Gubernur
Bank Sentral Inggris (BOE), Mark Carney, menyerukan agar pelaku
industri keuangan mengubah perilakunya secara radikal. Pemimpin otoritas
moneter Inggris ini khawatir upaya penertiban pasar oleh pemerintah
menjadi percuma apabila bank-bank dan bankir yang bekerja di dalamnya
enggan mematuhi aturan.
Dalam pidatonya di Capitalism Conference, London beberapa saat lalu, Carney mengecam terjadinya berbagai skandal yang terjadi di sektor finansial. "Aksi memalukan di pasar mata uang
dan komoditi menunjukkan bahwa harus ada perubahan," tegasnya.
Berbicara atas nama bank sentral, Carney meminta bank-bank untuk
menciptakan iklim transaksi yang kondusif. Terlebih lagi, sebagian besar
bank raksasa di Eropa dan Inggris pernah menikmati uang rakyat melalui
paket bail out semasa krisis dulu. Ia juga menyesalkan keterlibatan
stafnya dalam aksi skandal valuta bulan Maret lalu dan bertekad
menyelidiki kasus ini dengan menyewa firma hukum dari luar.
Beberapa
saat sebelumnya dalam event yang sama, Kepala Dana Moneter
Internasional (IMF), Christine Lagarde memaparkan opini serupa perihal
perilaku bank-bank. Menurutnya, masalah terbesar yang dihadapi oleh
pengawas pasar keuangan Eropa sekarang ini adalah soal disiplin aturan.
Banyak sekali bankir dan pelaku industri yang mengabaikan hukum demi
keuntungannya sendiri. "Enam tahun sejak melewati krisis finansial,
bank-bank masih menolak reformasi dan hanya fokus pada keuntungannya
sendiri," kritik Lagarde. Secara garis besar ia menilai perilaku
industri sama sekali belum berubah walaupun pernah mengalami krisis
besar.
"Pelaku
perbankan lebih mengutamakan profit jangka pendek ketimbang konsistensi
bisnis jangka panjang," kecam bos IMF asal Prancis ini. Hal itu
tercermin dari banyaknya perusahaan besar yang terlibat skandal
manipulasi nilai tukar, pencucian uang hingga trading ilegal. Krisis
yang disebabkan oleh budaya buruk para bankir sejauh ini telah memakan
subsidi sekitar $70 miliar di Amerika Serikat dan $300 miliar di zona
Euro.
Sebagai
lembaga, IMF menyebut kemajuan reformasi sistem perbankan masih sangat
jauh dari harapan. "Jalannya sangat lambat dan target masih sangat jauh.
Kita harus bisa lebih mengawasi prosesnya," demikian Lagarde memandang
kondisi terkini. Sampai sekarang, sebanyak delapan perusahaan finansial
sudah dijatuhi denda miliaran Dollar dan 30 orang trader sudah dipecat
karena terbukti mengutak-atik arah suku bunga referensi antar bank.
Sementara menurut taksiran media, total transaksi bawah tangan atau di
luar regulasi pasar uang setiap harinya bisa mencapai angka $5.3
triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar