Banyak emiten akan merilis laporan pendapatan kuartal I dalam beberapa hari ke depan. Adapun bintang yang akan menarik perhatian khalayak di hari Selasa (24/04) tak lain adalah Apple Inc (AAPL), perusahaan termahal di dunia.
Pekan lalu, saham-saham yang telah mengalami kenaikan harga tinggi anjlok lebih dari 11%. Dow Jones mencatat koreksi mingguan sampai 1,4% dan S&P 500 kehilangan 0,6%, sekaligus menandai penurunan selama dua pekan beruntun. Sementara Nasdaq merosot 0,4% dalam lima hari terakhir. Oleh karena itu, pelaku pasar ekuitas berharap sang produsen iPhone mampu mencetak laba impresif agar momentum beli kembali muncul. Jika justru nantinya tampak sinyal penurunan kinerja Apple, maka sebagian pasar akan terbebani oleh hal itu.
Event lain yang patut disimak adalah konferensi pers Gubernur the Fed, Ben S. Bernanke hari Rabu sore (25/04). Setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Bernanke tidak diharapkan mengubah komposisi suku bunga saat ini. Namun investor bisa mencari isyarat akan adanya pelonggaran moneter baru dari otoritas. Ekspektasi Quantitative Easing berpeluang besar terwujud jika estimasi Gross Domestic Product (GDP) hari Jumat (27/04) menunjukkan perlambatan. Angka GDP di bawah prediksi pertumbuhan 2,6%, maka tekanan bagi Fed terus meningkat.
Faktor Eropa
Beralih ke benua biru, fokus atensi masih tertuju pada kinerja obligasi dua negara bermasalah, Spanyol dan Italia. Banyak pihak sekarang sedang mempelajari sejauh mana dampak yang bisa ditimbulkan bila kedua pemerintah gagal memenuhi kewajiban bayarnya masing-masing. Dana Moneter Internasional (IMF) akhir pekan lalu mengambil sebuah langkah besar dengan pendirian benteng finansial. Beberapa anggota sepakat menambah tambahan modal senilai $430 miliar guna menambah daya tembak lembaga itu. Jumlah tersebut hampir setara dua kali lipat dari jumlah yang disediakan IMF saat ini untuk membantu negara krisis.
Sebelum pasar dibuka, Wall Street juga bisa mencermati jalannya pemilihan presiden di Prancis. Kebijakan Prancis akan sangat berubah jika warga akhirnya memilih kandidat dari Partai Sosialis, Francoise Holland. Holland adalah sosok yang dikenal menentang keras rencana Jerman untuk memaksa semua negara Uni Eropa memangkas anggarannya. Jika akhirnya Nicolas Sarkozy yang memenangkan pemilihan, maka peta kebijakan negara ini belum bergeser dari pola pemerintahan incumbent. Adapun pemilihan finalnya sendiri baru akan digelar pada 6 Mei mendatang.
Di akhir pekan nanti, pelaku pasar akan memantau apakah bank sentral Jepang kembali mengintervensi pasar uang guna membendung penguatan kurs yen. Analis pasar sudah memprediksi Bank of Japan siap melakukan campur tangan lagi setelah pertemuan Jumat nanti.
Beberapa perusahaan yang akan merilis laporan pendapatan antara lain:
3M (MMM), ARM Holdings (ARMH), AT&T (T), Hershey's (HSY), Boeing (BA), Delta (DAL), Northrop Grumman (NOC), US Airways (LCC), Aetna (AET), Dow Chemical (DOW), Colgate-Palmolive (CL), Dunkin Brands (DUNK), Exxon (XOM), Ford (F), JetBlue (JBLU), Pepsi (PEP) and UPS (UPS). Amazon.com (AMZN500), Starbucks (SBUX), Zynga (ZNGA), Procter & Gamble (PG).
Dari 121 perusahaan komponen S&P500 yang sudah merilis anga penghasilan kuartal I, lebih dari 80% berhasil mematahkan ekspektasi. Kinerja itu terbilang baik, karena jika mengacu pada karakter pendapatan triwulan perdana, biasanya hanya 60% perusahaan yang mampu memuaskan pelaku bursa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar