Selasa, 22 Maret 2011

Level Pengangguran Ditengarai Gejala Musiman

Tingginya tingkat pengangguran di AS saat ini terutama masih diakibatkan faktor musiman, bukan perubahan struktural dalam perekonomian, menurut staf riset di bank Federal Reserve San Francisco. Pembelajaran ini menjawabi kecemasan diantara beberapa pejabat Fed bahwa tekanan akibat naiknya tingkat upah dan inflasi dan bertambah intens ketika tingkat pengangguran masih relatif tinggi – situasi yang dapat mengimplikasikan kebijakan moneter AS.


Menurut tim riset, lulusan kuliah belakangan ini susah mendapat pekerjaan seperti halnya pencari kerja lain. Mengingat sarjana merupakan tenaga kerja yang paling terdidik dan mobile, kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan menandakan lemahnya pasar buruh secara keseluruhan bukan ketidakcocokan antara keahlian dan kebutuhan perusahaan yang menjauhkan pencari kerja dari pekerjaannya, menurut tim riset. Lulusan kuliah belakangan ini yang nampaknya tidak termotivasi dengan diperpanjangnya asuransi pengangguran juga sering dinilai sebagai alasan tingginya tingkat pengangguran dalam tenaga kerja buruh secara keseluruhan.

Jual Aset Berbasis Mortgage

Kementrian Keuangan akan menjual aset keuangan berbasis kredit perumahan senilai $142  milyar yang dibeli ketika krisis keuangan melanda perekonomian AS. Penjualan tahap pertama akan dilakukan bulan ini senilai $10 miliar dimana mayoritas adalah aset keuangan yang diterbitkan oleh Fannie Mae dan Freddie Mac ini. Asisten Menteri Keuangan Maria Miller utarakan penjualan merupakan upaya pemerintah untuk menarik program darurat yang diberlakukan 2008 dan 2009 demi pulihkan stabilitas pasar keuangan.

Wall Street pertahankan reli sedangkan dollar sempat menguat setelah berita ini dirilis. Kementrian Keuangan sepertinya menganggap pasar telah stabil sekarang dan sanggup menerima limpahan aset keuangan yang akan dijual.

Portugal (Mungkin) Butuhkan Bailout

Portugal nampaknya akan membutuhkan bantuan dana dari Uni Eropa dan IMF paling lambat pada bulan Juni, kata seorang pejabat senior pemerintahan di zona Euro hari Senin. Bahkan kebutuhan akan dana talangan mungkin saja datang dalam beberapa minggu ke depan jika suara partai-partai oposisi, yang menolak program pemangkasan defisit yang baru, menang dalam voting hari Rabu mendatang. Perdana Menteri Jose Socrates sendiri mengatakan bahwa ia akan meletakkan jabatannya jika paket penghematan yang baru ditolak.
Pemerintah Yunani dan Irlandia terpaksa mencari bantuan dana dari Uni Eropa dan IMF akibat biaya pinjaman yang meningkat menjadi terlalu mahal, hal serupa yang tengah dihadapi Portugal dalam beberapa bulan terakhir.
"Sebagian besar zona Euro semakin yakin jika Portugal akan mengikuti jejak Yunani dan Irlandia untuk mendapatkan bailout, dan banyak yang percaya hal itu akan terjadi pada bulan April. Mungkin paling lama Portugal dapat bertahan sampai Juni seiring mereka merasa sangat sulit untuk membalikkan sentimen pasar, "kata seorang pejabat Uni Eropa kepada Dow Jones Newswires.
Kenaikan biaya pinjaman akan semakin memburuk jika pemerintah kalah dalam voting hari Rabu. Partai-partai oposisi yang memiliki suara mayoritas di parlemen telah terang-terangan mengatakan akan menolak langkah pemerintah terkait pemangkasan defisit tersebut.

Kandidat Presiden ECB, Belanda Usung Wellink

Menteri Keuangan Belanda, Jan Kees de Jager, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan mengajukan Presiden Bank Sentral Belanda, Nout Wellink, menjadi kandidat pengganti Jean-Claude Trichet sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
Masa jabatan 8 tahun Trichet akan berakhir pada akhir Oktober, dengan spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikan perannya sebagai kepala Bank Sentral Eropa kian berkembang, mengingat Trichet telah memainkan peran kunci dalam upaya menanggulangi krisis hutang zona Euro.
"Kandidat favorit dari Jerman telah mengundurkan diri, yang menjadikan peluang kembali terbuka. Jika hal ini akan mendorong ke arah perubahan yang lebih baik, tentu kami akan mempertimbangkannya," kata De Jager dalam sebuah program televisi Belanda. "Presiden ECB pertama, Wim Duisenberg, adalah orang Belanda, dan sekarang kita memiliki orang Perancis sebagai pemimpin. Mungkin akan terlihat aneh jika posisi tersebut kembali dijabat orang Belanda lagi, meskipun Duisenberg tidak sepenuhnya menyelesaikan masa jabatannya," kata De Jager.
Wellink yang akan berumur 68 tahun pada Agustus mendatang dan masa jabatannya akan berakhir pada 1 Juli, telah menuai kecaman di Belanda seiring kegagalan 2 bank Belanda melewati strest test serta ABN AMRO yang harus dinasionalisasi menurut pandangannya.
Semenjak Presiden Bundesbank, Axel Weber, secara mengejutkan menarik diri dari pencalonan pada bulan lalu, sebagian besar analis menilai presiden Bank Sentral Italia, Mario Draghi, sebagai kandidat terbaik yang memenuhi syarat guna menjabat tempat teratas di ECB.

Gold tertahan

Emas terlihat menguat kembali dan saat ini tertahan di resistan 1430.40. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya support 1423.25 akan membawa harga emas melemah kembali ke 1410.20. Sebaliknya jika resistance 1430.40 ditembus akan membawa harga emas menguat kembali ke 1444.35.

Oil Today

Pergerakan minyak dunia terlihat menguat lagi, pada hari pertama perdagangan minggu ini. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi potensial bullish. Pecahnya resistan 104.30 akan membawa harga minyak menguat kembali ke 107.22. Sebaliknya, jika support 103 ditembus maka harga minyak akan turun ke 99.93.

Emas relatif stabil

Harga emas stabil hari Selasa, didukung oleh lemahnya dollar dan bertahannya harga minyak mentah, seiring ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat dan Jepang yang terus berusaha mengendalikan krisis nuklir.
Spot emas beranjak naik 0.2% di level $1,428.40 per ons. Kontrak emas AS juga naik 0.2% di level $1,428.70.
Senjata anti pesawat tempur dan ledakan yang menggema diseluruh bagian Tripoli untuk malam ke 3 hari Senin dan televisi nasional mengatakan beberapa situs juga diserang di ibukota tersebut.
Kekuatan militer negara barat tidak memberikan konfirmasi yang cukup cepat bahwa mereka meluncurkan serangan baru di Tripoli dalam sebuah kampanye untuk membidik angkatan udara Libya dan memaksa zona larangan terbang.

Lonjakan Harga Bayangi Bursa China

Bursa Cina kembali melemah akibat berkembangnya kekhawatiran mengenai inflasi di tengah melambungnya harga minyak.
Perusahaan pertambangan logam dan batu bara mendahului pelemahan, menurut analis Guodu Securities, Zhang Xiang. Indeks Shanghai Composite turun 0.4% di 2897.85 dibandingkan dengan level tinggi harian di 2921.66. Support terdekat di 2850. "Jika tingginya harga minyak global menyebabkan naiknya harga produk minyak domestik, hal itu akan menambah tekanan pada inflasi, sama saja seperti menambah minyak ke api," kata Zhang.
Harga saham logam melemah diikuti dengan penurunan harga logam; Chalco turun 1.9% di CNY11.07, sementara Jiangxi Copper anjlok 1.3% di CNY38.42. Perusahaan batu bara juga melemah akibat kekhawatiran langkah pengetatan yang dilakukan pemerintah dapat mempengaruhi permintaan energi; China Shenhua Energy merosot 1.9% menjadi CNY27.74, China Coal Energy turun 1.1% menjadi CNY11.13.
Indeks Shenzhen Composite turun 0.9% di 1274.34.

Hangseng Today

Secara umum indeks bursa Hang Seng (HSI) cenderung akan kokoh di hari Selasa, menyusul menguatnya Wall Street terkait minat beresiko kembali meningkat setelah Jepang terlihat cukup berhasil dalam menangani masalah kebocoran reaktor nuklir.
Dari sisi teknikal, bias indeks Hang Seng masih cukup bullish seiring indikator MACD yang masih terlihat dalam pola up-trend. Namun demikian setelah mencapai titik jenuhnya, indeks turut berpeluang koreksi atau setidaknya konsolidasi seiring indikator stochastic kemungkinan telah overbought.
Dibutuhkan break ke atas level 22780 untuk mendapatkan arah yang lebih jelas menguji resisten selanjutnya pada 22900 hingga 23000. Sementara bila indeks tak mampu melanjutkan bullishnya diatas 22780, Hang Seng akan terkoreksi ke area support 22520 dan selanjutnya di 22400 dan terakhir di 22200.

Hangseng kokoh

HSI dibuka menguat terkait meredanya kecemasan mengenai krisis nuklir di Fukushima, menurut Conita Hung, kepala riset Delta Asia.
Hari ini indeks diprediksi akan bergerak di kisaran 22,600-22,800. "Krisis di Jepang dan perkembangan dari serangan udara yang dilakukan sekutu terhadap Libya akan menjadi fokus utama pasar regional. Untuk Hong Kong, hasil dari saham H sektor perbankan akan membantu sentimen perdagangan." Sektor perbankan akan melonjak akibat ekspektasi hasil pendapatan tahun 2010 yang kuat; Bank of China dan China Construction Bank diperkirakan akan melaporkan hasil pendapatan pekan ini.
Kemarin Hang Seng ditutup naik 1.7% di 22,611.

Nikkei Naik 3.9%

Nikkei naik 3,9% di 9.520 akibat adanya sinyal kemajuan dari upaya yang dilakukan Tokyo Electric Power untuk memulihkan reaktor nuklir di Daiichi, Fukushima di Jepang timur laut.
"Investor asing benar-benar tertekan oleh masalah nuklir Jepang namun investor masih punya kesempatan untuk membeli kembali saham yang terpuruk," menurut Masayoshi Yano, analis pasar senior di Meiwa Securities. Namun ia menambahkan penguatan tampaknya tidak akan berlanjut kecuali jika pemerintah melakukan langkah-langkah jangka panjang untuk merekonstruksi kawasan yang dilanda gempa.
33 Topix subindeks menguat. Saham perbankan menguat dengan Mitsubishi UFJ FG naik 5.3% di Y394. Advantest melonjak 11% di Y1,466 Toshiba naik 10% di Y396. Tepco melambung 16% di Y1,098.

Dow Kembali Diatas Level 12,000

Saham AS ditutup naik lebih dari 1.5%, mendorong Dow untuk kembali menembus level 12,000, setelah rencana pembelian AT&T atas T-Mobile USA milik Deutsche Telecom sebesar 39 milyar dollar dan kesempatan investor untuk membeli saham yang sedang dalam kondisi oversold. "Ketika kita membaca berita utama 39 milyar dollar… ini dapat menciptakan rebound," ucap Dan Cook, CEO pada IG Markets di Chicago, menanggapi rencana AT&T membeli T-Mobile USA. Sementara masih banyak halangan untuk kesepakatan itu, untuk hari ini berita itu menggembirakan dan memberikan investor fokus lain selain krisis di Jepang dan Timur Tengah.
Namun Cook mengatakan pasar masih terbawa oleh event dan perdagangan jangka pendek. Itu mengapa adanya naik turun yang tajam dalam beberapa minggu terakhir, karena trader mencoba untuk mencerna arti dari event geopolitik yang terjadi dengan cepat, ucapnya. "Kita dapat turun 200 besok, tidak ada tren jangka panjang yang dapat menjadi pegangan." Trader juga mengatakan pergerakan hari ini sebagai pemulihan penutunan tajam pekan lalu setelah krisis nuklir di Jepang sudah membaik.

Wall Street Abaikan Lemahnya Data Perumahan

Wall Street mampu mempertahankan penguatannya meskipun data perumahan dirilis jauh lebih lemah dibandingkan perkiraan, dengan terus mendapatkan dukungan dari saham telekomunikasi setelah AT&T berhasil mengakuisisi T-Mobile AS, yang menjadikannya sebagai perusahaan operator seluler terbesar di AS.
Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 190 poin menjadi 12056.24, dengan sebagian besar komponennya menguat, dipimpin oleh saham Boeing (2,93%), kemudian Verizon (3,12%) dan 3M (2,78%). Sementara saham Kraft tergelincir 0,58%.
 
S&P 500 dan Nasdaq juga melonjak lebih dari 1,5%. Semua sektor pada S&P 500 mencatat kenaikan yang dipimpin saham energi, teknologi dan industri.

Bursa Eropa Mengawali Minggu Dengan Optimis

Bursa-bursa Eropa mengawali perdagangan minggu ini pada teritori positif seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap dampak kerusakan pabrik nuklir Jepang, dengan saham perusahaan telekomunikasi Deutsche Telekom AG memimpin kenaikan dengan meraih 14% setelah pada akhir pekan lalu mencapai kesepakatan untuk menjual unit T-Mobile USA. Berita tersebut juga turut mengangkat saham-saham sektor telekomunikasi lainnya.
Namun, kenaikan yang terjadi masih berpotensi mendapat tekanan, mengingat harga minyak Brent yang melonjak sebesar 2% setelah pesawat-pesawat tempur pasukan koalisi membom Libya, yang kembali mendorong kekhawatiran mengenai dampak tingginya inflasi terhadap perekonomian global.
 
Di Inggris, Indeks FTSE berhasil mengumpulkan 1,01%. Sedangkan Indeks DAX Jerman dan Indeks CAC Perancis masing-masing menguat 2,12% dan 1,79%.
 
"Perkembangan situasi di Jepang tidak seburuk yang diperkirakan, dan pasar juga menyukai berita tentang Deutsche Telekom," kata David Buik dari BGC Partners.

Emas relatif stabil

Harga emas stabil hari Selasa, didukung oleh lemahnya dollar dan bertahannya harga minyak mentah, seiring ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat dan Jepang yang terus berusaha mengendalikan krisis nuklir.
Spot emas beranjak naik 0.2% di level $1,428.40 per ons. Kontrak emas AS juga naik 0.2% di level $1,428.70.
Senjata anti pesawat tempur dan ledakan yang menggema diseluruh bagian Tripoli untuk malam ke 3 hari Senin dan televisi nasional mengatakan beberapa situs juga diserang di ibukota tersebut.
 
Kekuatan militer negara barat tidak memberikan konfirmasi yang cukup cepat bahwa mereka meluncurkan serangan baru di Tripoli dalam sebuah kampanye untuk membidik angkatan udara Libya dan memaksa zona larangan terbang.

Senin, 21 Maret 2011

Emas lanjutkan Rally

Emas menguat seiring investor memburu logam mulia sebagai aset safe haven di tengah meningkatnya serangan udara di Libya dan kecemasan menyebarnya kerusuhan di kawasan tersebut. Pihak sekutu lancarkan serangan rudal dan pesawat selama dua hari beruntun hingga hancurkan angkatan udara Muammar Qaddafi's. Pemimpin Libya menyebut koalisi sekutu, termasuk AS, Inggris, dan Perancis, sebagai partai setan. Sementara itu, di Yaman, Presiden Ali Abdullah Saleh bubarkan kabinetnya kemarin seiring makin tidak terkendalinya demonstrasi.

"Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara terus meningkat dan ini akan mendukung reli emas lebih lanjut seiring investor mencari aset keuangan safe-haven," ungkap James Moore, analis TheBullionDesk.com.

Rudal jelajah Tomahawk hancurkan persenjataan Qaddafi dan jet berpatroli di langit Libya sehingga hentikan serangan Qaddafi ke markas pemberontak Benghazi. Demonstrasi juga makin memanas di Yaman; pengunjuk rasa tetap minta Presiden Saleh untuk mundur.

Pemulihan Inggris Berlanjut

Pimpinan ekonom Bank of England, Spencer Dale, utarakan pemulihan Inggris akan berlanjut dan investor prediksi kenaikan suku bunga global yang lebih cepat dari perkiraan tahun lalu. "Pemulihan Inggris akan terus berlanjut," tulis Dale dalam kata pengantar untuk buletin triwulanan BoE yang dirilis hari ini. "Pasar juga harapkan pengetatan kebijakan moneter, baik di Inggris dan luar negeri, lebih cepat dari sebelumnya."
Mengenai outlook, Dale katakan investor belum yakin dengan kemampuan zona-euro selesaikan masalah fiskalnya, gejolak politik Afrika Utara dan Timur Tengah juga tingkatkan ketidakpastian. Namun Dale melihat perbaikan kondisi pendanaan untuk perbankan Inggris. "Perbankan Inggris memulai tahun 2011 dengan kondisi yang tangguh. Meski telah penuhi kebutuhan dana di tahun 2010, tapi tantangan pendanaan tetap tetap," tulis laporan BoE.
Sementara itu, sterling menguat pada perdagangan Senin, sentuh 1.6252 di sesi London.

Jepang Berupaya Pulihkan Energi

Jepang berharap dapat segera memulihkan sumber daya energi pasca kerusakan fasilitas nuklir di Fukushima. Negara ini masih mengalami trauma akibat radiasi di fasilitas nuklir di Fukushima dan naiknya korban jiwa yang terjadi pada 11 Maret. Negara yang memiliki tingkat ekonomi tertinggi ke-3 di dunia telah menderita kerusakan parah senilai kurang lebih (estimasi) $250 miliar. Adapun pasar Tokyo ditutup untuk hari libur nasional hari Senin.

Jepang Harapkan Pemulihan

Jepang berharap pulihnya aliran listrik yang melanda reaktor nuklirnya dapat membantu menyelesaikan krisis atom terburuk di dunia dalam 25 tahun, yang dipicu oleh gempa dan tsunami yang juga menewaskan lebih dari 21.000 orang tewas atau hilang.
Negara Asia terpukul dengan bencana ini dan terus melakukan upaya mencegah radiasi mematikan di enam reaktor nuklir Fukushima dengan korban tewas terus meningkat sejak bencana yang meluluh lantakkan Jepang pada 11 Maret. Negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia telah mengalami kerugian sekitar $ 250 miliar yang ditimbulkan dari kerusakan di seluruh kota di timur laut Jepang. Negara ini berada dalam kondisi terburuk sejak Perang Dunia II.
Pasar Tokyo ditutup di hari Senin. Sementara investor juga masih mempertimbangkan resiko ekonomi global dari berbagai krisis Jepang, dan juga konflik di Libya dan kerusuhan lainnya di negara Arab. (din)

Gold today

Emas terlihat menguat kembali dan saat ini tertahan di resistan 1430.40. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya support 1423.25 akan membawa harga emas melemah kembali ke 1410.20. Sebaliknya jika resistance 1430.40 ditembus akan membawa harga emas menguat kembali ke 1444.35.

Dua Sentimen Perkuat Emas

Harga emas beranjak naik hari Senin (21/03) terkait meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dukungan bagi emas datang dari eskalasi pertempuran udara Libya serta pelemahan mata uang dollar Amerika Serikat (AS).
Kapal perang dan misil negara NATO menyerang Libya pada akhir pekan lalu sehingga memaksa Muammar Khadafi menghentikan serangan terhadap pemberontak. Ia juga langsung  mengakhiri serangan terhadap warga sipil.
 
Spot emas menguat 0.6% ke level $1,427.91 per ons, sekaligus melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya. Adapun kontrak emas AS naik sebanyak 0.8% ke level $1,428.
 
Sebagai perbandingan, harga minyak menguat lebih dari $2. Hal ini turut membantu daya tarik emas sebagai sarana hedge fund menghadapi inflasi.

Emas Naik Setelah Barat Serang Libya

Spot emas bertahan hari Senin seiring memanasnya ketegangan Libya. Terutama setelah pasukan negara-negara barat meluncurkan kampanye militer, sementara investor terus mengawasi krisis nuklir di Jepang.
- Spot emas naik nyaris mencapai 0,5% ke level $1,426 per ons.
 
- Kontrak emas AS naik sebanyak 0,7% ke level $1,426.40.
 
- Spot perak naik 2,1% ke $35.79 per ons.

Gadhafi vows 'long war' as strikes hit his forces

TRIPOLI, Libya : Moammar Gadhafi vowed a "long war" as allied forces launched a second night of strikes on Libya on Sunday, and jubilant rebels who only a day before were in danger of being crushed by his forces now boasted they would bring him down. The U.S. military said the international assault would hit any Gadhafi forces on the ground that are attacking the opposition.

In an attack that carried as much symbolism as military effect, late Sunday a cruise missile blasted a building in Gadhafi's residential compound, near his iconic tent. It was not known where Gadhafi was at the time, but it seemed to show that while the allies trade nuances over whether his fall is a goal of their campaign - he is not safe.

An Associated Press photographer escorted to the scene by the Libyan government said half of the round, three-story administration building was knocked down, smoke was rising from it and pieces of the missile were scattered around the scene. About 300 Gadhafi supporters were in the compound at the time. It was not known if any were hurt.

The U.S. military said the bombardment so far - a rain of Tomahawk cruise missiles and precision bombs from American and European aircraft, including long-range stealth B-2 bombers - had succeeded in heavily degrading Gadhafi's air defenses.

In addition to targeting anti-aircaft sites, U.S., British and French planes blasted a line of tanks that had been moving on the rebel capital Benghazi, in the opposition-held eastern half of the country. On Sunday, at least seven demolished tanks smoldered in a field 12 miles (20 kilometers) south of Benghazi, many of them with their turrets and treads blown off, alongside charred armored personnel carriers, jeeps and SUVs of the kind used by Gadhafi fighters.

"I feel like in two days max we will destroy Gadhafi," said Ezzeldin Helwani, 35, a rebel standing next to the smoldering wreckage of an armored personnel carrier, the air thick with smoke and the pungent smell of burning rubber. In a grisly sort of battle trophy, celebrating fighters hung a severed goat's head with a cigarette in its mouth from the turret of one of the gutted tanks.

The strikes that began early Sunday gave immediate, if temporary, relief to Benghazi, which the day before had been under a heavy attack that killed at least 120 people. The city's calm on Sunday highlighted the dramatic turnaround that the allied strikes bring to Libya's month-old upheaval: For the past 10 days, Gadhafi's forces had been on a triumphant offensive against the rebel-held east, driving opposition fighters back with the overwhelming firepower of tanks, artillery, warplanes and warships.

Now Gadhafi's forces are potential targets for U.S. and European strikes. The U.N. resolution authorizing international military action in Libya not only sets up a no-fly zone but allows "all necessary measures" to prevent attacks on civilians.

But the U.S. military, for the time being at the lead of the international campaign, is trying to walk a fine line over the end game of the assault. It is avoiding for now any appearance that it aims to take out Gadhafi or help the rebels oust him, instead limiting its stated goals to protecting civilians.

At the Pentagon, Navy Vice Adm. William E. Gortney underlined that strikes are not specifically targeting the Libyan leader or his residence in Tripoli. He said that any of Gadhafi's ground forces advancing on the rebels were open targets.

"If they are moving on opposition forces ... yes, we will take them under attack," he told reporters.
"We judge these strikes to have been very effective in significantly degrading the regime's air defense capability," Gortney said. "We believe his forces are under significant stress and suffering from both isolation and a good deal of confusion."

A military official said Air Force B-2 stealth bombers flew 25 hours in a round trip from Whiteman Air Force Base in Missouri and dropped 45 2,000-pound bombs.

What happens if rebel forces eventually go on the offensive against Gadhafi's troops remains unclear. Gortney would not say whether strikes would hit Libyan troops fighting back against rebel assaults.

U.S. Defense Secretary Robert Gates said late Sunday that the U.S. expects turn over control of the operation to a coalition headed by France, Britain or NATO "in a matter of days," reflecting concern that the U.S. military was stretched thin by its current missions. Turkey was blocking NATO action, which requires agreement by all 28 members of the alliance.

Danish Defense Minister Gitte Lillelund Bech confirmed to The Associated Press that four Danish F-16s took part in missions over Libya on Sunday. "We are using military means, but there are also a lot of other means we can use to make sure that Gadhafi will not be running Libya in the future," she said.

Sunday night, heavy anti-aircraft fire erupted repeatedly in the capital, Tripoli, with arcs of red tracer bullets and exploding shells in the dark sky - marking the start of a second night of international strikes. Gadhafi supporters in the streets shot automatic weapons in the air in a show of defiance. It was not immediately known what was being targeted in the new strikes.

Libyan army spokesman Col. Milad al-Fokhi said Libyan army units had been ordered to cease fire at 9 p.m. local time, but the hour passed with no letup in military activity.

Gadhafi vowed to fight on. In a phone call to Libyan state television Sunday, he said he would not let up on Benghazi and said the government had opened up weapons depots to all Libyans, who were now armed with "automatic weapons, mortars and bombs." State television said Gadhafi's supporters were converging on airports as human shields.
"We promise you a long war," he said.

He called the international assault "simply a colonial crusader aggression that may ignite another large-scale crusader war."

Throughout the day Sunday, Libyan TV showed a stream of what it said were popular demonstrations in support of Gadhafi in Tripoli and other towns and cities. It showed cars with horns blaring, women ululating, young men waving green flags and holding up pictures of the Libyan leader. Women and children chanted, "God, Moammar and Libya, that's it!"

"Our blood is green, not red," one unidentified woman told the broadcaster, referring to the signature color of Gadhafi's regime. "He is our father, we will be with him to the last drop of blood. Our blood is green with our love for him."

Among the targets hit in the first night of strikes before dawn Sunday was one of Libya's main air bases, on Tripoli's outskirts, the opposition said. Also hit, it said, was an air force complex outside Misrata, the last rebel-held city in western Libya - which has been under siege the past week by Gadhafi forces. Those forces have been bombarding the city from the complex, which houses an air base and a military academy.
Despite the strikes, the troops resumed bombarding Misrata during the day Sunday, said Switzerland-based Libyan activist Fathi al-Warfali.

"Misrata is the only city in western Libya not under Gadhafi's control; he is trying hard to change its position," said al-Warfali, who told The Associated Press he was in touch with residents in the city.

In Benghazi, the rebel capital and first city to fall to the uprising that began Feb. 15, residents were celebrating the dramatic turn of events. The day before, Gadhafi's forces pounded the city of around 700,000 with artillery and tank shells and punched through the outskirts in heavy street battles. Along the tree-lined road into Benghazi, buildings riddled with pockmarks and burnt-out cars, buses and tanks gave testimony to the ferocity of the fighting.

"Yesterday was a catastrophe," said Salwa el-Daghili, a member of the opposition national council that governs rebel-held territory. "Today, there is hope - you can see it on the streets."
Outside the city, hundreds of men roamed the wreckage of the tanks and army vehicles hit by the allied strikes. Shredded blankets, torn foam mattresses and empty cans of tomato paste littered the field.
"Thank you, France. Thank you, America," said Abdul-Gader Dejuli as he surveyed the wreckage. "Obama good, Sarkozy good."

The allied assault began in the early hours Sunday with a wave of strikes by French warplanes in the east, followed by a barrage of 112 cruise missiles fired by U.S. and British warships and submarines in the Mediterranean targeting radar systems, communications centers and surface-to-air missile sites. Bombings mainly from American aircraft - including B-2 stealth bombers and F-15 and F-16 fighter-bombers - then targeted Libyan ground forces and air defenses, the U.S. military said.

The systems targeted most closely were Libya's SA-5 surface-to-air missiles, Russian-made weaponry that could pose a threat to allied aircraft many miles off the Libyan coastline. Libya has a range of other air defense weaponry, including portable surface-to-air missiles that are more difficult to eliminate by bombing.
Libya said 48 people were killed, including many civilians. That brought criticism of the campaign from the head of the Arab League, which last week took the unprecedented step of calling for a no-fly zone. On Sunday, Arab League chief Amr Moussa criticized the allied strikes, saying they went beyond what the Arab body had supported.

"What happened differs from the no-fly zone objectives," Moussa told reporters in Cairo. "What we want is civilians' protection not shelling more civilians."

Nevertheless, France on Sunday said warplanes in the Arab Gulf nation of Qatar would participate in the campaign, a sign of continued Arab support.

The prospect of Gadhafi remaining in control of at least a portion of the country raises questions about how far the Obama administration and its European and other partners are willing to go with military force.
Obama referred to Libya but did not discuss the unfolding operation during remarks in Brazil.
"We've seen the people of Libya take a courageous stand against a regime determined to brutalize its own citizens," Obama said.

"No one can say for certain how this change will end, but I do know that change is not something that we should fear. When young people insist that the currents of history are on the move, the burdens of the past can be washed away."

Adm. Mike Mullen, chairman of the Joint Chiefs of Staff, was pressed repeatedly during a round of Sunday television interviews to explain the mission's objectives. He said the main goal is to protect civilians from further violence.

"I think circumstances will drive where this goes in the future," the admiral said on ABC's "This Week." "I wouldn't speculate in terms of length at this particular point in time."

Asked whether it was possible that the military goals might be met without Gadhafi being ousted, Mullen replied, "That's certainly potentially one outcome." He described the Libyan strongman as more isolated than ever, adding that Gadhafi is "going to have to make some choices about his own future" at some point.
U.S. Secretary of State Hillary Rodham Clinton said that although ousting Gadhafi is not an explicit goal of the campaign, his departure might be hastened as the conflict continues.

"The opposition is largely led by those who defected from the Gadhafi regime or who formerly served it, and it is certainly to be wished for that there will be even more such defections, that people will put the future of Libya and the interests of the Libyan people above their service to Col. Gadhafi," she said.
Lucas reported from Benghazi, Libya. Associated Press writers Maggie Michael in Cairo and Lolita C. Baldor and Robert Burns in Washington contributed to this report.

Bahrain makin memburuk

Masyarakat Bahrain berkumpul di desa Sitra untuk ratapi kematian seorang pengunjuk rasa, sehari setelah pasukan keamanan menangkap pemimpin oposisi dan tuduh konspirasi dengan pihak asing. Bahrain tengah berjuang padamkan aksi demonstrasi yang dipimpin kaum Syiah demi penegakan demokrasi dan hak sipil. Belasan rakyat sipil telah tewas sejak aksi unjuk rasa dimulai sebulan lalu. Awal Maret, puluhan ribu pelayat hadiri pemakaman serupa di Sitra, yang akhirnya berkembang menjadi protes besar-besaran.

Partai Oposisi Syiah utarakan kepolian menahan Hassan Mushaima, pemimpin gerakan Shiite Haq, dan Ebrahim Sharif, seorang Sunni sekuler dan kepala oposisi National Democratic Action Society. Raja Hamad bin Isa Al Khalifa telah tawarkan dialog nasional, dan Putra Mahkota Salman juga komitmen untuk berdiskusi.

"Saat seperti ini, masyarakat cenderung menjadi lebih ekstrim. Oposisi akan semakin keras karena penggunaan kekerasan oleh pemerintah," ungkap Simon Henderson, petinggi Washington Institute for Near East Policy. "Kepemimpinan sedang diuji. Meski belum ada penahanan secara masa; namun cukup banyak rakyat yang marah."

Kaum Syi'ah Bahrain miliki hubungan yang erat dengan kaum Syiah lainnya di Iran maupun Arab Saudi. Awal pekan, Iran menarik duta besarnya untuk protes tindakan Bahrain. Di Arab Saudi, sekitar 1.000 orang langsungkan aksi unjuk rasa damai. Hampir 1.000 kaum Syiah Kuwait juga berdemonstrasi untuk tunjukkan solidaritas.

PBB sahkan Perang dengan Qaddafi

Pasukan Muammar Qaddafi akan hadapi serangan udara dari AS, Perancis, dan sekutu setelah Dewan Keamanan PBB sah-kan penggunaan kekuatan untuk lindungi warga sipil. PBB izinkan AS, Inggris, Perancis, dan negara Arab untuk lakukan tindakan yang diperlukan demi lindungi warga sipil; namun PBB tidak cantumkan pendudukan pasukan asing terhadap wilayah apapun di Libya. Perancis katakan aksi militer akan dimulai segera sedangkan Perdana Menteri Inggris David Cameron langsungkan pertemuan kabinet darurat.

Putra Qaddafi, Saif al-Islam, merespon keputusan PBB dengan cegah tentaranya masuki Benghazi, tapi akan tetap kepung kota yang dikuasai pemberontak, menurut laporan Agence France-Presse. Qaddafi sebelumnya telah ancam hancurkan oposisi, dan rebut Benghazi. Pihak pemberontak sambut baik resolusi PBB dan harga minyak pun lanjutkan reli akibat ekspektasi terganggunya supplai dari Libya.

Gold : uji resistance

Hari ini terlihat harga emas terus menguat dengan mencoba menyentuh garis resistan dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya garis resistan dari Andrew Picthfrok akan membawa harga emas menguat kembali ke 1430.60. Sebaliknya jika support 1407.45 tembus maka harga emas akan terkoreksi ke 1393.10

Hangseng Today

Setelah dibuka dengan gap-up, indeks Hang Seng (HSI) langsung melejit hingga diatas level 22500 dan kemungkinan masih bisa melanjutkan penguatan tipisnya.
 
Penguatan indeks akan terbatas terkait penguatan Wall Street yang bersifat waspada di hari Jumat berkenaan para investor masih dicengkeram dengan terus menerusnya krisis nuklir Jepang dan gejolak politik di Libya.    
 
Secara teknikal umum bias indeks masih bearish dengan 22350 sebagai support terdekat, dibutuhkan break ke bawah area ini untuk memicu momentum bearish lanjutan. Bagaimanapun, pergerakan konstan di atas area 22500 akan memicu bullish reversal menuju 22650 sebelum akhirnya menguji area 22785.
 
 
 
Resistance Level : 22550, 22650, 22785
Support Level        : 22350, 22250, 22095
Trading Range       : 22250 – 22785

Teknikal: Bullish HSI Dihantui Nuklir dan Geopolitik

Setelah dibuka dengan gap-up, indeks bursa Hang Seng (HSI) langsung melejit hingga diatas level 22500 dan kemungkinan masih bisa melanjutkan penguatan tipisnya.
Penguatan indeks akan terbatas terkait penguatan Wall Street yang bersifat waspada di hari Jumat berkenaan para investor masih dicengkeram dengan terus menerusnya krisis nuklir Jepang dan gejolak politik di Libya, Yaman dan Bahrain.    
 
Secara teknikal umum bias indeks masih bearish dengan 22350 sebagai support terdekat, dibutuhkan break ke bawah area ini untuk memicu momentum bearish lanjutan menuju tahanan berikutnya di 22250 dan 22095 (Sesuai arah stochastic).
 
Namun demikian, pergerakan konstan di atas area 22500 akan memicu bullish reversal menuju 22650 sebelum akhirnya menguji area 22785 (Fibonacci 38.2%).

Hang Seng Rebound Pasca Agresi Militer

Hang Seng naik 0.6% di 22,500, mengikuti penguatan Wall Street di hari Jumat, dan terbantu oleh adanya berita dari Jepang mengenai berkurangnya krisis nuklir, menurut Yamaichi dari Core Pacific.
Namun ketidak pastian di Libya pasca agresi militer oleh sekutu membatasi penguatan indeks, dengan indeks yang berada di kisaran 22,600 untuk jangka pendek. Mayoritas saham perbankan dan developer menguat, mengabaikan berita bahwa Bank Rakyat Cina akan menaikkan rasio cadangan modal untuk ketiga kalinya tahun ini, sesuai dengan perkiraan. ICBC naik 0.5% di HK$5.98, China Construction Bank menguat 0.7% menjadi HK$7.00 dan China Resources Land naik 1.1% menjadi HK$13.00. Foxconn melambung 1.3% menjadi HK$4.83 setelah berita bahwa perusahaan bermaksud untuk menjual salah satu unitnya, Foxconn Precision Electronics (Taiyuan), ke Hon Hai Precision Industry senilai CNY463.3 juta.
Volume perdagangan modest HK$8.61 milyar.

Emas Naik Setelah Barat Serang Libya

Spot emas bertahan hari Senin mengikuti meningkatnya ketegangan di Libya setelah pasukan negara-negara barat meluncurkan kampanye militer, sementara investor terus mengawasi krisis nuklir di Jepang.
Spot emas bertambah nyaris 0.5% di level $1,426 per ons.
Kontrak emas AS naik sebanyak 0.7% di level $1,426.40.
Spot perak naik 2.1% di $35.79 per ons.
 
Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara memanas setelah negara-negara barat kembali menekan Libya, menyokong sentimen di pasar logam mulia.

Emas relatif stabil

Emas bergerak relatif stabil di atas level $1410 pada hari Jumat, seiring meningkatnya minat investor terhadap aset-aset safe haven setelah dewan resolusi PBB tadi malam memberlakukan zona larangan sembari terus memantau perkembangan krisis nuklir di Jepang.
Saat ini Emas ditawarkan pada kisaran $1418.90/1419.70 per ons, atau naik sekitar $14. Berdasarkan grafik, pergerakan di atas MA 21-hari pada $1413, telah menggeser target berikutnya ke $1426 dan $1431 selanjutnya. Sebaliknya, support dapat ditemukan di $1407 dan kemudian $1402.

Jumat, 18 Maret 2011

Yen Today

USDJPY saat ini mengalami penguatan yang signifikan dan tengah menuji area resistance dikisaran 81.47. Secara teknikal, pecahnya level resistance tersebut berpotensi memicu terjadinya penguatan lanjutan menuju area 82.69. Namun kondisi CCI dan Juga Stochastic yang telah berada dalam area overbought dapat memicu terjadinya koreksi jangka pendek ke area support dikisaran 81.47 hingga area 80.25.

Sterling Today

GBPUSD saat ini terlihat tengah menguji area resistance dikisaran 1.6146. pecahnya level resistance dapat memicu terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.6198 hingga 1.6250. Sementara itu, waspadai pula potensi terjadinya koreksi yang tercermin pada kondisi CCI dan juga Stochastic yang telah overbought. Koreksi terjauh yang dapat diperkirakan untuk saat ini jika area resistance mampu bertahan berada dikisaran 1.6087.

Uero today

EURUSD konsisten bergerak bullish dalam beberapa hari terakhir. Saat ini EURUSD berada dikisaran 1.4066 dan bias masih cenderung bullish menuju area 61,8% dari fibo expansion dikisaran 1.4125 yang merupakan area resistance. Secara teknikal jika resistance tersebut mampu bertahan, terbuka peluang terjadinya koreksi membidik area support dikisaran 1.4030 hingga 1.3933. Sebaliknya jika area resistance tersebut pecah, terbuka peluang terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.4214.

Yen Tumbang Setelah G7

Yen Jepang turun lebih dari 2% hari Jumat setelah kelompok G7 menteri keuangan dan para bank sentral sepakat menggabungkan intervensi untuk menjual Yen setelah teleconference darurat. Dollar/Yen naik ke level tingginya di 81.20 Yen dari sebelumnya 79.20 setelah menteri keuangan Jepang Yoshihiko Noda mengumumkan kesepakatan G7. Noda juga mengatakan bahwa BoJ akan memulai intervensi.

BoJ Jamin Stabilitas

Gubernur Bank of Japan, Masaaki Shirakawa hari Jumat mengatakan bank akan terus menyiapkan dana bagi sistem perbankan guna menstabilkan pasar keuangan di tengah meningkatnya kecemasan mengenai dampak dari bencana alam yang terjadi di Jepang. " Bank of Japan sangat berharap tindakan yang dilakukan oleh anggota G 7 di dalam pasar uang akan memberi kontribusi bagi kestabilan nilai tukar mata uang," menurut Shirakawa dalam pernyataan singkatnya.  "Bank of Japan akan melakukan pelonggaran moneter dan menjamin stabilitas pasar keuangan dengan cara menyiapkan likuiditas yang cukup," katanya.

Menkeu Jepang Bantah Repatriasi Yen

Yen berakselerasi kuat tak terkendali di pembukaan pasar Australia seiring aksi para spekulan yang mengambil momentum di pasar dengan perdagangan yang tipis dan aksi stop-loss-option besar-besaran dibawah level sebelumnya di 79.75 yang sempat terpicu. Dengan repatriasi yang terjadi di pasar, menteri ekonomi Jepang baru saja menyatakan “tidak benar bahwa penguatan Yen terkendali oleh repatriasi oleh dana asuransi”.
 
“Hal terpenting yang harus dilakukan di pasar menggila saat ini adalah tetap tenang, dan mengambil posisi yang mengikuti emosi, dan mempertahankan resiko dalam level yang terkendali”, dikatakan Sean Lee, seorang editor dari Forexlive. Ia melanjutkan:”..telah melihat USD/JPY yang turun sebanyak 14 angka dalam sebuah sesi, jadi jangan menganggap bahwa kepanikan sudah berakhir dan selesai sudah. Reli kembali menuju 79.00/50 yang akan ditemui para penjual dan hal itu sudah memuncak saat ini; saya berharap adanya kejatuhan menuju 75.00 yang akan dipandang sebagai level nilai yang bagus”.

G7: Intervensi Bersama Bantu Jepang

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G7 pada hari Jumat mengumumkan intervensi bersama untuk pasar uang untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 guna membantu Jepang.
Apakah hal terebut akan efektif untuk jangka panjang masih terlihat, tetapi intervensi bersama sepertinya akan berjalan hari Jumat, dengan dollar AS yang pulih setelah pemberitaan tersebut, pembelian Yen pada level 81.21, naik dari sekitar 79.14 Yen sebelum pengumuman tersebut.
 
Bursa saham Jepang juga menguat di sesi pagi perdagangan, dengan Nikkei rata-rata memasuki pasar di pertengahan hari naik 1.8%.
 
G7 dalam sebuah pernyataan mengikuti conference call pagi: “Guna merespon terhadap pergerakan nilai tukar Yen yang berkaitan dengan bencana yang terjadi di Jepang, dan sesuai dengan permintaan dari otoritas Jepang, AS, Inggris, Kanada dan ECB yang akan bergabung dengan Jepang, pada 18 Maret, dalam sebuah intervensi di pasar uang (valas)”.

G7 untuk pasar eropa

Pasar Eropa mengawali perdagangan hari Kamis dengan positif seiring meredanya kepanikan yang timbul di awal sesi Asia, dengan para investor menaruh harapan besar terhadap pertemuan G7 besok sebagai upaya mencari solusi untuk memperkecil dampak krisis nuklir Jepang terhadap perekonomian global.
Indeks Eurostoxx 50 berhasil mengumpulkan 1,45%, sementara Indeks DAX Jerman dan CAC Perancis masing-masing menguat 0,9% dan 1,04%. Di Inggris, Indeks FTSE diperdagangkan hampir 1% lebih tinggi dalam satu jam setelah pembukaan.
 
Sentimen pasar Eropa berangsur membaik setelah Menteri Keuangan Perancis Lagarde mengumumkan bahwa negara-negara G7 dan bank sentral akan melakukan pertemuan besok, yang telah memunculkan harapan tentang adanya sebuah intervensi terkoordinasi guna mendukung pemulihan ekonomi global dari dampak tsunami dan krisis nuklir Jepang.

Gold tetap trend cemerlang

spot emas di $1,409.10/ons, naik $5.10 sejak penutupan pasar New York akibat tindakan pembelian di Tokyo pasca pelemahan yen.
Minyak kembali reli pasca tindakan militer pihak otoritas PBB  untuk melawan pasukan Kol. Moammar Gadhafi di Libya. "Jika harga minyak terus bergerak naik, emas dapat kembali dijadikan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi," menurut Phillip Futures. Minyak Nymex $103/bbl naik $1.58, melambung oleh adanya ketidak pastian atas waktu dan skala dari tindakan militer di Libya.
Emas Tocom untuk kontrak Februari 2012 di Y3,700/gram, naik Y139 terkait intervensi mata uang oleh G7 yang mendorong investor untuk kembali masuk ke dalam pasar aset termasuk emas.

Gold up 0.5%

Emas menguat lebih dari 0,5% hari Jumat setelah bursa saham kembali meraih kekuatan dan  bertahannya harga minyak terkait meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi krisis nuklir Jepang cenderung membatasi penguatan.
Spot emas bertambah $7.56 per ons ke $1,409.96 per ons. Emas masih dibawah tingginya selama ini disekitar $1,444 yang terjadi minggu lalu.
 
Kontrak emas AS untuk bulan April naik $6.8 per ons ke level $1,411 per ons.