CPM Group, sebuah perusahaan riset dan investasi komoditi independen, baru saja meluncurkan proyeksi tahun 2012 untuk harga emas. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rilis outlook CPM kemungkinan diikuti oleh pelaku pasar global.
Limpahan minat yang lebih besar tahun ini sepertinya akan mampu diimbangi oleh suplai yang cukup. Harga diperkirakan tetap kuat, namun tanpa rally berarti seperti 1-2 tahun lalu. "Kami melihat emas mampu bertahan di atas $1,500 per ons tahun ini dan masih di atas $1,400 dalam beberapa tahun mendatang," ujar Jeff Christian, Pendiri dan Direktur Pelaksana CPM Group. Jika asumsi CPM akurat, maka emas akan masuk fase konsolidasi pasca kenaikan selama satu dasawarsa terakhir.
Tahun lalu, Christian berhasil memprediksi terjadinya koreksi setelah harga menembus rekor $1,920.70 per ons. Padahal ketika itu, mayoritas survei menunjukkan optimisme untuk harga kembali naik. "Harga sudah mencapai puncak siklusnya secara lebih lambat, jelang akhir tahun emas biasanya turun dan bergerak sideways," tambahnya.
CPM juga mencatat kecemasan soal krisis ekonomi, yang selama ini mendukung harga emas, masih terlihat. Namun kekhawatiran tentang kerusakan sistem finansial global mulai memudar. Oleh karena itu, mentalitas 'beli saat harga turun' dan 'jual ketika harga tinggi' akan mendominasi pasar ketimbang aksi borong besar seperti musim panas lalu.
Secara keseluruhan, permintaan tetap kuat namun rasionya tidak sebesar tahun lalu. Menurut CPM, bank sentral terus menjadi pembeli emas terbesar dengan tambahan 12,7 juta ons tahun lalu atau 2,6 juta ons (5,8%) lebih rendah dibanding catatan tahun 2010. Walaupun harga sudah terlampau mahal tahun 2011, permintaan emas untuk perhiasan tetap naik, melampaui suplai dari industri pertambangan. Lebih lanjut, China dan India masih akan menjadi pembeli emas terbesar tahun ini dengan volume yang kurang lebih sama seperti tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar