CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2940-1.3120
|
Up
|
1.3120
|
1.2940
|
1.3000
|
|
1.3120
|
1.2940
|
1.3060
|
1.2880
|
|||||||
USD/JPY
|
92.60-94.10
|
Down
|
94.60
|
93.10
|
|
93.60
|
92.60
|
94.10
|
94.10
|
92.60
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5020-1.5200
|
Up
|
1.5200
|
1.5020
|
1.5080
|
|
1.5200
|
1.5020
|
1.5140
|
1.4960
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9310-0.9490
|
Down
|
0.9550
|
0.9370
|
|
0.9430
|
0.9310
|
0.9490
|
0.9490
|
0.9310
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0110-1.0290
|
Up
|
1.0290
|
1.0110
|
1.0170
|
|
1.0290
|
1.0110
|
1.0230
|
1.0050
|
|||||||
NIKKEI
|
11590-11770
|
Up
|
11770
|
11590
|
11650
|
|
11770
|
11590
|
11710
|
11530
|
|||||||
HANGSENG
|
22440-22620
|
Up
|
22620
|
22440
|
22500
|
|
22620
|
22440
|
22560
|
22380
|
|||||||
KOSPI
|
266.40-268.20
|
Up
|
268.20
|
266.40
|
267.00
|
|
268.20
|
266.40
|
267.60
|
265.80
|
|||||||
GOLD
|
1558.00-1582.00
|
Down
|
1590.00
|
1566.00
|
|
1574.00
|
1558.00
|
1582.00
|
1582.00
|
1558.00
|
Selasa, 05 Maret 2013
Technical Analysis, March 5th, 2013
Outlook Stimulus Dari Jepang Dan AS Ceriakan Emas
Senin, 04 Maret 2013
Spekulasi Stimulus Warnai Pergerakan Emas
“Harga emas nampaknya akan digerakkan oleh kebijakan moneter dan
pergerakan harga mata uang,” ucap Alexandra Knight, ekonom pada National
Australia Bank Ltd. “Ada indikasi bahwa aktivitas industry mix, yang
mana tercermin pada harga yang lebih volatil.”
Emas Tertekan di Bawah 1587
Harga emas melakukan konsolidasi di kisaran 1564-1587
pada hari Jumat pekan lalu. Tekanan turun masih terlihat pada
pergerakan emas hari ini karena pergerakan emas yang tidak mampu
menembus level 1587-nya akhir pekan lalu (dan menjadi level resisten
hari ini) dan kini harga berada di kisaran 1577. Namun demikian tekanan
turun lanjutan harus menunggu konfirmasi penembusan level support di
1574 dengan potensi target kembali menguji level 1564.
Penguatan dollar AS masih menjadi biang pelemahan
harga emas dengan indeks dollar AS kini berada di level 82.30, lebih
tinggi dibanding pembukaan pekan lalu di 81.48
Wall Street Pekan Ini: Kembali ke Payrolls dan Rangkaian Data
Fakta
tersebut sejatinya bukan merupakan kabar bagus di tengah fase
pemangkasan anggaran. Pemerintah federal harus menghemat kas hingga $85
miliar dalam tujuh bulan ke depan sehingga beberapa sektor akan
kehilangan sumber dana. Ancaman terbesar adalah potensi PHK ratusan ribu
pegawai negeri di daerah dan kemungkinan pemecatan pegawai di
industri-industri terkait. Apabila pemangkasan ini memang berlaku
sepanjang tahun, maka perekonomian Amerika akan menyusut sebanyak 0,6
poin persentase dan mengurangi penciptaan tenaga kerja full-time sebanyak 750.000 posisi. Demikian hasil riset Kantor Anggaran Kongres.
Kembali ke laporan Non-farm Payrolls,
hasil survei ekonom briefing.com menyimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja
baru di bulan Januari lalu bertambah 165.000 orang. Angka tersebut
lebih tinggi dibanding kenaikan jumlah yang tercatat di bulan Januari,
yakni 157.000 orang. Pun demikian, rasio pengangguran sepertinya belum
beranjak dari level 7,9% atau masih di atas catatan bulan September
tahun lalu yang sebesar 7,8%. Selain itu, masih ada data
sekunder dari sektor tenaga kerja pekan ini, termasuk laporan perubahan
peta lapangan kerja versi ADP serta klaim pengangguran, baik klaim
pendahuluan maupun klaim berjalan. Ekonom yang disurvei oleh CNN
meyakini pertumbuhan tenaga kerja kembali berlanjut tahun ini, dengan
laju yang kurang lebih sama dengan tahun lalu. Jika memang hasilnya
identik, maka lini perekonomian Amerika akan membuka sebanyak 2,2 juta
lapangan kerja sehingga rasio pengangguran tahun ini akan turun ke 7,5%.
Indikator
penting lainnya yang layak untuk dicermati tengah pekan ini adalah
Beige Book Federal Reserve, survei tentang kinerja ekonomi per wilayah.
Sementara dari sektor manufaktur, data ISM sektor jasa, factory orders, unit labor cost dan wholesale inventories
juga siap diumumkan. Pekan lalu data ISM menunjukkan bahwa aktivitas
jasa bulan di bulan Februari melaju lebih cepat dibanding perkiraan.
Akan tetapi performa produksi secara global masih mengkhawatirkan,
terutama setelah sektor manufaktur China melemah di luar dugaan bulan
lalu.
Ketiga
indeks utama Amerika sukses menutup pekan di level yang lebih tinggi
dibanding satu pekan sebelumnya. Dow Jones Industrial Average naik 0.6%,
S&P 500 menguat 0.2% dan Nasdaq naik 0.3%. Indeks Dow Jones kini
hanya membutuhkan 1% lagi untuk menggapai level tertinggi sepanjang masa
dan S&P memerlukan tambahan 4% untuk merangsek ke puncak. Terlepas
dari obsesi pelaku pasar untuk melihat kedua indeks kembali memecahkan
rekor tertingginya, performa pasar saham di awal Maret sangat ditentukan
oleh serial data ekonomi dan resolusi kebijakan soal pemangkasan
anggaran.
Emas Menguat Saat USD Melemah Dari Tingginya 6 Pekan
Pemangkasan anggaran secara otomatis
sebanyak $95 miliar di program pemerintah AS, yang disebut dengan
“sequester”, dimulai hari Jumay terkait masih buntunya kesepakatan
antara para petinggi AS. Para investor akan mengawasi hal tersebut untuk
dampaknya terhadap ekonomi.
Spot emas telah naik sebanyak 0.3% ke
$1,580.19 per ounce, setelah menyentuh rendahnya 1 p3kan di angka
$1,564.44 di sesi sebelumnya.
Emas AS bergerak naik nyaris 0.5% di angka $1,579.90.
Presiden Obama secara formal
memerintahkan adanya pemangkasan pengeluaran pemerintah AS hari jumat
setelah ia dan para senat dari Republik gagal mencapai kesepakatan untuk
menghindaru pemangkasan otomatis yang dapah memukul pertumbuhan ekonomi
dan menahan kesiagaan militer.
Sabtu, 02 Maret 2013
Technical Analysis, March 4th, 2013
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2920-1.3130
|
Down
|
1.3200
|
1.2990
|
|
1.3060
|
1.2920
|
1.3130
|
1.3130
|
1.2920
|
|||||||
USD/JPY
|
92.60-94.40
|
Up
|
94.40
|
92.60
|
93.20
|
|
94.40
|
92.60
|
93.80
|
92.00
|
|||||||
GBP/USD
|
1.4930-1.5140
|
Down
|
1.5210
|
1.5000
|
|
1.5070
|
1.4930
|
1.5140
|
1.5140
|
1.4930
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9320-0.9530
|
Up
|
0.9530
|
0.9320
|
0.9390
|
|
0.9530
|
0.9320
|
0.9460
|
0.9250
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0100-1.0310
|
Down
|
1.0380
|
1.0170
|
|
1.0240
|
1.0100
|
1.0310
|
1.0310
|
1.0100
|
|||||||
NIKKEI
|
11610-11820
|
Up
|
11820
|
11610
|
11680
|
|
11820
|
11610
|
11750
|
11540
|
|||||||
HANGSENG
|
22660-23020
|
Down
|
23140
|
22780
|
|
22900
|
22660
|
23020
|
23020
|
22660
|
|||||||
KOSPI
|
267.50-270.80
|
Down
|
271.90
|
268.60
|
|
269.70
|
267.50
|
270.80
|
270.80
|
267.50
|
|||||||
GOLD
|
1562.70-1587.50
|
Down
|
1595.70
|
1570.95
|
|
1579.20
|
1562.70
|
1587.50
|
1587.50
|
1562.70
|
Dollar AS Masih Jadi Favorit
Dollar AS kembali menguat sepanjang Februari 2013 lalu. Indeks dollar
per 20 Februari tercatat mengalami kenaikan sebesar 2.28% dibandingkan
penutupan Januari 2013. Penguatan dollar AS ini menunjukkan bahwa aset
dollar masih menjadi favorit investasi bagi para pelaku pasar.
Sumber: Thomson Reuters
Pada bulan Januari 2013, dollar mengalami pelemahan sejak kesepakatan
fiscal cliff tercapai di Amerika Serikat. Pelemahan dollar AS ini
mengikuti perubahan sentimen di pasar keuangan dimana para pelaku pasar
mulai beralih ke instrumen-instrumen yang lebih berisko dan memberikan
imbal hasil yang lebih tinggi (risky asset). Ini bisa terlihat
dari kenaikan indeks-indeks saham baik di AS, Asia bahkan Eropa yang
sedang krisis. Selain itu beberapa komoditi logam dan energi juga
mengalami kenaikan.
Minat para pelaku pasar tersebut terhadap aset beresiko disebabkan
oleh persepsi bahwa perekonomian sudah mulai menunjukkan pemulihan yang
stabil, apalagi negara perekonomian terbesar dunia, AS, telah berhasil
menyelesaikan masalah jurang fiskal yang membelitnya. Data-data ekonomi
kawasan yang masih terlanda krisis, Eropa, sepanjang periode tersebut
juga menunjukkan perbaikan terutama data aktivitas manufaktur dan sektor
jasanya.
Akan tetapi memasuki pertengahan Februari, euforia risk sentiment
terlihat mulai memudar. Dollar AS mulai kembali menunjukkan taringnya.
Dollar AS seakan tidak kehilangan peminat. Beberapa faktor yang
menyebabkan dollar AS kembali menguat.
Yang pertama adalah persepsi yang positif dari para pelaku pasar
terhadap pemulihan kesehatan ekonomi AS. Data-data ekonomi AS yang
dirilis antara Januari dan Februari lalu menunjukkan tanda-tanda
pemulihan. Hal ini berbeda dengan data-data ekonomi negara-negara di
Eropa. Ternyata pemulihan ekonomi belum tampak di kawasan tersebut yang
artinya efek dari krisis hutang itu tergambarkan pada kondisi kesehatan
ekonomi yang buruk. Alhasil persepsi yang positif terhadap AS ini
membuat aset-aset dollar tetap diminati para pelaku pasar.
Gambaran ini tercermin dari indeks aktivitas manufaktur dan jasa di
zona euro yang masih berada di zona kontraksi di bawah angka 50.
Sementara indeks aktivitas manufaktur dan jasa AS sudah berada di area
ekspansi di atas angka 50 selama 2 bulan beruntun. Selain itu, persepsi
negatif zona euro diperburuk oleh angka GDP yang tercatat berada di zona
negatif selama 3 bulan beruntun yang artinya sudah mengalami masa
resesi. Sementara meski GDP AS kuartal ke-4 masuk ke zona negatif, namun
masih bisa beralasan masalah jurang fiskal, yang kini sudah selesai,
menjadi penyebabnya.
Faktor kedua adalah prospek kebijakan stimulus dari bank sentral AS. Dari notulen atau minutes
rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Fed) pada tanggal
29-30 Januari 2013 menunjukkan bahwa ada perdebatan mengenai
efektifitas stimulus yang digelontorkan saat ini dalam membantu
pemulihan ekonomi AS. Evaluasi program stimulus akan dilakukan dan hasil
evaluasi ini bisa bermuara pada dihentikannya program stimulus tanpa
menunggu perkembangan bagus dari situasi tenaga kerja di AS. Hal ini
bertentangan dengan pernyataan Gubernur Fed, Ben Bernanke, sebelumnya
pada rapat kebijakan moneter Januari bahwa Fed akan tetap mempertahankan
program stimulus pembelian obligasi sampai target tingkat pengangguran
6,5% tercapai.
Stimulus dapat diartikan penambahan likuiditas di pasar. Bila
dilakukan Fed, berarti likuiditas dollar akan bertambah di pasar. Dan
sebaliknya bila stimulus ditarik, berarti likuiditas dollar akan
berkurang. Dan bila likuiditas berkurang akan mengakibatkan dollar AS
menguat. Persepsi yang terbentuk di kalangan pelaku pasar saat ini
setelah membaca notulen Fed adalah stimulus akan segera ditarik sehingga
menimbulkan reaksi penguatan dollar AS.
Yang ketiga adalah kebijakan stimulus masih gencar dilakukan oleh
bank-bank sentral negara dengan perekonomian besar di dunia seperti Bank
Sentral Jepang, Eropa, Inggris dan Australia. Dengan kontraksi ekonomi
yang terjadi di negara-negara besar ekonomi, bank-bank sentral masih dan
bahkan menambah program stimulus untuk membantu memulihkan
perekonomian.
Contohnya, Bank Sentral Jepang yang mengubah kebijakan menjadi lebih
agresif dalam pemberian stimulus untuk mengeluarkan Jepang dari masa
deflasi. Apalagi program ini sejalan dengan program pemerintahnya yang
juga menjalankan kebijakan stimulus. Gabungan stimulus fiskal dan
moneter ini membantu melemahkan yen terhadap dollar AS dan mata uang
lainnya. Data ekonomi Eropa dan Inggris yang masih buruk akibat krisis
hutang membuat bank sentral masing-masing masih menerapkan kebijakan
moneter yang longgar. Bahkan Bank Sentral Inggris diproyeksikan akan
menambah program pembelian asetnya. Sementara Bank Sentral Australia
memberikan isyarat tidak akan menaikan suku bunga, malah mungkin akan
menurunkan suku bunga. Kuatnya nilai dollar Australia dianggap bisa
melukai perekonomian Australia. Kebijakan stimulus yang gencar
dijalankan bank-bank sentral di luar Fed membantu menguatkan nilai
dollar AS karena mata uang lainnya terdepresiasi akibat kebijakan
tersebut.
Selama ketiga faktor di atas masih bertahan, dollar AS masih akan
tetap menjadi favorit. Status aset dollar AS sebagai safe haven juga
menjadikan nilai dollar bertambah kuat di kala kekhawatiran melanda para
pelaku pasar karena ketidakpastian yang meninggi di pasar atau terjadi
krisis ekonomi global.
Obama: Pemotongan Anggaran Akan Suramkan Perekonomian
Emas Merosot Atas “Kekhawatiran Pada Deflasi” Amerika Serikat
Obama menyerukan pada Kongres untuk hentikan “perlambatan” pada
ekonomi yang disebabkan oleh pemotongan anggaran otomatis yang di mulai
pada hari ini dan harus menghasilkan sebuah alternatif untuk menutup
celah pada pajak dan pemotongan anggaran. Di bulan Februari, emas turun untuk bulan kelima berturut-turut, itu merupakan penurunan terpanjang dalam 16 tahun.
“Pasar merasakan kekhawatiran pada deflasi seiring anggaran
pemerintah akan menurun, dan itu akan berlaku terhadap emas,” kata Frank
McGhee, kepala dealer di Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Jumat, 01 Maret 2013
Sterling Anjlok Pasca Kontraksi Manufaktur Inggris
Sterling juga merosot untuk ke-3 kalinya dalam 4 sesi teakhir versus Euro pasca Bank of England melaporkan penurunan persetujuan hipotek bulan Januari, yang mensinyalkan pasar perumahan tengah berjuang untuk pulih.
"Data diperkirakan akan positif, namun fakta yang kontras telah
membuat Sterling terpukul," kata Jane Foley, analis forex senior pada Rabobank
International di London. "Dengan serangkaian fundamental Inggris yang
negatif, sulit untuk mengharapkan Sterling bangkit. Saya pikir mata uang
Inggris akan melemah sepanjang tahun ini."
Sektor Manufaktur AS Berekspansi, Sektor Konstruksi Berkontraksi
Langkah Berlusconi Dijegal Kasus Suap
Kuasa
hukum Berlusconi, Niccolo Ghedini, menyangkal semua gugatan dan
menyebut tuduhan itu 'tanpa alasan sama sekali'. Kasus ini mencuat
setelah muncul bocoran dokumen yang dipublikasikan oleh jaksa penuntut
di situs parlemen Italia. Pengadilan memerintahkan penggeledahan kotak
deposit pribadi Berlusconi dan pembukaan akses teleponnya. Aroma politis
mencuat karena kasus ini dibuka beberapa saat setelah pemilu berakhir, di mana partai-partai yang berkompetisi gagal mendapat kursi mayoritas di parlemen.
Menurut
dokumen yang dipublikasikan, mantan senator Sergio de Gregorio mengaku
kepada jaksa bahwa ia dibayar 3 juta Euro ($3,92 juta) oleh Berlusconi
untuk mengubah haluan partainya di tahun 2006. Sikap de Gregorio
kemudian berimbas pada instabilitas pemerintahan sayap kiri dan
berkontribusi pada kehancuran partai itu. "Saya bilang padanya untuk
memberikan uang itu, terserah itu dari kantungnya atau dari kas
partainya," urai sang senator. Ia mengaku sedang mengalami kesulitan
uang sehingga menghalalkan cara tersebut . Dalam kasus terpisah,
pemimpin partai People of Freedom (PDL) ini juga sedang menghadapi
tuntutan hukum atas kasus kejanggalan kampanye tahun lalu. Berlusconi
kala itu berjanji akan mengembalikan pajak properti yang sudah dibayar
oleh warga tahun lalu jika koalisi sayap kanan memenangkan pemilu tahun
ini.
Berlusconi
berulangkali mengritik berbagai gugatan hukum tersebut dan mengecamnya
sebagai sebuah aksi politik. Saat ini ia juga sedang menghadapi kasus
peradilan terkait kasus penyimpangan pajak yang melibatkan perusahaan
miliknya, Mediaset group. Proses hukum kasus penerbitan rekaman telepon
dan pelecehan seksual gadis di bawah umur juga belum tuntas sepenuhnya.
Berlusconi secara resmi sudah diterpa 30 tuntutan atas kasus penipuan
dan korupsi sepanjang karirnya, namun tidak pernah terbukti mutlak di
pengadilan.
Tingkat Pendapatan Warga AS Turun, Namun Tingkat Belanja Naik
Emas Menguat Pasca Data China
Kontrak berjangka emas terpantau di level
$1578.53 per ons setelah laporan ekonomi penting China dirilis.
Purchasing Managers Index versi pemerintah turun dari 50.4 (Januari) ke
50.1 di bulan Februari. Angka tersebut juga muncul di bawah ekspektasi
analis yang merujuk pada level indeks 50.5. Sementara data sejenis versi
HSBC muncul pada angka 50.4, atau lebih rendah juga dibanding catatan
bulan Januari (52.3).
Data tersebut muncul beberapa jam sebelum
aturan pemangkasan anggaran federal Amerika senilai $85 miliar otomatis
berlaku. Dua proposal yang diajukan terakhir gagal mendapat restu
anggota senat. Indeks Dollar ICE, yang mengukur kurs USD terhadap 6 mata
uang utama, turun dari 81.959 (Kamis) ke 81.878. Kinerja Dollar sedikit
banyak turut membantu pergerakan harga komoditi ke level yang lebih tinggi karena harganya menjadi lebih murah di pasar.
Harga emas berakhir di level rendah pada
sese perdagangan hari Kamis di NYMEX, sekaligus menandai pelemahan
selama lima bulan beruntun. Permintaan lindung nilai pada produk emas
memudar di tengah membaiknya data-data ekonomi terbaru di negara-negara
maju. Investor banyak yang mengalihak modalnya ke aset yang lebih
berisiko karena mulai optimis dengan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Langganan:
Postingan (Atom)