Jumat, 30 Mei 2014
Situasi di Timur Ukraina Kembali Memanas
Rusia Membentuk Blok Perdagangan Dengan Negara-Negara Bekas Soviet
Blok ekonomi Eurasia
tersebut mempertemukan kembali negara-negara bekas Soviet dalam sebuah
proyek yang bertujuan untuk mengembangkan pasar bersama dan
menyelaraskan kebijakan ekonomi, yang akan dimulai per 1 Januari 2015. Ukraina
juga sebenarnya tengah berada dalam tahap pembicaraan untuk bergabung
dengan serikat tersebut, sebelum akhirnya mantan Presiden Viktor
Yanukovych digulingkan oleh kelompok-kelompok oposisi yang memihak Uni Eropa
Meskipun pemerintahan baru Ukraina diperkirakan masih condong
mendekat ke Uni Eropa, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tetap
yakin jika Kiev
akan mengajukan permohonan untuk bergabung. "Saya yakin bahwa suatu
hari para pemimpin Ukraina akan memahami di mana letak masa depan
ekonomi negara mereka," kata Lukashenko dalam upacara penandatanganan di
ibukota Kazakhstan, Astana.
Sementara negara-negara bekas Republik Soviet lainnya, seperti
Armenia dan Kyrgyzstan diperkirakan juga akan segera bergabung ke dalam
blok ekonomi Eurasia.
Kamis, 29 Mei 2014
Klaim Awal Pengangguran AS Berkurang Sebanyak 27.000
Para ekonom sebelumnya memperkirakan angka klaim hanya akan turun menjadi 318.000.
Rata-rata klaim baru dalam 4-minggu, yang dianggap lebih sesuai untuk menggambarkan tren pasar tenaga kerja juga mencatat penurunan sebesar 11.250 menjadi 311.500, yang merupakan level terendah sejak Agustus 2007.
Sedangkan klaim lanjutan, yang mencerminkan jumlah orang yang telah
menerima tunjangan sebelumnya, merosot sebanyak 17.000 menjadi 2,63 juta
dalam pekan yang berakhir pada 17 Mei
Spanyol Turunkan Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I
Kantor pusat statistik INE memangkas estimasi
pertumbuhan ekonomi (tahunan) di kuartal pertama dari 0.5% menjadi
0.6%. Sementara untuk perbandingan dengan GDP kuartal IV 2013, estimasi
GDP triwulan I masih dipertahankan di angka 0.4%.
Walau
demikian, estimasi GDP 0.5% tetap merupakan kemajuan signifikan,
terutama jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartalan pada triwulan
akhir 2013 yang hanya 0.2%. INE menyebut bahwa tingginya volume
permintaan produk dan jasa dari dalam negeri, khususnya dari sektor
rumah tangga dan belanja pemerintah, sukses mengimbangi kelesuan pasar
luar negeri dan kenaikan impor.
BOE Weale Usulkan Kenaikan Suku Bunga Lebih Awal
Weale mengatakan definisinya terhadap kenaikan suku bunga secara
“bertahap” akan melibatkan kenaikan “tidak lebih dari” 25 basis poin
dalam satu kuartal, sementara investor meyakini adanya kenaikan sekitar
1.8% dalam waktu 3 tahun. Bank sentral telah berulang kali mengatkaan
kenaikan tingkat suku bunga akan berlangsung “bertahap dan terbatas”
saat perekonomian menjadi cukup kuat. Namun Weale memperingatkan bahwa
jika MPC menginginkan agar laju kenaikan bertahap, maka mereka
seharusnya tidak menunggu terlalu lama untuk memulai.
"Jika ingin melakukan langkah kecil, kita harus mulai melakukannya
lebih awal," ucapnya dalam wawancara dengan Financial Times.
"Pertanyaannya adalah: seberapa dekat kita dengan “dekat” tersebut?
Tentunya tidak ada kepastian, namun perekonomian telah mempertahankan
laju pertumbuhan tingkat permintaan yang cukup cepat." "Sehingga jawaban
dari pertanyaan saya lebih tidak tentu daripada 5 bulan lalu,
‘Dimanakah tingkat suku bunga harus berada saat ini?” Ekonom beranggapan
bahwa BoE, yang telah mempertahankan tingkat suku bunga pada rekor
rendah 0.5% sejak 2009, dapat menjadi bank sentral besar pertama yang
menaikkan tingkat suku bunga sejak European Central Bank mengetatkan
kebijakan moneter di musim panas tahun 2011 lalu.
Emas Tertekan Paska Data GDP
Laju GDP Q1 hanya jatuh -0.1%, lebih baik dibanding ekspektasi -0.5%,
dan kemungkinan hanya bersifat sementara akibat cuaca buruk di periode
tersebut. Sebaliknya rilis data makro AS akhir-akhir ini masih menunjukkan peluang rebound pertumbuhan GDP Q2 yang cukup solid.
Selain itu aksi technical selling juga masih menekan Emas setelah
harga jatuh dibawah Moving Average 50,100 dan 200. Terpantau sejauh ini
harga Emas spot melemah -0.21% di level $1,255.20 per troy ons, setelah
meraih titik tertinggi intraday di $1,260.08 dan level terendah
hariannya di $1,251.65 per troy ons.
Emas Anjlok Untuk Hari Ketiga, Berakhir Dekat Level Rendah 3 ½ Bulan
Emas membukukan penurunan harian terbesar sejak pertengahan Desember pada hari Selasa setelah kuatnya data ekonomi AS
membantu mengirim bursa saham AS dan Jerman ke rekor tertinggi,
sehingga membuat penurunan pada emas bergerak cepat karena harga telah
menembus kisaran sempit yang mereka pertahankan dalam lebih dari
sebulan.
Emas spot awalnya mendapatkan beberapa dukungan dari pelemahan bursa
saham Eropa pada Rabu, namun kemudian turun ke level terlemahnya sejak 6
Februari di $1.256.35. Emas terakhir berada di level $1.259.80/onz,
turun sebesar 0.3%.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Juni settle di $1.259.30, turun sebesar $6.20.
Data ekonomi yang kuat di Amerika Serikat telah menopang reli pasar
saham di seluruh dunia pada hari Rabu, sehingga pasar saham AS dan
Jerman yang berada di rekor tertingginya telah merangsang selera pasar
untuk aset beresiko.
Bakal Presiden Ukraina Ulur Waktu Perjanjian dengan Uni Eropa
Pemerintahan
baru Ukraina yang akan datang diyakini merepresentasikan aspirasi warga
yang ingin negaranya lebih berkiblat pada Uni Eropa dan bukan ke Rusia
lagi. Namun sumber dekat (kandidat) presiden Petro Poroshenko mengatakan
calonnya belum menyetujui kerangka kesepakatan antara pihak Ukraina dan
Uni Eropa. Walau begitu, Poroshenko sudah memberi sinyal untuk
mendekati Uni Eropa jika dirinya siap berbicara. Spekulasi menyebut
mantan pebisnis coklat itu sedang menimang efek dari kebijakannya nanti.
Poroshenko tidak ingin kalau kedaulatan negaranya dipertaruhkan jika
terlalu bergantung pada Uni Eropa. Di sisi lain, pemerintah Rusia juga
menebar ancaman berupa sanksi ekonomi apabila Ukraina benar-benar
meneken kerjasama bilateral dengan otoritas benua biru. Menurut hasil
perhitungan awal, Poroshenko memang hampir pasti menduduki kursi
presiden dengan perolehan 57% suara pemilih.
Uni
Eropa sendiri sudah mempersiapkan detail perjanjian kerjasama untuk
ditandatangani oleh pemerintah Ukraina yang baru. Hal ini sudah dibahas
pada pertemuan antara Petro Poroshenko, Presiden Komisi Eropa (José
Manuel Barroso) dan Kepala Dewan Eropa (Herman Van Rompuy) Senin
kemarin. Baik Komisi Eropa maupun Dewan Eropa sudah menerima permohonan
calon presiden terpilih perihal tenggat waktu sebelum kerjasama antara
dua pihak ditandatangani. Namun Poroshenko menolak untuk memberikan
kepastian, kapan ia akan meneken seluruh dokumen kerjasama.
Pihak Uni Eropa sendiri optimis kalau poin kerjasama bilateral dengan pihak Ukraina akan disepakati pada 27 Juni
mendatang, berbarengan dengan waktu penandatanganan kerjasama serupa
antara Uni Eropa dengan Georgia dan Moldova. Seorang diplomat yang
diwawancarai Dow Jones Newswires berpendapat bahwa segala sesuatunya
bisa berubah sebelum kedua pihak meneken perjanjian. "Hal ini akan
menjadi misteri dalam beberapa pekan ke depan," ujar sumber tersebut.
Pengangguran Jerman Bertambah di Bulan Mei
Federal Labor Agency mengatakan
jumlah warga yang tidak bekerja bertambah 23.937 orang menjadi 2,905
juta. Pertambahan tersebut diluar eskpetasi penurunan 15.000 oleh para
ekonom. Sementara tingkat pengangguran tetap sebesar 6,7%, level terendah dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Tingkat kepercayaan bisnis jerman
turun pada bulan ini akibat kekhawatiran akan melambatnya ekonomi di
blok 18 negara Eropa, yang merupakan pasar ekspor terbesar Jerman. Zona
Euro sedang berjuang untuk mempertahankan pemulihan ekonominya. Ekonomi
Zona Euro pada kuartal I tahun ini hanya tumbuh sebesar 0,2%, terbebani
oleh stagnannya pertumbuhan ekonomi Perancis, dan Italia yang kembali
memasuki resesi. Sementara ekonomi Jerman berhasil tumbuh 0,8% pada
kuartal I, namun Bundesbank memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi
Jerman di kuartal II akan lebih rendah dari kuartakl I
Gubernur BOE Kecam Maraknya Skandal di Pasar Uang
Gubernur
Bank Sentral Inggris (BOE), Mark Carney, menyerukan agar pelaku
industri keuangan mengubah perilakunya secara radikal. Pemimpin otoritas
moneter Inggris ini khawatir upaya penertiban pasar oleh pemerintah
menjadi percuma apabila bank-bank dan bankir yang bekerja di dalamnya
enggan mematuhi aturan.
Dalam pidatonya di Capitalism Conference, London beberapa saat lalu, Carney mengecam terjadinya berbagai skandal yang terjadi di sektor finansial. "Aksi memalukan di pasar mata uang
dan komoditi menunjukkan bahwa harus ada perubahan," tegasnya.
Berbicara atas nama bank sentral, Carney meminta bank-bank untuk
menciptakan iklim transaksi yang kondusif. Terlebih lagi, sebagian besar
bank raksasa di Eropa dan Inggris pernah menikmati uang rakyat melalui
paket bail out semasa krisis dulu. Ia juga menyesalkan keterlibatan
stafnya dalam aksi skandal valuta bulan Maret lalu dan bertekad
menyelidiki kasus ini dengan menyewa firma hukum dari luar.
Beberapa
saat sebelumnya dalam event yang sama, Kepala Dana Moneter
Internasional (IMF), Christine Lagarde memaparkan opini serupa perihal
perilaku bank-bank. Menurutnya, masalah terbesar yang dihadapi oleh
pengawas pasar keuangan Eropa sekarang ini adalah soal disiplin aturan.
Banyak sekali bankir dan pelaku industri yang mengabaikan hukum demi
keuntungannya sendiri. "Enam tahun sejak melewati krisis finansial,
bank-bank masih menolak reformasi dan hanya fokus pada keuntungannya
sendiri," kritik Lagarde. Secara garis besar ia menilai perilaku
industri sama sekali belum berubah walaupun pernah mengalami krisis
besar.
"Pelaku
perbankan lebih mengutamakan profit jangka pendek ketimbang konsistensi
bisnis jangka panjang," kecam bos IMF asal Prancis ini. Hal itu
tercermin dari banyaknya perusahaan besar yang terlibat skandal
manipulasi nilai tukar, pencucian uang hingga trading ilegal. Krisis
yang disebabkan oleh budaya buruk para bankir sejauh ini telah memakan
subsidi sekitar $70 miliar di Amerika Serikat dan $300 miliar di zona
Euro.
Sebagai
lembaga, IMF menyebut kemajuan reformasi sistem perbankan masih sangat
jauh dari harapan. "Jalannya sangat lambat dan target masih sangat jauh.
Kita harus bisa lebih mengawasi prosesnya," demikian Lagarde memandang
kondisi terkini. Sampai sekarang, sebanyak delapan perusahaan finansial
sudah dijatuhi denda miliaran Dollar dan 30 orang trader sudah dipecat
karena terbukti mengutak-atik arah suku bunga referensi antar bank.
Sementara menurut taksiran media, total transaksi bawah tangan atau di
luar regulasi pasar uang setiap harinya bisa mencapai angka $5.3
triliun.
Eropa Tunda Pemberian Sanksi Tambahan Kepada Rusia
Rabu, 28 Mei 2014
Emas Berpeluang Lanjut Tertekan Bila Di Bawah Support 1259
Harga emas keluar dari pergerakan sideways-nya
kemarin, tertekan jauh ke bawah dan sempat menyentuh kisaran $1260 per
troy ons pagi ini (level terendah dalam 15 minggu). Berita yang
mengabarkan bahwa impor emas China dari Hong Kong pada Bulan April turun
ke level terendah dalam 14 bulan, sebesar 67,04 ton, memberikan tekanan
pada harga emas. Pada Bulan Maret impor emas China sebesar 85,128 ton.
Selain itu, penguatan dollar AS karena data Durable Goods Orders Bulan
April yang melebhi prediksi pasar juga membantu penurunan harga emas.
Harga emas hingga siang ini bergerak di kisaran 1264.
Level ini dekat dengan level retracement 61,8% Fibonacci yang ditarik
dari level terendah tanggal 31 Des 2013, 1182.33 ke level tertinggi 17
Mar 2014, 1391.97. Level 61,8% biasanya memberikan support yang bisa
menahan penurunan harga emas. Namun bila momentum penurunan begitu kuat,
harga berpeluang turun ke arah kisaran retracement 78,6% Fibonacci
dekat 1226.
Dalam jangka pendek, karena momentum penurunan masih
kuat, harga mungkin akan mencoba bergerak di kisaran level terendah
1260-1259. Dan bila level ini tembus, berpotensi ke kisaran support
terdekat di 1252. Sementara harga baru berpeluang kembali ke area 1277
bila level resisten terdekat 1269 berhasil dilampaui.
Meski Harga Emas Jatuh Tajam, Permintaan Emas Di China Masih Lemah
Terpantau sejauh ini harga spot Emas melemah -0.07% di level
$1,263.90 per troy ons, setelah meraih titik tertinggi intraday di
$1,267.11 dan level terendah hariannya di $1,261.00 per troy ons.
Emas berada dalam tekanan sejak kemarin yang mengalami kejatuhan
harian terbesarnya sejak pertengahan Desember dipicu rilis data ekonomi AS yang positif dan merespon hasil pemilu presiden Ukraina yang diharapkan dapat meredakan ketegangan Russia dengan negara Barat.
Permintaan Emas China dilaporkan masih rendah meski harga jatuh tajam
lebih dari $30 per troy ons. Laju impor Emas China juga dilaporkan
masih melemah ke level terendah 14-bulan selama bulan April seiring
pelemahan nilai tukar Yuan dan perlambatan ekonomi.
Jumat, 24 Januari 2014
Momentum Naik Emas, Waspada Support 1253
Harga emas terdorong menguat kemarin sore karena menguatnya sentimen pengalihan resiko atau risk aversion di pasar keuangan yang dipengaruhi oleh buruknya data PMI Manufaktur China yang disurvei HSBC dan potensi kelanjutan tapering Bank Sentral AS.
Harga emas melaju hingga ke level 1265. Pagi ini
mulai terjadi koreksi, harga emas kini berada di kisaran 1260. Harga
masih berada dalam trend channel (di antara garis coklat).
Kemarin harga emas tidak mampu menembus garis MA 200 grafik 4 jam.
Pergerakan kemarin memberikan momentum naik namun belum bisa dipastikan
apakah momentum naik tersebut bisa bertahan.
Support terdekat di kisaran 1253. Pelemahan lebih
lanjut ke area 1245-1236 membutuhkan konfirmasi penembusan ke bawah area
support tersebut. Sementara kelanjutan penguatan ke area 1276-79
membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas area resisten di kisaran 1268.
Langganan:
Postingan (Atom)