Selasa, 05 Juli 2011

Italia Menyusul Yunani?


Add caption

-baru ini parlemen Yunani berhasil meloloskan paket langkah-langkah penghematan bagi Yunani. Menteri keuangan Uni Eropa juga menyetujui paket bailout sebagai pinjaman bagi negara tersebut. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakah krisis di Uni Eropa telah berhasil diatasi?
Ternyata mungkin belum karena lembaga pemeringkat rating, Standard & Poor’s Senin kemarin mengkhawatirkan Yunani akan mengalami default jika bank-bank Yunani tidak dapat membayar yield yang jatuh tempo tahun depan, kondisi inilah yang dikhawatirkan bisa memicu terjadinya gejolak baru terhadap perekonomian Yunani.
Kekhawatiran serupa datang dari negara Uni Eropa lainnya, yaitu Italia. Italia saat ini digambarkan keadaan keuangannya dalam kondisi "bahaya" dan ke depan bisa menjadi tekanan yang serius bagi negara tersebut. Saat ini bank-bank AS menggelontorkan dananya sebesar $35 miliar kepada Italia dan ini berpotensi memiliki resiko tinggi karena kekhawatiran akan gagal bayar.
Kabar terbaru datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyatakan bahwa hutang Italia akan mencapai 120% dari outputnasional tahun ini dan itu artinya hanya turun sedikit menjadi 118% pada akhir tahun 2016. 

Kebijakan China Bayangi Bursa Asia


Add caption

Pasar regional Asia beragam menjelang rilis data pekerja AS hari Jumat (08/07) dan kekhawatiran mengenai pengetatan kebijakan di China yang kembali muncul. 
Nikkei naik 0.1%, S&P/ASX turun 0.2%, HSI merosot 0.2%, Shanghai Composite anjlok 0.2%, Kospi menguat 0.8%, STI turun 0.7% dan Sensex merosot 0.5%. Di pasar forex, kekhawatiran mengenai pengetatan China dan laporan bahwa perusahaan AS akan dikenakan pajak di musim libur mendorong USD. Euro terbebani oleh pernyataan Moody bahwa perbankan China menghadapi masalah pinjaman sebesar CNY3.5 triliun. EUR/USD di 1.4463 vs 1.4541 hari Senin malam di Toronto, EUR/JPY di 117.23 dari 117.47 dan USD/JPY di 81.05 vs 80.77. AUD/USD di 1.0673 setelah RBA menaham bunga tetap di level 4.75% untuk kali ke tujuh. Aussie di 1.0701 menjelang keputusan RBA. Surplus perdagangan Australia bulan Mei menjadi A$2.33 miliar vs bulan April senilai A$1.62 miliar dan perkiraan ekonom sebesar A$1.9 miliar.
Kemarin (04/07) PBOC menyatakan bahwa "tekanan inflasi masih tinggi." Hal ini mendorong dua surat kabar lokal membuat berita di hari Selasa bahwa kenaikan suku bunga segera dilakukan. Hal ini mendorong kekhawatiran pasar mengenai pengetatan. Sementara itu pemerintah Jepang setuju untuk mengeluarkan anggaran ekstra untuk bantuan bencana senilai Y2 triliun.
Spot emas di $1.493.80/ons, turun $2.50 vs penutupan NY. Minyak Nymex bulan Agustus turun 10 sen menjadi $94.84/barrel.

China terpengaruh gossip


Kinerja perbankan China tidak terlalu baik dalam beberapa waktu mendatang. Masalah hutang di China menjadi perhatian utama lembaga pemeringkat Moody's.
Auditor resmi negara China mencatat bahwa total beban pinjaman pemerintah daerah di China mencapai 10,7 triliun yuan. Namun Moody's menilai bahwa angka tersebut 3,5 triliun lebih kecil dibanding perhitungan mereka. Lembaga pemeringkat kredit ini melihat banyak sekali ketidakcocokan dalam berbagai data keuangan yang dirilis oleh berbagai institusi terkait. "Skala beban pemerintah daerah jauh lebih mencemaskan," demikian pernyataan resmi Moody's. 
 
Moody's melihat rasio kredit macet sesungguhnya mencapai 8-12% atau jauh di atas batas 5-8%. Hal ini rentan mengikis prospek perbankan China menjadi negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi matang untuk mengatasi masalah hutang secara cepat. 
 
Untuk memupus kecemasan investor, baik pemerintah, auditor negara, regulator bank maupun bank sentral sudah rekonsiliasi. Namun identifikasi masalah sulit tercapai karena setiap lembaga memakai definisi dan metode perhitungan yang berbeda-beda. "Hal ini mengindikasikan bahwa dokumentasi hutang sangat buruk sehingga menambah resiko," ujar Yvonne Zhang, analis Moody's. Ia juga mengharapkan pemerintah menerapkan disiplin secara berkala terhadap aturan pinjaman pemerintah daerah. Dengan demikian, perbankan bisa leluasa menyelesaikan masalah hutangnya sendiri. Jika problem hutang terus berlarut, maka Moody's bisa menurunkan rating kredit China.

Gold : Flat range

Pergerakan emas terlihat dalam pergerakan yang sangat ketat karena sejak kemarin emas diperdagangkan dalam range sempit. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1491 berpeluang akan membawa harga emas melemah lagi dengan menguji area 1482.85. Waspadai jika resistan 1499.15 ditembus dimana emas cenderung akan bergerak ke atas menuju area 1512.35.


Sterling Analysis : Tren Bearish

Setelah berhasil pullback ke atas dan menyentuh garis tren berwarna hijau. Hari ini pound terlihat melemah kembali ke bawah. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya support 1.60274 akan membawa pound melemah kembali dengan menguji area 1.59617. Sebaliknya setelah pound menembus resistan 1.60931 maka pound akan menguat kembali dengan menguji garis trend dan resistan 1.61793.


Euro Analysis : Rentan bearish

Saat ini, pergerakan Euro berada di atas garis median. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang euro akan melemah. Pecahnya garis median dan support 1.44595 akan menjadi konfirmasi bahwa harga akan melemah menuju area 1.43786. Sebaliknya setelah euro menembus resistan 1.45162 maka resistan 1.45743 akan menjadi target pergerakan berikutnya.


Dollar

 AS menguat di sesi Asia. Aksi beli terus meningkat, membuat mata uang lain berada di level rendah terkait minat resiko yang pudar.

EUR/USD melemah. Euro telah menembus level support di 1.4510, dan telah menyentuh level terendahdi 1.4468. Level support lanjutan di 1.4430. AUD/USD mengalami koreksi ke level support di 1.0710. Level support terdekat di 1.0640.

Payrolls time


 pasar minggu ini selain tertuju pada keputusan suku bunga ECB yang diekspektasi naik (Kamis, 7/7) investor juga menantikan data penting Non-farm Payrolls Amerika di akhir pekan ini.  
Angka tenaga kerja bulan Juni diperkirakan hanya akan bertambah 100,000 pekerja. Sementara data lain termasuk menjadi fokus pasar adalah data tenaga kerja sektor swasta ADP dan survei sektor manufaktur ISM pada hari Rabu.
 
Imbas dari munculnya data tenaga kerja tersebut kemungkinan bisa menjadi rintangan selanjutnya bagi bursa saham AS yang telah kembali dari keterpurukan dengan mencetak performa mingguan terbaik dalam 2 tahun terakhir.
 
Sementara dollar akan tetap berada dalam tekanan pekan ini teutama jika data-data AS muncul lebih baik dari perkiraan ditambah perkiraan Euro yang akan menuju $1.50 bila suku bunga ECB dinaikkan.

Aksi Bargain Hunting Angkat Emas

Emas naik pada sesi Eropa di hari Senin seiring investor mengambil kesempatan pada penurunan emas ke level rendah 6 minggu pekan lalu untuk membeli dalam ekspektasi euro akan terus menguat terhadap dollar Komentar dari Standard & Poor's bahwa Yunani kemungkinan akan mengalami default apabila mengukuti rencana rollover hutang yang didorong oleh perbankan Prancis juga memicu aksi bargain hunting pada hari Senin. "Pelaku pasar menggunakan kesempatan membeli emas pada harga murah setelah penurunan tajam Jumat lalu," ucap Daniel Briesemann analis Commerzbank. "Krisis hutang di Yunani mereda untuk sementara waktu ini, namun belum berakhir. Permasalahan itu masih ada – Uni Eropa dan Yunani hanya mendapat lebih banyak waktu."

Emas rentan sentimen

Emas naik di sesi London, ditopang oleh aksi bargain-hunting paska kejatuhan tajam dua sesi sebelumnya. Namun, berkurangnya kekhawatiran atas krisis utang Yunani telah kurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven untuk jangka pendek. Eropa telah sepakati pemberian dana bailout berikutnya senilai €12 miliar.

Emas kini diperdagangkan di bawah level psikologis 1500 dan analis prediksi harga emas akan hadapi badai dalam waktu dekat. "Setelah parlemen loloskan kebijakan penghematan fiskal Yunani makan investor perlu mencari alasan lain untuk membeli emas," ungkap Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. "Namun, sulit temukan katalis bagi emas untuk naik lebih tinggi." Meski demikian, outlook harga hingga penutupan tahun masih bullish, didukung oleh rapuhnya pemulihan ekonomi AS, ketidakpastian kesehatan fiskal zona -euro, dan tingginya inflasi di Cina dan India.

Analis teknikal Reuters, Wang Tao, juga melihat kurangnya momentum yang isyaratkan harga mungkin akhiri pemulihan di bawah 1500 dan lanjutkan penurunan menuju 1472. "Ada aksi bargain-hunting emas di Asia, namun jumlahnya tidak cukup untuk merubah sentimen," papar dealer Hong Kong yang diwawancarai Reuters. "Emas mungkin bergerak sideways di kisaran 1470 - 1520 dalam beberapa hari mendatang.” 

Senin, 04 Juli 2011

Gold : trend masih bearish

Pergerakan emas terlihat akan mencoba menembus trendline. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya support 1491 berpotensi akan membawa harga emas melemah ke area 1482.85. Sebaliknya jika resistan 1499.15 ditembus maka emas cenderung akan bergerak ke atas dengan menguji resistan 1512.35.


Euro Analysis :Flat range

Euro menguat kembali sejak pembukaan market Asia dan Euro bergerak masih pada range sempit. Pecahnya resistan 1.45743 berpotensi akan membawa pound menguat dengan menguji area resistan 1.46195. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai jika harga menembus support 1.45395 dimana euro berpeluang akan melemah menuju area support 1.44595.


Sterling Analysis : Potensi Bullish


Pergerakan GBPUSD terlihat masih berpotensi dalam kondisi bullish dimana pound cenderung akan bergerak menguat untuk menguji area resistan 1.61141.Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga akan melemah menuju area support 1.50282.

Nihil, Momentum Bullish Sterling


Umum Sterling masih terpantau lemah terhadap major currencies lainnya di hari Senin dan berkisar tidak jauh diatas level krusial $1.6000.
Sterling sendiri tak berkutik dan terpojok di area rendah dalam 15-bulan terakhir terhadap Euro. Terpuruknya GBP ini terutama akibat sinyal melambatnya pemulihan ekonomi di Inggris sehingga kondisi ini mengurangi ekspektasi terhadap kenaikan tingkat suku bunga.
 
Sementara faktor utama yang membuat investor enggan untuk mengambil posisi di mata uang Ratu Elisabeth adalah performa data-data ekonomi yang buruk selama pekan silam.
 
Tingkat keyakinan konsumen makin pesimis dan pertumbuhan manufaktur diluar dugaan melambat di bulan Juni, sementara hasil survei bank sentral memperkirakan bakal menurunnya pengajuan KPR pada kuartal ke-3.
 
Secara teknikal bila Sterling konstan kembali bergerak dibawah level kunci 1.6000, dikhawatirkan GBP akan terus melanjutkan tren bearish-nya. Karena Pound ini begitu sensitif terhadap sinyal pelemahan ekonomi, maka kondisi ini berpotensi menekan Pound pecah dibawah level kunci 1.6000 kemudian turun ke kisaran 1.5940 hingga akan ditahan oleh support 1.5880.
 
Namun kalo mampu bertahan diatas level 1.6000, harga kemungkinan bisa sedikit terangkat ke area 1.6100 dan 1.6150 hingga 1.6200.

Analisa Pekan ini : Koreksi Teknikal Bayangi Emas & Euro


USD/JPY 

Pergerakan pair USD/JPY sudah terjaga dengan baik di kisaran 80.00. Jika level support ini tetap utuh, maka USD/JPY akan mulai menguji kisaran atas sekitar 82.50 dalam waktu dekat. Pasangan mata uang ini masih terperangkap dalam konsolidasi sideways seraya menanti suntikan fundamental yang bisa memicu tren baru.  

EUR/USD

Valuta euro telah memecah resisten terakhir 1.4450 dan menyentuh level tinggi 1.4552. Secara teknikal, Saya memperkirakan EUR/USD membentuk pola penurunan jika 1.4552 tetap terjaga. Kabar positif mengenai bailout Yunani atau kenaikan bunga Eropa dapat membawa tren ke area 1.4650. Namun Saya lebih maelihat peluang koreksi teknikal. Jika memang tren bergerak turun sesuai pandangan saya, maka EUR/USD bisa melemah ke area 1.4300.

GBP/USD
Poundsterling mampu bangkit dari pelemahan terdahulu di 1.5987. GBP/USD bisa melanjutkan konsolidasi pekan ini, mengacu pada analisa teknikal. Pemecahan ke atas 1.6120 dapat mengangkat Sterling ke kisaran 1.6250, sebelum akhirnya terhenti. Support terkini 1.5910 harus dipertahankan, jika anjlok ke bawah level tersebut maka penurunan bisa mencapai teritori 1.5700.

EMAS

Harga emas pecah di dekat support akhir 1491.00 dan ditutup pada level 1487.10 sebelum akhir pekan. Saya memperkirakan emas ditutup di atas 1495.00 pada Senin ini guna mengumpulkan sentimen bullish. Bila tidak, pecah ke bawah support 1487.00 akan menggiring harga ke 1460.00 atau sesuai dengan analisa teknikal Saya. Seiring pelemahan harga minyak, Saya melihat pelemahan emas akan berlanjut pekan ini seperti dipaparkan di atas.  

MINYAK MENTAH

Harga minyak mentah WTI menghadapi resisten di area 96.00 karena OPEC lebih memilih adanya tekanan jual. Kami mengidentifikasi resisten tinggi lain di 100.00, jika level 96.00 tertembus. Saya memperkirakan minyak untuk kembali menguji support 90.00 pekan ini bila penguatan tidak bisa mencapai ke atas 96.00. Penjual harus mengontrol resiko dengan memilih kisaran atas untuk memulai aksi jual. Tetapkan batas kerugian tidak lebih dari 96.50!  

Logam Mulia Masih Berkilau


Emas bergerak naik setelah sempat tergelincir ke level di bawah $1,490/ons pekan lalu, meskipun minat safe-haven terhadap logam mulia pudar akibat optimisme atas solusi hutang Yunani. EUR/USD di 1.4548, menguat dari 1.4531 hari Jumat malam di New York. Spot emas naik 5.10 menjadi $1,491.60/ons. Perak berada sekitar $4 dari level resistancenya setelah pekan lalu sempat turun di bawah $34/ons. Perak akan menguji level $30/ons," kata Kitco Metals, analis senior John Nadler. Spot perak di $34.07/ons, naik 22  sen dari level penutupan sebelumya. Palladium turun $1.00 menjadi $756/ons. 

Emas Terseret Turun Harga Minyak


Anjlok untuk ditutup dekat $1,487 per ons pada hari Jumat, tertekan oleh penurunan pada harga minyak, penguatan dollar terhadap sejumlah mata uang, dan persetujuan Yunani atas kebijakan penghematan, yang menurunkan daya tarik emas sebagai safe-haven. Emas berada dalam tekanan seiring pulihnya indeks dollar dan harga minyak mentah AS turun lebih dari $2 per barel pada hari Jumat pasca data ekonomi Cina yang mengecewakan.
Disetujuinya rencana penghematan oleh parlemen Yunani pekan lalu sebagai syarat mendapat bantuan dari Uni Eropa dan IMF telah mengikis aksi hindar resiko di pasar, membatasi permintaan untuk emas. "Tanpa kebangkrutan Yunani atau sesuatu yang mirip, susah untuk mencari katalis pendorong harga emas ke rekor tinggi baru," ucap Robin Bhar, analis Credit Agricole. "Faktor lainnya adalah quantitative easing tambahan dari AS, yang saat ini kecil kemungkinannya," tambahnya. "Menurutku dollar kemungkinan akan pulih, jadi itu akan menjadi hambatan bagi emas.

Jumat, 01 Juli 2011

USD, EUR dan JPY Rawan Koreksi Mendadak


Tiga mata uang utama berada dalam posisi rentan koreksi. Masing-masing mata uang memiliki 'beban' yang bisa memicu penurunan kurs.
Demikian pandangan seorang dealer di sebuah lembaga keuangan Jepang. "Hanya soal waktu, (valuta) mana yang anjlok terlebih dahulu," ujar dealer tersebut. 'Beban' yang dimiliki oleh yen tidak lain adalah downgrade rating JGB. Sementara USD masih terbebani oleh plafon hutang dan anggaran Amerika Serikat (AS). Adapun faktor yang bisa menggerus euro tentu berasal dari perkembangan isu hutang Yunani. 
 
Saat ini, dollar masih jadi valuta terkuat dibanding kedua rivalnya tersebut karena pesimisme pertumbuhan ekonomi mulai berkurang. Kemudian diikuti oleh EUR, terutama setelah titik terang penyelesaian hutang tampak di Athena. JPY sedang terbebani oleh hasil survei Tankan kuartal II yang dirilis mengecewakan. Sebagai catatan, permintaan eksportir terhadap yen sedang melemah pasca pembelian rutin di akhir bulan.

Manufaktur PMI Tentukan Arah Pemulihan


Add caption

 satu data penting dari Amerika Serikat (AS) akan dirilis malam ini. ISM Manufacturing dapat memberi sinyal mengenai geliat industri di negara perekonomian terbesar dunia.
Dalam dua pekan terakhir, data manufaktur ISM menjadi laporan paling ditunggu oleh pasar. Beberapa data regional, seperti Chicago PMI dan Kansas City Fed, sebelumnya sudah dirilis naik. Khusus bagi PMI Chicago, indikator ini naik ke 61.1 setelah anjlok ke 56.6 di bulan Mei. Padahal, ekonom hanya memperkirakan indeks di 54. 
 
"ISM menjadi penting karena bisa mengkonfirmasi akhir dari perlambatan ekonomi," ulas Art Cashin, Director of Floor Operations UBS. Baik JP Morgan, Credit Suisse maupun Deutsche Bank menaikkan proyeksi ISM menjadi 51.8. Dua data penting lain yang patut disimak adalah pengeluaran konstruksi dan sentimen konsumen sesaat setelah ISM keluar. Kemudian disusul oleh laporan sektor otomotif. 
 
"Selama 20 tahun menjadi ekonom, baru kali ini Saya membahas soal ISM dengan banyak orang," ujar Jonathan Basile dari Credit Suisse. Ia menaikkan estimasi ISM menjadi 53.5 atau setara dengan ISM bulan Mei. Dari sekian banyak data regional, Basile melihat Chicago ISM selalu berbanding lurus dengan ISM negara dalam 7 bulan terakhir.

Sterling Analysis : Tren Bearish, Potensial ke 1.6127

GBPUSD terlihat masih bertahan dalam area bearish tred setelah sempat mengalami penguatan hingga area 1.6127. Saat ini terlihat pada Grfaik 4-jam pergerakan GBPUSD cenderung menguji area bearish trendline dimana jika area tersebut pecah, hal tersebut membuka peluang terjadinya penguatan menuju area 1.6127 hingga area 1.6178. Sementara itu, support terdekat untuk GBPUSD saat ini berada dikisaran 1.5994 dimana pecahnya level support tersebut berpotensi memicu pergerakan bearish menuju area 1.5911.


Euro Analysis : Bidik 1.4519


EURUSD bergerak dalam range terbatas pada sesi perdagangan kemarin. Saat ini bias EURUSD cenderung bullish membidik area resistance dikisaran 1.4519. Hal tersebut juga sejalan dengan pergerakan indikator teknikal yang saat ini cenderung bergerak naik. Jika area tersebut pecah, hal tersebut membuka peluang penguatan menuju area 1.4565. Namun sebaliknya jika area trendline pecah, maka peluang koreksi terbuka menuju area support dikisaran 1.4446.








Stabil, Emas Segera Hadapi Pekan Buruk


Emas terpantau stabil pada hari Jumat (01/07). Logam kuning menuju koreksi mingguan terbesar sejak penguatankomoditas di awal Mei. Indikasi tersebut tampak setelah Yunanimenyetujui program penghematan demi mendapat bantuan dana darurat serta permintaan untuk bullion berkurang.
Spot emas turun ke $ 1,499.09 per ounce, turun 2,5 persen dalam satu pekan terakhir. Sedangkan emas Amerika Serikat (AS) turun tipis 0,2 persen menjadi $ 1,499.70.
Emas adalah logam dengan kinerja terbaik pada kuartal II di tengah kelesuan harga komoditi. Sektor komoditi membukukan koreksi kuartalan terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008.

Federal Reserve AS 
mengakhiri program pembelian obligasi senilai $600 miliar pada hari Kamis. Hal ini membantu rally harga komoditi sejak akhir tahun lalu karena investor berspekulasi tentang kemungkinan stimulus lebih lanjut dari bank sentral.

Investor Lepas Emas Pasca Voting Yunani


 diperdagangkan lebih murah pada hari Kamis seiring meningkatnya minat investor terhadap aset beresiko pasca Yunani berhasil melewati voting parlemen ke-2.
"Sentimen resiko membaik setelah parlemen Yunani menyetujui langkah-langkah penghematan," kata Stefan Graber, seorang analis pada Credit Suisse Group AG. "Hal itu memacu penguatan Euro versus Dollar AS, yang pada gilirannya mengalihkan minat investor terhadap logam mulia."
 
Selama 3 bulan terakhir Emas telah diuntungkan oleh kecemasan investor terhadap resiko default Yunani yang berpotensi mempengaruhi seluruh perekonomian di zona euro. Emas juga memperoleh dukungan dari 3 bencana besar di Jepang, serta prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
 
Saat ini Emas bergerak sekitar 0,35% lebih rendah di kisaran $1504.50/ons, setelah mencatat kenaikan dalam 2 sesi berturut-turut. 

Selasa, 28 Juni 2011

As Greece Flares, Treasury’s Geithner Endorses Lagarde For IMF Lead

Christine Lagarde, France's finance minister, ...
Finance MinisterChristine Lagarde gained a key ally for her effort to be named head of the International Monetary Fund Tuesday, when the Treasury Department issued a statement from Secretary Tim Geithner supporting her candidacy.
The leadership of the IMF, traditionally held by a European, has been up for grabs since the resignation of Dominique Strauss-Kahn, who was arrested on allegations of sexual assault.
Lagarde is angling for the IMF job at a time when the organization is a central player in the debt crisis throughout the periphery of Europe. The Greek mess continues to play out, with violent protests erupting outside Parliament Tuesday morning on the first day of a two-day strike as lawmakers debate a controversial package of austerity measures.
France has taken a softer line on a potential Greek restructuring of late than fellow European leaders in Germany, recently proposing a plan that would see French banks roll over their debt to give Greece breathing room. The slight change of heart comes as little surprise, given the sizable exposure the banks have to Greek debt. (See “French Banks Hold $93B In Greek Debt, Sarkozy Announces Rollover Deal.”)
See Geithner’s full statement endorsing Lagarde below.
Secretary Geithner Supports Christine Lagarde For IMF Managing Director
6/28/2011 WASHINGTON – Today, the U.S. Department of the Treasury issued the following statement from Secretary Tim Geithner.“I am pleased to announce our decision to support Christine Lagarde to head the International Monetary Fund. Minister Lagarde’s exceptional talent and broad experience will provide invaluable leadership for this indispensable institution at a critical time for the global economy. We are encouraged by the broad support she has secured among the Fund’s membership, including from the emerging economies. I also want to commend my friend, Agustin Carstens, on his strong and very credible candidacy.”

Sterling support position


pemulihan Pound dari posisi rendah kemarin di area 1.5910 nampaknya telah terhenti tepat di level psikologis 1.6000, untuk kemudian berbalik turun seiring terbebaninya GBP/USD oleh angka GDP Inggris yang lemah. Saat ini Pound ditawarkan pada kisaran 1.5950 setelah sempat menguji support di level 1.5910.
Di bawah area 1.5910/15 (low 27 Jun), pasangan mata uang ini mungkin dapat menjumpai support berikutnya di 1.5825 (low 28 Jan) dan 1.5750 (low 25 Jan). Sebaliknya, level resistensi terdekat berada di area 1.6000 (level psikologis), kemudian di 1.6045/50 (high 24 Jun) dan 1.6080/90 (low 16/17 Jun).
 
Sementara rebound GBP/JPY dari posisi rendah harian di 128.75 telah terbatasi oleh level 129.20, dan kemudian berbalik turun pasca rilis data ekonomi Inggris hingga menyentuh level rendah harian baru di 128.63.

Olli Rehn : Tidak Ada 'Plan B' Untuk Menghindari Default Yunani


Yunani harus menyetujui rencana pemerintah untuk memangkas anggaran hingga sebesar €78 milyar ($111,4) yang tercakup dalam program langkah-langkah penghematan dan penjualan aset sebagai upaya memastikan pencairan bantuan darurat yang sangat dibutuhkan agar Yunani terhindar dari default, kata anggota komisi ekonomi Uni Eropa, Olli Rehn, pada hari Selasa.
"Satu-satunya cara untuk menghindari resiko default adalah parlemen harus mendukung program reformasi ekonomi," katanya. "Program tersebut meliputi strategi fiskal jangka menengah dan program privatisasi, serta harus disetujui oleh parlemen terlebih dahulu sebelum bantuan keuangan tahap berikutnya dapat dicairkan," kata Rehn dalam sebuah pernyataan terkait pencairan bantuan senilai €12 milyar.
 
Rehn menolak berkometar ketika ditanya mengenai kemungkinan para petinggi Eropa tengah mempertimbangkan rencana cadangan dalam kasus langkah-langkah penghematan pemerintah Yunani tidak disetujui parlemen. "Untuk sebagian orang yang suka berspekulasi tentang adanya rencana cadangan, saya tegaskan jika tidak ada rencana B untuk menghindarkan Yunani dari default," katanya.

Krisis Masih Jadi Alasan Koleksi Emas


Emas menguat di sesi London akibat kekhawatiran krisis utang Yunani yang tingkatkan permintaan terhadap emas sebagai instrumen perlindungan kekayaan.Petinggi ECB, Juergen Stark, utarakan kepada harian Die Welt bahwa dia tidak yakin masyarakat internasional mau tolong Yunani jika Athena tidak menerapkan rencana penghematan-nya pada bulan Juli.


"Permintaan emas sebagai aset safe-haven akan meningkat, terutama di jangka pendek akibat ketidakpastian hasil voting Yunani," ungkap WilliamAdams, analis Basemetals.com. Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, telah meminta parlemen untuk dukung kebijakan penghematan yang lebih drastic. Kegagalan untuk loloskan rencana penghematan dapat memicu default untuk pertama kalinya di zona-euro.
 
"Krisis Eropa belum berakhir," ungkap Kunal Shah, pimpinan riset Nirmal Bang Commodities. “Meski emas masih berpeluang jatuh hingga area 1475/70; namun sulit beri rekomendasi jual jika belum tercapai solusi permanen atas krisis utang zona-euro.”
 
Dari sisi teknikal, emas masih berada di channel bearish. 1505.35, harga tertinggi 27 Juni, akan menjadi resisten dimana penembusan akan buka peluang pengujian 1511.10, harga terendah 13 Juni. 1496.15, harga terendah hari ini, merupakan support dimana kejatuhan lewati level tersebut dapat uji 1491.00, harga terendah 27 Juni. 

Gold : Potensial Bentuk Double Bottom, Tapi Mungkin Bullish ke $1,512.35-1,517.40

Emas pada grafik 1-jam berpotensi membentuk pola double bottom dengan baseline yang juga merupakan level konfirmasi dari pola tersebut berada dikisaran 1503.50. Senada dengan hal tersebut, peluang terjadinya penguatan juga terlihat pada pergerakan CCI dan juga Stochastic yang saat ini cenderung bergerak bullish. Jika baseline area tersebut berhasil ditembus, besar kemungkinan harga akan membidik area 1512.35 hingga 1517.40. Namun sebaliknya jika baseline tersebut mampu bertahan, waspadai pergerakan bearish yang mungkin terjadi menuju area support dikisaran 1491.00.


Wall Street


Saham Amerika Serikat (AS) membukukan rally pada hari Senin kemarin (27/06). Penurunan inflasi menjadi motor penggerak bagi harga ekuitas.
Inflasi lebih rendah di AS merupakan kabar baik bagi sektor keuangan. Mengingat sebanyak 90% perusahaan komponen bursa adalah pengguna komoditi. Banyak di antara mereka sangat berharap pada pengurangan tensi inflasi, seperti Ford, General Motors, DuPont, Dow Chemical hingga Nike dan Caterpillar. 
 
Menurut Jim Cramer, pakar keuangan dan pengamat pasar, hal tersebut menjadi titik balik penguatan bursa hari Senin. Banyak orang berpendapat bahwa penurunan harga komoditi berdampak tidak bagus terhadap portofolio besar seperti Freeport. Padahal, banyak perusahaan lain justru diuntungkan oleh harga komoditi yang lebih rendah. Anggaran korporasi bisa diperkecil sehingga estimasi pendapatan periode mendatang bisa naik. Proyeksi laba yang dibuat perusahaan beberapa waktu ke belakang mengacu pada harga komoditi yang tinggi. Jika inflasi dan komoditi tidak terlalu tinggi, maka sesungguhnya tingkat pendapatan dapat lebih baik. Oleh karena itu, harga saham otomatis meningkat. 
 
"Kondisi ini membuat kinerja perusahaan meningkat, namun belum terwujud dalam bentuk earnings karena harga komoditi masih bergejolak," ujar Cramer. Jika benar masa inflasi tinggi sudah berakhir, maka waktunya bagi korporasi untuk menikmati marjin laba yang bagus. 

Dollar sebagai 'Global Reserve'


 AS akan kehilangan statusnya sebagai mata uang global dalam 25 tahun mendatang. Demikian menurut sebuah survei antar manajer bank sentral yang secara kolektif mengelola dana lebih dari $8,000 miliar.
Lebih dari separuh total jumlah manajer yang disurvei oleh UBS memperkirakan bahwa posisi USD akan tergantikan oleh sekumpulan portofolio mata uang lain. Perubahan tersebut diperkirakan terjadi pada 25 tahun ke depan. 

Euro Analysis : Uji Sinyal di Area 1.4360 – 1.4444

berhasil rebound dan menguji area bearish trendline. Jika level tersebut pecah, terbuka peluang terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.4360 hingga area 1.4444. Namun waspadai kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area overbought dan berpotensi memicu pergerakan bearish menuju area 1.4230 hingga 1.4101 jika trendline tersebut mampu bertahan.


Sterling Analisa : Konsolidasi di 1.5936 – 1.6013

 cenderung terkonsolidasi dikisaran 1.5936 hingga 1.6013 pada sesi perdagangan kemarin. Saat ini GBPUSD terlihat menguji area resistance dikisaran 1.6013. Jika level resistance tersebut pecah, maka besar kemungkinan harga akan bergerak naik membidik area resistance selanjutnya yang juga merupakan area bearish trendline dikisaran 1.6098. Namun waspadai pecahnya level support dikisaran 1.5936 karena jika level tersebut pecah, maka terbuka peluang terjadinya pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.5860.


Speculators Increase Bullish Gold, Silver Positions, Cut PGMs — CFTC Data


added to their bullish gold and silver U.S. futures and options positions, but cut exposure to the platinum group metals and copper, according to U.S. government data.
In the weekly Commodity Futures Trading Commission’s commitment of traders data released late Friday, fund-type traders built up their gold and silver net-long positions as noted in both the disaggregated and legacy reports. The data is current as of June 21, so it does not include the break in prices those markets suffered later in the week. The losses in the platinum group metals and copper inspired exiting of long positions, as seen in the data.
August gold futures on the Comex division of the New York Mercantile Exchange gained $22 an ounce during that time, settling on June 21 at $1,546.40. Comex July silver rose 96.8 cents an ounce and settled at $36.379. Nymex July platinum slid $47.70 an ounce, settling at $1,747.20, while September palladium fell $25.50 an ounce to $809.50. Comex July copper fell 6.65 cents to $4.0885 a pound.
Managed-money traders in the disaggregated report for gold significantly increased their gross long positions, raising them by 21,709 contracts and cut their gross shorts by 972 contracts, lifting the net-long to 226,501 contracts. Producers increased gross longs and gross shorts, but added many more shorts, which increased their net-short position, while swap dealers reduced gross longs and added to gross shorts, hiking their net-short position. In the legacy report, non-commercials added 21,315 gross long contracts and added 4,379 contracts, allowing the net-long to rise to 238,788 contracts. Commercials added gross longs and gross shorts, lowering their net-short position.
Barclays Capital noted this is the highest speculative long since April, while Commerzbank said the big bump in gross longs was also the sharpest rise in positions in four and one-half months.
Managed-money accounts in silver increased their gross longs by 2,848 contracts and cut their gross shorts by 1,207 contracts, which allowed the net-long to rise to 20,296 contracts. The producers trimmed gross longs and hiked gross shorts, which raised their net-short position. Swap dealers cut both gross longs and shorts, but cut more shorts, allowing their net-short position to fall. In the legacy report, funds raised gross longs by 1,621 contracts and erased 1,289 gross short contracts, hiking the net-long to 25,735 contracts. Commercials cut exposure on both sides, lifting their net-short position.
Morgan Stanley said that the data suggest speculators are starting to re-build long positions following May’s sharp long liquidation in gold and silver.
Despite the current gains in gross long positions, Commerzbank said prices for metals could be under pressure as investors practice risk aversion.
That could lead to erasing of some of the new longs established in this report.
Speculators sliced net-long positions in the platinum group metals as they cut gross longs and added to gross shorts. Managed-money accounts are net-long 17,122 contracts in platinum and net-long 11,183 contracts in palladium. Non-commercials cut their gross long position and increased their gross short position, reducing the net-longs for both PGMs. Non-commercials are net-long 20,127 contracts in platinum and net-long 12,648 contracts in palladium.
Copper saw a decrease in the net-long for the managed-money accounts, too. Their net-long now stands at 7,481 contracts. In the legacy report, however, the non-commercials’ net-long fell to 9,778 contracts. Commercials lowered their net-shorts by adding more gross long positions than gross short positions.
“While financial investors are currently not giving any support to copper prices, there is still high price potential here in our view in case they start to increasingly bet on rising prices in the next few weeks and months,” Commerzbank said.

Gold inches up on weaker dollar, Greece bailout hopes


SINGAPORE, Spot gold edged higher onTuesday, supported by a weaker dollar as the euro 
rallied on hopes that Greece's parliament will pass an austerity plan toavoid a sovereign debt
default. 
  
 FUNDAMENTALS
 
 * Spot gold gained 0.3 percent to $1,500.25 an ounce, off a five-week low of $1,490.30 in the 
    previous session. Spot gold has posted losses for three straight trading days. 

 * U.S. gold GCcv1 also rose 0.3 percent to $1,501.10. 

 * A weaker dollar lent support for bullion prices, as the euro extended gains from the previous 
    session on expectations that Greece's parliament will approve a fiscal austerity package  
    needed for the country to get emergency aid. 
 
 * Greece's parliament began on Monday to debate the unpopular austerity plan, and is 
   expected to vote on it on Wednesday.  

 * The U.S economy continued to show signs of deceleration, as consumer spending failed to 
    rise in May, breaking 10 straight months of gains.  

  
 MARKET NEWS 
 * U.S. stocks rose from three days of losses on Monday, led by banks after news of more 
    favorable capital requirements and optimism over Greece's austerity plan.
  
 * U.S. crude oil rose above $91 a barrel on Tuesday as the euro rallied against the dollar. 

Gold slides below $1,500/oz as dollar strengthens


, Gold prices eased on Monday, briefly touching near six-week lows in early trade, as the euro suffered from concerns over the outlook for euro zone debt, and amid broad-based selling of commodities.

Spot gold was bid at $1,495.06 an ounce at 1338 GMT, against $1,499.53 late in New York on Friday. U.S. gold futures for August delivery GCv1 fell $4.70 an ounce to $1,496.20.

Simmering worries over this week's Greek parliamentary vote on austerity measures and its impact on a European Union bailout package are pressuring the euro lower versus the dollar. A stronger dollar tends to weigh on dollar-priced assets.

"Having discounted all the current market fundamentals, gold seems to be waiting for fresh market cues for the immediate move," said Pradeep Unni, senior analyst at Richcomm Global Services.

"Technically charts are pointing at further weakness and this is reflected by the excessive strength portrayed by the U.S. dollar over the last couple of days," he added. "Oil under $90 a barrel could further bearishness to the market."

Gold fell as low as $1,490.90 an ounce in early trade as oil and industrial metals extended last week's hefty drop. U.S. crude oil futures fell towards $90 a barrel after the International Energy Agency said it would release emergency reserves, and copper, lead and nickel prices also slipped.

Commodities have come under pressure from gains in the dollar and concerns that euro zone debt problems could cause further ructions in the currency markets.

The euro fell after Moody's said Greek banks have lost about 8 percent of their private-sector customer deposits so far this year. The ratings agency warned that those institutions would face severe cash shortage if outflows mount to 35 percent of their deposits.

A Greek minister warned on Monday of "catastrophe" if parliament blocked a 28 billion-euro ($40 billion) package of tax increases and spending cuts in a parliamentary ballot expected on Wednesday.

Germany's deputy finance minister said on Monday the euro is in danger of losing credibility.


COMMODITIES SOLD HEAVILY

Worries over sovereign risk contagion on the euro zone were a key factor pushing gold prices to record highs earlier this year, though they were not enough to prevent the precious metal being caught up in heavy selling of commodities last week.

"We do not expect the price to retreat much further," Commerzbank said in a note. "This week sees the debate and vote on the austerity measures in Greece, with ratification a condition for additional financial support. It is still uncertain whether parliament will give its approval."

Money managers raised bullish bets in COMEX gold futures and options to the highest level since the week of April 24 in the week ended June 21, as bullion climbed to within $20 of its record, data from the Commodity Futures Trading Commission showed on Friday.

Speculators in silver futures and options also upped their net long positions, as safe-haven demand for precious metals grew in response to disappointing economic data from the United States and persistent concerns surrounding Europe's debt crisis.

Physical gold demand, especially from Asian buyers, picked up as prices fell towards multi-month lows, but this is unlikely to put the brakes on gold's correction for long, traders said.

"There has been good demand on the dips and I think that will continue, but that is not going to be enough ion its own right, if people are in liquidation mode, to reverse a downward trend," said Simon Weeks, head of precious metals at the Bank of Nova Scotia.

Silver was bid at $33.63 an ounce against $34.26, reflecting losses in other industrial metals. Platinum was at $1,671.49 an ounce against $1,672.99, and palladium at $718.47 against $726.80.

Gold : Masih tetap dengan rentan bearish jika tak tembus 1511


Cash and gold spot emas terpantau masih tertekan dibawah $1,500 di hari Selasa, seiring dengan Euro yang menguat terhadap dollar menjelang voting di parlemen Yunani guna membahas kebijakan pengetatan sehingga mendorong minat dan selera investor terhadap aset-aset beresiko.
Namun secara teknikal harga Emas nampak kesulitan untuk menembus ke atas resisten $1506 (Fibonacci 61.8%), padahal penembusan di atas area ini dibutuhkan untuk mengembalikan momentum bullish menuju $1520 atau bahkan area $1532.
 
Sementara level support terdekat ada pada area $1494 dan $1490, break ke bawah area ini dapat memicu momentum bearish lanjutan menuju area $1485.
 
Secara keseluruhan selama harga berada di bawah area $1506, bias harga spot emas masih “bearish”.
 

 

USD mulai mendapat tekanan


Emas bergerak naik hari Selasa (28/06). Harga didukung oleh pelemahan dollar AS di tengah rally euro. Optimisme bailout Yunani memperkuat nilai tukar mata uang tunggal.
Spot emas menguat 0.3% ke $1,500.25 per ons atau naik dari level rendah 5-pekan ($1,490.30) pada sesi terdahulu. Spot emas telah mencetak penurunan selama 3 hari perdagangan. Kontrak emas AS juga naik 0.3% ke $1,501.10.

Senin, 27 Juni 2011

China Bisa Jadi Yunani Baru


 perhatian pasar tertuju ke Yunani selama lebih dari 1 tahun terakhir. Meskipun Yunani pada akhirnya bisa mencapai solusi terbaik, bukan berarti kecemasan hutang global telah usai. Di samping Amerika Serikat (AS) negara China ditengarai sedang menghadapi masalah serupa: hutang besar!
Beberapa pengamat pasar memiliki pandangan khusus terhadap kesehatan moneter China. Jim Antos, Analis Bank Mizuho Securities Asia, mengatakan dalam skala 1 sampai 10, krisis hutang Yunani memiliki nilai 10 dan China 8. "Saya berpandangan negatif terhadap bank-bank China, khususnya soal neraca pinjaman masing-masing bank," ujar Antos kepada CNBC hari Senin (27/06). 
 
Patut diketahui bahwa volume pinjaman bank China naik dua kali lipat sejak Desember 2007 hingga Mei 2011. Antos menyebut hal yang terjadi di China sebagai 'contoh baku dari gelembung kredit'. Pertumbuhan rerata pinjaman memang sudah menyusut sebanyak 15% dalam dua tahun terakhir, namun besaran jumlah pinjaman masih mencemaskan. Angka pinjaman perbankan China tercatat sebesar $6,500 per kapita pada 2010, sementara GDP per kapita sendiri hanya $4,400. Menurut Antos, rasio tersebut adalah 'tidak aman'. 
 
"Pinjaman yang memasuki maturitas pada 2-3 tahun mendatang rawan memicu gejolak," ujar Antos. Ia meyakini bahwa rasio kredit macet di China, yang saat ini terpatok sebesar 1%, akan naik secara cepat. Beberapa analis bahkan memperkirakan angka Non-Performing Loan (NPL) bisa mencapai 10-15% hanya dalam beberapa tahun. "NPL dapat melonjak dua kali lipat dalam 3 tahun," tutupnya. Jika bukan tahun ini, maka ancaman kredit akan terbukti nyata pada tahun depan atau dua tahun lagi.

Crude Oil: masih Bearish


masih tertekan dan berada dalam bearish channel seperti yang 
terlihat pada grafik 4-jam diatas. Saat ini minyak cederung membidik 
area support dikisaran 89.69 dimana pecahnya level support 
tersebut dapat memicu terjadinya pergerakan bearish lanjutan 
menuju area lower channel atau sekitar area support dikisaran 
88.28. Namun waspadai pergerakan rebound yang mungkin 
terjadi menuju area 91.97 hingga area upper channel jika support 
tersebut mampu bertahan. 


Gold analsys : Pemulihan Emas Uji Resistance 1506.76


Kontras, Pergerakan Emas-Perak
Emas kembali terdepresiasi hingga menyentuh area $ 1491.00 /troy ounce
pada sesi perdaganganhari ini. Secara teknikal jika support pada 1491.00 
break, hal tersebut berpotensi memicu terjadinyapergerakan bearish lanjutan 
menuju area 1475.24. Sementara itu, kondisi indikator teknikal berupa 
CCI dan juga Stochastic yang saat ini sudah dalam kondisi jenuh beli 
berpotensi memicu terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 1
506.76 jika level support tersebut mampu bertahan. 


Sterling Analysis : Tren Bearish


Sentimen Bearish Naungi Sterling
Secara umum masih berada dalam trend bearish dan saat ini 
tengah menguji area support dikisaran 1.5936. Pecahnya level 
support tersebut membuka peluang terjadinya pergerakan bearish 
lanjutan menuju area 1.5860. Sementara itu, waspadai rebound 
yang mungkin terjadi menuju area resistance dikisaran 1.6060 .
hingga area bearish trendline jika support yang saat ini sedang diuji 
mampu bertahan. Peluang rebound juga diperkuat oleh kondisi CCI 
dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold.



Euro Analysis


Saat ini masih cenderung bearish membidik area support dikisaran 1.4072. 
Pecahnya level support tersebut berpotensi memicu terjadinya 
pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.3985.Namun sebaliknya 
kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini tengah mendekati area 
oversold memungkinkan terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 
1.4158 hingga 1.4256 jika support dikisaran 1.4072 mampu bertahan.



Sentimen Bearish Naungi Sterling


 telah menghabiskan 3 sesi perdagangan merosot seiring penguatan yang berpihak pada dollar AS dan Sterling kembali dalam tekanan saat dibuka minggu ini.
“Sterling telah melewati level 1.6055 dan saat ini memberikan konfirmasi kuat pergerakan wave (g) di grafik telah berakhir”, demikian komentar dari Nikolov dari Trend Recognition.
 
“Untuk pergerakan turunnya, target berikutnya adalah 1.5680 tetapi kami perkirakan kejatuhan akan menuju 1.5260 sebelum terjadinya kepulihan, Akan tetapi masih bearish”, ditambahkannya.
 
Saat ini Sterling berada di area 1.5925, 35 pips dibawah harga pembukaan. Untuk pergerakan turunnya, Valeria Bednarik, memberikan level support di 1.5920 dan 1.5870. Untuk pergerakan naiknya, level resistance berada di level 1.5990, 1.6025 dan 1.6070.