Inggris dan Prancis lakukan lobi di PBB untuk tetapkan zona larangan terbang di Libya setelah pesawat tempur Muammar Gaddafi serang pemberontak. Utusan PBB katakan satu juta orang butuhkan bantuan segera. Warga sipil dikelilingi pasukan yang setia kepada Gaddafi di dua kota, Misrata dan Zawiyah; di wilayah timur, pesawat serang fasilitas minyak yang dikuasai pemberontak Ras Lanuf. Televisi Al Jazeera laporkan pemberontak menolak tawaran Gaddafi untuk negosiasi kesepakatan sebelum mengundurkan diri sebagai pimpinan Libya.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague katakan terus bekerja erat dengan mitranya untuk sepakati resolusi zona larangan terbang; indikasi adanya dukungan regional terhadap pemberontak. Nara sumber Reuters juga beritahukan Perancis tengah bekerja sama dengan mitranya untuk ajukan zona larangan terbang. Negara di Teluk telah serukan zona larangan terbang dan desak dilangsungkannya pertemuan Liga Arab.
Sementara itu, minyak kembali coba dekati level tinggi 2 ½ tahun seiring investor cemaskan berlarutnya peperangan saudara di Libya. Jika zona larangan terbang diberlakukan maka negara anggota PBB akan mulai serangan udara untuk membantu pemberontak di Libya. Di lain pihak, Qaddafi belum kerahkan seluruh pasukan demi bersiap hadapi invasi asing, menurut pernyataan Saadi, anak Muammar Qaddafi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar