Hari ini Prancis meresmikan program pemangkasan untuk mengurangi defisit anggaran. Strata yang paling terkena imbas strategi pemerintah adalah perusahaan besar dan golongan dengan penghasilan tinggi. Pada implementasinya nanti, warga menengah ke atas terpaksa menelan pil pahit dari kebijakan pemerintah Nicolassarkozy. Meski demikian, program efisiensi di Prancis sarat nuansa politik. Apalagi keputusan itu diambil delapan bulan sebelum pemilihan presiden, yang kembali diikuti oleh Sarkozy. Predana Menteri Francois Fillon mengatakan program pemangkasan dapat mengangkat popularitas Sarkozy sebagai sosok paling kredibel untuk memimpin Prancis. "Kredibilitas calon adalah isu utama pada pilpres mendatang," ujar Fillon.
Adapun beberapa pasal pemangkasan Prancis antara lain; kenaikan pajak penghasilan golongan tertentu dari 12,3% menjadi 13,5% guna menambah pemasukan negara sebesar 1,3 miliar euro. Di samping itu ada pula pemberlakuan pajak bagi sektor real estat yang bisa menyuntik pemasukan 2,2 miliar euro pada 2012. Penyesuaian harga tembakau juga dilakukan dengan rasio kenaikan 6% setiap tahun (hingga 2012). Adapun warga dengan pendapatan di atas 500 ribu euro per tahun terpaksa merogoh kocek lebih dalam guna memenuhi beban pajak 3%. Masih ada beberapa pasal yang harus mendapat restu parlemen terlebih dahulu. Melalui efisiensi tersebut, Prancis diharapkan bisa mengikis defisit sampai di bawah 3% dari GDP tahun depan. Saat ini, defisit Prancis masih berkisar 5,7% atau membaik dibanding catatan tahun lalu, 7,1%.
Pemerintah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2011 dari 2% menjadi 1,75%. Adapun pertumbuhan 2012 diperkirakan sama dengan angka pada tahun ini dari proyeksi sebelumnya (2,25%). Fillon menyatakan bahwa perlambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa memaksa pihaknya menurunkan ekspektasi GDP.