LONDON: Emas naik untuk keempat sesi perdagangan berturut-turut, menyentuh harga tertinggi dalam sepekan, setelah serangan udara di Libya mendorong permintaan investor atas logam mulia sebagai investasi kian menguntungkan (investment haven).
Pejabat sekutu mengatakan serangan rudal dan pesawat tempur dalam 2 hari terakhir secara efektif mampu melumpuhkan angkatan udara Muammar Khadafi. Pemimpin Libia mengecam serangan koalisi yang melibatkan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, sebagai "partai setan".
Selain itu, harga emas juga dipengaruhi aksi Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang membubarkan kabinetnya kemarin, dan dia tengah menghadapi pemberontakan dalam negeri.
"Pasar emas bereaksi terhadap fakta bahwa Khaddafi belum dilumpuhkan.Dia kian tersudutke sudut, dan jika dia tetap dalam kekuasaan di bawah gencatan senjata, sejumlah besar ketidakpastian akan terjadi di wilayah tersebut," kata Frank McGhee, kepala dealer di Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Kontrak emas untuk pengiriman April naik US$10,30, atau 0,7%, dan berada di level US$1.426,40 per ounce pada pukul 1:47 di Comex New York. Harga emas yang naik 1,7%n dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya, mencapai rekor US$1.445,70 pada 7 Maret.
Perak untuk pengiriman Mei naik 94,3 sen atau 2,7% menjadi US$36,001 per ounce di Comex. Harga perak semapt naik ke US$36,745 pada 7 Maret, level tertinggi sejak Maret 1980, tahun di mana kontrak berjangka perak mencapai rekor US$50,35.
Kontrak Palladium untuk pengiriman Juni naik US$11,10, atau 1,5% menjadi US$742,30 per ounce di New York Mercantile Exchange. Platinum berjangka untuk pengiriman April US$21,50,atau 1,2% menjadi US$1.744,90 per ons di Nymex.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar