Setelah kemarin Euro menguat terhadap dollar, hari ini terlihat Euro berada di area resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya garis median dari Andrew Pitchfrok akan membawa Euro berpeluang melemah lagi ke 1.40578. Waspadai jika resistan 1.42473 ditembus.
Jumat, 25 Maret 2011
Nikkei 225 Today
Secara teknikal, indikator stochastic yang overbought terlihat akan membatasi tekanan bullish dengan resisten terdekat pada area 9550. Untuk koreksi bearish, indeks berpotensi ke area 9420 dalam jangka pendek. Break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 9380. Namun hanya break ke atas 9550 dapat mendorong Nikkei naik menguji area 9630.
Resistance Level : 9550, 9600, 9630
Support Level : 9420, 9380, 9300
Trading Range : 9380 – 9630
Bernanke Harus
Gubernur bank sentral tampaknya harus lebih akrab dengan kamera dan microphone mulai dari sekarang. Tidak hanya itu, Ben Bernanke juga harus lebih murah senyum kepada rekan media.
Pasalnya, kini bank sentral Amerika Serikat (AS) mulai menggalakkan transparansi kebijakan baru, antara lain dengan menggelar pengarahan kepada pers sebanyak empat kali dalam setahun. "Dengan mengadakan press briefing secara teratur, mekanisme klarifikasi yang berkala bisa dicapai," bunyi pernyataan resmi the Fed.
Di bawah kepemimpinan Bernanke, keterbukaan otoritas kepada media sangat minim, terutama sejak krisis finansial menerjang AS. Bernanke hanya tampil di '60 Minutes' sebanyak dua kali dalam setahun. Sikap Bernanke sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh presiden ECB. Jean-Claude Trichet nyaris selalu menggelar konferensi pers setiap event penentuan kebijakan bank sentral Eropa. Tak ayal, media sangat mempertanyakan cara komunikasi the Fed dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara pada National Press Club, Februari lalu, Bernanke bertekad untuk membawa the Fed lebih transparan. "Kami sedang mempertimbangkan konferensi pers secara rutin agar transparansi bisa terwujud," tutur Bernanke saat itu. Bank sentral menyatakan bahwa 4 momen jumpa media akan terjadi saat otoritas meng-update outlook ekonomi. Sepanjang sisi 2011, keterbukaan media diadakan pada April, Juni dan November, saat meeting kebijakan. Semua even t akan ditayangkan langsung di laman situs Federal Reserve Bank.
Pasalnya, kini bank sentral Amerika Serikat (AS) mulai menggalakkan transparansi kebijakan baru, antara lain dengan menggelar pengarahan kepada pers sebanyak empat kali dalam setahun. "Dengan mengadakan press briefing secara teratur, mekanisme klarifikasi yang berkala bisa dicapai," bunyi pernyataan resmi the Fed.
Di bawah kepemimpinan Bernanke, keterbukaan otoritas kepada media sangat minim, terutama sejak krisis finansial menerjang AS. Bernanke hanya tampil di '60 Minutes' sebanyak dua kali dalam setahun. Sikap Bernanke sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh presiden ECB. Jean-Claude Trichet nyaris selalu menggelar konferensi pers setiap event penentuan kebijakan bank sentral Eropa. Tak ayal, media sangat mempertanyakan cara komunikasi the Fed dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara pada National Press Club, Februari lalu, Bernanke bertekad untuk membawa the Fed lebih transparan. "Kami sedang mempertimbangkan konferensi pers secara rutin agar transparansi bisa terwujud," tutur Bernanke saat itu. Bank sentral menyatakan bahwa 4 momen jumpa media akan terjadi saat otoritas meng-update outlook ekonomi. Sepanjang sisi 2011, keterbukaan media diadakan pada April, Juni dan November, saat meeting kebijakan. Semua even t akan ditayangkan langsung di laman situs Federal Reserve Bank.
Saham Perbankan Dorong Hang Seng
HSI sesi pagi naik 0.9% menjadi 23,127.47. Indeks terbantu oleh penguatan saham perbankan Cina setelah hasil pendapatan tahunan perbankan meningkat.
Bank of China melambung 2.9% di HK$4.28, sementara China Construction Bank melonjak 1.7% menjadi HK$7.30 dan ICBC melambung 1.9% di HK$6.37. Indeks akan mencoba level MA 50-day di 22,366 pekan depan. Li & Fung merosot 7.2% menjadi HK$39.85 setelah hasil pendapatan tahun 2010 lebih rendah dari perkiraan.
Volume perdagangan pasar HK$41.80 milyar, lebih tinggi dari volume rata-rata.
Gold never die
Emas kembali catatkan rekor tertinggi sepanjang masa, $1,447.35 per ons, akibat gejolak Libya, Jepang, dan Eropa yang mendorong permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi. Pesawat tempur AS dan sekutu lanjutkan serangan terhadap pasukan darat Muammar Qaddafi seiring pasukan Libya tingkatkan serangan di beberapa kota yang kembali dikuasai pemberontak. Lembaga pemeringkat Moody's memangkas peringkat kredit 30 perbankan Spanyol. Perdana Menteri Portugal Jose Socrates mengundurkan diri, seiring Lisbon makin terancam ajukan bailout ke Uni Eropa/IMF. Insinyur di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tengah diungsikan dari satu reaktor setelah tiga orang menderita luka bakar radiasi.
"Resiko geopolitik masih sangat tinggi," ungkap Matthew Zeman, analis Kingsview Financial. Investor harus miliki emas seiring memburuknya kerusuhan di Afrika Utara dan Timur Tengah. Masih ada kecemasan terhadap krisis utang zona euro dan krisis nuklir Jepang. "Emas sedang buktikan reputasi nya sebagai aset safe haven," papar Carsten Fritsch, analis Commerzbank.
"Resiko geopolitik masih sangat tinggi," ungkap Matthew Zeman, analis Kingsview Financial. Investor harus miliki emas seiring memburuknya kerusuhan di Afrika Utara dan Timur Tengah. Masih ada kecemasan terhadap krisis utang zona euro dan krisis nuklir Jepang. "Emas sedang buktikan reputasi nya sebagai aset safe haven," papar Carsten Fritsch, analis Commerzbank.
Emas Mencapai Rekor Baru
Emas kembali meroket hingga rekor baru ditopang oleh kekacauan Timur Tengah dan harga minyak yang menanjak naik akibat kekhawatiran para investor tingginya harga minyak dunia akan berimbas terhadap pemulihan ekonomi global.
Emas melonjak hingga level 1440.70 per troy ons, seiring dengan resiko geopolitik belum reda, selain Libya, aksi protest di Syria dan bomb yang meledak di Gaza, mengkombinasi berbagai ketidakpastian sehingga secara keseluruhan emas kembali ditopang. Sejauh ini harga emas telah merangkak naik sebesar 30% sejak tahun lalu, selain permintaan yang tinggi dari sisi lindung nilai terhadap inflasi, permintaan terhadap emas juga akan ditopang dari upaya rekonstruksi Jepang setelah dilanda gempa yang mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur.
Kenaikan harga minyak dunia juga dapat memicu inflasi, yang menguntungkan emas yang dapat dipertimbangkan sebagai alat lindung nilai inflasi.
Kamis, 24 Maret 2011
Krisis utang Eropa dongkrak emas

LONDON: Harga emas naik untuk sesi keenam mendekati rekor di New York seiring makin memanasnya situasi politik di Libia dan Timur Tengah dan krisis utang yang sedang meliputi Eropa sehingga meningkatkan permintan logam sebagai alternatif investasi. Perak naik tertinggi sejak 1980. Amerika Serikat sedang menyiapakan sebuah serangan darat untuk melumpuhkan pasukan yang loyal pada Pemimpin Libya Moammar Khadafi. Pemimpin eropa akan bertemu pekan ini untuk mencari solusi permanen dari krisis utang karena kekhawatiran pemerintah Portugal bakal kolaps hari ini.
Kontrak emas mencatat rekor pada 7 Maret di level $1.445,70 per ounce.
“Terlalu banyak yang terjadi di dunia saat ini dan sulit untuk menemukan alasan untuk tidak memiliki emas," tutur Adam Klopfenstein, senior market strategist pada Lind-Waldock di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik $10.40, atau 0,7%, berada dil evel $1,438 pada pukul 1:34 bursa komoditas Comex, New York.
Kontrak perak untuk pengiriman Mei naik 92,9 sen, atau 2,6%ke $37.198 per ounce, setelah sempat menyentuh $37.29, tertinggi sejak Maret 1980. Tahun ini harga price menyentuh rekor $50.35.
Kontrak palladium untuk pengiriman Juni naik $11,45, atau 1,6%, ke $749,30 perounce di New York Mercantile Exchange. Kontrak platinum untuk pengiriman April naik $20.60, atau 1,2%, ke $1.760 per ounce di Nymex.
Harga emas
SINGAPURA: Emas dapat melemah menyusul spekulasi kenaikan harga baru-baru ini dapat mendorong investor melakukan offload kepemilikan serta penguatan dolar AS dalam 2 hari yang dapat membatasi daya tarik aset terlindung (haven asset).
Harga kontrak emas batangan untuk pengiriman segera turun sebesar 0,3% menjadi US$1.423,28 per ounce sebelum diperdagangkan pada level US$1.427,53 per ounce pada pukul 09:37 di Singapura.
Logam tersebut sempat menyentuh harga US$1.435,01 per ounce pada pekan ini yang merupakan level tertinggi sejak 9 Maret. Harga kontrak berjangka emas untuk pengiriman April di bursa New York sedikit bergerak pada level US$1.427,5 per ounce.
Hwang Il Doo, pedagang pada KEB Futures Co. yang berbasis di Seoul, mengatakan ada sedikit insentif bagi investor untuk mengambil posisi yang cukup besar pada saat ini dengan kenaikan harga baru-baru ini dan penguatan dolar AS memacu serangan kecil penjualan. Namun arus bawah ini sangat sehat dan kuat.
Harga emas naik ke rekor US$1.444,95 per ounce pada 7 Maret setelah reli harga sebesar 30% pada 2010 seiring proyeksi kenaikan inflasi dan ketidakpercayaan terhadap nilai tukar mata uang. Indeks dolar naik 0,2% melanjutkan kenaikan harga kemarin. Pergerakan harga emas batangan biasanya berbanding terbalik dengan dolar AS.
Permintaan emas batangan meningkat karena investor berusaha mempertahankan kekayaan mereka seiring meningkatnya kekerasan di Libia dan Timur Tengah. Selain itu, permintaan juga meningkat setelah terjadi peristiwa gempa bumi terkuat di Jepang.
Sebagaimana diberitakan oleh Bloomberg, Laksamana AS Samuel Locklear mengatakan akan melaksanakan serangan lebih lanjut terhadap pasukan darat pimpinan Muammar Khadafi dalam beberapa jam dan hari ke depan.
Harga perak juga turun sebesar 0,2% menjadi US$36,29 per ounce dan harga kontrak palladium untuk pengiriman segera melemah 0,2% menjadi US$736 per ounce. Sementara itu, harga platinum naik 0,2% menjadi US$1.742,75 per ounce.
Harga kontrak emas batangan untuk pengiriman segera turun sebesar 0,3% menjadi US$1.423,28 per ounce sebelum diperdagangkan pada level US$1.427,53 per ounce pada pukul 09:37 di Singapura.
Logam tersebut sempat menyentuh harga US$1.435,01 per ounce pada pekan ini yang merupakan level tertinggi sejak 9 Maret. Harga kontrak berjangka emas untuk pengiriman April di bursa New York sedikit bergerak pada level US$1.427,5 per ounce.
Hwang Il Doo, pedagang pada KEB Futures Co. yang berbasis di Seoul, mengatakan ada sedikit insentif bagi investor untuk mengambil posisi yang cukup besar pada saat ini dengan kenaikan harga baru-baru ini dan penguatan dolar AS memacu serangan kecil penjualan. Namun arus bawah ini sangat sehat dan kuat.
Harga emas naik ke rekor US$1.444,95 per ounce pada 7 Maret setelah reli harga sebesar 30% pada 2010 seiring proyeksi kenaikan inflasi dan ketidakpercayaan terhadap nilai tukar mata uang. Indeks dolar naik 0,2% melanjutkan kenaikan harga kemarin. Pergerakan harga emas batangan biasanya berbanding terbalik dengan dolar AS.
Permintaan emas batangan meningkat karena investor berusaha mempertahankan kekayaan mereka seiring meningkatnya kekerasan di Libia dan Timur Tengah. Selain itu, permintaan juga meningkat setelah terjadi peristiwa gempa bumi terkuat di Jepang.
Sebagaimana diberitakan oleh Bloomberg, Laksamana AS Samuel Locklear mengatakan akan melaksanakan serangan lebih lanjut terhadap pasukan darat pimpinan Muammar Khadafi dalam beberapa jam dan hari ke depan.
Harga perak juga turun sebesar 0,2% menjadi US$36,29 per ounce dan harga kontrak palladium untuk pengiriman segera melemah 0,2% menjadi US$736 per ounce. Sementara itu, harga platinum naik 0,2% menjadi US$1.742,75 per ounce.
Gold, Silver Prices Break Out As Political Unrest Spreads
Gold bullion closed at $1438 after hitting $1442, and will rise as investors try to protect themselves in a world gone mad with chaos and blood. Silver actually hit a new 35 year peak at $37.19, and getting closer to the $40-$50 goal we set last fall.
Gold is no longer just a hedge against QE2 and inflation– or a hedge against deflation. Or a hedge against a declining dollar. Today, gold has become an expression of the instability spreading from Tunisia to Egypt to Libya to Syria, to Yemen, to Saudi Arabia, to Iran, to Bahrain– and those street dissensions to come, conceivably in Kuwait, UAE, and elsewhere. Oil supplies are threatened. Buy gold and silver.
You don’t believe? Look at a chart of gold against silver. They are moving in absolute tandem now. Any Sheikh trying to preserve his fortune must own gold and silver.
In the US the price of GLD, the largest gold ETF, hit a peak of $140 and looks set to breakthrough that mark tomorrow or the next day. Let’s see if net selling turns into net buying. Are you listening Soros and Paulson, and their camp followers?
Then, there’s the WikiPedia Impact on gold and silver. The FT reported a few days ago, via cables released by Wikipedia, that more central banks are plowing into gold, playing catch up with China, Russia and India.
Listen up!. Iran,says the Bank of England via the FT, is making “a significant move… to purchase gold. Likewise, the Qatar Investment Authority, no slouches, and Jordan’s central bank are putting reserves into gold. I must call my friend at the Bank of Israel to find out what he’s doing. I’m sure I won’t get anywhere.
Imagine; gold and silver at new peak prices. While oil is only at $106– high for sure, and going higher in fits and starts, and copper has eased recently as the Chinese reduced their purchases. A shocking development. Goldman Sachs is still bullish.
Gold is no longer just a hedge against QE2 and inflation– or a hedge against deflation. Or a hedge against a declining dollar. Today, gold has become an expression of the instability spreading from Tunisia to Egypt to Libya to Syria, to Yemen, to Saudi Arabia, to Iran, to Bahrain– and those street dissensions to come, conceivably in Kuwait, UAE, and elsewhere. Oil supplies are threatened. Buy gold and silver.
You don’t believe? Look at a chart of gold against silver. They are moving in absolute tandem now. Any Sheikh trying to preserve his fortune must own gold and silver.
In the US the price of GLD, the largest gold ETF, hit a peak of $140 and looks set to breakthrough that mark tomorrow or the next day. Let’s see if net selling turns into net buying. Are you listening Soros and Paulson, and their camp followers?Then, there’s the WikiPedia Impact on gold and silver. The FT reported a few days ago, via cables released by Wikipedia, that more central banks are plowing into gold, playing catch up with China, Russia and India.
Listen up!. Iran,says the Bank of England via the FT, is making “a significant move… to purchase gold. Likewise, the Qatar Investment Authority, no slouches, and Jordan’s central bank are putting reserves into gold. I must call my friend at the Bank of Israel to find out what he’s doing. I’m sure I won’t get anywhere.
Imagine; gold and silver at new peak prices. While oil is only at $106– high for sure, and going higher in fits and starts, and copper has eased recently as the Chinese reduced their purchases. A shocking development. Goldman Sachs is still bullish.
Oil Today
Harga minyak dunia saat ini dalam keadaan sideways. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi potensial bearish. Pecahnya garis tren akan memberikan peluang harga minyak dunia melemah lagi ke 102.27. Waspadai jika resistan 106.47 ditembus.
Gold today
Pergerakan emas saat ini berada di area resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli yang akan memberikan peluang koreksi. Pecahnya support 1430.25 akan membuka peluang koreksi selanjutnya ke 1418.80. Waspadai jika resistan 1444.90 ditembus.
Nikkei 225 Today
Meski permasalahan di pusat reaktor nuklir masih bertahan tetapi di lihat dari stockhastic, Nikkei masih berpotensi rebound dengan level resistance terdekat di kisaran 9385 dan 9470, kemudian menuju 9545. Sedangkan untuk level support terdekat berada di kisaran 9280.Resistance Level : 9385, 9470, 9545
Support Level : 9280, 9220, 9115
Trading Range : 9115 - 9545
Trend : Bullish
Hangseng Today
Masih berlangsungnya gejolak di Libya, krisis nuklir Jepang, dan masalah hutang Eropa tampaknya akan membatasi penguatan Hang Seng.
Di lihat dari grafik MACD dan stockhastic terlihat Hang Seng sudah berada di level jenuh beli (overbought). Level resistance terdekat Hang Seng berada di kisaran 23272, sedangkan level support terdekat di 22477.
Resistance Level : 23272, 23636, 23900
Support Level : 22477, 22250, 22083
Trading Range : 22083 - 23900
Trend : Bearish
Gold is safe haven
Emas terhampar di atas level $1,438 pada hari Rabu, akibat data sektor perumahan AS yang mengecewakan, kecemasan hutang zona Eropa yang kembali muncul dan serangan udara dari pihak Barat menuju Libya yang sedang berlangsung membuat emas lebih menarik sebagai aset safe-haven. Emas naik menuju kurang dari $5 dibawah rekor tinggi $1,444.40 per ons, setelah laporan menunjukkan penurunan pada sektor perumahan AS kian dalam.
"Data penjualan rumah baru ini menguatkan pemikiran belum adanya efek dari QE2, dan potensi berlanjutnya pencetakan uang setelah QE2 yang mungkin berakhir di akhir bulan Juni," ucap Mark Luschini, kepala strategis investasi pada Janney Montgomery Scott. "Dan itu kemungkinan akan berari lebih banyak stimulus dan prospek kenaikan inflasi, dan itu mendukung bagi emas," ucapnya.
Emas Sentuh $1440 Ditengah Berlangsungnya Voting Portugal
Emas memperoleh dukungan untuk kembali mendekati rekor harga tertinggi seiring para trader mulai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan dari voting mengenai langkah-langkah penghematan baru yang tengah berlangsung di parlemen Portugal. Logam mulia ini sempat beranjak naik hingga mencapai $1440.70/ounce, sebelum sedikit melemah ke kisaran $1438.00.
Kekhawatiran terhadap krisis hutang zona Euro berpotensi kembali menghantui pasar jika pemerintah Portugal gagal meloloskan langkah-langkah penghematan terbarunya. Kondisi tersebut telah mendorong risk aversion di pasar, yang sebaliknya menguntungkan bagi aset safe haven seperti Emas.
Terlebih lagi, konflik di Libya dan kerusuhan di Timur Tengah telah menambah ketidakpastian di pasar yang biasanya mendorong Emas menjadi bullish. Hari ini, presiden Yaman memperingatkan bahwa negara itu akan mengalami perang saudara jika ia dipaksa untuk meletakkan jabatannya.
Rabu, 23 Maret 2011
Gold tertahan
Perdagangan spot emas berlangsung cepat dan singkat, dengan komoditi emas yang bergerak menuju tingginya di $1,432.15/ons di jam pertama pada perdagangan Eropa sebelum turun ke $1,419.30/ons di awal siang, tetapi emas kembali menguat secara konsisten dan terakhir terlihat di level $1,428.20/ons, naik 56 sen dari harga pembukaan resminya.
Barclays Capital melihat adanya pergerakan emas yang naik, mendekati tingginya hari Senin di level $1,435/ons guna memberikan konfirmasi pengujian kembali ke rekor tingginya: “Target kami berada di $1,465/ons kemudian ke area $1,500”. Sebuah kelompok riset dari GFMS memberikan argumentasi bahwa harga rata-rata akan berada di $1,470/ons selama 1 tahun ini berkat ketidakpastian dan rendahnya tingkat suku bunga, tetapi Standard Bank melihat prospek kejatuhan dalam pemberitaan yang lebih baik dari Jepang: “Adanya indikasi kuat bahwa krisis nuklir Jepang mungkin akan berakhir, permintaan safe haven mungkin akan sedikit melemah, yang mungkin membatasi penguatan”.
Ketegangan geopolitik di Libya dan ketidakpastian pergerakan harga akibat gempa dan krisis nuklir yang terjadi di Jepang menunjukkan peran safe haven, sementara dollar AS turun mendekati level terendahnya dalam 14 bulan mendasari nilai komoditi logam dalam nilai dollar AS; kejatuhan harga spot emas terjadi Euro yang melemah 0.4% di beberapa jam sekitar pertengahan hari.
Gold today
Saat ini pergerakan emas terlihat tertahan kuat di resistan 1430 yang menaikkan ekspektasi harga emas akan melemah. Pecahnya support 1422.10 akan membawa emas melemah ke 1407.10. Waspadai jika resistan 1430 ditembus dengan melihat indikator stochastic berada dalam kondisi potensial bullish.
Global Market
Bursa Asia membukukan penguatan selama 3 hari pada Rabu (23/03). Sementara valuta negara-negara berkembang turun setelah serangkaian gempa terjadi dekat fasilitas nuklir Fukushima. Pada saat bersamaan, minyak mentah bergerak di atas $105 per barel, sedangkan Euro terpantau turun.Indeks Asia Pasifik merosot 0.5% di Tokyo dan Nikkei 225 turun 1.6%. Sementara yield JGB 10-tahun turun 2.5 basis poin. Mata uang tunggal Eropa melemah terhadap sejumlah valuta utama menyambut pertemuan pejabat Uni Eropa pekan ini. Di pasar komoditi, harga minyak naik untuk hari ke-3, berlawan dengan kinerja Standard & Poor’s 500, yang merosot 0.3%.
Lagi, Temperatur Nuklir Fukushima Memanas
Kenaikan temperatur di sekitar inti reaktor di fasilitas nuklir Jepang memicu kekhawatiran baru hari Selasa(22/03). Alhasil, lebih banyak air diperlukan untuk meredakan lonjakan suhu pada reaktor. Demikian pendapat seorang operator fasilitas nuklir tersebut. Walaupun mulai terlihat harapan bahwa pemulihan fasilitas nuklir bisa mengalami kemajuan, kemungkinan prosesnya akan berlangsung lama. Setidaknya hal itulah yang diperkirakan oleh seorang operator Tokyo Electric Power (TEPCO). Adapun sumber pemerintah menerangkan bahwa sejumlah partikel radiasi terdeteksi di Islandia.
Analisa Pekan ini
Di pertengahan pekan lalu, USD/JPY turun sampai ke 76.06 namun tertolong oleh intervensi G7. Meski berhasil rebound ke atas area 80.00, tetapi arah tren terdekat belum terlihat jelas. Menurut pandangan Kami, USD/JPY akan terbatasi pada level resisten 82.00, kecuali pergerakan naik cukup signifikan sehingga menandakan kepulihan. Jika bergerak hingga ke bawah 80.00, maka potensi pelemahan ke level S1 (78.00) dan S2 (76.00) terbuka kembali.
EUR/USD merangsek ke atas resisten utama 1.4050 hari Jumat lalu (18/03). Hal ini terjadi setelah dalam komentarnya, Bank Sentral Eropa (ECB) memberi sinyal kuat akan kenaikan suku bunga bulan depan. Untuk pekan ini, Kami melihat tren apik EUR akan berlanjut hingga mencapai 1.4300-1.4350, sebelum akhirnya terkena koreksi. Saat ini, mata uang tunggal murni didukung oleh aspek fundamental pada kabar-kabar bullish, dibandingkan tren teknikal yang sedang menurun. Perhatikan akhir dari tren kenaikan, yang nantinya akan berbalik membentuk pola turun reversal.
GBP/USD membentuk rangkaian support sangat kuat di 1.5970 saat ini. Sterling diprediksi kembali pulih ke area 1.6250 seraya melanjutkan sideways. Jika kenaikan terbatasi di bawah resisten 1.6300 dan membentuk pola head-and-shoulders pada chart harian, Kami perkirakan aksi jual terpicu dalam waktu dekat. Meski demikian, abaikan proyeksi jangka pendek bila GBP/USD berhasil menembus ke atas level 1.6350.
Harga emas menyentuh level bawah 1380.70 dan rebound secara cepat ke atas 1400.00 lagi pekan lalu. Berita tentang peluang kenaikan suku bunga ECB bulan depan berhasil mendorong emas kembali ke atas 1420.00 jumat lalu. Pekan ini, Kami melihat resisten 1431.00 masih tetap kuat dan emas mungkin diperdagangkan sideways untuk berkonsolidasi pada area 1400.00 lagi. Cukup ideal jika mulai membidik bottoms di area 1395 seraya tetap mengendalikan resiko. Di sisi lain, abaikan proyeksi jangka pendek bila tren bergerak ke atas level 1431.00.
Hangseng Today sesi II
Setelah dibuka dengan gap-down, penguatan indeks Hang Seng (HK_HKK50) terlihat akan terbatas. Indikator MACD pada grafik berikut mengindikasikan bias bullish hanya dalam jangka pendek dengan 23000 sebagai target selanjutnya sebelum berlanjut naik menuju area 23210.
Sementara para pelaku pasar harus waspada dengan stochastic yang saat ini berada pada kondisi overbought yang dapat memicu koreksi bearish, pergerakan konstan di bawah 22700 akan memicu koreksi bearish menuju 23630 atau bahkan area 22520.
Resistance Level : 22880, 23000, 23210
Support Level : 22700, 22630, 22520
Trading Range : 22630 – 23000
Uero Today
Sterling Today
Saat ini pergerakan GBPUSD masih berada dalam area support dari Andrew Pitchhfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi potensial bearish dengan indikasi pound akan melemah terhadap dollar. Pecahnya support 1.63301 akan membawa pound melemah ke 1.62545. Waspadai jika resistan 1.63823 ditembus.
Kilau emas memudar
Emas terus diperdagangkan dalam range sempit di sekitar $1425.50 per ons pada hari Selasa, dan nampaknya masih akan bertahan tidak jauh dari level tersebut seiring dukungan untuk bergerak lebih tinggi yang diperoleh dari aksi militer di Libya mampu diredam oleh aksi profit taking dari sejumlah investor.
Berdasarkan grafik, maka level resistensi terdekat dapat ditemukan pada $1435, kemudian $1436 dan $1441, dengan support berada di $1423, $1413 dan $1412.
"Permintaan investor untuk aset safe haven masih terus mendukung harga emas seiring meningkatnya kerusuhan di Timur Tengah," kata broker ANZ. Meskipun demikian, profit taking di sekitar level tertinggi hari ini akan membatasi kenaikan lebih lanjut.
"Dukungan yang kuat terus mendorong Emas bergerak lebih tinggi, yang nampaknya juga meningkatkan tekanan jual di atas $1430," kata analis Jono Remington-Hobbs dari FastMarkets. "Mungkin diperlukan sebuah konsolidasi guna mendapatkan kembali momentum positif. Secara luas posisi emas masih baik."
Gold reuters
LONDON: Harga emas naik selama 5 hari perdagangan berturut-turut, setelah serangan udara di Libia kian mendorong permintaan investor atas logam mulia sebagai investasi tak merugi (investment haven).
Pejabat Amerika Serikat menyebutkan serangan terhadap Libia akan terus terjadi dalam beberapa hari mendatang. Presiden Yaman mengingatkan adanya risiko negara tersebut mengarah pada keadaan tragedi perang sipil.
Harga emas menyentuh rekor di level US$1.445 per ounce pada 7 Maret seiring dengan meledaknya protes rakyat di Mesir dan Tunisia serta dampaknya menyebar di kawasan tersebut.
"Timur Tengah akan mengambil waktu untuk memilah-milah, sehingga harga emas sangat didukung oleh ketegangan yang sedang berlangsung," kata Matt Zeman, seorang analis pasar di Kingsview Keuangan di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$1,20, dan berada di level US$1.427,80 per ounce pada pukul 1:37 di New York Mercantile Exchange. Harga emas telah naik 2,5% selama 5 hari perdagangan terakhir.
Harga perak untuk pengiriman Mei naik 26,8 sen atau 0,7% menjadi US$36,269 per ounce di Comex. Harga perak tersebut menjadi level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak berjangka perak mencapai rekor US$50,35.
Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni turun US$4,45, atau 0,6% menjadi US$737,85 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April turun US$5,50, atau 0,3% menjadi US$1.739,40 per ons di Nymex.
Pejabat Amerika Serikat menyebutkan serangan terhadap Libia akan terus terjadi dalam beberapa hari mendatang. Presiden Yaman mengingatkan adanya risiko negara tersebut mengarah pada keadaan tragedi perang sipil.
Harga emas menyentuh rekor di level US$1.445 per ounce pada 7 Maret seiring dengan meledaknya protes rakyat di Mesir dan Tunisia serta dampaknya menyebar di kawasan tersebut.
"Timur Tengah akan mengambil waktu untuk memilah-milah, sehingga harga emas sangat didukung oleh ketegangan yang sedang berlangsung," kata Matt Zeman, seorang analis pasar di Kingsview Keuangan di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$1,20, dan berada di level US$1.427,80 per ounce pada pukul 1:37 di New York Mercantile Exchange. Harga emas telah naik 2,5% selama 5 hari perdagangan terakhir.
Harga perak untuk pengiriman Mei naik 26,8 sen atau 0,7% menjadi US$36,269 per ounce di Comex. Harga perak tersebut menjadi level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak berjangka perak mencapai rekor US$50,35.
Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni turun US$4,45, atau 0,6% menjadi US$737,85 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April turun US$5,50, atau 0,3% menjadi US$1.739,40 per ons di Nymex.
Oil Today
Pergerakan minyak dunia terlihat melemah tipis. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual yang dengan indikasi harga minyak akan menguat lagi. Pecahnya resistan 104.25 akan membawa harga minyak terbang lagi ke 107.28. Waspadai jika support 102.61 pecah maka minyak akan melemah lagi ke 99.93.
Sterling Today
Harga minyak naik 1,6% dipicu pemulihan Jepang
NEW YORK: Harga minyak kembali naik karena adanya spekulasi pemulihan Jepang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar dan kekhawatiran kerusuhan menyebar di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Harga minyak naik 1,6% seiring dengan langkah Jepang membentuk badan rekonstruksi untuk pemulihan akibat gempa 11 Maret dan adanya upaya bank sentral Jepang yang memasok likuiditas ke perbankannya.
Selama tahun ini, harga minyak telah meningkat 14% terkait dengan gejolak politik yang menjungkalkan penguasa lama dari kekuasaan di Tunisia dan Mesir menyebar ke Libia, Yaman, Bahrain dan Suriah.
"Permintaan minyak Jepang memberikan tekanan pada awalnya tetapi harga minyak akan rebound dalam waktu dekat. Namun, jika situasi tidak akan segera teratasi dan mungkin akan menjadi lebih buruk," kata Bill O'Grady, Kepala Strategi Pasar Manajemen Investasi di Confluence Investment Management di St. Louis.
Minyak mentah untuk pengiriman April naik US$1,67 menjadi US$104 per barel di New York Mercantile Exchange, harga tertinggi sejak 9 Maret 9. Sejumlah kontrak perdagangan Mei juga aktif diperdagangkan dan naik US$1,88, atau 1,8% menjadi US$104,97.
Harga sempat menurun American Petroleum Institute pada 16:30 menyampaikan bahwa stok minyak mentah AS
naik 970.000 barel menjadi 350.800.000 barel. Kontrak minyak Mei naik US$1,79, atau 1,7% menjadi US$104,88 per barel di perdagangan elektronik pada malam 4:33.
Kontrak minyak Brent untuk penyelesaian Mei naik 74 sen, atau 0,6% dan mengakhiri sesi perdagangan di level US$115,70 per barel di ICE yang berbasis di ICE Futures Europe di London.
Harga minyak naik 1,6% seiring dengan langkah Jepang membentuk badan rekonstruksi untuk pemulihan akibat gempa 11 Maret dan adanya upaya bank sentral Jepang yang memasok likuiditas ke perbankannya.
Selama tahun ini, harga minyak telah meningkat 14% terkait dengan gejolak politik yang menjungkalkan penguasa lama dari kekuasaan di Tunisia dan Mesir menyebar ke Libia, Yaman, Bahrain dan Suriah.
"Permintaan minyak Jepang memberikan tekanan pada awalnya tetapi harga minyak akan rebound dalam waktu dekat. Namun, jika situasi tidak akan segera teratasi dan mungkin akan menjadi lebih buruk," kata Bill O'Grady, Kepala Strategi Pasar Manajemen Investasi di Confluence Investment Management di St. Louis.
Minyak mentah untuk pengiriman April naik US$1,67 menjadi US$104 per barel di New York Mercantile Exchange, harga tertinggi sejak 9 Maret 9. Sejumlah kontrak perdagangan Mei juga aktif diperdagangkan dan naik US$1,88, atau 1,8% menjadi US$104,97.
Harga sempat menurun American Petroleum Institute pada 16:30 menyampaikan bahwa stok minyak mentah AS
naik 970.000 barel menjadi 350.800.000 barel. Kontrak minyak Mei naik US$1,79, atau 1,7% menjadi US$104,88 per barel di perdagangan elektronik pada malam 4:33.
Kontrak minyak Brent untuk penyelesaian Mei naik 74 sen, atau 0,6% dan mengakhiri sesi perdagangan di level US$115,70 per barel di ICE yang berbasis di ICE Futures Europe di London.
Uero koreksi
Euro terus diperdagangkan merendah di awal sesi Asia dan baru saja menyentuh sesi rendah barunya di area 1.4160 mengikuti harga pembukaan dibawah 1.4200. Pasangan mata uang EUR/USD beranjak turun saat ini, hampir 0.30% dibawah harga sebelumnya.
Dari sisi teknikal, “grafik per jam sedang bullish tetapi tidak banyak support kuat hingga 1.4135, dikatakan Sean Lee, editor dari Forexlive.
Dari perspektif yang lebih luas, harga sedang melemah setelah menyentuh tingginya 5 bulan di level 1.4240 sebelumnya minggu ini. akan tetapi Euro menolak harga yang lebih tinggi bersama kembalinya sentimen hutang pemerintah Eropa hari Selasa, dengan Portugal dan Irlandia sebagai pusat tekanan, yang masih berusaha memperkirakan kepercayaan investor.
Produksi membaik, minyak sawit turun
SURABAYA: Harga minyak kelapa sawit mentah kembali turun menyusul proyeksi membaiknya produksi tanaman dari negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia seiring memudarnya La Nina.
Harga kontrak teraktif yaitu untuk pengiriman Juni turun sebesar 1,7% menjadi 3.363 ringgit atau US$1.109 per metrik ton, sebelum mengakhiri perdagangan sesi pagi pada level 3.367 ringgit di Kuala Lumpur. Kontrak berjangka tersebut mengalami rebound harga sebesar 2,4% pada pekan lalu setelah terjun sebesar 8,1% pada pekan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan harga minyak kelapa sawit melemah seiring terkoreksinya harga minyak mentah dunia pada pekan lalu.
Namun, lanjutnya, harga minyak kelapa sawit pada saat ini tidak ikut naik ketika harga minyak mentah dunia rebound. Hal itu karena prediksi membaiknya produksi dari Indonesia dan Malaysia pasca periode rendah produksi akibat dampak La Nina.
Selain itu, tambahnya, produk minyak sayur lainnya juga mulai masuk ke pasaran sehingga menambah jumlah pasokan.
“Sisi permintaan tidak turun. Akan tetapi terjadi tambahan dari sisi penawaran yang menyebabkan harga minyak kelapa sawit tetap turun meskipun harga minyak mentah dunia kembali naik,” katanya kepada Bisnis, hari ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, harga minyak kelapa sawit cenderung turun dalam beberapa waktu terakhir. Harga kontrak pengiriman Mei pada awal perdagangan minggu ini turun menjadi 3.447 ringgit per metrik ton dari 3.473 ringgit per metrik ton pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, harga kontrak tersebut terus turun hingga menjadi 3.419 ringgit per metrik ton.
Analis senior Harvest International Futures Ibrahim menambahkan faktor gempa bumi Jepang dan naiknya suku bunga di Eropa turut memengaruhi sisi permintaan yang mendorong penurunan harga.
“Meski bukan konsumen utama, sebanyak 80% impor Jepang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Dampak gempa dan tsunami menyebabkan permintaan berkurang. Naiknya suku bunga Eropa juga berpengaruh karena dapat mereduksi impor. Apalagi Indonesia sedang membuka pasar baru di Eropa,” katanya.
Ker Chung Yang, analis pada Philip Futures Pte, mengatakan Malaysia dalam proses memperbaiki jumlah pasokannya karena ada permintaan yang lebih tinggi pada akhir tahun lalu dan rendahnya produksi.
Jumlah produksi dan stok kelapa sawit di Malaysia pada Februari 2011 tumbuh jika dibandingkan bulan sebelumnya seiring meredanya kondisi cuaca yang buruk. Namun begitu, jumlah ekspor turun ke level terendah dalam 3 tahun.
Mengacu Dewan Kelapa Sawit Malaysia, persediaan minyak nabati naik 4,2% menjadi 1,48 juta ton pada Februari, sementara pengapalan turun 8,5% menjadi 1,11 juta ton. Itu adalah jumlah pengapalan terendah sejak Februari 2008.
Ekspor minyak kelawa sawit dari Malaysia turun sebesar 12,8% menjadi 719.302 ton dalam 20 hari pertama Maret 2011. Adapun pengiriman turun sebesar 9,5% pada periode yang sama.
“Permintaan global untuk minyak kelapa sawit tidak diharapkan naik dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.
Kemarin, harga kontrak berjangka kedelai turun untuk pertama kali dalam 4 sesi perdagangan karena sinyal permintaan untuk pasokan dari AS melambat. Minyak kelapa sawit dan minyak kedelai adalah barang substitusi dalam penggunaan bahan bakar dan makanan.
Harga kontrak kedelai untuk pengiriman Mei turun sebesar 0,8% menjadi US$13,525 per bushel pada Chicago Board of Trade hari ini sebelum diperdagangkan 0,6% lebih rendah pada US$13,555 pada pukul 12:22 waktu Singapura.
Harga minyak kelapa sawit untuk pengiriman September pada Dalian Commodity Exchange turun sebesar 0,8% menjadi 9.200 yuan atau setara dengan US$1.403 per ton dan diperdagangkan pada level 9.236 yuan pada sesi istirahat siang. Harga minyak kedelai untuk pengiriman pada bulan yang sama turun sebesar 0,7% menjadi 10.000 yuan per ton, sebelum akhirnya mencapai 10.068 yuan per ton.
Harga kontrak minyak kelapa sawit untuk pengiriman Juni yang dipatok dengan harga acuan Malaysia, turun 2% menjadi US$1.109 per ton pada 12:23 di Singapura.
Harga kontrak teraktif yaitu untuk pengiriman Juni turun sebesar 1,7% menjadi 3.363 ringgit atau US$1.109 per metrik ton, sebelum mengakhiri perdagangan sesi pagi pada level 3.367 ringgit di Kuala Lumpur. Kontrak berjangka tersebut mengalami rebound harga sebesar 2,4% pada pekan lalu setelah terjun sebesar 8,1% pada pekan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan harga minyak kelapa sawit melemah seiring terkoreksinya harga minyak mentah dunia pada pekan lalu.
Namun, lanjutnya, harga minyak kelapa sawit pada saat ini tidak ikut naik ketika harga minyak mentah dunia rebound. Hal itu karena prediksi membaiknya produksi dari Indonesia dan Malaysia pasca periode rendah produksi akibat dampak La Nina.
Selain itu, tambahnya, produk minyak sayur lainnya juga mulai masuk ke pasaran sehingga menambah jumlah pasokan.
“Sisi permintaan tidak turun. Akan tetapi terjadi tambahan dari sisi penawaran yang menyebabkan harga minyak kelapa sawit tetap turun meskipun harga minyak mentah dunia kembali naik,” katanya kepada Bisnis, hari ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, harga minyak kelapa sawit cenderung turun dalam beberapa waktu terakhir. Harga kontrak pengiriman Mei pada awal perdagangan minggu ini turun menjadi 3.447 ringgit per metrik ton dari 3.473 ringgit per metrik ton pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, harga kontrak tersebut terus turun hingga menjadi 3.419 ringgit per metrik ton.
Analis senior Harvest International Futures Ibrahim menambahkan faktor gempa bumi Jepang dan naiknya suku bunga di Eropa turut memengaruhi sisi permintaan yang mendorong penurunan harga.
“Meski bukan konsumen utama, sebanyak 80% impor Jepang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Dampak gempa dan tsunami menyebabkan permintaan berkurang. Naiknya suku bunga Eropa juga berpengaruh karena dapat mereduksi impor. Apalagi Indonesia sedang membuka pasar baru di Eropa,” katanya.
Ker Chung Yang, analis pada Philip Futures Pte, mengatakan Malaysia dalam proses memperbaiki jumlah pasokannya karena ada permintaan yang lebih tinggi pada akhir tahun lalu dan rendahnya produksi.
Jumlah produksi dan stok kelapa sawit di Malaysia pada Februari 2011 tumbuh jika dibandingkan bulan sebelumnya seiring meredanya kondisi cuaca yang buruk. Namun begitu, jumlah ekspor turun ke level terendah dalam 3 tahun.
Mengacu Dewan Kelapa Sawit Malaysia, persediaan minyak nabati naik 4,2% menjadi 1,48 juta ton pada Februari, sementara pengapalan turun 8,5% menjadi 1,11 juta ton. Itu adalah jumlah pengapalan terendah sejak Februari 2008.
Ekspor minyak kelawa sawit dari Malaysia turun sebesar 12,8% menjadi 719.302 ton dalam 20 hari pertama Maret 2011. Adapun pengiriman turun sebesar 9,5% pada periode yang sama.
“Permintaan global untuk minyak kelapa sawit tidak diharapkan naik dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.
Kemarin, harga kontrak berjangka kedelai turun untuk pertama kali dalam 4 sesi perdagangan karena sinyal permintaan untuk pasokan dari AS melambat. Minyak kelapa sawit dan minyak kedelai adalah barang substitusi dalam penggunaan bahan bakar dan makanan.
Harga kontrak kedelai untuk pengiriman Mei turun sebesar 0,8% menjadi US$13,525 per bushel pada Chicago Board of Trade hari ini sebelum diperdagangkan 0,6% lebih rendah pada US$13,555 pada pukul 12:22 waktu Singapura.
Harga minyak kelapa sawit untuk pengiriman September pada Dalian Commodity Exchange turun sebesar 0,8% menjadi 9.200 yuan atau setara dengan US$1.403 per ton dan diperdagangkan pada level 9.236 yuan pada sesi istirahat siang. Harga minyak kedelai untuk pengiriman pada bulan yang sama turun sebesar 0,7% menjadi 10.000 yuan per ton, sebelum akhirnya mencapai 10.068 yuan per ton.
Harga kontrak minyak kelapa sawit untuk pengiriman Juni yang dipatok dengan harga acuan Malaysia, turun 2% menjadi US$1.109 per ton pada 12:23 di Singapura.
Selasa, 22 Maret 2011
Euro diprediksi menguat sampai US$1,50
LONDON: Danske Bank A/S menaikkan estimasi atas euro menjadi US$1,50 dari US$1,42 mengacu pada indikasi suku bunga dari European Central Bank interest dan optimisme atas pemulihan global. Senior analis Kasper Kirkegaard mengatakan bank terbesar itu berharap ECB menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau 0,25% poin pada April. Dia menambahkan Federal Reserve tidak akan memperketat kebijakan moneter sampa dengan pertengahan 2012.
"Dengan kebijakan moneter saat ini, bisa memberikan dukungan kepada euro dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Sementara suku bunga sepertinya bergerak mencapai puncak lebih awal. Tekanan apresiasi atas euro seharusnya menjadi yang terkuat dalam kuartal depan," tulis Kirkegaard.
Dia menambahkan penguatan euro bisa terhambat jika Fed mengisyaratkan menaikkan suku bunga, krisis utang di Eropa meluas, atau harga minyak mulai menghambat pemulihan global.
Bank itu jujga menurunkan proyeksi 12 bulan menjadi US$1,42 daro US$1,45 untuk merefleksikan kondisi pada 2012.
Euro melemah 0,2% menjadi US$1,3943 pada 8:19 a.m. di London
Qhaddafy Bertahan, Emas Kembali Diburu
SEATLLE, Kontrak harga emas kembali menanjak. Bahkan, harga si kuning kinclong menyentuh level tertinggi dalam seminggu terakhir setelah serangan udara di Libya mendongkrak permintaan emas sebagai investasi alternatif.
Sekadar informasi, pasukan Moammar Khadafy semakin terpukul mundur setelah pasukan koalisi melancarkan serangan.
"Pasar emas bereaksi atas fakta bahwa Khadafy belum mau menyerah. Dia masih bertahan. Jika dia tetap melancarkan serangan, bakal muncul ketidakpastian yang sangat rentan di kawasan itu," jelas Frank McGhee, Head Dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Asal tahu saja, kontrak harga emas untuk pengantaran April naik 10,30 dollar AS atau 0,7 persen menjadi 1.426,40 dollar AS per troy ounce pada pukul 13.47 waktu New York di pasar Comex. Harga emas sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 7 Maret lalu di posisi 1.445,70 dollar AS per troy ounce.
Sekadar informasi, pasukan Moammar Khadafy semakin terpukul mundur setelah pasukan koalisi melancarkan serangan.
"Pasar emas bereaksi atas fakta bahwa Khadafy belum mau menyerah. Dia masih bertahan. Jika dia tetap melancarkan serangan, bakal muncul ketidakpastian yang sangat rentan di kawasan itu," jelas Frank McGhee, Head Dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Asal tahu saja, kontrak harga emas untuk pengantaran April naik 10,30 dollar AS atau 0,7 persen menjadi 1.426,40 dollar AS per troy ounce pada pukul 13.47 waktu New York di pasar Comex. Harga emas sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 7 Maret lalu di posisi 1.445,70 dollar AS per troy ounce.
Bursa AS Terus Melaju
NEW YORK , Mayoritas saham di bursa AS, Senin (21/3/2011) waktu setempat, ditutup positif. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 1,5 persen menjadi 1.298,38. Dengan demikian, dalam tiga hari S&P sudah melesat 3,3 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average juga naik 1,5 persen menjadi 12.036,53.
Sejumlah saham yang pergerakannya memengaruhi bursa AS, antara lain AT&T naik 1,2 persen setelah sepakat membeli Deutsche Telekom AG yang berada di AS, OptionsXpress Holdings Inc naik 17 persen setelah Charles Schwab Corp menyetujui membeli saham perusahaan senilai 1 miliar dollar AS, American International Group Inc naik 3,9 persen, dan Hartford Financial Services Group Inc naik 3,9 persen setelah Jepang mengalami kemajuan dalam menginstal power ke dalam dua reaktornya. Selain itu, saham-saham energi juga banyak yang diburu seiring dengan lonjakan harga minyak.
"Saya merekomendasikan overweight untuk saham-saham komoditas. Saya rasa, apa pun yang terjadi di Jepang dan Libya tidak akan mengubah daya tarik saham. Di atas semua itu, perusahaan memiliki dana tunai dan mereka akan menggunakannya untuk ekspansi. Selain aksi korporasi, investor juga akan melihat dividen yang bakal dibagikan serta buyback saham," papar Hayes Miller, Head of Asset Allocation Baring Asset Management di Amerika Utara.
Sejumlah saham yang pergerakannya memengaruhi bursa AS, antara lain AT&T naik 1,2 persen setelah sepakat membeli Deutsche Telekom AG yang berada di AS, OptionsXpress Holdings Inc naik 17 persen setelah Charles Schwab Corp menyetujui membeli saham perusahaan senilai 1 miliar dollar AS, American International Group Inc naik 3,9 persen, dan Hartford Financial Services Group Inc naik 3,9 persen setelah Jepang mengalami kemajuan dalam menginstal power ke dalam dua reaktornya. Selain itu, saham-saham energi juga banyak yang diburu seiring dengan lonjakan harga minyak.
"Saya merekomendasikan overweight untuk saham-saham komoditas. Saya rasa, apa pun yang terjadi di Jepang dan Libya tidak akan mengubah daya tarik saham. Di atas semua itu, perusahaan memiliki dana tunai dan mereka akan menggunakannya untuk ekspansi. Selain aksi korporasi, investor juga akan melihat dividen yang bakal dibagikan serta buyback saham," papar Hayes Miller, Head of Asset Allocation Baring Asset Management di Amerika Utara.
Harga tembaga rebound
Kemarin, harga kontrak tersebut jatuh sebesar 1,2% setelah impor bahan baku logam oleh China jatuh ke level terendah dalam 27 bulan. Selain itu, harga seng dan timah juga naik.
“Dunia masih menghadapi defisit tembaga pada tahun ini dan itu yang mendorong harga. Prospek jangka panjang tidak diubah, kecuali kita mendapatkan beberapa shock ekonomi lainnya,” kata Yang Tao, analis pada Baocheng Futures Co., sebagaimana dikutip Bloomberg.
Mengacu data Grup Studi Tembaga Internasional atau International Copper Study Group, harga tembaga halus diperkirakan tumbuh 4,5% menjadi 19,7 juta per ton sementara produksi dapat naik 1,1% menjadi sekitar 19,3 juta ton pada tahun ini sehingga kekurangan menjadi 435.000 ton.
Harga kontrak untuk pengiriman Juni pada Shanghai Future Exchange sedikit berubah pada level 71.560 yuan atau setara dengan US$10.910 per ton setelah turun sebesar 1%. Harga kontrak berjangka tersebut pada bursa Comex di New York naik sebesar 0,5% menjadi US$4,3070 per pon.
Impor tembaga halus China turun menjadi 158.185 ton pada Februari dan merupakan level terendah sejak November 2008. Jumlah pengapalan tersebut turun sebesar 36% dibandingkan bulan sebelumnya dan 28% lebih rendah dibandingkan Februari 2010.
Analis Credit Suisse Group AG Stefan Graber mengatakan impor logam masih akan naik pada kuartal kedua sebagai konsekuensi aktivitas industrial. “Kami memperkirakan logam industrial melanjutkan tren kenaikan begitu kondisi kenaikan produksi bergeser ke penurunan jumlah persediaan,” katanya.
Harga kontrak seng di bursa London tumbuh 1,1% menjadi US$2.306 per ton, kontrak lead naik 0,2% menjadi US$2.650 per ton, dan kontrak timah naik 0,3% menjadi US$29.000 per ton. Adapun harga kontrak aluminium sedikit berubah pada level US$2.570,75 per ton, sementara harga kontrak nikel turun sebesar 0,6% menjadi US$26.598 per ton.
Harga emas kembali capai level tertinggi Harga emas kembali capai level tertinggi
LONDON: Emas naik untuk keempat sesi perdagangan berturut-turut, menyentuh harga tertinggi dalam sepekan, setelah serangan udara di Libya mendorong permintaan investor atas logam mulia sebagai investasi kian menguntungkan (investment haven).
Pejabat sekutu mengatakan serangan rudal dan pesawat tempur dalam 2 hari terakhir secara efektif mampu melumpuhkan angkatan udara Muammar Khadafi. Pemimpin Libia mengecam serangan koalisi yang melibatkan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, sebagai "partai setan".
Selain itu, harga emas juga dipengaruhi aksi Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang membubarkan kabinetnya kemarin, dan dia tengah menghadapi pemberontakan dalam negeri.
"Pasar emas bereaksi terhadap fakta bahwa Khaddafi belum dilumpuhkan.Dia kian tersudutke sudut, dan jika dia tetap dalam kekuasaan di bawah gencatan senjata, sejumlah besar ketidakpastian akan terjadi di wilayah tersebut," kata Frank McGhee, kepala dealer di Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$10,30, atau 0,7%, dan berada di level US$1.426,40 per ounce pada pukul 1:47 di Comex New York. Harga emas yang naik 1,7%n dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya, mencapai rekor US$1.445,70 pada 7 Maret.
Perak untuk pengiriman Mei naik 94,3 sen atau 2,7% menjadi US$36,001 per ounce di Comex. Harga perak semapt naik ke US$36,745 pada 7 Maret, level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak berjangka perak mencapai rekor US$50,35.
Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni naik US$11,10, atau 1,5% menjadi US$742,30 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April US$21,50,atau 1,2% menjadi US$1.744,90 per ons di Nymex.
Pejabat sekutu mengatakan serangan rudal dan pesawat tempur dalam 2 hari terakhir secara efektif mampu melumpuhkan angkatan udara Muammar Khadafi. Pemimpin Libia mengecam serangan koalisi yang melibatkan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, sebagai "partai setan".
Selain itu, harga emas juga dipengaruhi aksi Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang membubarkan kabinetnya kemarin, dan dia tengah menghadapi pemberontakan dalam negeri.
"Pasar emas bereaksi terhadap fakta bahwa Khaddafi belum dilumpuhkan.Dia kian tersudutke sudut, dan jika dia tetap dalam kekuasaan di bawah gencatan senjata, sejumlah besar ketidakpastian akan terjadi di wilayah tersebut," kata Frank McGhee, kepala dealer di Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$10,30, atau 0,7%, dan berada di level US$1.426,40 per ounce pada pukul 1:47 di Comex New York. Harga emas yang naik 1,7%n dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya, mencapai rekor US$1.445,70 pada 7 Maret.
Perak untuk pengiriman Mei naik 94,3 sen atau 2,7% menjadi US$36,001 per ounce di Comex. Harga perak semapt naik ke US$36,745 pada 7 Maret, level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak berjangka perak mencapai rekor US$50,35.
Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni naik US$11,10, atau 1,5% menjadi US$742,30 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April US$21,50,atau 1,2% menjadi US$1.744,90 per ons di Nymex.
Harga minyak mentah kembali meroket
NEW YORK: Harga minyak dunia melonjak setelah serangan udara Barat pada Libia dan gejolak meningkat di Yaman, yang keduanya merupakan eksportir minyak signifikan.
Ketidakmampuan Jepang untuk mendapatkan kontrol penuh pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima di tengah ketakutan krisis juga memberikan kontribusi terhadap berlanjutnya volatilitas di pasar, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate atau minyak mentah light sweet untuk pengiriman April berakhir pada US$102,33 per barel, naik US$1,26 dari penutupan Jumat.
Di London minyak mentah Brent North Sea meningkat US$1,03 menjadi US$114,96 per barel.
"Ini benar-benar ketidakpastian berlanjut yang kita lihat di Libia," kata Matt Smith dari Summit Energy. "Itu dihargakan sampai batas tertentu bahwa pasokan itu akan offline untuk sementara waktu."
"Tapi keterlibatan PBB dan pasukan Barat benar-benar menyebabkan harga menjadi rally karena mereka pikir itu akan membuat gangguan di Libya lebih berlarut-larut." Analis pada JPMorgan mengatakan mereka memperkirakan volatilitas lebih dalam multi-krisis lingkungan.
"Harga minyak terus melihat perkembangan di Timur Tengah dan Jepang. Potensi gangguan jangka pendek serta probabilitas rendah tetapi dampak tinggi peristiwa itu menggerakan pasar," kata mereka.
Intervensi oleh pasukan Prancis, Amerika dan Inggris di Libia -- yang mengekspor sekitar 1,2 juta barel per hari sebelum pemberontakan terhadap Moammar Khaddafi -- telah membuat pasukan loyalis tertatih-tatih tapi menawarkan sedikit petunjuk tentang bagaimana situasi akan diselesaikan.
"Sebuah jalan buntu pada posisi saat ini membiarkan sebagian besar pelabuhan ekspor minyak di tangan rezim Khaddafi," kata analis PetroMatrix, Olivier Jakob di Zurich.
"Harga minyak sudah naik akibat serangan militer di Libia dari pasukan PBB," kata Victor Shum, seorang analis di konsultan energi Purvin and Gertz.
"Lebih banyak instalasi minyak bisa rusak akibat kerusakan tambahan dan sabotase internal," kata Shum kepada AFP.
Dikombinasikan dengan kerusuhan di tempat lain, dia berkata, "gangguan suplai minyak akan mendukung harga di tiga digit."
Di London, Pusat Studi Energi Global memperingatkan bahwa pengetatan pasar dalam bahaya mengulangi lonjakan harga minyak mentah berjangka 2008 ketika melampaui US$147 per barel.
Dia mengatakan pasar minyak membutuhkan "jelas sinyal yang jelas" dari kartel OPEC bahwa produksi Libya yang hilang akan diganti.
Ketidakmampuan Jepang untuk mendapatkan kontrol penuh pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima di tengah ketakutan krisis juga memberikan kontribusi terhadap berlanjutnya volatilitas di pasar, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate atau minyak mentah light sweet untuk pengiriman April berakhir pada US$102,33 per barel, naik US$1,26 dari penutupan Jumat.
Di London minyak mentah Brent North Sea meningkat US$1,03 menjadi US$114,96 per barel.
"Ini benar-benar ketidakpastian berlanjut yang kita lihat di Libia," kata Matt Smith dari Summit Energy. "Itu dihargakan sampai batas tertentu bahwa pasokan itu akan offline untuk sementara waktu."
"Tapi keterlibatan PBB dan pasukan Barat benar-benar menyebabkan harga menjadi rally karena mereka pikir itu akan membuat gangguan di Libya lebih berlarut-larut." Analis pada JPMorgan mengatakan mereka memperkirakan volatilitas lebih dalam multi-krisis lingkungan.
"Harga minyak terus melihat perkembangan di Timur Tengah dan Jepang. Potensi gangguan jangka pendek serta probabilitas rendah tetapi dampak tinggi peristiwa itu menggerakan pasar," kata mereka.
Intervensi oleh pasukan Prancis, Amerika dan Inggris di Libia -- yang mengekspor sekitar 1,2 juta barel per hari sebelum pemberontakan terhadap Moammar Khaddafi -- telah membuat pasukan loyalis tertatih-tatih tapi menawarkan sedikit petunjuk tentang bagaimana situasi akan diselesaikan.
"Sebuah jalan buntu pada posisi saat ini membiarkan sebagian besar pelabuhan ekspor minyak di tangan rezim Khaddafi," kata analis PetroMatrix, Olivier Jakob di Zurich.
"Harga minyak sudah naik akibat serangan militer di Libia dari pasukan PBB," kata Victor Shum, seorang analis di konsultan energi Purvin and Gertz.
"Lebih banyak instalasi minyak bisa rusak akibat kerusakan tambahan dan sabotase internal," kata Shum kepada AFP.
Dikombinasikan dengan kerusuhan di tempat lain, dia berkata, "gangguan suplai minyak akan mendukung harga di tiga digit."
Di London, Pusat Studi Energi Global memperingatkan bahwa pengetatan pasar dalam bahaya mengulangi lonjakan harga minyak mentah berjangka 2008 ketika melampaui US$147 per barel.
Dia mengatakan pasar minyak membutuhkan "jelas sinyal yang jelas" dari kartel OPEC bahwa produksi Libya yang hilang akan diganti.
Libia berpotensi keluar dari OPEC
JAKARTA: Peperangan yang berlanjut di Libia dapat menyebabkan tersendatnya produksi dan berpotensi mengeluarkan negara pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika tersebut dari kuota produksi negara-negara organisasi pengekspor minyak (OPEC).
Senior Analis Harvest International Futures Ibrahim mengatakan Libia adalah penghasil minyak mentah brent dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dia menilai turunnya produksi minyak mentah brent dari negara tersebut dapat mendorong kenaikan harga.
“Harga harga minyak mentah brent dapat terdorong hingga ke level US$120 per barel dan minyak mentah dunia West Texas Intermediate [WTI] dapat mencapai US$115 per barel,” katanya kepada Bisnis, hari ini.
Minyak brent Libia terutama digunakan keperluan bahan bakar pesawat. Sebanyak 80% produksi minyak negara tersebut dikirimkan ke negara-negara Eropa. Ibrahim menilai krisis di Libia akan berlangsung dalam jangka panjang, apalagi dengan masuknya serangan dari negara-negara multilateral ke kamp-kamp militer milik pemerintah.
“Ada kekhawatiran kilang minyak akan dibom oleh pemerintah agar tidak jatuh ke tangan musuh. Itu dapat menyebabkan harga naik. Harga dapat naik ke level yang lebih tinggi jika gejolak yang terjadi di Libia dan Bahrain saat ini menyebar ke negara produsen utama minyak dunia Arab Saudi,” katanya.
Hari ini, harga minyak naik setelah pasukan gabungan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis meluncurkan serangan udara ke Libia. Aksi tersebut telah mendorong kekhawatiran kondisi pemutusan pasokan minyak akan berlarut dan memperbaharui kekhawatiran mengenai gangguan ekspor dari Timur Tengah.
Harga kontrak berjangka minyak naik sebesar 2,3% setelah pimpinan Libia Muammar Khadafi bersumpah akan mengusir serangan rudal dan pesawat tempur terhadap instalasi militer milik pemerintah.
Produksi minyak Libia jatuh hingga menjadi seperempat dari kapasitas produksi sebelum krisis dan masih ada potensi produksi terhenti sama sekali.
Di lain pihak, karyawan Bahrain Petroleum Co melakukan mogok pada pekan lalu sebagai tanggapan terhadap aksi keras polisi kepada demontran anti pemerintahan. Sementara itu, Yaman juga mengumumkan negara tersebut sedang dalam situasi darurat.
Harga kontak minyak mentah untuk pengiriman April naik sebesar US$2,28 menjadi US$103,35 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Sore tadi, harga kontrak tersebut diperdagangkan di level US$102,67 pada pukul 16:11 waktu Singapura. Pada pekan lalu, harga kontrak itu turun sebesar 0,1% menjadi US$101,07 per barel.
Harga kontrak perdagangan yang lebih aktif, yakni kontrak berjangka Mei tumbuh sebesar US$2,42 menjadi US$104,27 per barel.
Kenaikan tersebut tertinggal jika dibandingkan dengan kenaikan harga minyak mentah brent yang diperdagangkan pada bursa berjangka London. Jarak harga antara dua jenis kontrak minyak tersebut melebar dari US$11,53 pada pekan lalu menjadi US$11,85.
Harga kontrak minyak mentah brent untuk penyelesaian Mei naik sebesar US$2,29 atau 2% menjadi US$116,22 per barel pada bursa ICE Futures Europe Exchange.
Pihak sekutu mengklaim serangan selama 2 hari terakhir efektif melumpuhkan pasukan udara Khadafi. Saat ini, para pemimpin dunia mengecam Khadafi, termasuk AS, Inggris, dan Perancis yang melakukan serangan.
Produksi minyak Libia turun tajam dari 1,59 juta barel per hari pada Januari hingga menjadi kurang dari 400.000 barel per hari pada Maret. International Energy Agency memperkirakan ekspor dapat terganggu untuk beberapa bulan ke depan karena kerusakan terhadap fasilitas.
Para hedge fund memangkas taruhan bullish minyak dari posisi tertinggi menyusul kekhawatiran permintaan di Jepang akan terganggu setelah negara tersebut dilanda gempa terbesar pada 11 Maret lalu. Data Asosiasi Minyak Jepang menunjukkan sebanyak 29% kapasitas penyulingan di negara tersebut ditutup.
David Lennox, analis pada Fat Prophets di Sydney, menuturkan pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh faktor ketakutan mengenai sejauh mana perubahan rezim ini dapat menyebar.
“Jika harga minyak tetap di atas US$100 per barel dan semakin tinggi untuk periode waktu tertentu, kita akan melihat pertumbuhan global,” katanya sebagaimana dikutip Bloomberg.
Senior Analis Harvest International Futures Ibrahim mengatakan Libia adalah penghasil minyak mentah brent dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dia menilai turunnya produksi minyak mentah brent dari negara tersebut dapat mendorong kenaikan harga.
“Harga harga minyak mentah brent dapat terdorong hingga ke level US$120 per barel dan minyak mentah dunia West Texas Intermediate [WTI] dapat mencapai US$115 per barel,” katanya kepada Bisnis, hari ini.
Minyak brent Libia terutama digunakan keperluan bahan bakar pesawat. Sebanyak 80% produksi minyak negara tersebut dikirimkan ke negara-negara Eropa. Ibrahim menilai krisis di Libia akan berlangsung dalam jangka panjang, apalagi dengan masuknya serangan dari negara-negara multilateral ke kamp-kamp militer milik pemerintah.
“Ada kekhawatiran kilang minyak akan dibom oleh pemerintah agar tidak jatuh ke tangan musuh. Itu dapat menyebabkan harga naik. Harga dapat naik ke level yang lebih tinggi jika gejolak yang terjadi di Libia dan Bahrain saat ini menyebar ke negara produsen utama minyak dunia Arab Saudi,” katanya.
Hari ini, harga minyak naik setelah pasukan gabungan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis meluncurkan serangan udara ke Libia. Aksi tersebut telah mendorong kekhawatiran kondisi pemutusan pasokan minyak akan berlarut dan memperbaharui kekhawatiran mengenai gangguan ekspor dari Timur Tengah.
Harga kontrak berjangka minyak naik sebesar 2,3% setelah pimpinan Libia Muammar Khadafi bersumpah akan mengusir serangan rudal dan pesawat tempur terhadap instalasi militer milik pemerintah.
Produksi minyak Libia jatuh hingga menjadi seperempat dari kapasitas produksi sebelum krisis dan masih ada potensi produksi terhenti sama sekali.
Di lain pihak, karyawan Bahrain Petroleum Co melakukan mogok pada pekan lalu sebagai tanggapan terhadap aksi keras polisi kepada demontran anti pemerintahan. Sementara itu, Yaman juga mengumumkan negara tersebut sedang dalam situasi darurat.
Harga kontak minyak mentah untuk pengiriman April naik sebesar US$2,28 menjadi US$103,35 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Sore tadi, harga kontrak tersebut diperdagangkan di level US$102,67 pada pukul 16:11 waktu Singapura. Pada pekan lalu, harga kontrak itu turun sebesar 0,1% menjadi US$101,07 per barel.
Harga kontrak perdagangan yang lebih aktif, yakni kontrak berjangka Mei tumbuh sebesar US$2,42 menjadi US$104,27 per barel.
Kenaikan tersebut tertinggal jika dibandingkan dengan kenaikan harga minyak mentah brent yang diperdagangkan pada bursa berjangka London. Jarak harga antara dua jenis kontrak minyak tersebut melebar dari US$11,53 pada pekan lalu menjadi US$11,85.
Harga kontrak minyak mentah brent untuk penyelesaian Mei naik sebesar US$2,29 atau 2% menjadi US$116,22 per barel pada bursa ICE Futures Europe Exchange.
Pihak sekutu mengklaim serangan selama 2 hari terakhir efektif melumpuhkan pasukan udara Khadafi. Saat ini, para pemimpin dunia mengecam Khadafi, termasuk AS, Inggris, dan Perancis yang melakukan serangan.
Produksi minyak Libia turun tajam dari 1,59 juta barel per hari pada Januari hingga menjadi kurang dari 400.000 barel per hari pada Maret. International Energy Agency memperkirakan ekspor dapat terganggu untuk beberapa bulan ke depan karena kerusakan terhadap fasilitas.
Para hedge fund memangkas taruhan bullish minyak dari posisi tertinggi menyusul kekhawatiran permintaan di Jepang akan terganggu setelah negara tersebut dilanda gempa terbesar pada 11 Maret lalu. Data Asosiasi Minyak Jepang menunjukkan sebanyak 29% kapasitas penyulingan di negara tersebut ditutup.
David Lennox, analis pada Fat Prophets di Sydney, menuturkan pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh faktor ketakutan mengenai sejauh mana perubahan rezim ini dapat menyebar.
“Jika harga minyak tetap di atas US$100 per barel dan semakin tinggi untuk periode waktu tertentu, kita akan melihat pertumbuhan global,” katanya sebagaimana dikutip Bloomberg.
Langganan:
Komentar (Atom)
































