Rabu, 28 Desember 2011

Morgan Stanley Mungkin Pangkas 580 Jobs di New York


Morgan Stanley Mungkin Pangkas 580 Jobs di New York Morgan Stanley, bank yang sahamnya anjlok 44% tahun ini, mengatakan hari ini bahwa akan melakukan pemangkasan sekitar 580 pekerja dari total 1,600 pekerja yang diumumkan awal bulan ini yang mungkin akan terjadi di New York.

“Pemangkasan Yang Berkesinambungan” dimulai pada 15 Desember, berdasarkan pernyataan dari perusahaan yang berbasis di New York, saat penyerahan dokumen kepada departemen tenaga kerja AS.

CEO perusahaan tersebut, James Gorman, 53 tahun, mengatakan bahwa krisis hutang Eropa dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan melambat, menekan permintaan untuk layanan perdagangan atau trading dan investasi. Perusahaan keuangan tersebut juga mengungkap rencananya untuk memangkas sekitar 200,000 pekerjaan tahun ini secara global.

Lelang Italia Hadirkan Ancaman Bagi Euro


Lelang Italia Hadirkan Ancaman Bagi Euro Kendati bergerak menguat, Euro masih belum mampu untuk beranjak menjauh dari level terendah 11-bulan terhadap Dollar AS pada hari Selasa dan tetap beresiko dihantam aksi jual jika lelang obligasi pemerintahItalia pada akhir pekan ini kesulitan mendapatkan permintaan, sebuah kondisi yang akan memicu pandangan bawah krisis hutang zona Euro telah semakin memburuk.
Sementara spekulasi bahwa Federal Reserve AS tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan program pelonggaran kuantitatifnya tahun depan telah menempatkan Greenback di bawah tekanan pada hari Selasa, yang sebaliknya memberikan dukungan bagi Euro.
Minimnya data ekonomi dan peristiwa penting sepanjang pekan terakhir tahun 2011 ini telah mendorong para investor memusatkan perhatiannya pada lelang obligasi Italia bertenor 3 dan 10 tahun yang akan digelar pada hari Kamis mendatang.
"Lelang pada hari Kamis nanti lebih dari sekedar menguji minat pasar dan telah menghadirkan beberapa resiko negatif bagi Euro, mengingat yang ditawarkan adalah obligasi jangka panjang," kata Sverre Holbek, analis mata uang pada Danske Bank di Copenhagen. "Kenaikan lebih lanjut yield obligasi Italia jelas akan berdampak negatif, dan tipisnya likuiditas mungkin akan kian memperburuk pergerakan Euro."
Namun sebagian pelaku pasar masih melihat adanya peluang bagi mata uang tunggal ini untuk beranjak lebih tinggi. Kuatnya permintaan dalam lelang tersebut tentu akan menekan yield untuk turun, yang selanjutnya akan mendorong para investor untuk memangkas posisi short Euro mereka.