Jumat, 19 Desember 2014

Federal Reserve tidak ubah kebijakan moneter

Federal Reserve tidak ubah kebijakan moneterBank sentral AS atau Federal Reserve tidak membuat perubahan kebijakan moneter pada akhir pertemuan mereka Rabu, mengatakan bisa tetap "bersabar" sebelum bergerak untuk menaikkan suku bunga dan menormalisasi sikap uang longgarnya.

The Fed mempertahankan suku bunga utamanya, suku bunga federal fund pada 0-0,25 persen, yang telah berada pada posisi tersebut selama enam tahun untuk membantu AS bangkit dari resesi yang dalam, lapor AFP.

Pihaknya secara moderat menaikkan proyeksi ekonomi, memperkirakan pengangguran jatuh pada tahun depan ke serendah 5,2 persen dan inflasi berada antara 1,0 persen dan 1,6 persen.

Proyeksinya untuk pertumbuhan 2015 berada di 2,6-3,0 persen, setelah naik 2,3-2,4 persen pada tahun ini.

Tetapi terhadap ekspektasi unit kebijakan The Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), terjebak bahasa bahwa pihaknya hanya akan memulai normalisasi "pada waktu yang cukup" setelah akhir stimulus pelonggaran kuantitatif Oktober lalu.

Alih-alih menjatuhkan pesan itu dan mengindikasikan kenaikan suku bunga mungkin bisa datang lebih awal dari yang diproyeksikan pertengahan 2015, FOMC menyatakan, setelah pertemuan dua hari, bahwa pihaknya bisa bertahan lebih lama lagi.

Proyeksi oleh anggota-anggota komite menunjukkan mereka mengharapkan kenaikan suku bunga lebih lambat daripada yang mereka perkirakan tiga bulan lalu.

"Berdasarkan penilaian saat ini, Komite menilai bahwa pihaknya bisa bersabar dalam memulai menormalkan sikap kebijakan moneter," kata FOMC.

Klaim Pengangguran AS Turun Ke Level Terendah Enam Pekan

Klaim Pengangguran AS Turun Ke Level Terendah Enam PekanJumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu di tengah ekonomi yang terus menunjukkan perbaikan.
Klaim tunjangan pengangguran turun sebanyak 6,000 menjadi 289,000 pada pekan yang berakhir 13 Desember, itu adalah yang terkecil sejak awal Novemver, di tunjukkan oleh departemen tenaga kerja pada hari ini di Washington. Estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap 51 ekonom menyerukan untuk 295,000 klaim. Klaim telah berada di bawah level 300,000 untuk 13 dari 14 pekan terakhir.
Para pengusaha membatasi pemecatan dan menerima pekerja dalam laju terkuat sejak tahun 1999, ini adalah sebuah tanda mengetatnya pasar kerja mungkin akan berikan peningkatan tekanan pada pertumbuhan upah. Ketua Fed Janet Yellen dan rekan-rekannya kemarin meningkatkan penilaian mereka terhadap pasar kerja dan mengatakan bahwa mereka akan bersabar pada waktu kenaikan suku bunga pertama.
"Faktanya permintaan terhadap tenaga kerja sedikit meningkat," kata Stephen Stanley, kepala ekonom di Amherst Pierpont Securities LLC di Connecticut. "Yellen terus menetapkan perbaikan kondisi di pasar kerja sebagai persyaratan utama untuk membenarkan pengambilan beberapa kebijakan krusial pada tahun depan, dan data terus mendukung skenario tersebut."

Kamis, 18 Desember 2014

Minyak Mentah Masih Melemah, Support Penting di $53.50

Harga minyak mentah masih dalam tekanan turun dan belum terlihat tanda perubahan tren untuk jangka menengah.
Level support terdekat saat ini adalah di kisaran level $53.50 per barel. Penembusan ke bawah level support ini berpeluang mendorong pelemahan harga ke area 49-51.
Sementara pergerakan naik kemungkinan terbatas di kisaran 57-58.
Penguatan dollar AS membantu penurunan harga minyak di samping data-data yang  menunjukkan pelambatan ekonomi China dan keengganan OPEC untuk memangkas produksi. Pasar menunggu hasil rapat moneter FOMC Kamis dinihari nanti.
Minyak Mentah Masih Melemah, Support Penting di $53.50

Uni Eropa Akan Memperketat Sanksi Rusia

Uni Eropa Akan Memperketat Sanksi Rusia Uni eropa tengah bersiap-siap memperketat sanksi terhadap Russia dengan memperluas larangan investasi di Crimea, menurut laporan sebuah media hari Rabu, mengutip pernyataan seorang pejabat Eropa.
Langkah tersebut diambil dengan tujuan mengincar proyek-proyek eksplorasi minyak dan gas Rusia di Laut Hitam, yang mensinyalkan jika Barat tidak akan mencabut sanksi terhadap Rusia terkecuali Moscow menghentikan dukungan mereka untuk pemberontak di timur Ukraina. Penambahan sanksi diharapkan akan diumumkan dalam pertemuan European Council di Brussel pada hari Kamis dan Jumat.
Sedangkan di AS, Gedung Putih pada hari Selasa malam telah mengatakan bahwa Presiden Barack Obama akan segera mengotorisasi paket sanksi baru terhadap Rusia.

Fed Masih Akan Menaikan Suku Bunga Di 2015

Fed Masih Akan Menaikan Suku Bunga Di 2015
Federal Reserve utarakan akan bersabar untuk menentukan waktu kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006. “Komite menilai dapat bersabar untuk mulai menormalisasikan kebijakan moneter,” tulis pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC). Pernyataan tersebut menggantikan frase komitmen untuk mempertahankan suku bunga dekat level rendah nol persen sementara waktu. “Komite menilai acuan masih konsisten dengan pernyataan sebelumnya yakni suku bunga akan berada dekat level nol persen untuk sementara waktu.”
Fed juga lebih optimis dengan perbaikan kondisi pasar tenaga kerja AS “Pasar tenaga kerja terus membaik. Underutilization tenaga kerja terus berkurang,” tulis pernyataan FOMC yang menggantikan pernyataan perbaikan tenaga kerja akan bertahap.
Acuan kebijakan suku bunga tersebut mempertegas rencana Federal Reserve untuk memulai kenaikan suku bunga di 2015. Menurut proyeksi FOMC, 15 dari 17 petinggi Fed memprediksi bank sentral AS akan menaikan suku bunga di 2015. Ini juga dipertegas oleh pernyataan Ketua Fed Janet Yellen yang mengatakan acuan yang baru tidak mencerminkan perubahan kebijakan dan hampir semua petinggi Fed memperkirakan kenaikan suku bunga di 2015. Fed's Yellen mengatakan kenaikan suku bunga akan bertahap dan akan bergantung kepada kondisi ekonomi.
Dollar AS dan bursa saham AS mempertahankan penguatan setelah publikasi FOMC dan pidato Fed's Yellen. Namun, emas melemah dan minyak mengurangi penguatan setelah tangguhnya kinerja Dollar AS mengurangi daya tarik komoditas. 

Emas Rebound Pada Sesi Asia

Emas Rebound Pada Sesi Asia Emas berhasil rebound dari level rendah 2 pekan seiring aksi beli investor setelah mencerna keputusan bank sentral AS untuk melepas janji untuk mempertahankan tingkat suku bunga untuk "waktu yang lebih lama." Harga emas pulih ke kisaran $1,192 pada sesi Asia setelah sempat uturun menuju level $1,183, level terendah sejak 1 Desember kemarin. Emas masih menuju untuk mengakhiri rally selama 2 pekan seiring anjloknya harga energi mengancam untuk mendorong laju inflasimenjauh target the Fed sebesar 2%. Sementara data kemarin menunjukkan laju inflasi konsumen AS naik 1.3%, kenaikan terkecil sejak Februari dengan harga minyak berada pada level rendah 5 tahun, data ekonomi lainnya termasuk payrolls dan penjualan ritel menguatkan peluang untuk kenaikan suku bunga.
“Ada sejumlah minat beli di bawah level $1,200,” ucap Lv Jie, analis pada Cinda Futures Co. di Hangzhou, China. “Pernyataan the Fed membuat dollar dan bursa saham AS menguat, keduanya bearish bagi emas.”

Jumat, 12 Desember 2014

Wall St Menghijau Pasca Data Penjualan Ritel AS

Wall St Menghijau Pasca Data Penjualan Ritel AS Wall Street bangkit dari hari terburuk dalam 7-pekan pasca data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang lebih baik dari ekspektasi mendorong optimisme terhadap perekonomian.
Penjualan ritel AS melonjak ke level puncak 8-bulan seiring pembeli memanfaatkan perbaikan pasar pekerjaan dan harga bahan bakar yang lebih murah. Kenaikan 0,7% dalam penjualan ritel bulan lalu sesuai dengan estimasi tertinggi para ekonom. Sementara klaim pengangguran mencatat penurunan sebesar 3.000 menjadi 294.000 dalam pekan yang berakhir 6 Desember. Klaim telah mencatat angka di bawah 300.000 dalam 12 dari 13 minggu terakhir.
Dow Jones Industrial Average menghentikan penurunan 3-sesi beruntun dan ditutup naik 0,4%, dipimpin oleh saham WAlt Disney. Kinerja apik sektor utilitas membantu S&P500 naik 0,5%. Nasdaq Composite juga menguat 0,5%.

Minyak Bertahan di Level Rendah 5 Tahun Karena Pernyataan Dari Saudi

Minyak Bertahan di Level Rendah 5 Tahun Karena Pernyataan Dari SaudiMinyak Brent dan West Texas Intermiadtly di perdagangkan di dekat level terendah sejak Juli 2009 seiring Arab Saudi mempertanyakan apakah perlu produksi di pangkas, itu meningkatkan spekulasi bahwa produsen terbesar OPEC tersebut akan mempertahankan pangsa pasar.
Minyak Brent hanya sedikit berubah di London setelah kemarin turun sebesar 3.9%. Pasar akan mengkoreksi dirinya sendiri, berdasarkan pernyataan dari Menteri Perminyakanan Arab Saudi Ali -Naimin. Permintaan global untuk minyak dari OPEC akan turun pada tahun depan untuk menjadi sekitar 300,000 barel per hari untuk menjadi 28.9 juta barel, itu adalah level yang terlihat setidaknya sejak tahun 2003, menurut prediksi OPEC kemarin.
Minyak telah anjlok ke pasar bear seiring tiga anggota terbesar OPEC menawarkan diskon untuk ekspor ke Asia. OPEC, yang  menyuplai sekitar 40% dari minyak dunia, memutuskan untuk mengurangi produksi kuota pada pertemuan bulan lalu walaupun AS memompa pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade.
"Minyak mentah akan terus di perdagangkan di level rendah," kata Jonathan Barratt, kepala investasi di Ayers Alliance Securities di Sydney pada hari ini. " Ada masalah dengan pasokan dan OPEC tidak akan mengurangi selama AS tetap memproduksi di tingkat tinggi."
Minyak Brent Januari berada di level $64.42 per barel di London, naik sebesar 18 sen pada hari ini. Sementara itu minyak WTI Januari 45 sen lebih tinggi di $61.39 per barel di Nymex. Minyak kemarin melemah sebesar $2.88 menjadi $60.94.

Rusia Dibayangi Ancaman Gagal Bayar Hutang

Rusia Dibayangi Ancaman Gagal Bayar HutangAncaman resesi membayangi Rusia di tahun 2015 mendatang. Tren penurunan harga minyak mentah dan embargo ekonomi diprediksi bisa menghadirkan masalah baru, di antaranya adalah kebangkrutan perusahaan-perusahaan berbasis pasar internasional dan kegagalan bayar hutang pemerintah. 
Di mata bank investasi Saxo Bank, ancaman bangkrut di sektor bisnis dan pemerintahan Rusia bisa sama dengan apa yang terjadi di tahun 1998 silam. Kala itu, pemerintah Moskow mengalami gagal bayar surat hutang luar negerinya sehingga nilai tukar Ruble melemah tajam dan inflasi naik ke atas 80%. Masalah ini memperburuk citra Rusia dan menghancurkan kredibilitas negara ini di pasar kredit internasional selama bertahun-tahun.
Menurut pemangku kebijakan Rusia pekan lalu, perekonomian dalam negeri akan melambat atau kontraksi sebanyak 0,8% di tahun 2015. Pemerintah merevisi anggaran belanjanya tahun depan dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, termasuk depresiasi kurs mata uang Ruble dan perubahan asumsi harga minyak dari $100 menjadi $80 per barel. Kabar buruknya, kondisi perekonomian Rusia tahun depan bisa semakin buruk karena harga minyak jenis Brent sekarang sudah lebih rendah dibandingkan harga asumsi, di kisaran $71 per barel.
Pemerintah sudah memperkirakan skenario terburuk, di mana perekonomian bisa melambat antara 3,5% dan 4% apabila harga rata-rata minyak berkisar di $60 per barel sepanjang tahun depan. Separuh pemasukan Rusia memang sangat bergantung pada ekspor migas ke luar negeri sehingga penurunan harganya di pasar internasional merupakan pukulan telak bagi negara yang sedang di-embargo oleh Amerika ini. Berkurangnya pendapatan ekspor berpengaruh terhadap kenaikan defisit anggaran dan berujung pada pelemahan nilai tukar mata uang Ruble. Depresiasi kurs domestik kemudian akan membuat harga-harga barang menjadi lebih mahal dan menyakiti konsumen. Penurunan daya beli akan membuat laju bisnis dan konsumsi melambat sehingga perekonomian berbalik lesu.
Untuk tahun 2014, arus inflasi diprediksi menembus 9,7% atau jauh di atas proyeksi sebelumnya di 7,5%. Sementara untuk tahun depan, inflasi diperkirakan berkisar di level 9%. Tekanan inflasi sebesar itu akan memaksa pemerintah untuk menaikkan tunjangan kesejahteraan dan dana pensiun warganya. Sekali lagi, kebijakan ini juga akan berujung pada perlambatan ekonomi nasional.
Di saat yang sama, pemerintah harus mencermati benar pos cadangan devisanya untuk tahun depan. Jumlah simpanan devisa harus cukup untuk menalangi keperluan bank sentral, seperti biaya intervensi pasar uang untuk menjaga kurs Ruble

Program Pinjaman ECB Raup Permintaan Sebanyak 161 Milyar Dollar

Program Pinjaman ECB Raup Permintaan Sebanyak 161 Milyar DollarBank Central Eropa pada hari Kamis memberikan pinjaman  dengan tenor 4 tahun senilai 129.8 milyar euro (161.29 milyar euro) pada sektor perbankan dalam program pinjaman tahap kedua yang bertujuan menaikkan neraca keuangan ECB dan memicu tingkat pinjaman baru pada sektor swasta. Tingkat permintaan lebih tinggi dari hampir 83 milyar euro pada program pinjaman tahap pertama di sekitar pertengahan bulan September lalu, namun berada di bawah estimasi sebesar 150 milyar euro.
Hasil ini kemungkinan akan menguatkan ekspektasi bahwa ECB akan menambah program stimulus-nya tahun depan dengan membeli obligasi pemerintah dalam jumlah besar untuk menambahkan sekitar 1 trilyun euro pada neraca keuangannya, jumlah aset yang dimilikinya, yang mana saat ini sedikit di atas 2 trilyun euro. Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu mengatakan petinggi ECB akan kembali mempertimbangkan kebijakan stimulus mereka, yang mana termasuk pinjaman murah untuk sektor perbankan dan pembelian sekuritas berbasis aset dan covered bonds, pada awal tahun 2015 dan memutuskan apakah akan mengambil langkah lanjutan untuk memastikan bahwa laju inflasi tahunan bergerak mendekati targetnya yaitu berada tipis di bawah 2%.

Bank of England Akan Lebih Terbuka Mengenai Kebijakannya

Bank of England Akan Lebih Terbuka Mengenai Kebijakannya
Bank Of England mengumumkan perubahan besar pada cara memberikan informasi mengenai keputusan kebijakan moneternya, mengatakan akan merilis minutes diskusi bersamaan dengan pengumuman tingkat suku bunga mulai Agustus 2015 nanti.BoE saat ini merilis minutes diskusi Monetary Policy Committee, dan hasil voting 9 anggotanya, dengan jeda hampir selama 2 pekan. BoE pada hari Kamis juga mengatakan akan mulai merilis transkrip diskusi kebijakannya dengan jeda selama 8 tahun. 
Pertemuan pertama yang akan dicakup oleh rencana transkrip baru akan digelar pada bulan Maret 2015. Di bawah recana perubahan ini, MPC akan menggelar pertemuan selama 3 hari di bawah sistem saat ini dan deliberasi pada hari pertama tidak akan dilaporan melalui transkrip. Perubahan lainnya adalah, BoE mengatakan sedang meminta anggota MPC untuk menggelar pertemuan 8 kali dalam setahun, dimulai tahun 2016, dari 12 kali saat ini. Perubahan tersebut membutuhkan persetujuan parlemen Inggris. "Hari ini saya ingin mengumumkan perubahan paling signifikan pada bagaimana kami mempresentasikan dan menjelaskan keputusan tingkat suku bunga kami sejak Monetary Policy Committee dibentuk tahun 1997 lalu," ucap Gubernur Bank of England Mark Carney. Carney telah mencoba membuat bank sentral lebih transparan sejak menjabat di pertengahan tahun 2013 lalu.

Emas Masih Berpotensi Uji Support 1214



Harga emas tertahan di bawah $1223 per troy ons, yang merupakan level support terdekat kemarin. Harga siang ini bergerak di kisaran $1221 per tory ons. Penguatan dollar AS karena data-data ekonomi AS yang dirilis semalam lebih bagus dari proyeksi, membantu menekan harga emas.

Support penting kini di kisaran 1214. Saat ini harga masih mungkin menguji ke level support ini. Dan bila harga berhasil menembus ke bawah level support tersebut, harga berpotensi melanjutkan pelemahan ke area 1209 atau MA 200 grafik 1 jam.


Sementara resisten terdekat di kisaran 1227. Penembusan resisten ini membuka peluang penguatan ke area 1232. Hari ini data yang mungkin bisa menjadi market mover adalah data Produksi Industri China dan Zona Euro, data Indeks Harga Produsen dan Sentimen Konsumen AS.

Emas Masih Berpotensi Uji Support 1214

Selasa, 09 Desember 2014

WGC: Permintaan Emas Tidak akan Naik Tajam Meski India Perlonggar Aturan

WGC: Permintaan Emas Tidak akan Naik Tajam Meski India Perlonggar AturanBadan peneliti komoditas emas, World Gold Council (WGC), memperkirakan tidak ada impor emas secara berlebihan dari India tahun ini meski pemerintahnya sudah memperlonggar aturan. Oleh karena itulah badan ini tidak mengubah proyeksi permintaan emasnya untuk tahun 2014.  
Reserve Bank of India mencabut salah satu aturan yang membatasi ruang gerak importir logam mulia domestik. Sebelumnya, importir diwajibkan menyisihkan 20% dari total impor emasnya untuk dijadikan produk perhiasan, yang harus di-ekspor kembali ke luar negeri. Kebijakan otoritas sempat memunculkan harapan bahwa permintaan emas akan meningkat tajam dalam beberapa waktu mendatang. Namun dalam statement-nya, WGC mementahkan ekspektasi itu.
"Kami tetap mempertahankan perkiraan volume permintaan emas di tahun 2014 pada kisaran 850-950 ton, atau sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ujar P.R. Somasundaram, Direktur Pelaksana World Gold Council. Lembaga itu menganggap kenaikan impor dalam beberapa bulan belakangan tidak dipicu oleh perubahan di sisi permintaan namun lebih kepada antisipasi pasar terhadap potensi keluarnya kebijakan baru. Menurut Somasundaram, timing keluarnya aturan ini tetap akan memberikan kepercayaan diri terhadap pelaku pasar logam mulia.

Emas Sideways Pada Kisaran 1185 - 1215

Koreksi dollar pada perdagangan Senin membuat emas menguat. Permintaan emas juga meningkat akibat lemahnya data ekonomi global, dan membawa emas menembus di atas $1200. Ekspor yang menjadi tumpuan ekonomi China mencatat pelambatan di bulan November, ekonomi Jepang memasuki resesi, dan pertumbuhan produksi industri Jerman lebih rendah dari ekspektasi. Namun penguatan emas masih terlihat rapuh setelah SPDR Gold Trust kembali melaporkan penurunan kepemilikan aset pasca mencatat kenaikan 0,5% pada pekan lalu. 
Pada grafik 1 jam, emas terlihat bergerak sideways dengan rentang perdagangan 1185 - 1215. Indikator MACD terlihat mendatar sementara stochastic terlihat berkonsolidasi. Penembusan kembali di bawah level 1200 dan bergerak konsisten di bawah area tersebut berpotensi membawa harga turun menguji area 1195 sebelum menuju 1185. Sementara jika bertahan di atas area 1200, emas berpotensi menguat menguji kembali area 1208, dengan potensi ke area 1215 jika tertembus.

Emas Sideways Pada Kisaran 1185 - 1215

Minyak Mentah Dunia Sentuh Titik Rendah 5 Tahun Baru

Minyak Mentah Dunia Sentuh Titik Rendah 5 Tahun BaruHarga minyak mentah dunia anjlok lagi menyentuh titik terendah 5 tahun baru akibat spekulasi meningkatnya pasokan minyak global hingga tahun depan sementara laju permintaan cenderung menurun.
Morgan Stanley di hari Senin memangkas proyeksi harga crude oil untuk 5 tahun kedepan lebih rendah, akibat kekhawatiran atas melimpahnya supply yang menekan harga minyak di level rendah untuk periode yang lebih lama.
Berbagai analis juga melihat skenario utama minyak akan diperdagangkan di harga rata-rata $70 per barrel sepanjang 2015, turun sekitar 30% atau lebih rendah $28 per barrel dibanding proyeksi semula. Sementara skenario terburuknya, adalah harga minyak turun 38% harga rata-rata.
Sementara pemulihan harga minyak kemungkinan baru akan terjadi secara gradual di rata-rata $100 per barrel pada tahun 2017, dengan asumsi tidak ada intervensi dari negara produsen OPEC ataupun tidak ada gangguan pasokan utama dari negara produsen kunci minyak dunia.
Terpantau sejauh ini harga minyak mentah AS berjangka melorot -2.00% di level $64.51 per barrel, setelah meraih titik tertinggi intraday di $65.55 dan level terendah hariannya di $64.10 per barrel.

Minyak Tetap Bearish

Pada grafik harian, turunnya indikator MACD dapat menyediakan tekanan penurunan bagi minyak. Sentimen cukup bearish dengan minyak yang masih diperdagangkan di bawah MA 50-100-200 harian dan di dalam bearish channel. Namun, minyak perlu mencatatkan level penutupan harian yang semakin rendah setiap harinya untuk menambah tekanan penurunan; dimana kegagalan dapat mendorong aksi bargain-hunting terutama dengan indikator Stochastic yang berada di area oversold.
Dari sisi fundamental, investor masih cemas dengan melimpahnya supplai di pasar setelah OPEC tetap mempertahankan kuota produksinya. Kecemasan juga diperburuk oleh laporan bahwa Irak telah memberikan diskon bagi konsumen yang membeli minyak dari negara tersebut. Langkah ini mengikuti kebijakan serupa dari Arab Saudi yang di akhir pekan juga memberikan diskon untuk ekspor minyaknya. Ini mungkin dapat menjaga sentimen negatif untuk minyak.
Meski demikian, mulai masuknya musim dingin di berbagai negara sepertinya dapat memberikan harapan akan terjaganya outlook permintaan. Permintaan minyak cenderung meningkat ketika dunia mengalami musim dingin yang jatuh pada periode Desember - Februari.
Outlook minyak masih bearish, dimana minyak dapat alami pelemahan dengan target penurunan $60.00 dan stop-loss $63.80. Minyak WTI mungkin akan diperdagangkan di kisaran $60.00 hingga $63.80 untuk hari ini.
Resistance Level : $63.80, $65.00, $66.85
Support Level     : $61.50, $60.00, $58.50
Minyak Tetap Bearish

Outlook Ekspor Indonesia Bayangi Rupiah

Outlook Ekspor Indonesia Bayangi Rupiah Rupiah melemah ke level rendah 6 tahun seiring kontraksi pada perekonomian Jepang dan melambatnya tingkat permintaan di China memperburuk outlook sektor eksporIndonesia. Resesi di Jepang lebih dalam dari estimasi sebelumnya, menurut data hari ini. Perekonomian Jepang berkontraksi sebesar 1.9% di kuartal ketiga, lebih rendah dari penurunan sebeasr 1.6% yang dilaporkan data sebelumnya. Yen mencapai level terendah sejak 2007 terhadap dollar. Tingkat impor China, negara perekonomian terbesar di Asia, diluar perkiraan turun sebesar 6.7% di bulan November dari setahun lalu, menurut rilis data pemerintah hari ini. 
“Saat ini kecemasan lebih ke sektor eksternal, sehingga saya memperhatikan trend permintaan global dan penguatan dollar secara luas,” ucap Gundy Cahyadi, ekonom pada DBS Group Holdings Ltd. di Singapura. “Saya melihat petunjuk dari yen, yang mana dapat menyeret sentimen terhadap rupiah dan mata uang kawasan lainnya untuk ikut melemah.” Data pekan lalu menunjukkan tingkat ekspor Indonesia turun di bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam 3 bulan.

Chicago Fed surveys

Chicago Fed survey: Perekonomian AS Bertumbuh; Laju Inflasi Melambat
Tingkat pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan bertambah cepat tahun depan, dipicu oleh penurunan pada tingkat pengangguran, namun laju inflasi diperkirakan melambat tipis, menurut hasil survey yang dirilis hari Senin oleh Federal Reserve Bank of Chigago. Perkiraan, mulai dari sektor manufaktur, bankir, analis dan lainnya yang berpartisipasi pada simposium outlook tahunan regional the Fed pekan lalu, juga menunjukkan tingkat suku bunga naik secara bertahap. Yield obligasi 1-tahunan diperkirakan naik sebanyak 0.46% hingga kuartal keempat tahun 2015, dari 0.11% kuartal ini.
The Fed telah mempertahankan tingkat suku bunga dekat nol selama 6 tahun hingga saat ini, dan membaiknya pasar tenaga kerja dan sinyal pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menguatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga tahun depan. Hasil survey sejalan dengan ekspektasi tersebut. Petinggi the Fed sedang memperhatikan laju inflasi dengan seksama, dan sebagian banyak telah berpandangan bahwa laju inflasi akan perlahan kembali menuju target the Fed pada 2% dalam beberapa tahun mendatang.
Hasil survey the Fed bagian Chicago memberikan sedikit kelegaan, dengan responden memproyeksikan laju pertumbuhan pada CPI akan turun menajdi 1.7% di kuartal keempat tahun 2015, dari estimasi sebelumnya sebesar 1.8% pada kuartal ini. Mereka juga memperkirakan harga minyak sedikit naik dalam periode yang sama. Hasil survey menunjukkan Yield obligasi 10-tahunan AS akan naik menjadi 3% setahun dari sekarang. Survey juga memperkirakan tingkat pengangguran untuk turun menjadi 5.6% pada kuartal keempat tahun 2015, dari 5.8% saat ini. Perekonomian AS dperkirakan akan bertumbuh sebesar 2.7%, lebih cepat dari rata-rata historikal negara.

Minyak Ditutup di Level Terendah 5-Tahun Baru

Minyak Ditutup di Level Terendah 5-Tahun BaruMinyak mentah ditutup di titik terendah 5-tahun baru pada hari Senin seiring lesunya pertumbuhan ekonomi di Asia dan pemangkasan harga oleh Irak memperburuk kekhawatiran investor tentang melimpahnya pasokan global.
Irak pada hari Senin memangkas harga minyak mentah kontrak Januari untuk pembeli Asia dan AS, namun menaikkannya untuk pelanggan di Eropa. Eksportir minyak terbesar, Arab Saudi, pada awal bulan ini juga telah melakukan langkah serupa.
Sentimen negatif diperparah oleh data yang menunjukkan ekonomi Jepang berkontraksi lebih tajam dibandingkan estimasi awal, dengan ekspor China memperlihatkan pertumbuhan di bawah ekspektasi. China dan Jepang merupakan konsumen minyak terbesar ke-2 dan ke-3 setelah AS.

Musim belanja terbesar di Amerika tahun 2014: Thanksgiving menembus $1 miliar dan Black Friday melampaui $1,5 miliar

2014-Thanksgiving-turkey-kalkun-inovasi-comWalaupun beberapa situs web mengalami kerusakan (seperti, BestBuy) dan juga akses ke toko online lewat desktop, laptop dan perangkat mobile mengalami penurunan kecepatan pada tahun ini, namun orang Amerika cenderung berbelanja online daripada pergi antri di depan toko pada musim belanja terbesar tahun 2014 ini.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perdagangan online atau e-commerce, perusahaan riset terkemuka comScoremencatat bahwa total belanja online pada hari Thanksgiving menembus $1 miliar dan Black Friday (satu hari setelah Thanksgiving) melampaui $1,5 miliar.
Ketika orang Amerika dan keluarganya duduk di meja panjang mencicipi potongan ayam kalkun dengan saus cranberry, memotong irisan ham panggang, makan sayur Brussels sprout yang dioseng setengah matang, dan minum anggur pilihan pada hari Thanksgiving (Kamis, 27 November 2014), sebagian besar penduduk meluangkan waktu berbelanja online dengan menggunakan ponsel pintar, tablet, dan laptop. Karena tergiur dengan harga diskon besar, maka total belanja selama 24-jam pada hari Thanksgiving mengalami kenaikan 32 persen dibandingkan pada hari yang sama satu tahun lalu.
Tidak cukup hanya belanja pada hari Thanksgiving, orang Amerika juga meneruskan belanja pada hari Jumat setelah makan ayam kalkun sehari sebelumnya, atau dikenal sebagai Black Friday. Total belanja lewat online pada hari Jumat (28 November) mengalami kenaikan 26 persen dibandingkan pada hari Jumat setelah Thanksgiving tahun 2013.
e-commerce-spending-2014-holiday-season-comScore-
comScore juga melaporkan bahwa total penjualan e-commerce dari tanggal 1 sampai 28 bulan November 2014 mencapai $22,7 miliar dollar, dibandingkan pada waktu yang sama satu tahun yang lalu hanya mencapai $19,8 miliar. Secara keseluruhan, belanja online selama bulan November terjadi peningkatan sebanyak 15 persen dari satu tahun sebelumnya.
Penjualan lewat online pada musim belanja terbesar di Amerika tahun 2014 akan mencapai puncaknya pada hari Senin (1 Desember) yang dikenal dengan istilah Cyber Monday. Rekor baru berbelanja online pada hari Senin ini didukung oleh karyawan pria yang menggunakan komputer milik kantor dengan akses berkecepatan tinggi berbelanja peralatan elektronik, dan karyawan wanita berbelanja pakaian fashion terbaru.
Banyak pengamat percaya bahwa promosi dengan penawaran harga istimewa dan pengiriman gratis yang dilakukan toko online sejak awal bulan November, menyebabkan pembeli segera memutuskan untuk berbelanja online daripada harus menunggu menit-menit terakhir menjelang malam hari Natal dan Tahun Baru. Demikian pula, faktor-faktor lain seperti kesehatan ekonomi Amerika mulai pulih kembali, angka pengangguran semakin merosot, pasar saham yang meroket, dan bahan bakar bensin lebih murah, mendorong pertumbuhan e-commerce di negara adi kuasa ini.

Dollar AS Melambung Paska Komentar Pejabat The Fed

Dollar AS Melambung Paska Komentar Pejabat The FedDollar AS menguat tajam terhadap berbagai major currencies di hari Selasa akibat komentar dua pejabat Federal Reserve yang cukup berpengaruh di bank sentral.
Wakil Gubernur Fed Stanley Fischer dan Presiden Fed New York, William Dudley menegaskan bahwa harga minyak yang murah hanya berdampak sementara dalam menekan harga-harga barang di AS. Mengindikasikan bahwa The Fed tidak terganggu oleh fluktuasi harga energy dalam menetapkan keputusan suku bunga.
Komentar ini dinilai oleh para investor bahwa bank sentral AS masih dalam jalurnya untuk mengetatkan suku bunga acuan di pertengahan 2015, sementara ECB dan BoJ yang justru terancam deflasi malah perlu melonggarkan suku bunga.
Perbedaan yang mencolok antara outlook kebijakan moneter The Fed dengan bank sentral lainnya menjadi faktor utama pendorong reli Dollar vs Euro, Poundsterling, Aussie serta Yen Jepang.
Alhasil indeks Dollar AS berbalik menguat ke level 88.41, atau melejit 0.49% dibanding penutupan sehari sebelumnya di level 88.03. Sementara USDJPY melejit diatas level 119.19, EURUSD melorot ke 1.2417, GBPUSDanjlok ke 1.5654 dan AUDUSD melemah ke 0.8446.

Market Movers: Pasca Terkoreksi, Dollar Berbalik Menguat

Market Movers: Pasca Terkoreksi, Dollar Berbalik Menguat Dollar pada perdagangan kemarin terkoreksi dari level tertinggi 5 tahun, namun pada perdagangan pagi sesi Asia hari ini dollar terlihat kembali menguat. Indeks dollar terhadap mata uang utama terpantau menguat 0,1%. Penguatan tersebut menunjukkan sentimen positif masih terus menaungi dollar, dimana setiap penurunan akan memicu aksi beli kembali. Namun minimnya data ekonomi penting yang dirilis AS hingga hari Rabu kemungkinan akan membatasi penguatan dollar.
Pada pagi ini National Australia Bank, melaporkan sentimen bisnis di bulan Desember turun menjadi 1 dari bulan sebelumnya 5 membuat aussie melemah. Aussie juga masih dibayangi sentimen negatif akibat penurunan harga komoditas. Sore ini data ekonomi penting datang dari Inggris, Office for National Statistic akan merilis data produksi manufaktur bulan Oktober yang diperkirakan naik 0,2% dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%. Rilis data yang seusai perkiraan atau lebih rendah dapat memberikan tekanan bagi pound sterling, sebaliknya jika lebih tinggi maka mata uang Inggris tersebut berpeluang menguat. 
Dari lantai bursa, Wall Street pada perdagangan Senin mencatat penurunan harian terbesar dalam tujuh pekan terakhir, memberikan sentimen negatif bagi bursa Asia pagi ini, Indeks utama bursa Asia terpantau melemah, terus merosotnya harga minyak menyeret pergerakan saham sektor energi yang berimbas pada kinerja bursa. 
Harga minyak mentah WTI turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir, potensi berlebihnya supply minyak dunia sementara permintaan yang masih lemah membuat minyak terus tertekan. OPEC pada bulan November memproduksi 30,56 juta barel per hari, melebihi target sebanyak 30 juta barel dalam enam bulan beruntun. Sementara itu Energy Information Administration melaporkan produksi minyak AS naik menjadi 9,08 juta barel perhari pada pekan yang berakhir 28 November, menjadi yang tertinggi sejak EIA mulai mencatat data pada tahun 1983. Pelemahan juga dipicu langkah Irak yang menurunkan harga jual minyak untuk pasar Asia, langkah tersebut mengikuti Arab Saudi yang telah lebih dulu memberikan potongan harga.
Emas terlihat bertahan dikisaran $1.200 setelah menguat pada perdagangan kemarin akibat koreksi dollar. Namun emas masih rentan mengalami penurunan kembali, hal tersebut setidaknya tercermin dari penurunan kepemilikan aset di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, yang kembali mencatat penurunan pada hari Senin kemarin, setelah pada pekan lalu mencatat kenaikan 0,5%, terbesar sejak bulan Agustus. 

Bos ECB Akui Kebijakannya Tidak Berjalan Efektif

Bos ECB Akui Kebijakannya Tidak Berjalan EfektifSatu per satu, pemangku kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) menerima kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan tidak berjalan sesuai harapan. Mereka yang dahulu mati-matian menentang pelonggaran moneter, kini mulai bersikap lunak.
Anggota dewan kebijakan ECB, Ewald Nowotny, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Eropa memang 'luar biasa lambat'. Dalam sebuah forum di kota Frankfurt, Jerman beberapa jam lalu, Nowotny memperkirakan laju inflasi masih akan rendah setidaknya sampai kuartal perdana 2015. "Zona Euro akan menjadi titik lemah dalam peta perekonomian dunia," ujarnya.
Pernyataan Nowotny tersebut bertentangan dengan sikapnya beberapa bulan lalu. Ia adalah salah satu orang penting di ECB yang meminta publik untuk menunggu efektivitas kebijakan bank sentral dan menolak adanya stimulus moneter baru. Namun jelang akhir tahun, kondisi ekonomi tidak juga berubah sesuai harapan sehingga Nowotny mengakui bahwa otoritas menghadapi masalah besar.

Indikator Fed: Momentum Pasar Pekerjaan AS Melambat

Indikator Fed: Momentum Pasar Pekerjaan AS MelambatMeskipun pertumbuhan pekerjaan terus melaju di dekat level terbaik 3-tahun, momentum di pasartenaga kerja kemungkinan melambat, menurut data yang dirilis oleh Federal Reserve hari Senin.
Indeks kondisi pasar tenaga kerja Fed, yang didasarkan pada 19 variabel pekerjaan di pasar yang berbeda, turun menjadi 2,9 pada bulan November dari 3,9 pada bulan Oktober. Kendati masih berada di atas rata-rata jangka panjang, angka itu merupakan yang terburuk sejak Januari. Ketua Fed Janet Yellen diketahui juga memantau multi-faktor seperti ini untuk mengukur kesehatan pasar pekerjaan, serta sebagai pembanding tingkatpengangguran.
Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat lalu melaporkan pertumbuhan 321.000 pekerjaan pada bulan November, dengan tingkat pengangguran stabil di 5,8%.

Senin, 07 Juli 2014

IMF Lagarde Berikan Petunjuk Untuk Pengurangan Perkiraan Pertumbuhan Global

IMF Lagarde Berikan Petunjuk Untuk Pengurangan Perkiraan Pertumbuhan GlobalDirektur IMF, Christine Lagarde mensinyalkan pemangkasan perkiraan pertumbuhan di lembaganya, dia mengatakan bahwa investasi masih lemah dan masih ada resiko di AS walaupun rebound bergerak dengan cepat.

“Ekonomi global sedang mengumpulkan kecepatannya, meskipun lajunya mungkin akan sedikit berkurang daripada yang kami prediksi sebelumnya karena pertumbuhan masih berpotensi rendah dan belanja investasi,” masih lesu, kata Lagarde dalam konfrensi Cercle des Economistes di Aix-en-Provence, Perancis.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi adanya ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global pada saat Federal Reserve AS memangkas stimulus dan bank sentral Eropa bertempur dengan inflasi yang mana saat ini masih berada di level setengah dari target mereka. IMF bersiap untuk memperbaharui perkiraan ekonomi pada bulan ini setelah pada tanggal 8 April lalu memprediksi ekonomi akan berekspansi sebesar  3.6% pada tahun ini dan 3.9% untuk tahun 2015.

Pertumbuhan di AS, yang merupakan negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia, berpotensi berakselarasi dalam beberapa bulan  mendatang dan ekonomi di pasar berkembang di AS akan terhindar dari hard landing, meskipun pemulihan ekonomi Eropa masih belum kuat sebagaimana semestinya, kata Lagarde.

Emas Tertekan, Waspada Resisten 1326

Harga emas masih mendapatkan tekanan turun dari data Non-Farm Payrolls AS yang dirilis jauh lebih bagus dari ekspektasi pasar pekan lalu. Selain itu harga emas juga mendapatkan sentimen negatif dari meredanya gejolak di Irak, meskipun konflik masih belum usai.
Harga kini bergerak di kisaran $1316 per troy ons, mendapatkan tekanan turun sejak dibuka pagi tadi. Harga berpotensi menguji level-level support antara 1308-1313. Sementara support penting di kisaran 1305. Penembusan di bawah support ini berpotensi melemahkan harga ke kisaran 1297-1300.
Sementara resisten terdekat di kisaran 1326. Pergerakan di atas resisten ini berpotensi membawa harga ke area resisten berikutnya di kisaran 1330-1335.

 Emas Tertekan, Waspada Resisten 1326

Selasa, 10 Juni 2014

Emas Flat, Bertahan Di Atas Level Rendah 4 Bulan.

Emas Flat,  Bertahan Di Atas Level Rendah 4 Bulan.Emas bertahan di atas level terendah dalam empat bulan atas spekulasi bahwa penurunan harga setelah reli pada pasar ekuitas mungkin dapat memicu pembelian. Emas untuk hari ini di perdagangkan di kisaran $1.253/onz pada pukul 09.30 wib dari $1.252 kemarin. Emas turun ke level $1.240 pada tanggal 3 Juni, itu merupakan level terendah sejak 31 Januari, karena tanda-tanda pemulihan ekonomi di AS telah mendorong indeks Standard & Poor 500 ke rekor tertinggi.
 
Logam mulia tergelincir sebesar 3.3% di bulan Mei, itu merupakan penurunan bulanan terbesar dalam tahun ini, sebagian besar terpengaruh oleh meredanya ketegangan antara Ukraina dan Rusia dan juga karena pelemahan euro atas spekulasi bahwa bank sentral Eropa akan menambahkan stimulus. Data pada pekan ini mungkin menunjukkan penjualan retail di AS akan naik setelah Presiden bank Fed Boston Eric Rosengren mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih kuat di semester kedua di tengah konsumsi yang “sangat kuat.”

“Emas tampaknya akan stabil setelah penurunan di bulan Mei,” kata Howard Wen, seorang analis di HSBC Securities (USA) Inc., “Kami perkirakan penurunan akhir-akhir ini akan  mendorong beberapa permintaan emas di pasar berkembang."

Kenaikan Suku Bunga BoE Tergantung Data Inggris

Kenaikan Suku Bunga BoE Tergantung Data InggrisBank of England ( B o E) semakin dekat untuk menaikan suku bunga dan data ekonomi Inggris di musim panas dan gugur akan menentukan waktu kenaikan suku bunga, menurut anggota dewan moneter BoE Ian McCafferty. Bulan lalu, Bank of England telah memprediksikan kenaikan suku bunga selambatnya di kuartal kedua 2015 akan cukup untuk mencapai target inflasi BoE. Namun, komentar BoE's McCafferty dapat isyaratkan keinginan kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Morgan Stanley bahkan memperkirakan kenaikan suku bunga BoE dapat terjadi di kuartal pertama 2015. "Waktunya semakin dekat untuk menaikan suku bunga BoE ke level normal," tutur BoE's McCafferty ketika diwawancarai radio LBC. Minutes BoE terakhir menunjukan adanya suara minoritas yang berpikir kenaikan suku bunga perlu dilakukan lebih cepat. Sebagian ekonom bahkan beranggapan satu atau dua petinggi BoE dapat mengusulkan kenaikan suku bunga secepatnya pada pertemuan Agustus. Meski demikian, BoE's McCafferty utarakan perlu melihat lebih banyak data sebelum menetapkan sikapnya dan tidak mengatakan kapan waktu tepat untuk mulai naikan suku bunga

Emas Masih Tertekan, Waspada Resisten 1258

Harga emas masih stabil dan bergerak mendatar di bawah $1262 per troy ons, belum ada market mover yang mampu mendorong harga emas keluar dari pergerakan mendatar.
Harga kini bergerak di kisaran 1254. Kini terlihat harga membentuk resisten terdekat di sekitar 1258. Resisten penting masih di kisaran 1262 (level fibonacci retracement 61,8% antara 1182 dan 1392). Sementara support terdekat di kisaran 1250 dan support berikutnya di kisaran 1245 (level rendah yang terbentuk Jumat pekan lalu).
Secara umum, pergerakan harga emas masih dalam tekanan turun. Penembusan ke bawah area support terdekat 1250, berpeluang mendorong pelemahan harga emas ke support berikutnya.
Sementara pergerakan stabil di atas resisten terdekat 1258, berpeluang mendorong penguatan harga ke area resisten berikutnya.
Hari ini data ekonomi penting dari kawasan Eropa bisa menjadi market mover seperti data Produksi Industri Perancis dan data Produksi Manufaktur Inggris.

 http://files.monexnews.com/src/Gambar%20Teknikal%20Komoditi/xauusdh1-10062014.jpg

Senin, 09 Juni 2014

Ukraina Coba Bernegosiasi Dengan Rusia

Ukraina Coba Bernegosiasi Dengan Rusia Pemerintahan baru Ukraina , yang dipimpin oleh Presiden Petro Poroshenko, akan memulai negosiasi harga gas dengan Russia pada hari Senin. Ini dapat menjadi ujian pertama bagi presiden Ukraina yang baru dilantik tersebut untuk merajut kembali hubungan dengan Rusia. Poroshenko telah menolak pencaplokan Crimea oleh Rusia dan ini tentunya akan menjadi batu sandungan dalam memulai negosiasi dengan Presiden Vladimir Putin. Masih belum jelas bagaimana sikap Putin namun ini akan terlihat dari negosiasi harga gas dalam pertemuan di Brussel hari ini. Rusia telah mengancam akan memotong supplai gas untuk Ukraina jika pemerintahan Poroshenko gagal membayar utangnya kepada perusahaan gas Rusia, Gazprom, pada hari Selasa. Jika Ukraina gagal mencapai kesepakatan gas dengan Rusia maka ini tidak hanya berdampak buruk bagi perekonomian Ukraina tapi juga perekonomian Eropa. Ukraina merupakan hub transportasi gas Rusia ke Eropa sehingga penghentian ekspor gas Rusia ke Ukraina juga dapat berarti berhentinya pasokan gas Rusia untuk Eropa

Morgan Stanley Perkirakan BOE Naikkan Suku Bunga Lebih Cepat

Morgan Stanley Perkirakan BOE Naikkan Suku Bunga Lebih CepatPara analis di Morgan Stanley mengatakan saat ini mereka memperkirakan Bank of England akan menaikkan tingkat suku bunga pada kuartal pertama tahun 2015, dari perkiraan sebelumnya pada kuartal kedua. Para analis tersebut mengatakan pada kuartal pertama 2015 ekonomi Inggris akan lebih kokoh , dan tekanan inflasi akan meningkat. Setelah kenaikan suku bunga pertama, Morgan Stanley juga memperkirakan akan terjadi lagi dua kali kenaikan suku bunga 25 basis poin pada tahun 2015. Namun para analis tersebut juga mengatakn kemungkinan adanya kenaikan tingkat suku bunga di tahun 2014 seiring membaiknya perekonomian, dan survey bisnis menunjukkan masih ada sedikit (jika ada) kapasitas cadangan dalam perusahaan. Morgan Stanley juga menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi Inggris menjadi 3,1% pada tahun 2014 dari prediksi sebelumnya 2,8%. Sementara untuk tahun 2015 diperkirakan tumbuh 2,7% dari sebelumnya 2,4%.

Emas Masih Tertekan Di Bawah 1262

Harga emas bergerak mendatar di kisaran sempit 1251-1254 hingga siang ini. Bagusnya data Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang dirilis Jumat malam dan tingginya minat beli di bursa saham AS bisa menjadi faktor negatif penekan harga emas. Di sisi lain, harga yang dianggap sudah rendah oleh sebagian pelaku pasar, memberikan alasan untuk masuk melakukan pembelian emas sehingga bisa menopang harga emas.
Harga kini bergerak di kisaran 1252. Resisten penting masih di kisaran 1262 (level fibonacci retracement 61,8% antara 1182 dan 1392). Sementara support di kisaran 1245 (level rendah yang terbentuk Jumat pekan lalu). Pada grafik harian, indikator MACD, Stochastics dan RSI masih mengindikasikan tekanan turun sehingga harga kelihatannya masih tertekan turun di bawah resisten 1262.
Sementara pergerakan di bawah 1245, membuka peluang pergerakan turun ke area 1240 dan pergerakan di atas 1262, membuka peluang penguatan ke area 1268.
Hari Senin ini, tidak ada data ekonomi penting  dari Eropa dan AS yang akan dirilis.
 http://files.monexnews.com/src/Gambar%20Teknikal%20Komoditi/xauusdh1-09062014.jpg


 

Minggu, 08 Juni 2014

Fed Fisher: Stimulus QE Akan Berakhir di Bulan Oktober

Fed Fisher: Stimulus QE Akan Berakhir di Bulan OktoberPertumbuhan Nonfarm payrolls AS selama bulan Mei naik ke 217,000 diatas estimasi 215,000, dibanding sebelumnya 282,000, sementara tingkat pengangguran menurun ke 6.3%, dan hourly earnings 2.1% vs ekspektasi 2.0%. Secara keseluruhan agregat jam kerja, yang biasanya menjadi proxy untuk pertumbuhan GDP tumbuh pada laju tahunan 3.8% , yang merupakan level tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Ddata ini juga menunjukkan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja AS masih berlanjut terindikasi dari total penambahan 8.7 juta tenaga kerja sejak terjadinya resesi tahun 2008. Selain itu tingkat pengangguran juga masih berpotensi menurun lebih jauh di bulan depan berdasarkan indikasi dari rilis data jobless claims mingguan.
Namun masih terdapat kekhawatiran trend pelemahan partisipasi tenaga kerja yang menyebabkan pemulihan nonfarm payrolls tidak dapat memicu reli Dollar AS. Jumlah partisipasi tenaga kerja yang digambarkan melalui data labor force turun lagi sebesar 9000 ke level 92,009 juta.
Reaksi di market cukup beragam paska data nonfarm payrolls ini, dimana Emas melemah tipis, Dollar sedikit menguat, namun bursa saham AS berjangka melejit lagi ke level rekor tertingginya selama 2014

Data Tenaga Kerja AS Redam Emas

Data Tenaga Kerja AS Redam EmasEmas melemah pada hari Jumat setelah indeks dollar berbalik ke teritori positif pasca data tenaga kerja AS dirilis hampir sejalan dengan ekspetasi, menunjukkan laju yang solid pada bulan Mei. Emas mencatat pengutan harian terbesar sejak pertengahan Mei pada hari Kamis setelah European Central Bank membuka kebijakan untuk mendorong perekonomian Zona Euro. Trader menahan diri untuk membuka posisi baru setelah jelang dirilisnya data tenaga kerja AS setelah sebelumnya rally sekitar 1% menyusul kebijakan stimulus moneter ECB tersebut. Emas cenderung mendapat keuntungan dari tingkat suku bunga rendah dan kebijakan pelonggaran moneter

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat melaporkan ekonomi AS menciptakan 217.000 pekerjaan baru di luar sektor pertanian di bulan Mei, sesuai dengan ekspetasi Wall Street. Tingkat pengangguran tetap sebesar 6,3%, setelah pada bulan April menurun tajam, dan menjadi penurunan bulanan terbesar dalam 31 tahun terakhir.

Setelah data dirilis, minat terhadap emas sempat meningkat, namun penguatan terus terpangkas akibat ekspetasi Federal Reserve akan melanjutkan pengurangan stimulus moneter, daya tarik aset selain emas yang memberikan return lebih besar, serta pulihnya dollar.
Emas Pada perdagangan Jumat ditutup pada level $1.253,25 per troy ons, dengan level tertinggi harian $1.257,63, dan terendah $1.246,16

Jumat, 06 Juni 2014

Emas Bertengger Dekat Level Tinggi Empat Hari Sebelum Data NFP

Emas Bertengger Dekat Level Tinggi Empat Hari Sebelum Data NFPEmas bergerak dekat level tertinggi dalam empat hari, berada di jalur untuk hentikan penurunan selama dua pekan, di tengah investor sedang menunggu laporan tenaga kerja di AS untuk menilai tingkat kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut dan dampaknya terhadap stimulus moneter.
Emas pada saat ini di perdagangkan di kisaran $1.254 pada pukul 08.38 wib dari $1.253 kemarin, naik sebesar 0.4% pada pekan ini. Logam mulia kemarin naik ke $1.257. itu merupakan level tertinggi sejak 30 Mei setelah bank sentral Eropa meluncurkan langkah-langkah stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah mendorong euro menuju level tertinggi 2 ½ tahun.
Data pemerintah pada hari ini mungkin akan menunjukkan AS menambahkan 215.000 pekerja di bulan Mei, setelah sebuah laporan swasta pada pekan ini menunjukkan perusahaan menambahkan jumlah pekerja baru yang lebih sedikit pada bulan lalu dari perkiraan analis. Emas menyusut sebesar 28% di tahun 2013 untuk akhiri reli selama 12 tahun atas ekspektasi Federal Reserve, yang selanjutnya akan bertemu pada tanggal 17-18 Juni, akan mengurangi pembelian obligasi yang sebelumnya di gunakan untuk memacu pertumbuhan. The Fed telah memangkas stimulus sebanyak empat kali sejak Januari di tengah pasar ekuiti AS reli ke level tertinggi sepanjang masa.

Emas Tunggu NFP, Waspada Support 1247

Harga emas malah menguat pasca pengumuman kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Kelihatannya pasar tertarik dengan apa yang dikatakan Presiden ECB Mario Draghi dalam konferensi pers bahwa ECB tidak akan melakukan pelonggaran lagi bila proyeksi ekonomi ke depannya tidak memburuk.
Hari ini pasar akan mengalihkan fokusnya pada data tenaga kerja AS, Non-farm Payrolls dan Tingkat Pengangguran. Data NFP yang kuat berpeluang menekan turun nilai tukar dollar AS, dan sebaliknya. Beberapa data tenaga kerja AS yang dirilis pekan ini tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan. Data NFP versi ADP yang dirilis rabu kemarin dan data Klaim Tunjangan Pengangguran dirilis di bawah ekspektasi pasar.
Saat ini harga emas bertengger di kisaran 1253, terkoreksi setelah menyentuh level tinggi 1257.54 kemarin.  Harga masih berpeluang menguat ke area 1262 selama support di kisaran 1247 (Area fibonacci retracement 61,8% dari 1240.92 dan 1257.54) mampu bertahan.
Sementara pergerakan di bawah 1247, berpotensi melemahkan harga ke area support berikutnya 1240.

Kamis, 05 Juni 2014

Emas Tunggu ECB Hari Ini, Support Resisten Penting 1240 dan 1253

Harga emas masih bergerak di antara 1240-1253, tidak banyak perubahan. Pasar kemungkinan  masih menunggu keputusan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dan konferensi pers dengan Presiden ECB nanti malam untuk menentukan arah harga emas selanjutnya.
Harga kini bergerak di kisaran 1243. Pergerakan di bawah 1240 berpeluang menekan harga turun ke area support selanjutnya di kisaran 1226-1230. Area support ini merupakan area retracement fibonacci 78,6%  antara 1182 dan 1392). Sementara penguatan di atas 1253 baru membuka peluang penguatan ke area resisten selanjutnya di kisaran 1262.
 Emas Tunggu ECB Hari Ini, Support Resisten Penting 1240 dan 1253


Rabu, 04 Juni 2014

Emas Tunggu Data, Waspada Support dan Resisten 1240 dan 1253

Harga emas masih tertahan di atas support 1240 dan di bawah resisten 1253. Pasar terlihat menunggu data penting untuk menentukan arah harga selanjutnya. Beberapa data penting yang patut ditunggu yaitu data tenaga kerja AS dan keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).
Kalau kita melihat indikator teknikal pada grafik harian (MACD, Stochastics dan RSI), tekanan turun masih terlihat besar. Namun pada grafik 4 Jam (H4) indikator teknikal tersebut mulai menunjukkan potensi naik.
Pergerakan stabil di bawah 1240, berpotensi membawa harga melemah mendekati area support selanjutnya di 1226-1230. Sementara pergerakan di atas 1253, baru membuka peluang penguatan ke area 1262.
Malam ini dari AS data yang bisa menjadi market mover adalah data tenaga kerja AS Non-farm Payrolls yang disurvei oleh ADP dan data PMI Non-manufaktur AS yang disurvei oleh ISM. Data yang lebih bagus dari prediksi bisa mendorong penguatan dollar dan menekan turun harga emas.

 Emas Tunggu Data, Waspada Support dan Resisten 1240 dan 1253

Emas Bergerak Di Level Rendah 4 Bulan Sebelum Pertemuan ECB

Emas Bergerak Di Level Rendah 4 Bulan Sebelum Pertemuan ECB Emas bergerak di level terendah dalam empat bulan seiring para investor sedang menantikan pertemuan bank sentral Eropa yang kemungkinan para pembuat kebijakan akan menambahkan stimulus dan laporan bulanan tenaga kerja di AS.

Emas untuk hari ini di perdagangkan di kisaran $1.245 pada pukul 08.42 dari $1.244 kemarin. Logam mulia melemah menjadi $1.240 kemarin, itu merupakan level terendah sejak 31 Januari, sebelum rebound seiring melemahnya indeks Standard & Poor 500 dari rekor tertingginya dan euro naik dari level terendah dalam tiga bulan terhadap dollar.
Emas turun sebesar 3.3% di bulan Mei, itu merupakan penurunan bulanan terbesar pada tahun ini, seiring euro melemah sebesar 1.7% terhadap dollar atas spekulasi bahwa ECB akan menambahkan stimulus ketika para pembuat kebijakan bertemu besok. Laporan pada tanggal 6 Juni di perkirakan akan menunjukkan para pengusaha menambahkan 215.000 pekerja di AS, itu berada di atas level rata-rata pada tahun ini, mendukung kemungkinan Federal Reserve untuk pengurangan pelonggaran moneter seiring ekonomi pulih.
“Emas merangkak lebih tinggi seiring pasar ekuitas sedikit melemah dari level tertingginya dan euro  juga menguat,” James Steel, seorang analis di HSBC Securities (USA) Inc.,. “ Tampaknya bahwa sebagian besar investor menunggu pertemuan kebijakan ECB dan laporan payroll AS sebelum berkomitmen untuk membeli emas.”