Para pelaku pasar melakukan aksi profit taking Emas setelah Emas gagal tembus diatas $1700 kemarin, disusul dengan aksi jual di bursa yang terpicu setelah berakhirnya masa kontrak options Emas di bursa Comex. Selanjutnya para investor menahan diri untuk membeli Emas sembari menunggu data ekonomi AS lebih lanjut.
Permintaan terhadap Emas fisik juga berada dalam tekanan beberapa minggu terakhir ini akibat aksi mogok para pengusaha perhiasan di India menolak kenaikan pajak impor Emas yang ditetapkan pemerintah setempat.
India yang merupakan konsumen Emas terbesar dunia masih pegang peranan penting dalam mempengaruhi keseimbangan supply demand Emas. Oleh sebab itu, permintaan Emas fisik diperkirakan masih akan lemah sampai setidaknya aksi mogok para pengusaha perhiasan di India telah mereda.
Harga Emas terpantau sepanjang tahun ini telah meroket 7.5%, namun masih sulit untuk tembus diatas level $1800 per troy ons selama bulan Maret. Goldman Sachs dalam laporannya hari ini menyebutkan bahwa harga Emas masih dipengaruhi tingkatsuku bunga riil AS. Jika tingkat suku bunga riil kembali mendekati nol, maka Emas diprediksikan oleh Goldman Sachs dapat meroket ke level $1840 per troy ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar