleh saham WAlt Disney. Kinerja apik sektor utilitas membantu S&P500 naik 0,5%. Nasdaq Composite juga menguat 0,5%.

Minyak Bertahan di Level Rendah 5 Tahun Karena Pernyataan Dari Saudi

Minyak Bertahan di Level Rendah 5 Tahun Karena Pernyataan Dari SaudiMinyak Brent dan West Texas Intermiadtly di perdagangkan di dekat level terendah sejak Juli 2009 seiring Arab Saudi mempertanyakan apakah perlu produksi di pangkas, itu meningkatkan spekulasi bahwa produsen terbesar OPEC tersebut akan mempertahankan pangsa pasar.
Minyak Brent hanya sedikit berubah di London setelah kemarin turun sebesar 3.9%. Pasar akan mengkoreksi dirinya sendiri, berdasarkan pernyataan dari Menteri Perminyakanan Arab Saudi Ali -Naimin. Permintaan global untuk minyak dari OPEC akan turun pada tahun depan untuk menjadi sekitar 300,000 barel per hari untuk menjadi 28.9 juta barel, itu adalah level yang terlihat setidaknya sejak tahun 2003, menurut prediksi OPEC kemarin.
Minyak telah anjlok ke pasar bear seiring tiga anggota terbesar OPEC menawarkan diskon untuk ekspor ke Asia. OPEC, yang  menyuplai sekitar 40% dari minyak dunia, memutuskan untuk mengurangi produksi kuota pada pertemuan bulan lalu walaupun AS memompa pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade.
"Minyak mentah akan terus di perdagangkan di level rendah," kata Jonathan Barratt, kepala investasi di Ayers Alliance Securities di Sydney pada hari ini. " Ada masalah dengan pasokan dan OPEC tidak akan mengurangi selama AS tetap memproduksi di tingkat tinggi."
Minyak Brent Januari berada di level $64.42 per barel di London, naik sebesar 18 sen pada hari ini. Sementara itu minyak WTI Januari 45 sen lebih tinggi di $61.39 per barel di Nymex. Minyak kemarin melemah sebesar $2.88 menjadi $60.94.

Rusia Dibayangi Ancaman Gagal Bayar Hutang

Rusia Dibayangi Ancaman Gagal Bayar HutangAncaman resesi membayangi Rusia di tahun 2015 mendatang. Tren penurunan harga minyak mentah dan embargo ekonomi diprediksi bisa menghadirkan masalah baru, di antaranya adalah kebangkrutan perusahaan-perusahaan berbasis pasar internasional dan kegagalan bayar hutang pemerintah. 
Di mata bank investasi Saxo Bank, ancaman bangkrut di sektor bisnis dan pemerintahan Rusia bisa sama dengan apa yang terjadi di tahun 1998 silam. Kala itu, pemerintah Moskow mengalami gagal bayar surat hutang luar negerinya sehingga nilai tukar Ruble melemah tajam dan inflasi naik ke atas 80%. Masalah ini memperburuk citra Rusia dan menghancurkan kredibilitas negara ini di pasar kredit internasional selama bertahun-tahun.
Menurut pemangku kebijakan Rusia pekan lalu, perekonomian dalam negeri akan melambat atau kontraksi sebanyak 0,8% di tahun 2015. Pemerintah merevisi anggaran belanjanya tahun depan dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, termasuk depresiasi kurs mata uang Ruble dan perubahan asumsi harga minyak dari $100 menjadi $80 per barel. Kabar buruknya, kondisi perekonomian Rusia tahun depan bisa semakin buruk karena harga minyak jenis Brent sekarang sudah lebih rendah dibandingkan harga asumsi, di kisaran $71 per barel.
Pemerintah sudah memperkirakan skenario terburuk, di mana perekonomian bisa melambat antara 3,5% dan 4% apabila harga rata-rata minyak berkisar di $60 per barel sepanjang tahun depan. Separuh pemasukan Rusia memang sangat bergantung pada ekspor migas ke luar negeri sehingga penurunan harganya di pasar internasional merupakan pukulan telak bagi negara yang sedang di-embargo oleh Amerika ini. Berkurangnya pendapatan ekspor berpengaruh terhadap kenaikan defisit anggaran dan berujung pada pelemahan nilai tukar mata uang Ruble. Depresiasi kurs domestik kemudian akan membuat harga-harga barang menjadi lebih mahal dan menyakiti konsumen. Penurunan daya beli akan membuat laju bisnis dan konsumsi melambat sehingga perekonomian berbalik lesu.
Untuk tahun 2014, arus inflasi diprediksi menembus 9,7% atau jauh di atas proyeksi sebelumnya di 7,5%. Sementara untuk tahun depan, inflasi diperkirakan berkisar di level 9%. Tekanan inflasi sebesar itu akan memaksa pemerintah untuk menaikkan tunjangan kesejahteraan dan dana pensiun warganya. Sekali lagi, kebijakan ini juga akan berujung pada perlambatan ekonomi nasional.
Di saat yang sama, pemerintah harus mencermati benar pos cadangan devisanya untuk tahun depan. Jumlah simpanan devisa harus cukup untuk menalangi keperluan bank sentral, seperti biaya intervensi pasar uang untuk menjaga kurs Ruble

Program Pinjaman ECB Raup Permintaan Sebanyak 161 Milyar Dollar

Program Pinjaman ECB Raup Permintaan Sebanyak 161 Milyar DollarBank Central Eropa pada hari Kamis memberikan pinjaman  dengan tenor 4 tahun senilai 129.8 milyar euro (161.29 milyar euro) pada sektor perbankan dalam program pinjaman tahap kedua yang bertujuan menaikkan neraca keuangan ECB dan memicu tingkat pinjaman baru pada sektor swasta. Tingkat permintaan lebih tinggi dari hampir 83 milyar euro pada program pinjaman tahap pertama di sekitar pertengahan bulan September lalu, namun berada di bawah estimasi sebesar 150 milyar euro.
Hasil ini kemungkinan akan menguatkan ekspektasi bahwa ECB akan menambah program stimulus-nya tahun depan dengan membeli obligasi pemerintah dalam jumlah besar untuk menambahkan sekitar 1 trilyun euro pada neraca keuangannya, jumlah aset yang dimilikinya, yang mana saat ini sedikit di atas 2 trilyun euro. Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu mengatakan petinggi ECB akan kembali mempertimbangkan kebijakan stimulus mereka, yang mana termasuk pinjaman murah untuk sektor perbankan dan pembelian sekuritas berbasis aset dan covered bonds, pada awal tahun 2015 dan memutuskan apakah akan mengambil langkah lanjutan untuk memastikan bahwa laju inflasi tahunan bergerak mendekati targetnya yaitu berada tipis di bawah 2%.

Bank of England Akan Lebih Terbuka Mengenai Kebijakannya

Bank of England Akan Lebih Terbuka Mengenai Kebijakannya
Bank Of England mengumumkan perubahan besar pada cara memberikan informasi mengenai keputusan kebijakan moneternya, mengatakan akan merilis minutes diskusi bersamaan dengan pengumuman tingkat suku bunga mulai Agustus 2015 nanti.BoE saat ini merilis minutes diskusi Monetary Policy Committee, dan hasil voting 9 anggotanya, dengan jeda hampir selama 2 pekan. BoE pada hari Kamis juga mengatakan akan mulai merilis transkrip diskusi kebijakannya dengan jeda selama 8 tahun. 
Pertemuan pertama yang akan dicakup oleh rencana transkrip baru akan digelar pada bulan Maret 2015. Di bawah recana perubahan ini, MPC akan menggelar pertemuan selama 3 hari di bawah sistem saat ini dan deliberasi pada hari pertama tidak akan dilaporan melalui transkrip. Perubahan lainnya adalah, BoE mengatakan sedang meminta anggota MPC untuk menggelar pertemuan 8 kali dalam setahun, dimulai tahun 2016, dari 12 kali saat ini. Perubahan tersebut membutuhkan persetujuan parlemen Inggris. "Hari ini saya ingin mengumumkan perubahan paling signifikan pada bagaimana kami mempresentasikan dan menjelaskan keputusan tingkat suku bunga kami sejak Monetary Policy Committee dibentuk tahun 1997 lalu," ucap Gubernur Bank of England Mark Carney. Carney telah mencoba membuat bank sentral lebih transparan sejak menjabat di pertengahan tahun 2013 lalu.

Emas Masih Berpotensi Uji Support 1214



Harga emas tertahan di bawah $1223 per troy ons, yang merupakan level support terdekat kemarin. Harga siang ini bergerak di kisaran $1221 per tory ons. Penguatan dollar AS karena data-data ekonomi AS yang dirilis semalam lebih bagus dari proyeksi, membantu menekan harga emas.

Support penting kini di kisaran 1214. Saat ini harga masih mungkin menguji ke level support ini. Dan bila harga berhasil menembus ke bawah level support tersebut, harga berpotensi melanjutkan pelemahan ke area 1209 atau MA 200 grafik 1 jam.


Sementara resisten terdekat di kisaran 1227. Penembusan resisten ini membuka peluang penguatan ke area 1232. Hari ini data yang mungkin bisa menjadi market mover adalah data Produksi Industri China dan Zona Euro, data Indeks Harga Produsen dan Sentimen Konsumen AS.

Emas Masih Berpotensi Uji Support 1214