Senin, 31 Januari 2011

Hangseng sesi - 2 analisa

Secara teknikal indikator MACD pada grafik berikut menujukkan adanya momentum bearish untuk Hang Seng dengan titik support terdekat pada 23200. Sementara stochastic telah berada dekat area oversold, yang mengindikasikan potensi koreksi bullish jika Hang Seng gagal menembus dibawah 23200. Momentum reversal akan kembali menuju 23500 dan 23620 atau bahkan 23730 untuk jangka yang lebih panjang.
 
 
Resistance Level : 23500, 23620, 23730
Support Level      : 23200, 23100, 23000
Trading Range     : 23000 – 23620
Trend                   : Berpotensi Reversal Naik

Hangseng Sesi - I

Mengakhiri sesi pertama di hari Senin, indeks Hang Seng ternyata tak mampu menembus level diatas 23500 karena pasar masih khawaitr dengan pergolakan di negara Mesir yang dapat menjalar hingga ke Timur Tengah bahkan negara-negara berkembang Asia.
 
Kondisi ini menyebabkan menyusutnya permintaan terhadap aset-aset beresiko terutama saham.
 
Secara teknikal indikator MACD pada grafik berikut memang telah menujukkan adanya momentum bearish untuk Hang Seng dengan titik support terdekat pada 23200. Sementara stochastic telah berada dekat area oversold, yang mengindikasikan potensi koreksi bullish jika Hang Seng gagal menembus dibawah 23200.
 
Sementara momentum reversal akan kembali menuju 23500 dan 23620 atau bahkan 23730 untuk jangka yang lebih panjang.
 
 
Resistance Level : 23500, 23620, 23730
Support Level      : 23200, 23100, 23000
Trading Range      : 23000 – 23620
Trend                     : Bearish 

Good POINT today

EUR/USD
 
Krisis Mesir angkat safe haven

Mata uang safe haven seperti dollar, yen dan franc rally di tengah gejolak politik di Mesir yang ditakutkan meningkat dan mengancam stabilitas di Timur Tengah. Ketiga mata uang itu juga menguat terhadap mata uang berisiko seperti euro dan sterling di saat gelombang protes mewarnai Kota Kairo dan lainnya menuntut Presiden Hosni Mobarak mundur. Demonstrasi belum menunjukkan tanda-tanda mereda, pasar keuangan semakin cemas gejolak ini bisa menyebar ke kawasan lain di Timur Tengah. Aksi protes di Mesir, terinspirasi oleh gerakan sama di Tunisia yang berhasil menggulingkan Presiden Ben Ali, merupakan cerminan ketidakpuasan atas pemerintah yang dinilai tidak mampu mengatasi kemiskinan dan justru bergelimang korupsi. Pasar khawatir gejolak politik ini tidak terbatas di Tunisia dan Mesir. Meningkatnya kecemasan mengenai stabilitas di Timur Tengah bisa semakin mengurangi minat terhadap mata uang berisiko. Sebaliknya, ini akan semakin mendorong risk aversion. Euro menjadi salah satu korban risk aversion itu, dimana tumbang ke kisaran $1,35 dari $1,37. Sterling juga terkena imbasnya, dengan merosot ke kisaran $1,58. Sedangkan aussie, sering bergerak searah dengan euro dan sterling, mampu bertahan karena kenaikan harga minyak. Gejolak politik di Mesir berhasil mendongkrak harga minyak karena kecemasan akan terjadinya gangguan aliran pasokan melalui Terusan Suez. Harga minyak ini juga menjadi perhatian karena dianggap barometer dampak ekonomi dari gejolak di Mesir.
  
Dollar juga terangkat oleh data PDB AS, yang meski tidak sesuai prediksi tetap disambut pasar. PDB AS tumbuh 3,2% selama kuartal keempat 2010 dari tahun lalu, sedangkan prediksinya adalah 3,5%. Euro tertekan meski para pejabat Eropa menyampaikan hal yang postif. Menteri Keuangan Jerman dan Perancis kembali menegaskan siap mencari solusi komprehensif untuk mengatasi krisis utang, sembari menyatakan keyakinan kondisi terburuk sudah terlewati. Selain mengamati perkembangan di Mesir, pasar juga menantikan serangkaian data seperti penjualan ritel Jerman, PDB Kanada, serta pembelanjaan dan pembelanjaan konsumen AS. (By seputarforex.com)

EMAS

Kekacauan di Mesir percepat kenaikan harga emas

Harga emas berada di level US$1.344.00/troy ounce setelah naik sebesar US$3,30/troy ounce pada perdagangan pukul 07:15 WIB hari ini untuk pengiriman Februari 2011.nPeningkatan harga emas pada hari ini merupakan kelanjutan dari kebangkitan harga dari posisi terendah sejak 1997. Kebangkitan harga terjadi sejak awal 2011. Penguatan harga emas sejak pekan lalu, didorong oleh kehawatiran meluasnya krisis politik di Mesir sehingga permintaan logam mulia meningkat. David Hightower, President Research Firm berbasis di Chicago, seperti dikutip Bloomberg, memprediksikan harga logam naik menjadi US$1.630 pada akhir Juni. Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan harga emas naik tiga kali lipat pada 2010 dari harga rata-rata selama 150 hari. Sejak 1 Agustus, harga emas meningkat 13%. Harga emas menyentuh rekor di level US$1.432,50/troy ounce pada perdagangan 7 Desember. Harga logam tidak jatuh ke bawah harga rata-rata sejak Januari 2009.  “Masyarakat menjadikan harga rata-rata yang bertahan dalam jangka waktu panjang ini sebagai kunci keyakinan untuk berinvestasi emas," jelas Hightower. Proyeksi Hingtower bahwa harga emas akan naik di atas US$1.400.00/troy ounce pada tahun lalu tepat. Lebih jauh, dia menjelaskan krisis politik yang terjadi di Mesir, sejak pekan lalu, telah mempercepat kenaikan harga emas karena investor khawatir krisis itu akan meluas dan menggangu investasi. Emas dinilai menjadi investasi yang aman. (By bisnis.com)
 
MINYAK

Krisis politik Mesir picu kenaikan harga minyak

Harga kontrak berjangka minyak untuk pengiriman Februari naik sebesar US$1,47 barel menjadi US$90,8/barel pada perdagangan pukul 07:16 WIB hari ini di New York Mercantile Exchange. Dengan demikian harga minyak naik untuk hari ketiga setelah krisis politik di Mesir meningkatkan kekhawatiran bahwa unjuk rasa yang dilakukan rakyat akan menganggu produksi dan distribusi minyak di kawasan Timur Tengah. Seperti dikutip Bloomberg, Menteri Energi Amerika Serikat Steven Chu melalui konferensi jarak jauh mengatakan harga kontrak berjangka naik sebesar 4,3% sejak 28 Januari 2011, kenaikan tertinggi sejak September 2008. Kenaikan harga itu terjadi setelah terjadi bentrokan antara aparat militer dan demonstran di Mesir yang menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari jabatannya yang telah berlangsung selama 30 tahun. Steven Chu menilai gangguan pasokan minyak di Timur Tengah akan meningkatkan harga. Senada dengan Chu, Ben Westmore, ekonom mineral dan energi National Australia Bank Ltd berbasis di Melbourne, mengatakan masalah di Mesir akan berdampak pada harga komoditas dan pasar keuangan. (By bisnis.com)

Gold stabil, terkait krisis ekonomi Mesir

Emas naik dan bertahan diatas $1,340 hari Jumat, seiring kekhawatiran bahwa kekacauan di Mesir akan menyebar di Timur Tengah yang memicu investor untuk membeli emas sebaga aset lindung nilai. Presiden Mesir Husni Mubarak memberlakukan jam malam dan memerintahkan pasukan tentara untuk mendukung kepolisian seiring mereka berusaha mengendalikan massa yang membanjiri jalan-jalan di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya hari Jumat yang meminta permintaan yang mendorong presiden untuk mengundurkan diri.
“Semua mengenai Mesir. Terdapat banyak transaksi terjadi…menguatnya dollar AS, dan minat beli terhadap obligasi, dan emas”, dikatakan Frank McGhee, head of precious metals trader dari Integrated Brokerage Services di Chicago.
 
Investor beralih ke emas sebagai jaminan terhadap mata uang selama adanya ketidakpastian ekonomi dan politik.
Spot emas berada dekat harga $1,337 per ons, dibandingkan harga penutupan $1,312.24 di New York hari Kamis.
Kontrak emas AS untuk pengiriman bulan Februari bertahan naik $22.30 untuk berakhir di $1,340.70 per ons.

Short Covering Gold

Spot emas melonjak di perdagangan Asia menjadi lebih dari $1,346.00/ons, kemudian kembali melemah.  
Trader di Singapura mengatakan kenaikan harga emas merupakan refleksi dari imbas tindakan short-covering saat pasar Asia dibuka, yang berhubungan dengan kekhawatiran mengenai kondisi politik dan sosial di Mesir. Namun dengan adanya tindakan short-covering, pasar melemah ke $1,337.80/ons, turun 60 sen dari penutupan di hari Jumat, menurut trader.

Global ekonomi tak menentu

Forum World Economic (WEF) di Davos memang cenderung tidak akan menghasilkan efek konkrit. Namun, event ini dianggap penting oleh pelaku sektor keuangan, terutama dengan melihat pada sentimen yang bisa diberikan oleh para petinggi dunia di sana.

Ekonom sejauh ini belum mendapat gambaran berarti tentang pergerakan ekonomi antar kawasan. Bubbles ekonomi China, krisis hutang Eropa hingga stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS), semua belum mampu menggiring optimisme. Hanya sebagian kecil analis mampu menerjemahkan gejala-gejala perekonomian secara akurat. Meski demikian, bukan jaminan bahwa analisa mereka bisa berhasil lagi di kemudian hari. Berikut ini adalah pendapat berbagai ekonom dan analis ternama dunia. Kutipan kecil di bawah bisa merefleksikan betapa sulitnya pelaku ekonomi meramalkan apa yang terjadi di masa depan.

1. Prof. Carmen Reinhart, Penulis dan Ekonom University of Maryland

"Sulit menentukan waktu pemulihan krisis global pada waktu yang tepat."

Investasi di emerging markets memang melaju pesat. Namun hal itu lebih karena peta fundamental ekonomi sudah bergeser. Di samping itu rendahnya suku bunga AS membuat investor beralih ke area yang menawarkan return lebih tinggi.

2. Raghuram Rajan, Eks-Direktur Riset IMF

"Sejauh ini, Kami (ekonom) selalu salah dalam memprediksi titik balik pemulihan."
Kami juga selalu salah dalam memproyeksikan ekonomi Afrika. Ketika optimisme terhadap benua hitam mencuat, selalu ada konflik yang bisa mengikis perekonomian hingga 20%.

3. Robert Shiller, Profesor Yale University

"Ekonom terlalu mengagungkan model analisa masing-masing."

Situasi dunia saat ini mungkin seharusnya dianalisa menggunakan cara dan metode berbeda. Itu pun tidak menjamin bahwa proyeksi ekonomi bisa akurat.

4. Joe Stiglitz, Penerima Nobel Ekonomi dan Kepala Ekonom World Bank

"Saat the Fed memegang paradigma baru, kemudian ditentang oleh para ekonom, lalu siapa yang harus dipercayai investor?"

Pasar tentu lebih berpedoman pada sang pembuat kebijakan (the Fed). Analis sendiri  tidak gagal memprediksi arah perekonomian. Akan tetapi, kebanyakan orang justru lebih mempercayai berbagai petunjuk yang salah.

Emas terus bergejolak tidak meyakinkan

Komoditi logam mulia kehilangan sinarnya di awal tahun 2011. Meski dunia diterpa kecemasan hutang, inflasi dan instabilitas politik, emas gagal menguntit pergerakan saham dan obligasi.

Emas sudah jatuh hingga 6% sejak awal tahun dan kini bertengger pada level rendah 3-bulan. Instrumen ini digunakan investor sebagai pelindung aset di tengah tekanan inflasi. Peta ekonomi dunia saat ini dipandang relatif lebih kondusif dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, komoditi ini sedikit kehilangan peminat. Untuk mengetahui prospek emas lebih lanjut, mari Kita simak analisa beberapa pakar berikut ini:

1. Carlos Sanchez, Analis Logam Mulia CPM Group

"Beberapa pekan terakhir, pasar saham melonjak ke level tinggi di tengah situasi politik dalam dan luar negeri yang lebih stabil."

Dengan demikian, investor lebih percaya diri masuk ke portofolio berbasis saham dan obligasi.

"Emas akan naik dalam dua atau tiga bulan ke depan."

2. Daniel Brebner, Analis Logam Mulia Deutsche Bank

"Terlihat indikasi bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) membaik dan the Fed bisa mulai kebijakan ultra-akomodatif."

Berdasarkan data Morningstar, investor menarik aset emas nyari $ 1 miliar pada kuartal IV tahun lalu. Padahal emas sedang berada di level tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh rangkaian data ekonomi AS yang kondusif. Jika memang tren ke depan demikian, maka emas tidak lagi bisa dipertimbangkan sebagai alat investasi.

3. Asharaf Laidi, Chief Market Strategist CMC Markets, London

"Semakin China memperketat kebijakan, kian cemas pula investor terhadap adanya ledakan."

Hal ini akan berdampak pada permintaan komoditi. Anehnya, emas selalu cenderung berlawanan arah dengan harga USD.Namun sejak awal tahun, keduanya bergerak seirama.


Brebner yakin bahwa emas akan mengakhiri 2011 di level $1,600 per ons. Sedangkan target harga 2012 berada pada $2,000.

OIL drop

Harga Minyak Terus Menyusut 

Harga minyak mentah dunia terus turun, karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga di China yang merupakan salah satu negara konsumen energi terbesar di dunia. Pada perdagangan Jumat (28/1/2011), minyak light sweet pengiriman Maret turun 49 sen menjadi US$ 85,15/barel. Minyak Brent pengiriman Maret juga turun 2 sen menjadi US$ 97,37/barel. Laporan mengenai Arab Saudi yang dikabarkan memompa minyak lebih banyak juga memicu koreksi lanjutan pada harga minyak. "Faktor lain mungkin investor khawatir China akan menambah kebijakan ketatnya menjelang tahun baru China," ujar Ong Yi Ling, analis dari Philips Futures seperti dikutip dari AFP. Media-media di China melaporkan bahwa pada bulan ini, suku bunga dapat dinaikkan sekitar awal Februari atau berdekatan dengan tahun baru China, guna melawan lonjakan inflasi pada semester I-2011 ini. Harga minyak memang telah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti data ekonomi yang kurang baik yakni seputar klaim pengangguran yang lebih tinggi dan data pemesanan barang-barang tahan lama yang turun. Termasuk juga kabar dari penurunan peringkat Jepang oleh Standard & Poor's. (By detikfinance.com)

Cadangan naik, harga minyak diprediksi turun pekan depan

Harga minyak mentah diperkirakan bakal merosot pada perdagangan pekan depan, karena meningkatnya cadangan di AS. Hal itu ditenggarai akibat berkurangnya permintaan bahan bakar dan penurunan tingkat pemanfaatan kilang. Sejumlah 17 dari 37 analis yang disurvei Bloomberg, memproyeksikan harga minyak akan turun hingga 4 Februari mendatang. Pada 26 Desember lalu, pasar Energi menyebutkan pasokan minyak mentah naik 4,84 juta barel menjadi 340,6 juta barel per pekan lalu. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Oktober. Adapun, hingga 21 Januari, kapasitas operasi kilang berada di tingkat terendah sejak Oktober yaitu 81,8%. Sementara, permintaan bahan bakar turun 1,6% menjadi 18,9 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini tingkat terendah sejak November.

James Zhang, analis komoditas dari Standard Bank di London, menyebutkan laporan terakhir menegaskan persediaan AS sudah mulai mengalami penumpukan musiman, yang akan berlanjut sampai Juni. "Tren ini sepertinya menekan pasar," ujarnya. Hingga pukul 13.30 WIB, minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman Maret 2011 turun tipis dari US$ 85,64 per barel menjadi US$ 85,58 per barel. Jika dihitung dari Jumat lalu (21/1) di US$ 89,11 sebarel, minyak bahkan sudah terkoreksi 3,96% dalam sepekan. (By kontantan.co.id)

Kamis, 27 Januari 2011

Good POINT today

EMAS

Harga emas bergerak tipis

Harga emas pada perdagangan pagi ini bergerak tipis setelah bank sentral AS mengatakan perekonomian negara itu membutuhkan stimulus untuk memangkas angka pengangguran. Bullion, harga emas untuk perdagangan elektronik, mencapai US$1.343,50/troy ounce pada perdagangan pukul 09:48 waktu Singapura atau sekitar pukul 08.49 WIB pagi ini, setelah ditutup pada harga US$1.345,85/troy ounce kemarin. Harga emas untuk pengiriman Februari meningkat 1% menjadi US$1.347,20/troy ounce pada transaksi di Comex New York.

Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan suku bunga acuan 0% sampai 0,25% dan juga menlanjutkan pembelian obligasi pemerintah dengan total nilai US$600 miliar. Pernyataan The Fed ini mengoresksi harga emas ke posisi terendah pada tahun ini kemarin.  "Selama The Fed mempertahankan kebijakan moneter longgar, akan berdampak positif terhadap emas. The Fed merefleksikan ketidakpastian dalam perekonomian. Penurunan ini merupakan koreksi jangka pendek," ujar Yingxi Yu, analis Barclays Capital di Singapura, melalui saluran telepon. 

Harga emas naik 30% sepanjang 2010, dan menyentuh rekor pada bulan lalu setelah investor AS dan Eropa membeli bullion untuk melindungi invetasi emas terhadap pelemahan nilai tukar, setelah triliunan dolar AS disuntikan dalam bentuk stimulus ekonomi oleh AS dan Eropa.  "Pertumbuhan ekomomi AS berlanjut meskipun angka saat ini belum mampu mengatasi perbaikan dalam pasar tenaga kerja secara signifikan," tulis dewan kebijakan bank sentral menjelaskan kesimpulan pertemuan 2 hari yang digelar pada pekan ini.

MINYAK

Minyak Lanjutkan Penguatan

Kontrak minyak mentah AS melanjutkan penguatan hari Kamis, mengumpulkan dukungan dari naiknya saham-saham di Wall Street setelah presiden Obama mengusulkan penurunan pajak korporasi yang memicu harapan kenaikan keuntungan dan menguatnya permintaan energi. Minyak mentah di Nymex untuk pengiriman bulan Maret naik 23 sen di $87.56/barel, setelah bertahan naik $1.14 di level $87.33/barel kemarin.

Pasar juga mendapat dorongan setelah para pembuat kebijakan Feds, diakhir pertemuan, mengatakan bahwa mereka akan menekankan pada rencana pembelian obligasi pemerintah senilai $600 miliar guna memberikan stimulus terhadap ekonomi. Persediaan minyak mentah AS naik 4.84 juta barel minggu lalu, menurut laporan EIA, yang melebihi perkiraan.

Krisis Eropa Ancaman Bagi Pertumbuhan Dunia

Krisis hutang zona Eropa yang terus berlanjut masih merupakan ancaman besar bagi ekonomi global, tetapi resiko keseluruhan terlihat seimbang seiring dengan negara ekonomi berkembang terus memimpin pertumbuhan, ungkap ekonom Nouriel Roubini kepada pemirsa di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di hari Rabu.

Di panel diskusi yang sama, Zhu Min, penasehat khusus untuk Dana Moneter Internasional dan mantan deputi gubernur dari bank sentral Cina (PBOC), mengatakan ia khawatir bahwa langkah stimulus AS berfokus pada permintaan akan meningkatkan resiko mendorong dunia kembali ke "normal masa lalu" dari AS dimana menjadi konsumen utama dunia, menghambat usaha untuk mengalihkan ekonomi Cina dari sebuah model yang berfokus pada ekspor menjadi model yang lebih mengedepankan konsumsi konsumsi.

Roubini, yang dijuluki sebagai "Dr. Doom" untuk prediksi terjadinya krisis keuangan beberapa tahun lalu, mengatakan bahwa ekonomi dunia bisa dilihat sebagai sebuah gelas "setengah kosong" ata "setengah isi."

Masalah zona Eropa, bersama dengan tingginya pengangguran AS dan kekhawatiran akan kondisi keuangan negara bagian AS dan lokalitas pasar obligasi munisipal, adalah diantara resiko yang mendukung label "setengah kosong", ujarnya.

Inflasi pangan dan komoditi, yang merupakan konsumsi negatif, khususnya di ekonomi berkembang, adalah kecemasan lain, katanya.

Sementara itu, pertumbuhan di ekonomi negara maju masih dibawah tren dan kemungkinan tidak akan tumbuh lebih cepat seiring dengan rumah tangga yang terus 'develeraging', atau mulai membayar hutang.

Mendukung pandangan "setengah isi", pasar berkembang menunjukkan akselerasi pertumbuhan diatas Cina dan India, sedangkan resiko dari resesi ganda atau depresi cepat mulai memudar - bahkan jika menghintung kontraksi tak terduga produk domestik bruto Inggris, ujarnya.

Di zona Euro, Roubini mengetahui bahwa pasar telah lebih optimis dalam minggu-minggu terakhir atas usaha untuk memecahkan krisis, tetapi memperingatkan bahwa "masalah fundamental dari zona Eropa masih belum terpecahkan."

Yunani, yang menerima paket penyelamatan 110 miliar euro ($150 miliar), masih akan melihat utang publiknya diatas 150% dari produk domestik bruto selama tiga tahun ke depan bahkan jika mereka berhasil mencapai tujuan fiskal yang dituntut oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional, katanya.

Sementara itu, tidak ada strategi untuk pertumbuhan di negara-negara Eropa, dimana mereka akan berjuang untuk mendapatkan kondisi fiskal mereka teratur bahkan ketika langkah-langkah penghematan telah dilakukan, katanya.

Dana Moneter Internasional pada Selasa mengatakan pemulihan global masih terus berlangsung, tetapi juga memperingatkan masalah di zona Eropa. IMF meningkatkan perkiraan untuk pertumbuhan dunia pada tahun 2011 menjadi 3% dari perkiraan Oktober yang sebesar 2,7%, sementara zona Eropa diperkirakan akan tumbuh 1,5% dan Cina diperkirakan akan tumbuh sebesar 9,6%.

Gold Up

Apakah Harga Emas Siap Kembali ke Record

Emas tentu punya mulai loyo sampai dengan tahun 2011, tapi ada banyak alasan untuk tidak mengharapkan kendur baru untuk terakhir.

Risiko krisis lebih lanjut di zona euro tetap tinggi, serta risiko krisis fiskal di Jepang dan perang dagang antara AS dan Cina, kata kepala internasional Capital Economics 'ekonom Julian Jessop. Dia berharap harga emas akan naik ke $ 1.600 per ounce pada akhir tahun-bahkan jika selera investor 'untuk risiko mulai memudar.

Emas mungkin sudah berada di jalan yang lebih tinggi. Kontrak emas mengakhiri sesi lantai perdagangan di New York pada wilayah positif Rabu untuk sesi kedua berturut-turut. Setelah "pembalikan bullish" Selasa, pedagang mengatakan "panas" uang yang ingin keluar dari pasar emas telah menemukan pintu keluar.

Setelah penurunan yang besar dalam bunga terbuka di berjangka emas Comex pada hari Senin dan penurunan tajam dalam logam mulia ETF kepemilikan awal pekan ini, animo telah kembali dan harga emas tampaknya telah menemukan pijakan kuat di atas tingkat dukungan jangka dekat.

"Kami melihat indikasi likuidasi besar-besaran dan hedge fund keluar, tapi sekarang tampak bahwa likuidasi secara lengkap. Saya sedang mencari emas untuk melanjutkan tren sebelum ke terbalik," kata MF Global logam mulia analis Tom Pawlicki, seperti emas telah tinggal di atas $ 1.317 per ounce, tingkat dukungan kunci teknis.

Harga emas di euro adalah cara lain untuk melihat harga bergerak baru-baru ini sebagai "perdagangan besar" tahun 2010 telah berbalik arah. perdagangan Itu bertaruh lebih baik di tahun 2010 daripada emas dalam dolar. Harga emas di euro naik 37 persen tahun lalu, karena para pedagang memilih untuk pergi emas euro panjang dan pendek sebagai cara untuk mengurangi risiko dolar AS.
Namun dalam dua minggu terakhir, harga emas telah jatuh hampir 100 Euro per ounce-an 8,5 persen penurunan sejak Januari 12.

Ada indikasi di sana juga bahwa "bagian bawah adalah dalam" sebagai harga emas di euro memantul terendah intraday pada Rabu, kata pedagang John netto, presiden M3 Modal.

"Para unwind berkontribusi kecepatan di balik unjuk rasa di Euro dan menjual emas tampaknya akan berakhir, membuatnya menjadi tempat yang bagus untuk sekarang pergi emas panjang / Euro pendek setelah ini shakeout baru-baru ini," kata netto.

Fed: Ekonomi Tidak Cukup Meningkatkan untuk Akhir Stimulus


The Federal Reserve memberikan penilaian ekonomi suam-suam kuku pada hari Rabu meskipun tanda-tanda pemulihan itu baru-baru ini memperkuat, mengatakan tingginya angka pengangguran masih dibenarkan $ 600.000.000.000 yang program-beli obligasi.

Dalam pernyataan menyusul pertemuan kebijakan-setting nya, bank sentral juga mengatakan ukuran inflasi yang telah "agak rendah" meskipun mengakui kenaikan harga komoditi yang telah memicu kekhawatiran inflasi global.

Ia meninggalkan suku bunga acuan tidak berubah mendekati nol, seperti yang secara luas diharapkan, dan menegaskan bahwa tingkat kemungkinan akan tinggal ultra-rendah untuk jangka waktu yang diperpanjang.


"Pemulihan ekonomi masih terus berlangsung, meskipun pada tingkat yang telah cukup untuk membawa perbaikan yang signifikan dalam kondisi pasar tenaga kerja," kata The Fed.

Itu sedikit lebih optimis dari penilaian bulan Desember, ketika mengatakan pemulihan telah cukup untuk menurunkan pengangguran sama sekali. Sejak pertemuan Desember, tingkat pengangguran telah turun empat-persepuluh persen poin menjadi 9,4 persen.

sikap The Fed dalam kontras dengan Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet telah memperingatkan mereka menimbulkan ancaman, Fed telah difokuskan pada inflasi inti AS, yang berada pada titik terendah dalam lima dekade.

The Fed menurunkan suku bunga untuk mendekati nol pada bulan Desember 2008 dan membeli $ 1,7 triliun pada efek jangka panjang untuk memberikan dorongan tambahan terhadap perekonomian dan risiko pertempuran deflasi.

Setelah pemulihan muncul terputus-putus pada pertengahan 2010, bank sentral meluncurkan program baru untuk membeli $ 600 milyar utang pemerintah AS untuk mendorong biaya pinjaman turun lebih lanjut dengan harapan menurunkan tingkat pengangguran terjebak mendekati 10 persen.

Pada pertemuan terakhir pada 14 Desember, pasar Fed agak kecewa dengan pernyataan bahwa memberi sedikit pemberitahuan untuk tanda-tanda pemulihan itu mempercepat atau meningkatkan kemungkinan dari keringanan pajak gaji tak terduga.

Namun, menit rapat merilis tiga minggu kemudian menjelaskan bahwa sementara Fed pejabat mulai mengantisipasi ekspansi lebih kuat pada tahun 2011, sebagian besar percaya meringankan agresif The Fed itu diperlukan untuk pengangguran penyok tinggi.

pejabat Fed membawa prakiraan ekonomi segar ke meja minggu ini, tetapi mereka tidak akan diumumkan sampai 16 Februari.

Rotasi tahunan pemilih antara presiden bank Fed regional membawa kapal dua pejabat yang telah skeptis vokal tentang program meringankan agresif Fed, Presiden Federal Reserve Philadelphia Charles Plosser dan Dallas Fed Richard Fisher pemimpin.

Ekonomi AS diperkirakan memiliki diperluas dengan tingkat 3,5 persen cukup kuat tahunan pada kuartal keempat setelah tumbuh pada kecepatan 2,6 persen pada periode Juli-September.

semangat serupa di awal tahun baru dapat membuat kasus untuk kebijakan moneter ultra-akomodatif lebih keras untuk mempertahankan, bahkan jika pengangguran masih relatif tinggi.

Pengangguran tergelincir menjadi 9,4 persen dari 9,8 persen pada Desember, walaupun pertumbuhan lapangan kerja hanya sederhana.


Rendahnya tingkat inflasi di luar biaya makanan dan energi telah mendorong khawatir di The Fed tentang lingkaran setan jatuh harga dan penurunan pengeluaran dan investasi, tetapi tanda-tanda ekonomi terang telah meninggalkan para pejabat Fed bernapas lebih mudah.

"Kami melihat beberapa perbaikan dalam pasar kerja. Saya pikir risiko deflasi telah surut jauh Dan jadi kita bergerak ke arah yang benar.," Kata Ketua Fed Ben Bernanke pada Jan 13.

Namun, para pejabat menyadari hal itu akan membutuhkan waktu lama untuk mengisi lubang yang ditinggalkan oleh resesi 2007-2009 dan mereka telah menetapkan bar yang tinggi untuk setiap perubahan rencana ikatan mereka membeli, yang pasar harapkan akan selesai secara penuh.

Penurunan Emas Investasi merosot US


Harga emas turun untuk hari kedua berturut-turut sebagai ekuitas rally, mengikis permintaan untuk logam sebagai surga.

Dow Jones Industrial Average menduduki 12.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2008. Holdings dalam produk yang diperdagangkan di bursa didukung oleh emas kemarin anjlok paling sejak Oktober 2008. Sebelum hari ini, komoditas turun 6,3 persen bulan ini setelah mencapai rekor $ 1,432.50 per ounce pada 7 Desember. Logam naik 30 persen tahun lalu, mengalahkan kembali dalam saham dan obligasi.

"Dana tersebut berpaling dari emas," kata Frank Lesh, trader di FuturePath Trading LLC di Chicago. "Perdagangan risiko kembali, dan mereka berharap untuk meningkatkan perekonomian. Dana ingin apresiasi harga, dan jelas tidak ada yang mengharapkan emas untuk mengungguli kelas aset lainnya tahun ini. "

Harga emas untuk Februari turun $ 7, atau 0,5 persen menjadi $ 1,325.30 jam 11:16 di Comex di New York. Sebelumnya, kontrak paling aktif memperoleh sebanyak 0,4 persen. Kemarin, harga turun menjadi $ 1,321.90, terendah sejak 27 Oktober.

Aktiva dalam ETPS didukung emas turun 31.02 metrik ton, atau 1,5 persen menjadi 2,043.09 ton kemarin, tingkat terendah sejak 10 Agustus, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg dari 10 penyedia. Holdings 2,114.6 ton mencapai rekor pada 20 Desember.

"Tidak ada perdagangan rasa takut, tidak ada flight to quality," kata Lesh. Emas dapat jatuh ke $ 1.280, dekat dengan rata-rata bergerak 200 hari, katanya.

Kerugian mungkin terbatas pada spekulasi kemerosotan adalah berlebihan, kata Tom Pawlicki, seorang analis di MF Global Holdings Ltd di Chicago.

Indeks Kekuatan Relatif-

Indeks kekuatan relatif-14-hari di 32,71, terendah sejak Oktober 2008. Sebuah turun di bawah 30 adalah sinyal untuk beberapa pedagang bahwa harga siap untuk mendapatkan.

"Sisi negatif tampaknya sedikit dimainkan saat ini," kata Pawlicki.

Perak untuk pengiriman Maret turun 8,5 sen atau 0,3 persen menjadi $ 26,72 per ounce. Sebelum hari ini, logam turun 13 persen bulan ini setelah mengumpulkan 84 persen pada tahun 2010.

Palladium futures untuk pengiriman Maret naik $ 9,85, atau 1,3 persen menjadi $ 794,60 per ounce di New York Mercantile Exchange.

Platinum berjangka untuk pengiriman April naik US $ 5.10, atau 0,3 persen menjadi $ 1,792.40 per ounce.