NEW YORK: Harga minyak kembali naik karena adanya spekulasi pemulihan Jepang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar dan kekhawatiran kerusuhan menyebar di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Harga minyak naik 1,6% seiring dengan langkah Jepang membentuk badan rekonstruksi untuk pemulihan akibat gempa 11 Maret dan adanya upaya bank sentral Jepang yang memasok likuiditas ke perbankannya.
Selama tahun ini, harga minyak telah meningkat 14% terkait dengan gejolak politik yang menjungkalkan penguasa lama dari kekuasaan di Tunisia dan Mesir menyebar ke Libia, Yaman, Bahrain dan Suriah.
"Permintaan minyak Jepang memberikan tekanan pada awalnya tetapi harga minyak akan rebound dalam waktu dekat. Namun, jika situasi tidak akan segera teratasi dan mungkin akan menjadi lebih buruk," kata Bill O'Grady, Kepala Strategi Pasar Manajemen Investasi di Confluence Investment Management di St. Louis.
Minyak mentah untuk pengiriman April naik US$1,67 menjadi US$104 per barel di New York Mercantile Exchange, harga tertinggi sejak 9 Maret 9. Sejumlah kontrak perdagangan Mei juga aktif diperdagangkan dan naik US$1,88, atau 1,8% menjadi US$104,97.
Harga sempat menurun American Petroleum Institute pada 16:30 menyampaikan bahwa stok minyak mentah AS
naik 970.000 barel menjadi 350.800.000 barel. Kontrak minyak Mei naik US$1,79, atau 1,7% menjadi US$104,88 per barel di perdagangan elektronik pada malam 4:33.
Kontrak minyak Brent untuk penyelesaian Mei naik 74 sen, atau 0,6% dan mengakhiri sesi perdagangan di level US$115,70 per barel di ICE yang berbasis di ICE Futures Europe di London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar