Kamis, 27 Januari 2011

Krisis Eropa Ancaman Bagi Pertumbuhan Dunia

Krisis hutang zona Eropa yang terus berlanjut masih merupakan ancaman besar bagi ekonomi global, tetapi resiko keseluruhan terlihat seimbang seiring dengan negara ekonomi berkembang terus memimpin pertumbuhan, ungkap ekonom Nouriel Roubini kepada pemirsa di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di hari Rabu.

Di panel diskusi yang sama, Zhu Min, penasehat khusus untuk Dana Moneter Internasional dan mantan deputi gubernur dari bank sentral Cina (PBOC), mengatakan ia khawatir bahwa langkah stimulus AS berfokus pada permintaan akan meningkatkan resiko mendorong dunia kembali ke "normal masa lalu" dari AS dimana menjadi konsumen utama dunia, menghambat usaha untuk mengalihkan ekonomi Cina dari sebuah model yang berfokus pada ekspor menjadi model yang lebih mengedepankan konsumsi konsumsi.

Roubini, yang dijuluki sebagai "Dr. Doom" untuk prediksi terjadinya krisis keuangan beberapa tahun lalu, mengatakan bahwa ekonomi dunia bisa dilihat sebagai sebuah gelas "setengah kosong" ata "setengah isi."

Masalah zona Eropa, bersama dengan tingginya pengangguran AS dan kekhawatiran akan kondisi keuangan negara bagian AS dan lokalitas pasar obligasi munisipal, adalah diantara resiko yang mendukung label "setengah kosong", ujarnya.

Inflasi pangan dan komoditi, yang merupakan konsumsi negatif, khususnya di ekonomi berkembang, adalah kecemasan lain, katanya.

Sementara itu, pertumbuhan di ekonomi negara maju masih dibawah tren dan kemungkinan tidak akan tumbuh lebih cepat seiring dengan rumah tangga yang terus 'develeraging', atau mulai membayar hutang.

Mendukung pandangan "setengah isi", pasar berkembang menunjukkan akselerasi pertumbuhan diatas Cina dan India, sedangkan resiko dari resesi ganda atau depresi cepat mulai memudar - bahkan jika menghintung kontraksi tak terduga produk domestik bruto Inggris, ujarnya.

Di zona Euro, Roubini mengetahui bahwa pasar telah lebih optimis dalam minggu-minggu terakhir atas usaha untuk memecahkan krisis, tetapi memperingatkan bahwa "masalah fundamental dari zona Eropa masih belum terpecahkan."

Yunani, yang menerima paket penyelamatan 110 miliar euro ($150 miliar), masih akan melihat utang publiknya diatas 150% dari produk domestik bruto selama tiga tahun ke depan bahkan jika mereka berhasil mencapai tujuan fiskal yang dituntut oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional, katanya.

Sementara itu, tidak ada strategi untuk pertumbuhan di negara-negara Eropa, dimana mereka akan berjuang untuk mendapatkan kondisi fiskal mereka teratur bahkan ketika langkah-langkah penghematan telah dilakukan, katanya.

Dana Moneter Internasional pada Selasa mengatakan pemulihan global masih terus berlangsung, tetapi juga memperingatkan masalah di zona Eropa. IMF meningkatkan perkiraan untuk pertumbuhan dunia pada tahun 2011 menjadi 3% dari perkiraan Oktober yang sebesar 2,7%, sementara zona Eropa diperkirakan akan tumbuh 1,5% dan Cina diperkirakan akan tumbuh sebesar 9,6%.

Tidak ada komentar: