Apa yang paling Anda harapkan dari aktifitas trading di pasar keuangan? Profit ! Tentunya itulah kata pertama yang muncul dalam benak anda.
Dalam dunia trading, kombinasi antara profit dan kerugian merupakan
konsekuensi yang lazim. Namun bukan berarti Anda membiarkan mekanisme
pasar menentukan
return Anda. Tentunya Anda ingin memaksimalkan trading sehingga rekening investasi tetap menghasilkan keuntungan optimal.
Demi mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah yang harus dipersiapkan yakni:
- menentukan sistem trading yang handal (posisi masuk, target profit, stop loss dan sebagainya)
- menentukan manajemen resiko, dan
- menyiapkan psikologi trading.
Pada kali ini, pembahasan terpusat pada seluk beluk manajemen
resiko agar Anda bisa meraih hasil maksimal. Walaupun traders telah
menerapkan sistem trading yang handal, ada kalanya mereka tidak kunjung
berhasil mendapat return yang memuaskan.
Profit di depan mata bisa hilang seketika, hanya karena harga yang tercapai kurang 1 poin saja dari target labayang ditetapkan.
Lalu, bagaimana cara Anda menyiasatinya? Terdapat beberapa trader
yang menggunakan cara spesifik, yaitu menggunakan 3 lot untuk membuka
posisi. Masing-masing lot memiliki
target profit dan
stop loss yang dibedakan untuk memaksimalkan hasil trading.
Contoh:
Trader A, dengan sistem trading
breakouts, membuka posisi
buy GBPUSD di level 1.5300 pada tanggal 15 Juli 2010. Trader tersebut
langsung membuka 3 posisi pada level yang sama di saat yang hampir
bersamaan. Lot 1 menggunakan
target profit (TP) 30 poin dan
stop loss (SL) 60 poin. Lot 2 menggunakan TP 60 poin dan SL 60 poin. Lot 3 hanya diberikan SL 60 poin.
Pada titik ini, saat harga sudah mencapai +30, lot 1 ditutup dengan profit 30 poin. Kini yang tersisa adalah lot 2 dan 3. Letak stop loss juga belum diubah. Kemudian pada saat harga mencapai +60 dari posisi buka, lot 2 ditutup dengan profit +60. Lalu letak stop loss ditarik
dari -60 poin menjadi 0 poin atau sama dengan posisi buka. Dengan
demikian untuk lot 3 tidak ada lagi kekhawatiran akan terjadinya
kerugian, karena Anda telah memindahkan stop loss ke posisi break even dan Anda dapat membiarkan lot 3 ini bergerak bebas untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan.
Meskipun demikian, cara seperti ini juga memiliki kelemahan, yaitu bila ketiga lot yang Anda buka terpaksa harus mengenai level
stop loss
yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini, Anda harus
mempertimbangkan besaran persentase dari margin, resiko maksimal per
satu kali trading? Secara teoritis,rasio idealnya sekitar 1 3% dari
margin yang Anda miliki dalam rekening trading.
Tentunya, manajemen resiko di atas tidak selalu relevan untuk
diterapkan pada semua sistem trading. Anda harus menganalisa sistem
trading dijalankan sebelum mencari manajemen resiko yang cocok. Semoga
kiat ini berguna untuk mengasah kemampuan trading Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar