Senin, 23 April 2012

Resiko Politik Eropa Bebani Sterling


Resiko Politik Eropa Bebani SterlingSterling melemah di sesi London, ikuti kejatuhan euro terhadap dollar, seiring merebaknya resiko politik di Eropa. Pasar cemas mengantisipasi perubahan kepemimpinan politik setelah Sarkozy hanya duduki peringkat kedua dalam pemilu presiden edisi pertama. Karena tidak ada kandidat yang dapatkan suara di atas 50% maka Perancis akan kembali lakukan pemilu pada 6 Mei mendatang dimana Sarkozy harus berusaha keras melawan Francois Hollande yang difavoritkan menangkan pemilu.
Investor juga cemaskan kondisi Belanda pasca gagalnya negosiasi pemangkasan defisit. Perdana Menteri Mark Rutte diprediksi akan umumkan pemilu dini demi amankan dukungan untuk lakukan kebijakan penghematan lebih lanjut. S&P dan Fitch sebelumnya telah utarakan kekhawatiran Belanda akan kehilangan peringkat AAA jika gagal jalankan kebijakan penghematan fiskal lebih lanjut.
Tidak ada data ekonomi Inggris yang dirilis hari ini; namun investor akan menantikan data pinjaman sektor publik pada hari Selasa dan GDP pada hari Rabu. GDP Inggris diprediksi akan tumbuh 0,1% di kuartal pertama 2012; lebih baik dari kontraksi 0,3% pada kuartal terakhir 2011. Meski demikian, beberapa analis melihat pasar akan kecewa jika berharap terlalu banyak. "Ada kemungkinan data akan dirilis lebih buruk dari prediksi, terutama jika GDP kembali berkontraksi maka Inggris akan resmi alami resesi. Ini tentunya dapat menggerogoti permintaan sterling menjelang hari Rabu," tulis laporan analis Lloyds.

Tidak ada komentar: