
European Central Bank tidak akan mungkin membiarkan perbankan Yunani ambruk meskipun Yunani mengalami
default, kata beberapa ekonom setelah sebuah surat kabar pada hari Selasa memberitakan bahwa bank sentral masih akan terus menerima obligasi pemerintah Yunani sebagai jaminan pinjaman selama semua lembaga pemeringkat utama tidak menyatakan
default.
ECB akan bergantung kepada prinsip penentuan peringkat yang digunakan lembaga pemeringkat utama seperti Standard & Poor’s, Moody’s dan Fitch, menurut pemberitaan The Financial Times yang mengutip pernyataan seorang pejabat senior keuangan yang enggan disebutkan namanya.
Pemberitaan itu dirilis sehari setelah S&P menyatakan jika rencana rolloversebagian obligasi Yunani yang jatuh tempo kemungkinan akan dianggap sebagai "default selektif".
Sebelumnya Fitch juga telah mengindikasikan bahwa rollover mungkin akan mengarah ke penilaian default, sementara Moody’s masih belum mengutarakan pandangannya.
Sementara Kepala bank sentral Austria yang juga anggota dewan kebijakan ECB, Ewald Nowotny, pada hari Senin lalu telah menyatakan keluhannya atas penilaian lembaga pemeringkat yang dianggapnya telah mempersulit upaya menstabilkan situasi hutang Yunani.
ECB sebelumnya telah memperingatkan bahwa default akan memaksa bank sentral untuk berhenti menerima obligasi pemerintah Yunani sebagai jaminan pinjaman, sebuah langkah yang berpotensi akan merusak sektor keuangan Yunani akibat kurangnya pendanaan sektor perbankan. Skenario seperti itu akan menyebabkan masalah bagi seluruh sistem perbankan Eropa dan beresiko menimbulkan gejolak pada pasar keuangan global.