Lloyd Thomas dari Kansas State University melihat emas masih mampu menggapai harga $2200 per ons dalam jangka pendek. Level tersebut dipandang sebagai titik didih kenaikan harga, khususnya jika mengacu dengan tingkat inflasi global saat ini. Namun parameter pergerakan harga sekarang tidak hanya mengacu pada kenaikan inflasi. Situasi ekonomi dan politik antar kawasan turut berpengaruh. Krisis hutang masih akan eksis dalam hitungan tahun sehingga emas tidak kekurangan peminat. Market Strategist Kingsview, Matt Zeman, meramalkan harga untuk merangsek ke $5000, bahkan $7000 dalam beberapa tahun mendatang. "Isu hutang di Amerika Serikat (AS) dan Eropa memainkan peran penting dalam perkembangan harga," ujar Zeman. Apalagi nilai tukar dollar juga tengah labil.
Zeman membaca kecenderungan harga emas di pasar komoditas. Ia memperkirakan harga akan terpangkas sebesar $100 sampai $200 setiap terjadi koreksi. Adapun level terbawah yang bisa dicapai kali ini adalah $1650, titik sebelum rally panjang terpicu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar